Jangan lebih cantik.

🍂🍂🍂🍂🍂🍂🍂

"Kamu merindukannya?" tanya Mentari, ia tak berusaha mengurai pelukan malah justru mengeratkan apalagi saat Awan semakin menenggelamkan kepalanya di ceruk leher.

"Sangat! aku sangat merindukannya. Kamu tak akan pernah tahu rasanya rindu seseorang" lirih Awan.

"Aku tahu, bahkan aku merasakannya dua hari ini. Aku merindukan suamiku" jawab Mentari sambil menggigit bibir bawahnya sendiri.

Awan melepas pelukannya, ia menangkup wajah bulat cantik Mentari kemudian di cium keningnya.

"Terimakasih sudah merindukan suamimu ini"

"Sama-sama"

"Apa yang kamu rindukan dariku?" tanya Awan dengan senyum kecil di ujung bibirnya. Pria itu merasa sedikit senang mendengar pengakuan istri kecilnya.

"Rindu memukulmu yang tak berotak, dasar suami laknatullah" sentak Mentari yang dengan sekuat tenaga memukuli Awan dengan bantal sofa.

Awan yang kaget tentu tak langsung melawan, ia yang barusan seolah terbang ke langit ke tujuh kini nyatanya langsung tersungkur ke gorong-gorong.

Mentari tak henti terus menyiksa suaminya, ia kesal karna mulut Awan selalu menyebut kata DIA diantara mereka berdua.

"Aw---!!!" pekik Awan saat hidung mancung nya di pencet kuat-kuat.

"Sakit Tariiiiiiiii" teriak Awan.

Rambut dan kemejanya sudah sangat tak beraturan padahal saat datang ia masih begitu tampan meski sehabis melakukan perjalanan beberapa jam.

"Sakitan hatiku!" cetus Mentari yang berlalu ke arah ranjang.

Awan yang mendapat serangan dadakan tentu langsung mengumpat kesal seperti biasa. Ia terus mengoceh memaki istrinya dan lagi lagi membandingkannya dengan sang mantan kekasih yang selalu bersikap lembut padanya.

Mentari yang sudah bersembunyi di balik selimut tak melawan sama sekali, ia hanya ingin tidur lalu mimpi indah. Esok biarlah menjadi esok yang jelas malam ini ia ingin mengakhiri harinya.

.

.

.

Awan menggeliat kecil saat bahunya di guncang untuk di bangunkan. Ada Mentari yang berdiri di dekatnya sambil tersenyum kecil.

"Sudah siang, kamu mau kerja gak?"

"Nanti jam 10" jawab Awan sambil membalikan tubuhnya, ia tentu masih kesal pada istrinya tentang kejadian semalam.

"Ya sudah, aku turun dulu"

Tak ada jawaban dari Awan tapi Mentari tahu jika suaminya itu tak lagi terlelap. Ia yang tak mau ambil pusing terlebih perutnya yang sudah lapar langsung bergegas keluar dari kamar.

Langkah demi langkah ia tapaki seperti biasa, hatinya kembali aman seolah tak terjadi apapun semalam berbeda dengan Awan yang seolah masih dendam padanya.

"Pagi, Mamih, Mimih" sapanya pada dua wanita yang sudah ada di ruang makan.

"Pagi, Sayang"

"Kak Senja mana?" tanya Mentari karna tak melihat gadis itu ada disana.

"Senja sudah pergi pagi-pagi" jawab Diana .

"Mana suamimu?"

"Belum bangun, mungkin masih capek, Mih" jawab Mentari pada ibu mertuanya.

Dua pria Biantara pun datang, ikut bergabung untuk menikmati sarapan pagi bersama dan setelahnya melakukan aktifitas masing-masing. Langit akan pergi ke kantor dengan Cahaya karna wanita itu pun ada sedikit urusan. Sedangkan Diana akan kerumah sakit bersama Adam untuk chek kesehatan setiap satu bulan sekali.

"Boleh aku ikut?" pinta Mentari dengan sedikit memohon.

"Kamu yakin?" tanya Diana.

"Tentu, suamiku berangkat ke kantor jam 10, aku tak mau sendiri"

"Baiklah, izin dulu pada Awan ya jika mau ikut bersama Mamih" titah Langit pada menantunya yang di balas anggukan kepala.

.

.

Mentari izin kembali ke kamarnya, namun ia menghentikan langkah di ambang pintu yang baru di buka saat melihat Awan sedang mengeringkan rambut basahnya usai membersihkan diri.

Tak ada tegur sapa diantara mereka karna Mentari langsung berganti pakaian.

Awan yang memperhatikan istrinya lewat pantulan cermin meja rias pun akhirnya mendekat.

"Mau kemana?" tanya Awan yang memeluk Mentari dari belakang.

"Mau ikut Mamih kerumah sakit, boleh?"

"Boleh, yang gak boleh itu ini, ini, dan ini" jawab Awan yang menyingkirkan lipstik, bedak dan parfum.

"Kenapa?" tanya Mentari.

.

.

.

Gak apa-apa, aku cuma gak mau kamu lebih cantik dari Lisya...

Takut jatuh cinta ya?

Ngaku lo!!!?

Emosi jiwa gue nih 😭😭😭😭😭😭

Terpopuler

Comments

Endang P

Endang P

thooorrr...boleh kirim santet onlen gaakkk buat Awan....🤧🤧🤧

2023-11-28

0

Endang P

Endang P

bagoooooosssss Mentariiii.....🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣

2023-11-28

0

Siti Farida

Siti Farida

ih enak aja wong istri mau dandan gak boleh takut lebih cantik dr sang mantan

2023-11-28

0

lihat semua
Episodes
1 Bucin Tingkat Dewa.
2 Gak ada otak!
3 Cinta murni.
4 Kandang???
5 Cimol
6 Jinakin ya???
7 Debat rumah utama
8 Dia sebagai kamu!
9 Pernikahan.
10 Orang k-3
11 Penghuni hati.
12 Antar aku..
13 Beban Suami
14 Cuma 1.
15 Tetap Mencintainya.
16 DIA...
17 Jangan lebih cantik.
18 Berbagi Ranjang
19 Bocor!!!
20 Jatuh Cinta Mandiri
21 Masih cinta Lisya
22 Bini orang
23 4 Kalimat..
24 Hanya Butuh dan Takut.
25 TANPAnya!
26 Kamu, si calon Mantan!
27 Kunjungan ke Mall
28 Hamil...
29 Bisakah kamu hamil?
30 Kamu mencintai ku
31 Hujan!!
32 Buka matamu, sayang.
33 Kembalikan Dia..
34 Tobeli..
35 Sesuatu yang jauh lebih baik.
36 Hilang dan sakit
37 Namanya...
38 Sabar dan Ego
39 Mentariku.
40 Pintu Doraemon.
41 Milyaran Rupiah..
42 Matahari dan Mentari.
43 Pesan sang Gajah
44 Kamu mencintainya...
45 Jual Hati
46 Rindu paling menyakitkan
47 Hingga Akhir..
48 Katakan...
49 Rencana makan malam
50 Rumah sakit.
51 Lapor polisi.
52 Kamu siapa?
53 Cucuku, cucumu!!
54 Sebuah Nama
55 Ranjang..
56 Bersyukur memiliki ku.
57 Si----???
58 Dendam Terpendam.
59 Ciuman pertama.
60 Si Jalu.
61 Tutut Markentut
62 Rapat orang ganteng.
63 Turunin, gak?
64 @ pawang Rahardian.
65 Yuk...
66 Jangan, By...
67 Hello....?
68 Tuan besar Biantara
69 13 biji.
70 Harus dirayakan.
71 Ini tuh???
72 Kebon belakang.
73 Gubrak.
74 Satu...
75 Dokter Shella
76 Satu Syarat
77 Doooor!!!
78 Surga Neraka.
79 Surat pemanggilan.
80 Kesurupan
81 Jingga
82 Tiga pria tampan.
83 Rumah utama
84 Gubrak
85 MariMar
Episodes

Updated 85 Episodes

1
Bucin Tingkat Dewa.
2
Gak ada otak!
3
Cinta murni.
4
Kandang???
5
Cimol
6
Jinakin ya???
7
Debat rumah utama
8
Dia sebagai kamu!
9
Pernikahan.
10
Orang k-3
11
Penghuni hati.
12
Antar aku..
13
Beban Suami
14
Cuma 1.
15
Tetap Mencintainya.
16
DIA...
17
Jangan lebih cantik.
18
Berbagi Ranjang
19
Bocor!!!
20
Jatuh Cinta Mandiri
21
Masih cinta Lisya
22
Bini orang
23
4 Kalimat..
24
Hanya Butuh dan Takut.
25
TANPAnya!
26
Kamu, si calon Mantan!
27
Kunjungan ke Mall
28
Hamil...
29
Bisakah kamu hamil?
30
Kamu mencintai ku
31
Hujan!!
32
Buka matamu, sayang.
33
Kembalikan Dia..
34
Tobeli..
35
Sesuatu yang jauh lebih baik.
36
Hilang dan sakit
37
Namanya...
38
Sabar dan Ego
39
Mentariku.
40
Pintu Doraemon.
41
Milyaran Rupiah..
42
Matahari dan Mentari.
43
Pesan sang Gajah
44
Kamu mencintainya...
45
Jual Hati
46
Rindu paling menyakitkan
47
Hingga Akhir..
48
Katakan...
49
Rencana makan malam
50
Rumah sakit.
51
Lapor polisi.
52
Kamu siapa?
53
Cucuku, cucumu!!
54
Sebuah Nama
55
Ranjang..
56
Bersyukur memiliki ku.
57
Si----???
58
Dendam Terpendam.
59
Ciuman pertama.
60
Si Jalu.
61
Tutut Markentut
62
Rapat orang ganteng.
63
Turunin, gak?
64
@ pawang Rahardian.
65
Yuk...
66
Jangan, By...
67
Hello....?
68
Tuan besar Biantara
69
13 biji.
70
Harus dirayakan.
71
Ini tuh???
72
Kebon belakang.
73
Gubrak.
74
Satu...
75
Dokter Shella
76
Satu Syarat
77
Doooor!!!
78
Surga Neraka.
79
Surat pemanggilan.
80
Kesurupan
81
Jingga
82
Tiga pria tampan.
83
Rumah utama
84
Gubrak
85
MariMar

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!