Penghuni hati.

🍂🍂🍂🍂🍂🍂🍂

Huft...

Mentari meniup wajah suaminya yang terlelap di sofa, tak ada apapun yang terjadi semalam apalagi mereka tidur terpisah dengan Awan meminta istrinya itu untuk tidur di ranjang.

Huft..

Awan yang merasa wajahnya tersapu napas hangat akhirnya mengerjapkan dengan mata memicing.

"Apa sih?"

"Udah siang, turun yuk. Aku malu" ujar Mentari, ia yang terbiasa bangun pagi sekali dan langsung mandi tentu jam segini sudah sangat cantik.

"Pake helm sama masker gue kalo lo malu, ganggu banget!" sentak Awan yang malah membalikan badannnya.

Mentari yang tahu Awan tak ingin di ganggu pun akhirnya bangun, ia memberanikan diri keluar dari kamar lantai bawah. Ini adalah hari keduanya di kediaman Biantara, belum tahu pasti letak tiap-tiap ruangan.

Ceklek.

Mentari berdiri didepan pintu kamar, ia bingung harus ke kanan atau ke kiri. Semua pintu berwarna putih membuatnya pusing sendiri.

"Gini nih, kalo masuk kamar sambil dengerin dia ngoceh. Aku gak fokus sama jalan, kan!" gerutunya dengan kesal.

"Kata ibu, kalau bingung harus ambil jalan kanan, moga bener dan gak nyasar"

Mentari menarik napas dalam-dalam, ia langkahkan kakinya kearah kanan berharap disana ia menemukan tangga, tapi..

"Eh, Aw--!" pekik Mentari saat tangannya di cekal.

"Lo mau kemana?, disana tuh gak ada tangga! lo mau loncat ke bawah, hah!"

"Aku-- mau muter-muter. Aku mau keliling rumah ini" jawab Mentari mencoba melepas tangannya dari cekalan Awan.

"Gak usah alesan!"

Keduanya turun menuruni anak tangga, langkah kaki panjang awan membuat Mentari sangat sulit mengimbanginya.

"Pagi semua" sapa Awan pada keluarganya di ruang makan.

"Pagi, sayang" sahut Mimih dan Mamihnya.

Diana menerima pelukan cucunya itu dengan sangat hangat, ia ciumi kedua pipi awan bak balita yang menggemaskan. Ia yang akhir-akhir ini sibuk mengurus sang suami sedikit tak punya waktu untuk yang lain.

"Papih mana?"

"Masih istirahat di kamar, pagi ini kita sarapan tanpa Papih lagi ya, Nak" jawab Diana.

Mentari pun tak luput dari perhatian Nyonya besar Biantara. Ia yang menunduk malu hanya menjawab pelan sapaan dari keluarga suaminya.

Semua mengisi perut mereka masing-masing dengan lahap sambil di selingi obrolan. Langit juga melempar beberapa pertanyaan pada putranya perihal perusahaan yang ia kelola.

Awan tak hanya mengurus kantor Biantara, tapi ia juga mengurus Rahardian Group karna bagaimana pun ia punya bagiannya sendiri.

"Semua aman, Pih. Besok aku masuk kantor"

"Hari ini kalian mau kemana?" tanya Cahaya.

"Entah, terserah dia. Syukur-syukur sih mau diem dirumah" jawab Awan sambil melirik kearah istrinya.

"Ngapain dirumah? Jalan-jalan dong" sahut Mentari yang membuat Awan tersedak saat masih mengunyah makanannya.

"Semalam bilangnya mau dirumah, kenapa sekarang pengen jalan jalan?" sentak Awan.

"Kan itu semalem, sekarang lain lagi" jawab Mentari dengan kekehan kecilnya sampai ingin membuat awan menggetok kepala gadis itu dengan sendok.

.

.

Beres mengisi perut, keduanya kembali ke kamar. Awan membersihkan diri sedangkan Mentari duduk di sofa menonton TV.

Ceklek.

Suara pintu terbuka nyatanya tak sedikitpun mengganggu fokus Mentari pada layar besar di depannya itu meskipun ia tahu sang suami sesekali memperhatikannya.

"Jadi kita mau kemana? gue gak mau kalo muter gak jelas" tanya Awan yang sudah duduk sisi Mentari.

"Mana ku tahu, aku kan belum pernah kesini"

"Ya ampun! kasian banget sih Lo!" ledek Awan, tapi setelahnya ia membuang napas kasar.

"Kenapa?" tanya Mentari saat ia di tatap lekat suaminya.

"Lisya tuh punya pendirian, dia gak pernah bilang terserah selama ini. Gue harap lo gak bikin gue pusing ya." pinta Awan sambil menepuk pelan kepala Mentari.

"Lisya? siapa Lisya, sejak semalam kamu selalu menyebut namanya"

.

.

Lisya itu si penghuni hati gue yang di paksa keluar dan di ganti sama lo.. bocah kecil.

Terpopuler

Comments

Ragil Saputri

Ragil Saputri

semangat Tari, bikin Lo satu-satunya tujuan akhir Awan 💪💪

2023-11-26

0

Atty Gendhu

Atty Gendhu

semangat tari🤩 bikin awan bucin mpe ngejengkang kalo perlu👻

2023-04-28

0

queen

queen

lisya mah bahenol mungkin makany tuh si awan tergila2🤣

2023-03-15

0

lihat semua
Episodes
1 Bucin Tingkat Dewa.
2 Gak ada otak!
3 Cinta murni.
4 Kandang???
5 Cimol
6 Jinakin ya???
7 Debat rumah utama
8 Dia sebagai kamu!
9 Pernikahan.
10 Orang k-3
11 Penghuni hati.
12 Antar aku..
13 Beban Suami
14 Cuma 1.
15 Tetap Mencintainya.
16 DIA...
17 Jangan lebih cantik.
18 Berbagi Ranjang
19 Bocor!!!
20 Jatuh Cinta Mandiri
21 Masih cinta Lisya
22 Bini orang
23 4 Kalimat..
24 Hanya Butuh dan Takut.
25 TANPAnya!
26 Kamu, si calon Mantan!
27 Kunjungan ke Mall
28 Hamil...
29 Bisakah kamu hamil?
30 Kamu mencintai ku
31 Hujan!!
32 Buka matamu, sayang.
33 Kembalikan Dia..
34 Tobeli..
35 Sesuatu yang jauh lebih baik.
36 Hilang dan sakit
37 Namanya...
38 Sabar dan Ego
39 Mentariku.
40 Pintu Doraemon.
41 Milyaran Rupiah..
42 Matahari dan Mentari.
43 Pesan sang Gajah
44 Kamu mencintainya...
45 Jual Hati
46 Rindu paling menyakitkan
47 Hingga Akhir..
48 Katakan...
49 Rencana makan malam
50 Rumah sakit.
51 Lapor polisi.
52 Kamu siapa?
53 Cucuku, cucumu!!
54 Sebuah Nama
55 Ranjang..
56 Bersyukur memiliki ku.
57 Si----???
58 Dendam Terpendam.
59 Ciuman pertama.
60 Si Jalu.
61 Tutut Markentut
62 Rapat orang ganteng.
63 Turunin, gak?
64 @ pawang Rahardian.
65 Yuk...
66 Jangan, By...
67 Hello....?
68 Tuan besar Biantara
69 13 biji.
70 Harus dirayakan.
71 Ini tuh???
72 Kebon belakang.
73 Gubrak.
74 Satu...
75 Dokter Shella
76 Satu Syarat
77 Doooor!!!
78 Surga Neraka.
79 Surat pemanggilan.
80 Kesurupan
81 Jingga
82 Tiga pria tampan.
83 Rumah utama
84 Gubrak
85 MariMar
Episodes

Updated 85 Episodes

1
Bucin Tingkat Dewa.
2
Gak ada otak!
3
Cinta murni.
4
Kandang???
5
Cimol
6
Jinakin ya???
7
Debat rumah utama
8
Dia sebagai kamu!
9
Pernikahan.
10
Orang k-3
11
Penghuni hati.
12
Antar aku..
13
Beban Suami
14
Cuma 1.
15
Tetap Mencintainya.
16
DIA...
17
Jangan lebih cantik.
18
Berbagi Ranjang
19
Bocor!!!
20
Jatuh Cinta Mandiri
21
Masih cinta Lisya
22
Bini orang
23
4 Kalimat..
24
Hanya Butuh dan Takut.
25
TANPAnya!
26
Kamu, si calon Mantan!
27
Kunjungan ke Mall
28
Hamil...
29
Bisakah kamu hamil?
30
Kamu mencintai ku
31
Hujan!!
32
Buka matamu, sayang.
33
Kembalikan Dia..
34
Tobeli..
35
Sesuatu yang jauh lebih baik.
36
Hilang dan sakit
37
Namanya...
38
Sabar dan Ego
39
Mentariku.
40
Pintu Doraemon.
41
Milyaran Rupiah..
42
Matahari dan Mentari.
43
Pesan sang Gajah
44
Kamu mencintainya...
45
Jual Hati
46
Rindu paling menyakitkan
47
Hingga Akhir..
48
Katakan...
49
Rencana makan malam
50
Rumah sakit.
51
Lapor polisi.
52
Kamu siapa?
53
Cucuku, cucumu!!
54
Sebuah Nama
55
Ranjang..
56
Bersyukur memiliki ku.
57
Si----???
58
Dendam Terpendam.
59
Ciuman pertama.
60
Si Jalu.
61
Tutut Markentut
62
Rapat orang ganteng.
63
Turunin, gak?
64
@ pawang Rahardian.
65
Yuk...
66
Jangan, By...
67
Hello....?
68
Tuan besar Biantara
69
13 biji.
70
Harus dirayakan.
71
Ini tuh???
72
Kebon belakang.
73
Gubrak.
74
Satu...
75
Dokter Shella
76
Satu Syarat
77
Doooor!!!
78
Surga Neraka.
79
Surat pemanggilan.
80
Kesurupan
81
Jingga
82
Tiga pria tampan.
83
Rumah utama
84
Gubrak
85
MariMar

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!