Bab. 7(Mayat terbakar)

Sementara di kediaman Artajasalim kini dirundung kesedihan, pihak kepolisian kota xx melaporkan bahwa telah di temukannya mayat seorang pria yang di sinyalir sebagai Dennis. Mayat dalam kondisi terbakar parah hingga sulit di kenali lagi, menurut keterangan kepada perwakilan keluarga yang diutus ke kota xx, pihak polisi hanya menemukan dompet berisi identitas atas nama Dennis di TKP. Dan memperkuat dugaan jika benar mayat terbakar itu adalah dia.

Sarah menangis tergugu memeluk foto anak semata wayangnya yang pamit untuk mengikuti peresmian rumah sakit baru di kota xx. Hampir dua bulan dia menanti kabar dan berharap jika anaknya segera di temukan, namun kini justru kabar duka yang dia terima.

Begitu juga dengan Yoga Artajasalim, ayah Dennis yang tidak kuasa menahan kesedihannya saat mendengar anak kebanggannya telah pergi dengan cara yang mengenaskan.

Randi yang berada di kota xx guna mencari Dennis pun segera kembali ke ibu kota setelah menerima laporan, dia benar benar lega saat mendengar kabar duka itu. Usahanya dalam menyingkirkan Dennis tidak sia sia.

"Padahal aku hanya membuat mobilnya kehilangan kendali, kenapa dia justru mati terbakar."

Sudut bibirnya terangkat, dengan kebanggaan tersendiri karena berhasil menyingkirkan sepupunya dengan cara yang tentu saja licik.

Keduanya harus terus bersaing untuk menempati posisi sebagai penerus perusahaan, bahkan persaingan itu sudah terjadi sejak mereka kecil, dengan keunggulan Dennis yang selalu membuatnya kalah saing.

Randi tiba di rumah pamannya, dengan wajah yang memperlihatkan kesedihan dan menyembunyikan raut bahagia, dia menghampiri Yoga dan memeluknya erat.

"Randi, sepupumu kini benar benar pergi!"

"Aku sudah dengar paman, dan aku langsung kemari untuk memastikannya," ujarnya dengan lirih, dia beralih memeluk Sarah, "Tante, maafkan aku tidak bisa menjaga Dennis dengan baik."

Sarah memeluknya erat, dia semakin mengingat Dennis. "Dennis anakku!"

"Tenanglah Tante, Tante masih memiliki aku bukan?"

Sarah mengangguk, mereka memang tumbuh bersama sejak kecil dan tidak ada bedanya bagi dia, memperlakukan anak dari adik suaminya itu sama seperti dia memperlakukan Dennis. Putra kandungnya.

Mereka juga menolak pihak polisi yang ingin melakukan autopsi pada mayat yang diduga Dennis itu. Pihak keluarga tidak ingin membuat tubuh Dennis yang sudah tidak karuan itu semakin parah. Tentu saja itu menjadi kesempatan bagi Randi, dia benar benar sangat diuntungkan dari penolakan kedua orang tua Dennis.

Sampai hari pemakaman tiba, seluruh keluarga dan teman sejawatnya, juga sanak saudara dan rekan rekan di rumah sakit berkumpul di rumah duka, dimana hari itu menjadi hari paling sedih bagi keluarga. Ucapan bela sungkawa datang dari mana mana, kiriman bunga dengan ucapan turut berduka pun membanjiri rumah duka dan pemakaman Dennis.

Bahkan semua proses awal hingga akhir telah di beritakan di mana mana, seluruh saluran televisi dan juga jejaring sosial banjir oleh ucapan duka.

Seorang wanita dengan balutan dress hitam selutut dengan kaca mata hitam bertengker di pangkal hidungnya berjalan menghampiri Sarah. Tampak anggun dengan rambut hitam tergerai. Keduanya larut dalam kesedihan yang tiada tara.

"Tante, aku tidak menyangka Dennis pergi dengan cara seperti ini."

Sarah mengangguk, "Maafkan Dennis, Celine."

***

Pemakaman telah selesai, begitu pun dengan semua orang yang pergi satu persatu dan menyisakan Sarah dan Yoga, juga Randi dan Celine.

"Ayo kita pulang Tante, Paman," ajak Randi, dia benar benar pintar mencari simpati kedua orang paling penting di keluarga Artajasalim itu. Satu satunya orang yang berkuasa di Healtystar grup.

"Kau duluan saja Randi, ajak Celine pergi denganmu, aku akan menemani Tantemu di sini." Tentu saja Yoga tidak akan meninggalkan sang istri sendirian, kesedihan mereka selama dua bulan ini benar benar mengguncang.

"Ayo sayang kita pulang!"

"Yah, benarkah anak kita sudah tidak ada?" lirih Sarah dengan air mata yang terus meluncur bebas, walau dia menghapusnya, air itu tidak juga berhenti.

"Dennis sudah tenang sekarang, kita telah menemukannya walaupun dalam kondisi memprihatinkan. Kau juga harus istirahat sayang, jangan sampai sakit dan menyiksa diri."

"Apa yang dibilang paman benar! Tante harus istirahat, Dennis pasti akan sedih melihat Tante begini." tambah Randi dengan memapah Sarah.

Sedangkan Celine hanya terdiam, dia tidak banyak bicara saat itu, sesekali dia terlihat menyusut air mata yang dia sembunyikan di balik kaca mata hitam yang di pakainya.

"Celine." Panggil Yoga yang menyamai langkahnya.

Gadis cantik berambut panjang itu menoleh, "Ya Paman?"

"Aku ingin bertanya sesuatu padamu mengenai Dennis. Aku dengar kamu terakhir bertemu dengannya saat dia hendak pergi? Apa dia tidak sedang terlibat masalah?"

"Ya paman, kami sempat bertemu saat itu, tapi Dennis tidak mengatakan apapun padaku, aku rasa dia juga tidak memiliki masalah dengan siapa pun."

"Apa dia pernah bercerita perihal pekerjaan atau apalah padamu?"

Celine menggelengkan kepalanya, "Tidak paman. Dia tidak pernah mau menceritakan apa apa padaku. Dennis itu pria baik, dan aku tidak menyangka dia akan pergi secepat ini."

"Terima kasih Celina!"

Gadis itu hanya mengangguk lirih tanpa menghentikan langkahnya. Mereka berjalan hingga keluar area pemakaman, Sarah segera masuk ke dalam mobil setelah Randi membuka pintu mobil, begitu juga dengan Yoga.

"Randi, kau antar pulang Celine pulang!"

Randi mengangguk, dia berdiri disamping Celine yang juga mengangguk ke arah keduanya.

"Ayo Celine, aku akan mengantarmu."

Celine membuka kaca mata hitam miliknya, dan menatap tajam pada Randi. Pria yang memiliki manik coklat itu menoleh, "Kenapa?"

"Tidak usah berpura pura lagi padaku! Mereka sudah pergi, kau jelas tahu kan saat itu Dennis bertengkar denganmu! Kau tidak mensabotase mobil yang dia kemudikan bukan?"

Randi tergelak, dia memasukkan kedua tangan ke dalam saku celananya dan berjalan lebih dekat ke arah Celine.

"Memangnya ada bukti jika aku yang melakukannya?"

Terpopuler

Comments

Aidah Djafar

Aidah Djafar

sepupu laknat c randi😡
nti jg krna batunya kamu 😡

2023-04-06

0

Ara Aulia

Ara Aulia

serem

2022-10-10

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!