Bab 2. Interogasi

“Astaghfirullah, Ella. Itu udah keterlaluan!” Om Ganendra berdiri, dan menarik lengan Ella. “Ayo kita ke ruang tengah. Kita bicara berdua,” ucap pria itu.

“Nggak perlu!” Ella melepaskan tangannya dari genggaman Om-nya tersebut, lalu berlari ke kamar. Brak! Remaja tujuh belas tahun itu membanting pintu kamar, hingga rumah berdinding kayu itu bergetar.

“Maafkan saya,” ucap Ghina pada Albert dan ibunya.

“Nggak apa-apa, Ghina. Ini bukan salahmu. Ella pasti sangat terkejut dengan kedatanganku. Aku mengerti perasaannya,” ujar Albert. “Aku rasa Ella butuh waktu untuk menenangkan diri. Sekarang kami pamit undur diri dulu,” lanjut pria muda berwajah tampan dengan rambut hitam dan mata biru itu.

“Ah, kenapa tidak makan dulu? Saya sudah menyiapkan hidangan untuk makan malam bersama?” ujar Ghina merasa bersalah pada tamunya.

“Tidak usah. Aku akan semakin merasa bersalah kalau kita makan bersama, sedangkan Ella sedang bersedih di kamar,” tolak Albert dan ibunya.

“Tapi aku sudah memasak banyak hari ini,” ucap Ghina dengan rait wajah kecewa.

“Gimana kalau dibungkus aja, biar bisa makan di rumah,” usul Galena.

“Oh, boleh juga. Terima kasih, Nak,” sahut ibunda Albert.

...🥀🥀🥀...

“Nak, kamu sudah tidur?” Ghina mengetuk pintu kamar putrinya. “Nak? Mama mau bicara sebentar.” Ghina memanggil putrinya berulang kali, namun tetap tidak ada jawaban.

“Apa dia udah tidur, ya?” pikir Ghina. Wanita itu lalu membalikkan badan, hendak menuju ke kamarnya.

Ceklek! Tiba-tiba pintu kamar terbuka. Ella muncul mengenakan piyama. Riasan di wajahnya telah dibersihkan. Matanya tampak bengkak karena menangis.

“Sayang, Mama pikir kamu udah tidur,” ucap Ghina dengan lembut.

“Jangan pura-pura baik padaku, Ma. Aku benci mendengarnya,” sahut Ella dengan ketus.

“Ke mana anak Mama yang manis dan sopan, ya?” Ghina tampak sedih.

“Kok pake tanya? Kan Mama sendiri yang membuatku begini?” balas Ella dengan nada lebih tinggi. “Katakan padaku dengan jujur, apa yang kalian sembunyikan?” tanya Ella.

“Mama nggak ada sembunyikan apa-apa dari kamu, Nak,” ucap Ghina. Wanita itu hendak mengusap rambut putrinya. Namun Ella menepisnya dengan cepat. “Ayo kita ke ruang tengah dan bicara di sana,” ajak Ghina dengan suara parau.

“Nggak usah! Kita ngobrol di sini aja,” tolak Ella. “Kalau emang nggak ada masalah, terus apa ini? Kenapa Mama mau menikah lagi? Apa kata teman-temanku nanti kalau mereka tahu? Apa kata para tetangga di sini?” Ella menghujani Ghina dengan rentetan pertanyaan.

Ghina menahan air matanya agar tidak tumpah. “Nak, nggak ada pernikahan yang tiba-tiba,” bisiknya lirih. “Mama hanya ingin memberikan yang terbaik untuk keluarga kita,” kata Ghina.

“Terbaik? Menikah dengan berondong kaya raya, menurut Mama hal yang terbaik?” sindir Ella. “Apa Mama nggak takut digunjingkan tetangga nanti?”

“Pernikahan ini ‘kan dilaksanakan baik-baik. Jadi kenapa harus malu?” balas Ghina.

“Oh, jadi Mama langsung setuju gitu aja? Aku nggak punya calon adik dari pria itu ‘kan di situ?” Ella menunjuk ke arah perut mamanya.

“Astaga, Nak. Apa yang kamu pikirkan? Mama bukan orang yang seperti itu!” Ghina mulai marah.

“Ya jadi apa dong alasannya? Emangnya laki-laki di dunia ini cuma dia? Kenapa harus sama dia?” Ella tidak terima dengan keputusan mamanya.

“Ya karena dia yang berani meminang Mama,” balas Ghina pula.

“Albert memang ganteng. Dia cowok mapan dan mandiri. Tapi umurnya baru dua puluh lima tahun. Sedangkan Mama?” jelas Ella.

Ghina menghela napas dalam-dalam. Sudut matanya mulai basah. Benteng pertahanan yang dia buat dari tadi, perlahan mulai runtuh.

“Bukan begitu, Ella. Seperti yang dikatakan Albert tadi, dia yang duluan menyukai Mama dan berniat meminang. Mama tidak memintanya,” jelas Ghina. Dia berusaha mengatur emosinya agar tidak meledak.

“Tapi Mama mau, kan? Buktinya, dia sampai datang ke sini bersama ibunya. Mama pasti sudah tahu tujuannya datang kemari. Padahal Mama bisa saja menolaknya. Mama ‘kan punya pilihan,” kata Ella, menyerang mamanya bertubi-tubi.

“Kalau kamu nggak setuju ya udah, nggak apa-apa. Tapi jangan membentak-bentak Mama seperti ini,” tegur Ghina dengan nada tinggi. Selama ini dia mengenal Ella sebagai anak yang santun, lembut dan hormat sama orang tua.

“Mama yang duluan bikin aku kesal dan kecewa,” kata Ella. Air mata mengalir di pipinya yang halus, tanpa seizinnya.

“Maafkan Mama, Nak. Mama belum bisa menjadi ibu yang baik untuk kamu.” Air mata Ghina pun tumpah. Wanita itu berusaha memeluk putri tunggalnya tersebut, tetapi Ella mengelak dengan cepat.

Gadis belia itu sama sekali tidak iba melihat sang ibu menangis. Dia justru merasa benci dan jijik. “Jadi lamaran ini ditolak, kan? Aku sama sekali nggak setuju,” kata Ella dengan tegas.

“Nak …” Ghina menyeka air matanya.Dia menatap Ella dengan penuh harap.

“Oh, jadi Mama masih mau nego? Mama pikir aku bakal mengizinkan?” sindir Ella. Ghina hanya menghela napas panjang.

“Dia itu majikan kita, Ma. Mama bekerja sebagai asisten rumah tangganya. Orang pasti akan berpikir yang bukan-bukan, kalau Mama menikah dengannya,” Ella terus melontarkan isi hatinya.

“Turunkan nada bicaramu, Ella! Ini Mama kamu, bukan temanmu! Nggak pantas kamu bicara seperti itu pada Mama!” Ghina menepuk dadanya dan berbicara lantang pada putrinya. “Dari tadi Mama bicara dengan lembut padamu, tapi kamu selalu membalas dengan nada lebih tinggi.”

Emosi Ghina sudah tidak tertahankan. Bahunya terlihat naik turun, karena napasnya yang terasa sesak. “Memangnya salah kalau Mama menikah lagi?”

“Jelas salah, kalau dia orangnya!” jerit Ella. “Mama bisa pilih orang lain yang seumuran dengan Mama, kan?”

“Tapi hanya dia yang mau melamar Mama yang tua dan banyak kekurangan ini.” Ghina terus membela diri.

“Pokoknya aku nggak setuju!” Bruk! Ella membanting pintu kamar, hingga dinding papan rumah itu bergetar kuat. 

(Bersambung)

Terpopuler

Comments

kalea rizuky

kalea rizuky

lagian ne emaknya gatel uda tua gk tau diri sh pantes anaknya marah

2024-12-26

0

Helena Rusliana

Helena Rusliana

sudah tua dan banyak kejurangan mau aja dilamar Brondong dasar gx tahu diri dan gx tahu umur

2023-01-30

0

Alfarossa

Alfarossa

Seru nih. Auto Fav deh

2022-09-01

5

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Lamaran
2 Bab 2. Interogasi
3 Bab 3. Curhat
4 Bab 4. Kabur
5 Bab 5. Perhatian yang Terlambat
6 Bab 6. Tentang Dia
7 Bab 7. Tuan Muda
8 Bab 8. Berbohong
9 Bab 9. Cowok Ganteng
10 Bab 10. Aku Walimu
11 Bab 11. Supir Spesial
12 Bab 12. Berdebat
13 Bab 13. Kamu Suka Aku?
14 Bab 14. Uang
15 Bab 15. Misi Penting
16 Bab 16. Wanita Dewasa
17 Bab 17. Pengalaman Pertama
18 Bab 18. Memanfaatkan Dirinya
19 Bab 19. Bibi Sri
20 Bab 20. Tentang Ghina (1)
21 Bab 21. Tentang Ghina (2)
22 Bab 22. Aku dan Mama
23 Bab 23. Jangan Lihat ke Sana!
24 Bab 24. Rindu
25 Bab 25. Ancaman
26 Bab 26. Aneh
27 Bab 27. Mama Jahat!
28 Bab 28. Cowok Lain
29 Bab 29. Bisnis Terlarang
30 Bab 30. Semakin Aneh
31 Bab 31. Aku Ayahnya
32 Bab 32. Papa Muda?
33 Bab 33. Sayang
34 Bab 34. Dipilih Kamu
35 Bab 35. Jangan Suka Padaku
36 Bab 36. Masakan Kesukaan Dia
37 Bab 37. Chatting Tengah Malam
38 Bab 38. Calon Ayah Tiriku
39 Bab 39. Tidak Bisa Mandiri
40 Bab 40. Keputusan Ella
41 Bab 41. Aku Menyayangimu
42 Bab 42. Jika Bukan Milikku
43 Bab 43. Kepergok
44 Bab 44. Rencana Licik
45 Bab 45. Teman Perempuan
46 Bab 46. Nggak Cemburu
47 Bab 47. Menjadi Egois
48 Bab 48. Hapus
49 Bab 49. Hadiah Untuknya
50 Bab 50. Buang Aja
51 Bab 51. Demi Diriku Sendiri
52 Bab 52. Belum Ikhlas
53 Bab 53. Dia Niat Nggak, sih?
54 Bab 54. Ketahuan
55 Bab 55. Gaun Biru
56 Bab 56. Satu Syarat
57 Bab 57. Tiga Hati Dua Cinta
58 Bab 58. Perubahan Besar
59 Bab 59. Saat Terakhir
60 Bab 60. A Minute Before Halal
61 Bab 61. Patah Hati
62 Bab 62. Sesal dan Bahagia
63 Bab 63. Malam Pertama
64 Bab 64. Bimbang
65 Bab 65. Pindah
66 Bab 66. Delivery Order Plus Plus
67 Bab 67. Adik Baru
68 Bab 68. Beasiswa
69 Bab 69. Fokus Melupakannya
70 Bab 70. Jangan Nakal
71 Bab 71. Pengantin Baru
72 Bab 72. Mendapatkan Kembali Sosoknya
73 Bab 73. Janji Ella
74 Bab 74. Julid
75 Bab 75. Keluarga
76 Bab 76. Perasaanku Padamu
77 Bab 77. Pembelaan
78 Bab 78. Bolos
79 Bab 79. Pesona Cowok Tampan
80 Bab 80. Bodygyard Ella
81 Bab 81. Mengungkap Fakta
82 Bab 82. Bukan Akting
83 Bab 83. Terpojok
84 Bab 84. Berita Mengejutkan
85 Bab 85. Rahasia Benda yang Tersimpan
86 Bab 86. Semakin Dalam
87 Bab 87. Pernah Cinta
88 Bab 88. Penyesalan Ghina
89 Bab 89. Hancur
90 Bab 90. Benda Rahasia
91 Bab 91. Overthinking
92 Bab 92. Misteri di Balik Foto
93 Bab 93. Baju Seksi
94 Bab 94. Nggak di Sini Lagi
95 Bab 95. Masih Suka Padaku?
96 Bab 96. Olahraga Malam
97 Bab 97. Kalah Saing
98 Bab 98. Salah Obat
99 Bab 99. Kebutuhan Gadis Remaja
100 Bab 100. Kecelakaan Ranjang
101 Bab 101. Siapa Pelakunya?
102 Bab 102. Pengakuan
103 Bab 103. Malu
104 Bab 104. Wanita Kuat
105 Bab 105. Nenek Cantik
106 Bab 106. Perhatian dari Ayah
107 Bab 107. Cowok Sempurna
108 Bab 108. Hadiah Istimewa Darinya
109 Bab 109. Pasangan Cantik dan Tampan
110 Bab 110. Cowok Baru
111 Bab 111. Bodyguard Overprotective
112 Bab 112. Berdua di Hotel
113 Bab 113. Ah, Ayah ...!
114 Bab 114. Jangan Ketahuan Istrimu
115 Bab 115. Wanita Masa Lalu
116 Bab 116. Pacarmu?
117 Bab 117. Jangan Mencintainya
118 Bab 118. Identitas Wanita Itu
119 Bab 119. Bukan Salahmu
120 Bab 120. Hanya Aku yang Merasakannya
121 Bab 121. Aku Suka Kamu
122 Bab 122. Ethan dan Ella
123 Bab 123. Dia Pacarku
124 Bab 124. Anak Adopsi
125 Bab 125. Wedding (Tamat)
Episodes

Updated 125 Episodes

1
Bab 1. Lamaran
2
Bab 2. Interogasi
3
Bab 3. Curhat
4
Bab 4. Kabur
5
Bab 5. Perhatian yang Terlambat
6
Bab 6. Tentang Dia
7
Bab 7. Tuan Muda
8
Bab 8. Berbohong
9
Bab 9. Cowok Ganteng
10
Bab 10. Aku Walimu
11
Bab 11. Supir Spesial
12
Bab 12. Berdebat
13
Bab 13. Kamu Suka Aku?
14
Bab 14. Uang
15
Bab 15. Misi Penting
16
Bab 16. Wanita Dewasa
17
Bab 17. Pengalaman Pertama
18
Bab 18. Memanfaatkan Dirinya
19
Bab 19. Bibi Sri
20
Bab 20. Tentang Ghina (1)
21
Bab 21. Tentang Ghina (2)
22
Bab 22. Aku dan Mama
23
Bab 23. Jangan Lihat ke Sana!
24
Bab 24. Rindu
25
Bab 25. Ancaman
26
Bab 26. Aneh
27
Bab 27. Mama Jahat!
28
Bab 28. Cowok Lain
29
Bab 29. Bisnis Terlarang
30
Bab 30. Semakin Aneh
31
Bab 31. Aku Ayahnya
32
Bab 32. Papa Muda?
33
Bab 33. Sayang
34
Bab 34. Dipilih Kamu
35
Bab 35. Jangan Suka Padaku
36
Bab 36. Masakan Kesukaan Dia
37
Bab 37. Chatting Tengah Malam
38
Bab 38. Calon Ayah Tiriku
39
Bab 39. Tidak Bisa Mandiri
40
Bab 40. Keputusan Ella
41
Bab 41. Aku Menyayangimu
42
Bab 42. Jika Bukan Milikku
43
Bab 43. Kepergok
44
Bab 44. Rencana Licik
45
Bab 45. Teman Perempuan
46
Bab 46. Nggak Cemburu
47
Bab 47. Menjadi Egois
48
Bab 48. Hapus
49
Bab 49. Hadiah Untuknya
50
Bab 50. Buang Aja
51
Bab 51. Demi Diriku Sendiri
52
Bab 52. Belum Ikhlas
53
Bab 53. Dia Niat Nggak, sih?
54
Bab 54. Ketahuan
55
Bab 55. Gaun Biru
56
Bab 56. Satu Syarat
57
Bab 57. Tiga Hati Dua Cinta
58
Bab 58. Perubahan Besar
59
Bab 59. Saat Terakhir
60
Bab 60. A Minute Before Halal
61
Bab 61. Patah Hati
62
Bab 62. Sesal dan Bahagia
63
Bab 63. Malam Pertama
64
Bab 64. Bimbang
65
Bab 65. Pindah
66
Bab 66. Delivery Order Plus Plus
67
Bab 67. Adik Baru
68
Bab 68. Beasiswa
69
Bab 69. Fokus Melupakannya
70
Bab 70. Jangan Nakal
71
Bab 71. Pengantin Baru
72
Bab 72. Mendapatkan Kembali Sosoknya
73
Bab 73. Janji Ella
74
Bab 74. Julid
75
Bab 75. Keluarga
76
Bab 76. Perasaanku Padamu
77
Bab 77. Pembelaan
78
Bab 78. Bolos
79
Bab 79. Pesona Cowok Tampan
80
Bab 80. Bodygyard Ella
81
Bab 81. Mengungkap Fakta
82
Bab 82. Bukan Akting
83
Bab 83. Terpojok
84
Bab 84. Berita Mengejutkan
85
Bab 85. Rahasia Benda yang Tersimpan
86
Bab 86. Semakin Dalam
87
Bab 87. Pernah Cinta
88
Bab 88. Penyesalan Ghina
89
Bab 89. Hancur
90
Bab 90. Benda Rahasia
91
Bab 91. Overthinking
92
Bab 92. Misteri di Balik Foto
93
Bab 93. Baju Seksi
94
Bab 94. Nggak di Sini Lagi
95
Bab 95. Masih Suka Padaku?
96
Bab 96. Olahraga Malam
97
Bab 97. Kalah Saing
98
Bab 98. Salah Obat
99
Bab 99. Kebutuhan Gadis Remaja
100
Bab 100. Kecelakaan Ranjang
101
Bab 101. Siapa Pelakunya?
102
Bab 102. Pengakuan
103
Bab 103. Malu
104
Bab 104. Wanita Kuat
105
Bab 105. Nenek Cantik
106
Bab 106. Perhatian dari Ayah
107
Bab 107. Cowok Sempurna
108
Bab 108. Hadiah Istimewa Darinya
109
Bab 109. Pasangan Cantik dan Tampan
110
Bab 110. Cowok Baru
111
Bab 111. Bodyguard Overprotective
112
Bab 112. Berdua di Hotel
113
Bab 113. Ah, Ayah ...!
114
Bab 114. Jangan Ketahuan Istrimu
115
Bab 115. Wanita Masa Lalu
116
Bab 116. Pacarmu?
117
Bab 117. Jangan Mencintainya
118
Bab 118. Identitas Wanita Itu
119
Bab 119. Bukan Salahmu
120
Bab 120. Hanya Aku yang Merasakannya
121
Bab 121. Aku Suka Kamu
122
Bab 122. Ethan dan Ella
123
Bab 123. Dia Pacarku
124
Bab 124. Anak Adopsi
125
Bab 125. Wedding (Tamat)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!