Padahal baru satu suapan yang masuk ke dalam mulutnya, tapi Lucia tiba-tiba mulai merasakan sesuatu pada tubuhnya. Saat itu juga Lucia kembali menyadari sesuatu bahwa ada seseorang yang memberikan obat pada makanannya. Hingga matanya menemukan sosok Kaendra yang sedang mengawasinya dari kejauhan.
“Kak, ada apa? Apa yang terjadi dengan Kakak di sana?”
Ryuga langsung mencecar Lucia dengan berbagai pertanyaan. Seketika dia merasa panik dan khawatir saat mendengar perkataan Lucia yang sepertinya sedang berada dalam bahaya. Terlebih lagi mereka baru saja membahas mengenai seseorang yang sedang mengawasi mereka.
“Sepertinya aku membutuhkan bantuan sekarang juga! Ryuga, beritahu Paman Felix bahwa aku sedang berada dalam bahaya,” perintah Lucia pada adiknya, apalagi setelah menyadari keberadaan Kaendra di sekitarnya.
“Beritahu dulu apa yang terjadi dengan Kakak di sana? Apakah Kakak benar-benar di ikuti oleh mereka?!” seru Ryuga yang semakin panik.
“Benar, mereka sedang mengikuti dan mengawasi Kakak sekarang. Bahkan mereka juga memberikan obat perangsang yang bercampur narkoba di makanan Kakak! Cepat, hubungi Paman Felix! Kakak akan berusaha untuk kabur dari pengawasan mereka sekarang,” jelas Lucia yang langsung menutup sambungan teleponnya.
“Sial, seharusnya aku lebih waspada lagi!” umpat Lucia pada dirinya sendiri.
Kemudian Lucia langsung beranjak dari tempat duduknya sembari menahan rasa pusing dan perasaan aneh yang mulai menjalar di seluruh tubuhnya. Sesuai dugaan Lucia, Kaendra langsung mengikutinya pergi. Bahkan anak buahnya juga tersebar di dalam hotel itu, sehingga membuat Lucia sedikit mengalami kesulitan.
...****************...
Sementara Lucia sedang sibuk berusaha melarikan diri, ketiga adiknya malah saling berdebat dan menyalahkan. Apalagi Ryuga lupa menanyakan keberadaan Lucia saat ini, hal itu membuat ketiga ragu untuk meminta bantuan pada Felix.
“Apa yang terjadi dengan Kak Luci?” tanya Regis yang menyadari bahwa kakaknya berada dalam bahaya.
“Kakak menyuruh kita untuk secepatnya memberitahu kepada Paman Felix agar mengirimkan bantuan,” jelas Ryuga.
“Benar, sebaiknya kita pergi mencari Paman Felix sekarang!” ujar Rayga.
“Tapi apakah kalian tahu dimana lokasi Kak Luci sekarang? Mungkin saja, Kakak saat ini sedang tidak berada di hotel. Bagaimana kalau Paman Felix malah terlambat menemukannya?” Regis menyela sembari mengatakan mengenai apa yang mengganggu pikirannya saat itu.
“Benar juga! Aku lupa menanyakan lokasi Kak Luci saat ini! Bagaimana ini?” ujar Ryuga yang baru menyadari kesalahannya.
“Hanya ada satu orang bisa mencari tahu mengenai keberadaan Kak Luci dan membantunya sekarang,” ungkap Regis.
“Kak Luca!” seru ketiganya serentak.
“Ada apa kalian bertiga berteriak memanggil namaku seperti itu?” tanya Luca yang ternyata sudah berada di balik pintu kamar mereka sekarang.
“K-kak, … Kak Luca?” Ketiga langsung tergagap, raut wajahnya panik dan keringat dingin mulai meluncur dari tubuh mereka.
“Itu bukan jawaban yang ingin Kakak dengar dari kalian bertiga! Kalian pasti sudah tahu bahwa Kakak tidak suka membuang waktu untuk mengulang pertanyaan,” tukas Luca dengan ekspresi wajah dingin dan nada penuh penekanan.
“Kak! Kak Luci dalam bahaya!” jawag Regis dengan lantang.
“APA?!” Sontak saja Luca langsung terkejut ketika mendengarnya.
“Tadi kami sedang mengobrol dengan Kak Luci melalui sambungan telepon. Kemudian, Kak Luci mengatakan bahwa dia merasa ada seseorang yang sedang mengawasinya. Lalu, tiba-tiba Kak Lucia terdiam dan mengatakan bahwa orang itu memasukan obat ke dalam makanan yang sedang dimakannya,” jelas Ryuga dengan wajah paniknya.
“Benar, Kak! Tapi Kak Luci tidak mengatakan dimana lokasinya sekarang. Kak Luci hanya menyuruh kami untuk meminta bantuan pada Paman Felix.” Rayga langsung menimpali.
“Apa? Kenapa kalian tidak memberitahuku secepatnya?” bentak Luca.
Setelah membentak ketiga adiknya, Luca pun langsung berlari menuju ke ruang kerjanya. Meskipun takut dengan kemarahan Luca, tapi Triple R tetap mengikuti sampai di dalam ruang kerjanya kerena khawatir dengan kondisi Lucia. Tanpa buang waktu, Luca langsung menyalakan komputernya untuk melacak keberadaan Lucia melalui sinyal ponsel.
“Ryu, berikan ponselmu!” ujar Luca dengan nada dinginnya dan Ryuga pun langsung memberikannya.
Dalam waktu sepuluh menit, akhirnya Luca bisa menemukan Lucia yang ternyata masih di dalam hotel tempatnya menginap. Tanpa memperdulikan keberadaan ketiga adiknya, Luca segera meraih ponselnya dan langsung menghubungi seseorang.
“Hallo, siapa ini?” Terdengar suara seorang wanita yang menerima panggilan dari Luca.
“Luca Cano Xavier! Dimana Kak Levi?” tanya Luca yang tidak terlalu memperdulikan siapa yang menerima panggilan telepon tersebut. Karena yang dia butuhkan adalah bantuan Levi untuk melindungi Lucia di sana.
“Maaf, tapi untuk sementara waktu Tuan muda mempercayakan klan padaku! Jadi, jika anda membutuhkan sesuatu silahkan katakan saja kepada saya,” jelas wanita tersebut.
“Aku membutuhkan bantuan dari klan kalian. Beritahu Kak Levi bahwa Lucia sekarang dalam bahaya di sana,” ujar Luca yang langsung mengatakan tujuannya.
“Baik, Tuan Luca! Aku akan menyampaikan pesan anda! Jika sudah tidak ada hal lain lagi, maka aku akan menutup teleponnya sekarang!”
Belum sempat Luca mengatakan sesuatu, wanita itu langsung memutuskan sambungan teleponnya begitu saja. Padahal Luca belum mengatakan mengenai lokasi Lucia kepada wanita itu agar Levi bisa dengan mudah menemukannya.
“Dasar wanita gila!” umpat Luca yang semakin frustasi.
“Kalian bertiga, cepat minta siapapun untuk menyiapkan penerbangan saat ini juga!” perintah Luca pada ketiga adiknya.
“Apa Kak Luca akan terbang ke negara K saat ini juga?” tanya Rayga hanya untuk memastikan.
“Tentu saja! Lucia sedang dalam bahaya sekarang, tidak mungkin aku berdiam diri saja seperrti ini!” bentak Luca yang akhirnya meluapkan emosinya pada ketiga adiknya.
Sebab Luca memperkirakan bahwa Lucia berada dalam masalah pasti karena ketiga adiknya ini. Selama ini ketiga adiknya memang selalu membuat onar di mana-mana dan Lucia yang akan selalu maju untuk menolong mereka tanpa memikirkan konsekuensinya sama sekali.
“Apa yang kau katakan Luca? Apa yag terjadi pada putriku? Apa yang terjadi pada Lucia, Hah!” teriak Rayden yang tidak sengaja mendengar pembicaraan mereka saat ini membahas bisnis dengan Luca.
Seketika Rayden langsung teringat dengan pembicaraannya dengan Lucia di telepon tadi. Dia ingat dengan sangat jelas bahwa Lucia mengatakan bahwa dirinya seperti sedang di awasi oleh seseorang.
“Tidak! Luca, kau sudah melacak keberadaan Luci sekarang, bukan?” lanjut Rayden yang mengkesampingkan amarahnya dan mendahulukan untuk melindungi Lucia. Dan Luca pun membenarkan dengan anggukan kepalanya.
“Ayo, kita pergi ke negara K sekarang juga!” ujar Rayden yang langsung berbalik dan berjalan keluar mansion menuju mobilnya.
Luca dan Triple R pun mengikuti di belakangnya. Lalu ketika melewati ruang tamu, mereka bertemu dengan Noland, Julia dan Zhia yang sedang asyik bercengkrama. Ketiga orang itu pun di buang bingung dengan raut wajah Rayden dan ke empat anaknya yang terlihat marah sekaligus cemas.
“Kalian mau kemana?” tanya Zhia menghentikan putranya untuk mendapatkan jawaban.
^^^Bersambung,....^^^
...Hay, kakak semua!!!🤗🤗🤗...
...Kalau tidak ada halangan apapun, novel ini akan update setiap hari tapi untuk waktu updatenya tidak pasti. Maaf 'yah Author harus mengutamakan pekerjaan di Real life 🙏🙏🙏😞...
...Maka dari itu, mohon dukungannya ‘yah!🙏🙏🥰🥰...
...Jangan lupa tinggalkan like, Coment, Vote dan kasih bintang 5 juga ‘yah! Biar novelnya semakin bersinar!🌟🌟🌟👌🥰🥰🥰...
...Novel ini hanya ada dan akan update di Aplikasi Noveltoon atau Mangatoon saja. Bila terdapat ditempat lain berarti itu semua merupakan plagiat....
...Jadi, mohon terus dukung novel orisinilku ‘yah dan segera laporkan jika ada plagiat novel ini!🙏🙏😓...
...Dan jangan lupa berikan cinta dan tips untuk Author kesayangan kalian ini ‘yah!...
...Agar tidak ketinggalan kisah serunya. Tambahkan novel ini ke rak novel favorit kalian ‘yah!...
...Terima kasih, All! 🙏🙏🙏😘😘😘...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 135 Episodes
Comments
Aida Wati
lanjut thor aku suka ceritanya
2024-07-21
0
Ramlah Kuku
mantap
2024-01-26
0
Nimas Ayu
menegangkan... bagus buanget
2023-10-07
0