🍂🍂🍂🍂🍂🍂🍂🍂
Mentari tak henti melambaikan tangan saat sang suami benar-benar pergi ke luar kota. Tak ada drama pamit romantis meski hanya sekedar mencium kening layaknya suami istri, apalagi mereka masih pengantin baru yang seharusnya masih hangat.
'Aku menunggumu ' bathin Mentari masih di depan pintu utama.
Lamunannya buyar saat Cahaya menyentuh bahu sang menantu, Mentari sontak menoleh lalu tersenyum kecil pada wanita separuh baya yang nampak masih sangat cantik.
"Maafin Awan ya, karna pekerjaan dia harus ninggalin kamu. Mimih sama senja akan temenin kamu, jadi kamu jangan khawatir ya" ucap Cahaya.
Mentari hanya menggangguk lalu berhambur memeluk ibu dari suaminya tersebut.
"Aku gak apa-apa, selagi tujuannya kerja aku gak masalah" jawab Mentari sambil menikmati belaian lembut di kepalanya.
Tak ingin sang menantu merasa bosan di kediaman Biantara, Cahaya pun mengajak Mentari kerumah utama tanpa Senja karna putrinya sudah ada janji dengan Aurora.
Pergilah kini mereka berdua berharap Mentari bisa berbaur dengan keluarga yang lainnya karna ia tahu semua saudaranya akan menerima gadis itu dengan baik.
Drama pertama yang di lihat Mentari adalah pertengkaran Sang ibu mertua dengan keponakannya sendiri perihal merebutkan sang Gajah yang harus biasa ia panggil dengan sebutan Appa, pria baya tampan kesayangan semua keturunan.
"Yuk, biarin aja mereka terus berantem" ajak Biru pada sepupunya barunya itu.
Biru yang di kagumi kecantikannya oleh Mentari dalam hati terus mengekor di belakang Wanita imut tersebut sampai di satu ruangan, dapur bersih.
"Amma--" sapa Mentari setelah mendapat bisikan dari Biru.
"Mentari, sini sayang"
Mentari menghampiri lalu berhambur memeluk sang Nyonya besar Rahardian.
"Mimihmu tak bilang pada Amma jika kalian mau kemari?" tanya Melisa.
"Iya, dadakan tadi."
"Kamu mau bantu kami bikin pancake, bisa buat kue gak?" tanya Biru.
"Bisanya cuma nyicipin sama ngabisin Kak" jawab Mentari sambil mengusap tengkuknya sendiri tapi malah membuat Melisa dan Biru tertawa.
Melisa yang masih sedikit aktif di dapur meski hanya mengecek dan mengarahkan tentu sangat senang saat satu keturunannya lagi ada yang mau terjun ke dapur. Setidaknya tempat favoritnya itu tak terlalu sepi mengingat Hujan masih sering keluar rumah karna kegiatan sosialnya yang menumpuk setiap hari.
"Bagaimana hubungan mu dengan Awan. Pernikahan kalian sama seperti Amma. Di jodohkan tapi tak pernah bertemu sebelumnya" ucap Melisa yang sontak membuat Mentari menoleh pada wanita baya itu.
"Benarkah? dan bertahan sampai detik ini" takjub Mentari.
"Iya, kami bertahan sampai sejauh ini padahal serasa baru kemarin kami menikah"
Biru yang sedikit banyak sudah tau bagaimana cerita asal muasal sang Gajah menjadi Suami Dadakan hanya tersenyum simpul.
"Bisa ceritakan bagaimana sebuah perjodohan bisa saling menerima satu sama lain. Terutama agar bisa keluar dari masa lalu" pinta Mentari yang seolah mendapat kekuatan untuk bisa bertahan.
"Semua orang punya masa lalu, tapi bagaimana caranya kita sebagai masa depan jangan lagi membuat pasangan menoleh melainkan menggenggam tangan untuk terus melangkah bersama" pesan Melisa sambil mengusap punggung tangan cucu mantunya.
"Asal kamu harus percaya jika kalian bisa bersama, si masalalu akan kalah dengan masa depan" timpal Biru yang kisahnya hampir serupa dengan Mentari yang menikah manakala hubungan suaminya belum selesai.
Mentari terdiam, benar kata dua wanita di depannya kini jika sudah berjodoh harusnya ia semakin yakin jika tak ada yang tak mungkin dalam urusan hati. Cinta akan datang karna terbiasa bersama.
.
.
.
Suatu hari, dia akan tahu alasan kenapa aku menunggunya, kenapa aku menyukainya dan kenapa aku bertahan bersamanya serta tetap mempertahankannya.
Sebelum hari ini aku, aku tak bisa memilih kepada siapa aku jatuh cinta tapi setelah hari ini aku tahu untuk siapa aku akan berjuang dan merencanakan hal hal baik untuk masa depan. Aku sudah kenal baik dengan satu persatu kekurangannya dan pilihanku jatuh pada titik tetap mencintainya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 85 Episodes
Comments
Endang P
syemangaaattt Mentariiii...tetaplah menyimpan kehangatan dan keindahan walaupun tertutup mendung...teguhkan hati mu hanya pada satu tujuan...yaitu bahwa kamu adalah masa depan utk Awan....🥰🥰🥰🥰
othooorrr....syukaaa bangeeeeetttt loohh dgn pilihan nama2 pada karakter nya...Cahaya, Mentari, Senja, Hujan, Awan, Langit....dan ntah masih banyak lagi klo mau disebutin di keluarga besar iniii....🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰
2023-11-28
0
Ragil Saputri
pengorbanan tak kan mengkhianati hasil.... tetaplah kuat dan teruslah berjuang...
cemungut Tari
2023-11-27
0
Atty Gendhu
smga sbr berbuah bucin👻
2023-04-28
0