Sementara itu, Luca yang telah berhasil membawa keluar ke-empat adiknya. Kini berada tepat di depan pintu kamar. Dan seketika itu juga Luca menatap lekat pada adiknya, seakan tatapan matanya itu menuntut penjelasan dari ke-empat adiknya.
“Sekarang jelaskan padaku?” desak Luca dengan nada bicaranya yang mulai terdengar sarkas.
“Jelaskan tentang apa? Bukankah Luci sudah menjelaskan semuanya saat kita di dalam tadi,” ujar Lucia yang belum mengerti maksud dari pertanyaan Kakaknya.
“Tentang orang yang mengejar dan mengawasimu? Lalu orang yang kau lihat saat di restaurant,” papar Luca dengan penuh penekanan.
“Jangan bilang kau tidak siapa mereka? Karena aku tahu persis bagaimana sifat adik-adikku ini, pasti orang-orang itu terlibat masalah dengan mereka bertiga, bukan?” lanjutnya.
Luca semakin mencecar dan semakin mendesak Lucia untuk menceritakan apa yang sebenarnya terjadi dan alasan Lucia menyembunyikan masalah itu dari semua orang termasuk dirinya.
Lucia tampak terdiam, begitu juga dengan Triple R yang sudah tidak bisa lari dan menyembunyikan masalah yang mereka perbuat tempo hari. Sekilas Lucia menatap ketiga adiknya, dia pun merasa tidak tega jika ketiga adik kesayangannya mendapatkan hukuman dari Papah dan Mamah mereka.
“Baiklah, Luci akan menceritakan semuanya. Asalkan kakak mau berjanji hanya kita berlima saja yang tahu tentang ini?” ujar Lucia yang akhirnya membuat penawaran.
“Dan Kakak juga tidak boleh memarahi mereka! Sama sekali tidak boleh!” lanjutnya menekankan.
“Okay,” sahut Luca.
“Aku akan mempertimbangkan setelah mendengar kejujuran dari kalian berempat ini,” sambung Luca di sertai ekspresi dinginnya.
Lucia hanya bisa menghela napas panjang jika berhadapan dengan sang Kakak. Bagaimana pun dia mencoba bernegosiasi, Luca pasti yang akan selalu menjadi pemenangnya. Bahkan Triple R juga takut, jika mereka membuat masalah dan Luca ikut terlibat untuk menanganinya.
“Benar, Luci memang mengetahui siapa mereka semua!” ujar Lucia yang pada akhirnya mengatakan yang sejujurnya.
“Apa mereka ada hubungannya dengan masalah yang di buat mereka bertiga beberapa hari yang lalu?” tanya Luca memastikan.
“Bagaimana Kakak bisa tahu?” seru Lucia yang sedikit terkejut saat tahu bahwa Luca ternyata sudah mengetahui semua rahasia mereka.
“Aishh, … Kalian ini! Sudah Kakak peringatkan berulang kali untuk tidak membuat msalah yang berurusan dengan dunia, tapi tetap saja kalian mengabaikannya. Sekarang lihatlah! Karena perbuatan kalian, Lucia yang akhirnya menjadi korbannya,” sembur Luca pada ketiga adiknya dnegan penuh amarah.
“Maafkan kami, Kak!” ucap Ryuga, Rayga dan Regis dengan nada lirih dan kepala yang terus menunduk.
“Haishh, … Sialan! Apa gunanya permintaan maaf kalian, semuanya sudah terjadi!” Luca akhirnya membentak ketiga adiknya itu dengan keras, hingga membuat Triple R langsung terdiam.
“Dan kau Lucia! Apa yang akan kau lakukan sekarang? Apakah kau akan menikah dengan Kak Levi, karena kejadian ini?” Luca beralih bertanya pada Lucia.
“Luci tidak tahu, Kak!” jawab Lucia yang juga bingung harus berbuat apa.
“Sudahlah, kita tunggu keputusan Papah dan yang lainnya saja!” ujar Luca yang tidak mampu untuk memarahi adik satu-satunya itu.
“Apa kau tidak apa-apa? Kau tidak terluka saat di kejar oleh mereka, ‘kan?” Akhirnya Luca menanyakan tentang keadaan saudari kembarnya itu.
“Luci baik-baik saja, Kak!” jawab Lucia, meskipun dia masih merasakan sedikit perih di area sensitifnya.
Setelah itu, baik Lucia maupun Triple R mulai menceritakan dari mana masalah itu berawal. Bahkan mereka tidak berani melewatkan satu pun kejadian, sebab mereka semua tidak ingin menambah kemarahan Luca.
...****************...
Sedangkan keadaan di dalam kamar itu semakin kacau, setelah Zhia mengatakan bahwa dia merestui Levi untuk menikahi Lucia. Kakek Roman dan Bastian tapak sangat Bahagia begitu mendengarnya. Sementara Levi, Noland dan Julia tampak bingung dan terkejut dnegan keputusan. Terlebih lagi Rayden sangat tidak setuju mengenai pernikahan yang sedang mereka bicarakan itu.
“Tidak apa! Semua sudah terjadi, tidak perlu ada yang di sesalkan lagi. Sekarang aku akan mempercayakan Lucia lagi padamu lagi! Bukan sebagai pengawal untuknya, melainkan sebagai suaminya.”
“APA!!” Sontak saja, perrnyataan Zhia membuat semua orang langsung terbelalak begitu mendengarnya.
“Tidak!” seru Rayden dengan sangat tegas.
“Sampai kapan pun aku tidak akan pernah membiarkan putriku menikah denganmu, meskipun itu adalah kau Levi!” lanjutnya tatapannya dingin dan tajam.
“Ray?” Zhia berusaha untuk membujuk suaminya itu.
“Tidak, Zhi! Kali ini kau yang harus memaklumi keputusanku. Aku tidak ingin menikahkan putriku dengan cara yang seperti ini,” sergah Rayden yang tak ingin mendengar apapun yang akan istrinya katakan.
Dan setelah mengatakan penolakan kerasnya, Rayden langsung meninggalkan kamar itu dengan perasaan kesal. Sebab dia tidak ingin mendengar apapun lagi tentang masalah pernikahan untuk Levi dan Lucia.
“Ray, tunggu!” Bahkan Zhia yang terus memanggilnya untuk berhenti tidak di hiraukan nya sama sekali.
Hingga seseorang muncul dari dalam lift dengan membawa sebuket bunga mawar merah. Setelah semakin berjalan mendekat ke arah mereka, ternyata pria itu hanyalah seorang kurir yang berasal dari toko bunga. Sehingga mereka pun tidak terlalu memperdulikannya, sampai kurir itu benar-benar menghampiri mereka.
“Permisi, apakah benar anda Nona Lucia Cano Xavier?” tanya Kurir bunga itu dengan ramah dan sopan.
“Iya, dengan saya sendiri,” jawab Lucia dengan raut wajah bingungnya.
“Silahkan, ini ada kiriman bunga dari seseorang untuk anda!” ujar Kurir tersebut sembari menyerahkan sebuket besar mawar merah.
“Tunggu dulu!” seru Luca dengan tiba-tiba sembari memperhatikan buket mawar itu dengan seksama.
Perlahan Luca mulai mengulurkan tangannya seakan ingin meraih buket bunga mawar itu. Namun, kenyataannya Luca sama sekali tidak berniat untuk mengambil buket bunga tersebut, melainkan sebuah alat penyadap yang dia lihat di dalam buket tersebut.
“Apa ini? Siapa yang menguruhmu?” tanya Luca sembari menunjukkan apa yang dia temukan.
“Saya tidak tahu apapun mengenai alat itu, Tuan! Saya hanya di suruh oleh pemilik toko bunga tempat saya bekerja untuk mengantarkan sesuai pesanan ini,” jelas Kurir itu yang terlihat bingung sendiri dengan adanya alat penyadap itu.
“Lalu kenapa bisa alat penyadap ini di buket bunga yang kamu antar dan siapa juga yang memesan bunga ini untuk adikku?” cecar Luca dengan tatapan yang siap membunuh kapan pun.
^^^Bersambung,....^^^
...Hay, kakak semua!!!🤗🤗🤗...
...Kalau tidak ada halangan apapun, novel ini akan update setiap hari tapi untuk waktu updatenya tidak pasti. Maaf 'yah Author harus mengutamakan pekerjaan di Real life 🙏🙏🙏😞...
...Maka dari itu, mohon dukungannya ‘yah!🙏🙏🥰🥰...
...Jangan lupa tinggalkan like, Coment, Vote dan kasih bintang 5 juga ‘yah! Biar novelnya semakin bersinar!🌟🌟🌟👌🥰🥰🥰...
...Novel ini hanya ada dan akan update di Aplikasi Noveltoon atau Mangatoon saja. Bila terdapat ditempat lain berarti itu semua merupakan plagiat....
...Jadi, mohon terus dukung novel orisinilku ‘yah dan segera laporkan jika ada plagiat novel ini!🙏🙏😓...
...Dan jangan lupa berikan cinta dan tips untuk Author kesayangan kalian ini ‘yah!...
...Agar tidak ketinggalan kisah serunya. Tambahkan novel ini ke rak novel favorit kalian ‘yah!...
...Terima kasih, All! 🙏🙏🙏😘😘😘...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 135 Episodes
Comments
Ramlah Kuku
salah alamat kalian mengirim bunga🤣🤣
2024-01-26
0
Zilva Trismahalisa
Luca jeli
2023-03-22
0
y@y@
🔥👍🏻👍🏿👍🏻🔥
2022-12-21
1