“Gimana? Udah ada kabar?” tanya Albert pada Ghina yang berdiri di depan pintu dengan pandangan kosong.
Ghina menggelengkan kepalanya. Wajahnya terlihat sangat sedih dan khawatir. Sesekali wanita itu menyeka air matanya dengan ujung jari.
“Kamu di rumah aja. Biar aku yang mencari dan membawanya pulang,” kata Albert.
“Mau cari ke mana? Ini udah gelap. Di rumah temannya nggak ada. Di makam papanya juga nggak ada,” sahut Ghina cemas. Ini pertama kalinya putrinya pergi tanpa kabar.
"Apa kamu sudah menelepon saudara di luar kota? Barangkali Ella menginap di rumah Bibinya?" tanya Albert pada calon istrinya.
"Aku udah hubungi semuanya, Al. Tetapi jawabannya tetap sama. Duh, Ella. Kamu di mana, sih?" keluh Ghin.
“Jangan khawatir. Aku pasti akan menemukannya,” ucap Albert meyakinkan Ghina.
“Hah, sudah ku duga akan jadi begini. Aku bukan ibu yang baik. Aku egois,” sesal Ghina. Wanita itu kembali menitikkan air mata. Kedua telapak tangannya dia tangkupkan ke wajah.
“Ini bukan salahmu, Ghina. Ella hanya shock dan butuh waktu. Kamu yang sabar, ya,” ujar Albert menenangkan Ghina.
“Apa kita akan tetap melanjutkan rencana pernikahan ini? Sepertinya langkah yang kita ambil terlalu berat.” Ghina merasa tidak percaya diri, untuk menikah dengan Albert.
“Besok kita bicarakan lagi, ya. Sekarang kita fokus untuk menemukan Ella dulu. Semoga dia nggak kenapa-kenapa,” kata Albert.
...🥀🥀🥀...
Krucuk! Krucuk!
“Ugh, lapar.” Ella memegang perutnya. Dia bisa mendengar dengan jelas, perutnya protes minta diisi. “Tapi angku hanya cukup untuk ongkos pulang. Kalau aku beli makan, nanti aku pulang pakai apa?” pikir Ella bingung. Ternyata kabur dari rumah tanpa perencanaan, hanya menyusahkan diri sendiri.
“Eh, tapi aku kan nggak pulang. Bisalah cari roti atau gorengan murah untuk mengganjal perut sampai pagi.” Ella perang dengan pikirannya sendiri. Gadis itu masih enggan pulang ke rumah dan bertemu dengan mamanya, meski di belum tahu akan tidur di mana.
“Sudah kuduga, kamu pasti ada di sini.” Seorang pria berbicara di belakang Ella. Gadis belia itu terkejut mendengar suaranya yang sangat dia kenal.
“Gimana kamu bisa ada di sini?” ujar Ella tanpa membalas tatapan pria itu. Dia bahkan mundur beberapa langkah untuk menghindarinya.
“Kamu?” ulang pria itu. Selama ini gadis itu memanggilnya dengan sebutan Kakak.
“Iya, kamu. Aku nggak sudi lagi memangilmu Kakak,” jelas Ella. “Jadi dari mana kamu tahu aku ada di sini?”
“Itu nggak penting. Pokoknya sekarang aku udah menemukanmu.” Albert tidak peduli, Ella memanggilnya dengan sebutan apa. Yang jelas dia harus membawa gadis ini pulang ke rumah.
Pria itu terus berjalan mendekati Ella. Aroma parfumnya menyeruak ke mana-mana. “Ayo, pulang,” ucapnya.
Ella menggelengkan kepala dengan kuat. “Aku nggak mau pulang,” tukasnya.
“Jangan bersikap kekakanak-kanakan, Ella. Apa kamu tahu, seberapa khawatirnya mama kamu?” kata Albert.
“Aku tetap nggak akan pulang!” seru Ella dengan lantang.
“Terus, kamu mau tidur di mana? Tidur di sini sampai pagi?” tanya Albert.
“Itu bukan urusanmu! Pokoknya aku nggak mau pulang!” Ella bersikeras pada pendiriannya.
“Nggak bisa Ella. Aku mencemaskan keadaanmu. Ayo kita pulang,” bujuk Albert lagi.
“Kenapa kamu harus sok peduli padaku, sih? Padahal selama ini kamu selalu mengabaikanku layaknya lalat pengganggu,” ujar Ella dengan suara parau. Dia menahan diri agar tidak menangis di depan pria itu.
Grep! Albert menarik lengan Ella dengan kuat. Tanpa sengaja pandangan mereka bertemu. Ella melihat kedua alis pria itu saling bertaut. Sorot matanya yang tajam, menunjukkan bahwa dia benar-benar khawatir.
“Sejak kapan dia sekhawatir ini padaku?” gumam Ella dalam hati.
Ella kemudian cepat-cepat mengalihkan pandangannya. Hatinya berdegup kencang tidak karuan. Akan tetapi perutnya terasa mual, ketika mengingat pria ini akan menjadi ayah tirinya.
“Hei, kalian yang di sana! Tempat ini akan tutup sebentar lagi.” Seorang petugas keamanan berseru pada mereka berdua. “Jangan pacaran di sini! Kalau kalian tidak pulang juga, akan ku laporkan sebagai pasangan m#s*m,” lanjut pria berseragam itu.
(Bersambung)
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 125 Episodes
Comments
Cancan
Huhu nyesek ya, cinta terhalang status😢
2022-09-02
5