Bab 3. Curhat

Angin berdesir dengan lembut, membuat dedaunan kering menari-nari di udara. Burung-burung kecil berlompatan di batang ilalang, bercuit-cuit memanggil teman-temannya untuk segera pulang. Sinar mentari tampak berwarna lembayung, bersembunyi di ufuk barat.

Drrrttt! Drrrttt! Ella melihat layar ponselnya, lalu menyimpannya embali ke dalam tas. Drrrttt! Drrrttt! Ponselnya terus bergetar, tetapi Ella tetap mengabaikannya.

“Aku nggak boleh berlama-lama di sini. Mereka pasti akan datang mencariku,” gumam Ella. “Pa, aku pulang dulu, ya. Besok aku datang lagi,” ucap Ella berpamitan pada papanya. Jemarinya yang mungil, mengusap matanya yang basah. Tak lupa dia mengusap batu nisan yang bertuliskan nama Avel Erlangga, papanya yang telah meninggal beberapa tahun lalu.

Kaki kecil Ella melangkah keluar area pemakaman yang tertata rapi, dengan perasaan berat. Dia masih belum ingin pergi dari sisi papanya yang tertidur panjang. Ini pertama kalinya dia datang ke sini seorang diri, tanpa ditemani mamanya. Emosinya yang terkumpul sejak tadi malam, akhirnya tercurah di hadapan makam sang ayahanda tercinta.

Ella berjalan terseok-seok, dari area pemakaman menuju ke jalan raya. Beberapa pasang mata dari pangkalan ojek menatapnya dengan aneh. Gadis berseragam SMA, keluar dari area pemakaman sendirian, membuat mereka berpikiran liar. Tetapi Ella tidak peduli. Dia terus berjalan mencari angkot yang membawanya ke tempat lain.

...🥀🥀🥀...

“Turun di mana, Dek?” tanya supir angkot pada Ella.

“Hutan kota aja, Bang,” jawab Ella.

“Loh, hutan kota udah kelewatan dari tadi, Dek. Angkotnya cuma sampai depan kampus aja, abis itu putar lagi,” protes supir angkot.

“Eh, masa?” Ella memperhatikan seisi angkot. Tanpa disadari, ternyata hanya tinggal dia penumpang angkot tersebut. Kapan penumpang yang lain pada turun?

“Gimana, Dek? Mau ikut saya puter lagi? Tapi ntar turunnya di seberang hutan kota aja, ya,” tawar sang supir angkot.

“Eh, nggak usah, Bang. Saya turun di depan kampus aja,” jawab Ella kemudian.

Supir angkot itu hanya menganggukkan kepala. Dia memperhatikan Ella yang bermata bermata bengkak dan merah. “Aku nggak lagi bawa bocah SMA kabur dari rumah, kan? Kayaknya dia nggak punya tujuan, deh. Bisa berabe kalau aku samapi dituduh bawa lari bocah remaja,” batin supir angkot itu cemas.

Beberapa saat kemudian, Ella telah sampai di tempat tujuan. “Ugh, malu banget jadi perhatian gini,” gumam Ella.

Gadis remaja berkulit putih itu berjalan sambil menundkkan kepala dalam-dalam. Hanya dia sendiri yang mengenakan seragam sekolah. Terlebih, saat ini sudah hampir magrib. Para mahasiswa yang kuliah sore, sudah beranjak pulang.

Bocah berseragam SMA itu duduk di bawah pohon tepi trotoar. Udara sejuk kembali menyapa tubuhnya. “Huft, seenggaknya mereka nggak menemukanku di sini,” pikir Ella.

Sebenarnya dia tidak memiliki tujuan sama sekali, persis tebakan supir angkot tadi. Ella hanya merasa nggak nyaman untuk pulang ke rumah, setelah bertengkar hebat dengan mamanya tadi malam. Tadi pagi dia juga pergi ke sekolah lebih cepat, untuk menghindari mamanya.

“Duh, jadi teringat kejadian tadi malam lagi, kan?” rutuk Ella.

Albert Candra Putra adalah majikan Ghina Delisia, ibunda Ella. Pria berusia dua puluh lima tahun itu merupakan pengusaha muda yang sukses meniti karirnya dari nol. Pria itu selalu membuat Ella merasa nyaman dan tenang ketika mendengar suaranya. Wajahnya yang tampan dan senyumannya yang manis, mengingatkan Ella pada idolnya dari Negeri Ginseng.

Meski sangat mustahil karena perbedaan kasta yang jauh, tapi Ella pernah berharap bahwa Albert akan mengetahui perasaannya yang selama ini terpendam. Tapi siapa sangka, Albert justru memilih sang mama sebagai calon pendampingnya. Pupus sudah harapan Ella untuk sekedar menjadi pengagum rahasia Albert. Ini bukan sekedar cerita cinta bertepuk sebelah tangan, tetapi gebetan jadi calon ayah tiri. Ugh, berat!

Hingga matahari terbenam, Ella masih duduk di bawah pohon angsana tersebut. Kampus sudah sangat sepi, tidak ada lagi mahasiswa yang berlalu lalang. Bocah remaja itu lalu mengambil ponselnya dan menghubungi seseorang.

Drrrrtttt! “Halo?”

“Halo Bibi. Apa kabar?” tanya Ella dengan suara parau.

“Bibi sehat, kok. Kamu sendiri gimana kabarnya? Udah lama banget nggak main ke rumah Bibi,” kata Bibi Sri, Kakak dari almarhum ayah Ella.

“Aku … Nggak baik-baik aja, Bi,” ucap Ella jujur. Air mata mulai menggenang di pelupuk matanya.

“Lho, ada apa, Nak? Ceritakan sama Bibi. Kamu ada masalah di sekolah?” tanya Bibi Sri.

“Nggak kok, Bi. Ini soal mama. Apa Bibi tahu, kalau mama mau menikah lagi?” tanya Ella sambil berurai air mata.

“Nikah lagi? Kapan?” tanya Bibi Sri. Wanita itu terkejut mendengar berita besar dari keponakannya tersebut.

“Aku nggak tahu nikahnya kapan. Tadi malam calonnya datang ke rumah. Bibi bisa tebak nggak siapa calonnya?” tanya Ella setengah menyindir.

“Bibi ngak tahu. Emangnya siapa?” tanya Bibi Sri semakin penasaran.

“Albert Candra Putra,” jawab Ella dengan lantang dan tegas.

“Albert?” Bibi mengingat-ingat nama itu. “Astaga! Maksudmu Al, majikan kalian? Anak kuliahan itu?” seru Bibi.

“Iya, Bi. Albert yang itu. Tapi ngomong-ngomong, dia udah tamat kuliah,” jelas Ella.

“Ya Tuhan …” gumam Bibi.

“Gimana menurut Bibi?” tanya Ella.

Bibi Sri menarik napas panjang. Ini pertanyaan yang sangat sulit. “Kalau menurut kamu sendiri gimana?” Bibi membalikkan pertanyaannya pada Ella.

“Udah pasti aku nggak setuju. Dia lebih cocok jadi anak mama, daripada suami mama,” sahut Ella dengan cepat.

“Pasti semua ini terasa berat banget bagimu. Lalu gimana hubunganmu dengan ibumu saat ini?” tanya Bibi cemas.

“Tadi malam kami bertengkar. Lalu sampai sekarang aku belum bicara dengan mama,” ungkap Ella.

“Astaga! Nanti Bibi akan coba bicara baik-baik dengan ibumu. Kamu tetap sabar, ya. Bersikaplah seperti biasa dengannya. Gimana pun juga dia ibumu, Nak,” nasehat Bibi Sri.

“Ugh, menyebalkan,” gerutu Ella dalam hati. Dia kecewa dengan tanggapan Bibi Sri, yang tidak memihak dirinya. Dia berharap Bibi Sri akan marah bersar pada mamanya, dan memaksa membatalkan rencana pernikahan tersebut. “Apa pikiran orang dewasa aneh semua, ya?” pikirnya kesal.

(Bersambung)

Terpopuler

Comments

syieqah fieqah

syieqah fieqah

sakitnya tu.. klo aku pun akan panas bila crush yg di suka tpi crush suka mak kita sendri..sad life

2022-11-05

3

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Lamaran
2 Bab 2. Interogasi
3 Bab 3. Curhat
4 Bab 4. Kabur
5 Bab 5. Perhatian yang Terlambat
6 Bab 6. Tentang Dia
7 Bab 7. Tuan Muda
8 Bab 8. Berbohong
9 Bab 9. Cowok Ganteng
10 Bab 10. Aku Walimu
11 Bab 11. Supir Spesial
12 Bab 12. Berdebat
13 Bab 13. Kamu Suka Aku?
14 Bab 14. Uang
15 Bab 15. Misi Penting
16 Bab 16. Wanita Dewasa
17 Bab 17. Pengalaman Pertama
18 Bab 18. Memanfaatkan Dirinya
19 Bab 19. Bibi Sri
20 Bab 20. Tentang Ghina (1)
21 Bab 21. Tentang Ghina (2)
22 Bab 22. Aku dan Mama
23 Bab 23. Jangan Lihat ke Sana!
24 Bab 24. Rindu
25 Bab 25. Ancaman
26 Bab 26. Aneh
27 Bab 27. Mama Jahat!
28 Bab 28. Cowok Lain
29 Bab 29. Bisnis Terlarang
30 Bab 30. Semakin Aneh
31 Bab 31. Aku Ayahnya
32 Bab 32. Papa Muda?
33 Bab 33. Sayang
34 Bab 34. Dipilih Kamu
35 Bab 35. Jangan Suka Padaku
36 Bab 36. Masakan Kesukaan Dia
37 Bab 37. Chatting Tengah Malam
38 Bab 38. Calon Ayah Tiriku
39 Bab 39. Tidak Bisa Mandiri
40 Bab 40. Keputusan Ella
41 Bab 41. Aku Menyayangimu
42 Bab 42. Jika Bukan Milikku
43 Bab 43. Kepergok
44 Bab 44. Rencana Licik
45 Bab 45. Teman Perempuan
46 Bab 46. Nggak Cemburu
47 Bab 47. Menjadi Egois
48 Bab 48. Hapus
49 Bab 49. Hadiah Untuknya
50 Bab 50. Buang Aja
51 Bab 51. Demi Diriku Sendiri
52 Bab 52. Belum Ikhlas
53 Bab 53. Dia Niat Nggak, sih?
54 Bab 54. Ketahuan
55 Bab 55. Gaun Biru
56 Bab 56. Satu Syarat
57 Bab 57. Tiga Hati Dua Cinta
58 Bab 58. Perubahan Besar
59 Bab 59. Saat Terakhir
60 Bab 60. A Minute Before Halal
61 Bab 61. Patah Hati
62 Bab 62. Sesal dan Bahagia
63 Bab 63. Malam Pertama
64 Bab 64. Bimbang
65 Bab 65. Pindah
66 Bab 66. Delivery Order Plus Plus
67 Bab 67. Adik Baru
68 Bab 68. Beasiswa
69 Bab 69. Fokus Melupakannya
70 Bab 70. Jangan Nakal
71 Bab 71. Pengantin Baru
72 Bab 72. Mendapatkan Kembali Sosoknya
73 Bab 73. Janji Ella
74 Bab 74. Julid
75 Bab 75. Keluarga
76 Bab 76. Perasaanku Padamu
77 Bab 77. Pembelaan
78 Bab 78. Bolos
79 Bab 79. Pesona Cowok Tampan
80 Bab 80. Bodygyard Ella
81 Bab 81. Mengungkap Fakta
82 Bab 82. Bukan Akting
83 Bab 83. Terpojok
84 Bab 84. Berita Mengejutkan
85 Bab 85. Rahasia Benda yang Tersimpan
86 Bab 86. Semakin Dalam
87 Bab 87. Pernah Cinta
88 Bab 88. Penyesalan Ghina
89 Bab 89. Hancur
90 Bab 90. Benda Rahasia
91 Bab 91. Overthinking
92 Bab 92. Misteri di Balik Foto
93 Bab 93. Baju Seksi
94 Bab 94. Nggak di Sini Lagi
95 Bab 95. Masih Suka Padaku?
96 Bab 96. Olahraga Malam
97 Bab 97. Kalah Saing
98 Bab 98. Salah Obat
99 Bab 99. Kebutuhan Gadis Remaja
100 Bab 100. Kecelakaan Ranjang
101 Bab 101. Siapa Pelakunya?
102 Bab 102. Pengakuan
103 Bab 103. Malu
104 Bab 104. Wanita Kuat
105 Bab 105. Nenek Cantik
106 Bab 106. Perhatian dari Ayah
107 Bab 107. Cowok Sempurna
108 Bab 108. Hadiah Istimewa Darinya
109 Bab 109. Pasangan Cantik dan Tampan
110 Bab 110. Cowok Baru
111 Bab 111. Bodyguard Overprotective
112 Bab 112. Berdua di Hotel
113 Bab 113. Ah, Ayah ...!
114 Bab 114. Jangan Ketahuan Istrimu
115 Bab 115. Wanita Masa Lalu
116 Bab 116. Pacarmu?
117 Bab 117. Jangan Mencintainya
118 Bab 118. Identitas Wanita Itu
119 Bab 119. Bukan Salahmu
120 Bab 120. Hanya Aku yang Merasakannya
121 Bab 121. Aku Suka Kamu
122 Bab 122. Ethan dan Ella
123 Bab 123. Dia Pacarku
124 Bab 124. Anak Adopsi
125 Bab 125. Wedding (Tamat)
Episodes

Updated 125 Episodes

1
Bab 1. Lamaran
2
Bab 2. Interogasi
3
Bab 3. Curhat
4
Bab 4. Kabur
5
Bab 5. Perhatian yang Terlambat
6
Bab 6. Tentang Dia
7
Bab 7. Tuan Muda
8
Bab 8. Berbohong
9
Bab 9. Cowok Ganteng
10
Bab 10. Aku Walimu
11
Bab 11. Supir Spesial
12
Bab 12. Berdebat
13
Bab 13. Kamu Suka Aku?
14
Bab 14. Uang
15
Bab 15. Misi Penting
16
Bab 16. Wanita Dewasa
17
Bab 17. Pengalaman Pertama
18
Bab 18. Memanfaatkan Dirinya
19
Bab 19. Bibi Sri
20
Bab 20. Tentang Ghina (1)
21
Bab 21. Tentang Ghina (2)
22
Bab 22. Aku dan Mama
23
Bab 23. Jangan Lihat ke Sana!
24
Bab 24. Rindu
25
Bab 25. Ancaman
26
Bab 26. Aneh
27
Bab 27. Mama Jahat!
28
Bab 28. Cowok Lain
29
Bab 29. Bisnis Terlarang
30
Bab 30. Semakin Aneh
31
Bab 31. Aku Ayahnya
32
Bab 32. Papa Muda?
33
Bab 33. Sayang
34
Bab 34. Dipilih Kamu
35
Bab 35. Jangan Suka Padaku
36
Bab 36. Masakan Kesukaan Dia
37
Bab 37. Chatting Tengah Malam
38
Bab 38. Calon Ayah Tiriku
39
Bab 39. Tidak Bisa Mandiri
40
Bab 40. Keputusan Ella
41
Bab 41. Aku Menyayangimu
42
Bab 42. Jika Bukan Milikku
43
Bab 43. Kepergok
44
Bab 44. Rencana Licik
45
Bab 45. Teman Perempuan
46
Bab 46. Nggak Cemburu
47
Bab 47. Menjadi Egois
48
Bab 48. Hapus
49
Bab 49. Hadiah Untuknya
50
Bab 50. Buang Aja
51
Bab 51. Demi Diriku Sendiri
52
Bab 52. Belum Ikhlas
53
Bab 53. Dia Niat Nggak, sih?
54
Bab 54. Ketahuan
55
Bab 55. Gaun Biru
56
Bab 56. Satu Syarat
57
Bab 57. Tiga Hati Dua Cinta
58
Bab 58. Perubahan Besar
59
Bab 59. Saat Terakhir
60
Bab 60. A Minute Before Halal
61
Bab 61. Patah Hati
62
Bab 62. Sesal dan Bahagia
63
Bab 63. Malam Pertama
64
Bab 64. Bimbang
65
Bab 65. Pindah
66
Bab 66. Delivery Order Plus Plus
67
Bab 67. Adik Baru
68
Bab 68. Beasiswa
69
Bab 69. Fokus Melupakannya
70
Bab 70. Jangan Nakal
71
Bab 71. Pengantin Baru
72
Bab 72. Mendapatkan Kembali Sosoknya
73
Bab 73. Janji Ella
74
Bab 74. Julid
75
Bab 75. Keluarga
76
Bab 76. Perasaanku Padamu
77
Bab 77. Pembelaan
78
Bab 78. Bolos
79
Bab 79. Pesona Cowok Tampan
80
Bab 80. Bodygyard Ella
81
Bab 81. Mengungkap Fakta
82
Bab 82. Bukan Akting
83
Bab 83. Terpojok
84
Bab 84. Berita Mengejutkan
85
Bab 85. Rahasia Benda yang Tersimpan
86
Bab 86. Semakin Dalam
87
Bab 87. Pernah Cinta
88
Bab 88. Penyesalan Ghina
89
Bab 89. Hancur
90
Bab 90. Benda Rahasia
91
Bab 91. Overthinking
92
Bab 92. Misteri di Balik Foto
93
Bab 93. Baju Seksi
94
Bab 94. Nggak di Sini Lagi
95
Bab 95. Masih Suka Padaku?
96
Bab 96. Olahraga Malam
97
Bab 97. Kalah Saing
98
Bab 98. Salah Obat
99
Bab 99. Kebutuhan Gadis Remaja
100
Bab 100. Kecelakaan Ranjang
101
Bab 101. Siapa Pelakunya?
102
Bab 102. Pengakuan
103
Bab 103. Malu
104
Bab 104. Wanita Kuat
105
Bab 105. Nenek Cantik
106
Bab 106. Perhatian dari Ayah
107
Bab 107. Cowok Sempurna
108
Bab 108. Hadiah Istimewa Darinya
109
Bab 109. Pasangan Cantik dan Tampan
110
Bab 110. Cowok Baru
111
Bab 111. Bodyguard Overprotective
112
Bab 112. Berdua di Hotel
113
Bab 113. Ah, Ayah ...!
114
Bab 114. Jangan Ketahuan Istrimu
115
Bab 115. Wanita Masa Lalu
116
Bab 116. Pacarmu?
117
Bab 117. Jangan Mencintainya
118
Bab 118. Identitas Wanita Itu
119
Bab 119. Bukan Salahmu
120
Bab 120. Hanya Aku yang Merasakannya
121
Bab 121. Aku Suka Kamu
122
Bab 122. Ethan dan Ella
123
Bab 123. Dia Pacarku
124
Bab 124. Anak Adopsi
125
Bab 125. Wedding (Tamat)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!