Dor, …. Dor, ….. Blaarrrrr, …..
Malam itu suara tembakan dan ledakan terdengar saling bersahutan. Terlihat tiga saudara kembar sedang berusaha untuk menyelamatkan diri mereka masing-masing dari kejaran para bandar narkoba yang ternyata juga merupakan sekelompok anggota mafia yang berasal dari negara lain.
Benar, ketiga saudara kembar itu adalah Ryuga, Rayga dan juga Regis. Awalnya mereka memang hanya berniat membantu teman mereka saja yang seorang detektive kepolisian untuk menangkap sekelompok bandar narkoba. Tidak di sangka mereka bertiga malah harus terjebak di tempat musuh dan terlibat dalam dunia mafia yang selalu di tentang oleh orang tua mereka.
“Cari dan singkirkan para bedebah itu tanpa tersisa satu pun! Kalau sampai ada yang tersisa, kalian semua yang akan mati di tanganku,” perintah seorang pria yang tidak kelihatan wajahnya, karena gelapnya malam itu.
“Baik, Tuan!” sahut para anak buahnya.
Terlihat mereka semua langsung berpencar untuk mencari seluruh detektive polisi yang berniat menangkap mereka, tapi malah terjebak dalam permainan yang sudah di siapkan oleh targetnya. Mereka terus menghancurkan setiap tempat yang bisa di gunakan untuk bersembunyi dan begitu ada yang berhasil di tangkap mereka akan langsung membunuhnya saat itu juga.
“Regis, cepat hubungi Kak Luci untuk meminta bantuan! Kalau kita kita bertiga bisa ikut mati di sini!” perintah Ryuga sembari memperhatikan keadaan sekitarnya dengan dua buah senjata api yang standby di kedua tangannya.
“Benar, sepertinya kali ini kita tidak bisa lolos dengan mudah,” sahut Rayga yang juga melakukan hal yang sama seperti Ryuga.
“Astaga, kita dalam masalah besar sekarang! Kalau tidak mati di sini, maka kita bertiga akan tetap mati di tangan Kak Luci,” ujar Regis yang mulai panik hanya karena melihat nama kakak perempuannya di kontak ponselnya.
“Cepatlah! Kak Luci tidak akan berbuat sampai sejauh itu. Meskipun Kak Luci tetap ingin membunuh kita tapi itu lebih baik daripada kita semua mati di sini!” tukas Rayga yang melihat beberapa musuhnya mulai mendekati tempat persembunyian mereka.
“Sudah! Aku sudah mengirimkan pesan berisikan sinyal bantuan pada Kak Luci,” ujar Regis dengan panik sembari mengirimkan lokasi mereka saat ini pada Lucia.
“Sial, mereka mulai menuju kemari!” umpat Ryuga yang juga melihat musuh mulai mendekati mereka.
“Ryu, lindungi aku! Aku akan mendekat dan membunuh mereka sekaligus,” ujar Rayga seraya mengeluarkan beberapa buah granat dari dalam tas yang di bawanya.
“Okay, berhati-hatilah!” sahut Ryuga yang siap sedia, selagi Rayga mulai mendekat secara sembunyi-sembunyi.
...****************...
Disisi lain, Lucia dan teman-temannya yang sedang sibuk mempersiapkan acara kelulusannya sebagai seorang dokter muda. Tiba-tiba harus menghentikan aktivitasnya begitu melihat pesan masuk dari Regis.
Sesaat Lucia mematung sambil terus menatap pesan tersebut, hingga pesan kedua juga masuk yang berisikan lokasi ketiga adiknya disertai video singkat mengenai situasi di tempat mereka.
Hingga salah satu temannya menyadarkan Lucia dengan bertanya, “Ada apa, Luci?”
“Ouh, … Tidak ada apa-apa! Sepertinya aku harus pergi sekarang, karena adikku mengajak makan malam bersama sekarang,” jawab Lucia yang tentu saja harus berbohong kepada temannya.
“Kalau begitu pergilah! Kami yang akan menyelesaikan sisanya,” ujar Bella, teman yang tadi bertanya.
“Terima kasih, Bell! Besok aku traktir kalian makan siang ‘deh!” ucap Lucia sembari memeluk Bella dengan eratnya.
“Sudah sana! Jangan biarkan ketiga adikmu yang tampan itu menunggu,” goda Bella yang memang iri melihat keempat saudara laki-laki Lucia yang sangat tampan dan juga genius lagi.
“Kalau begitu aku pergi dulu ‘yah, teman-teman!” pamit Lucia yang mulai berjalan menjauh dari teman-temannya sembari tersenyum manis dan melambaikan tangannya.
Namun, begitu dia sudah sampai di depan mobilnya. Lucia langsung menunjukan wajah seriusnya sambil mengumpat, “Sial! Apalagi yang ketiga bocah itu lakukan kali ini. Dasar bocah nakal! Kerjaannya hanya bikin masalah saja, kalau tahu begini dulu aku minta adik perempuan saja!”
“Hallo, Paman Felix! Ini Luci, ketiga bocah nakal itu terlibat masalah lagi. Seperti biasa kirimkan beberapa orang untuk membantuku,” ujar Lucia yang selalu menghubungi Felix, jika ada masalah mendesak.
“Astaga, mereka terlibat masalah lagi!?” seru Felix yang masih saja terkejut saat mendengarnya, padahal sudah sering kali terjadi.
“Benar, Paman! Seperti biasa, tolong jangan beritahukan tentang hal ini pada Mamah, Papah dan yang lainnya,” pinta Lucia yang tidak ingin membuat semua orang khawatir.
“Baiklah, Paman akan segera kesana dengan yang lainnya!” ujar Felix.
Setelah itu sambungan telepon antara mereka pun langsung terputus. Meskipun kesal dengan kelakuan ketiga adiknya yang selalu terlibat masalah, Lucia tetap memutuskan untuk datang membantu mereka. Dengan kecepatan penuh, Lucia melajukan mobilnya menuju lokasi yang di kirimkan oleh Regis sebelumnya.
...****************...
Kembali pada Ryuga, Rayga dan Regis. Dengan kerjasama yang baik Ryuga dan Rayga memang berhasil membunuh sekaligus musuh yang berada di depan mereka. Tapi mereka tidak mengira bahwa sejak awal mereka sudah terkepung oleh para musuhnya. Mereka terlalu fokus pada musuh yang berada d depan, hingga mereka tidak menyadari ada musuh yang datang dari arah belakang.
“Letakkan semua senjata yang berada di tangan kalian! Atau kalian akan melihat kepala orang ini akan meledak!”
Suara seorang pria yang mengancam mereka, seketika membuat Ryuga dan Rayga langsung berbalik dan melihat ke arah Regis. Keduanya seketika langsung mematung saat melihat Regis yang sudah menjadi sandera dari musuhnya.
Pria itu menodongkan sebuah senjata api tepat di kepala Regis, sehingga mau tidak mau Ryuga dan Rayga harus mengikuti perkataan pria itu. Akhirnya ketiga bersaudara itu menjadi sandera dan di bawa ke dalam markas atau lebih tepatnya di hadapkan pada pemimpin mereka.
“Tuan, sepertinya ketiga orang inilah yang menjadi pemimpin para detektive itu,” jelas pria yang berhasil menangkap Triple R melaporkan sesuai perkiraannya.
“Benarkah? Kalian sungguh berani berurusan denganku dan lihatlah kalian malah berakhir mengantarkan nyawa padaku. Apakah kalian tidak mengenal siapa aku?” ujar pria yang sepertinya pemimpin para bandar narkoba dan mafia itu dengan angkuhnya.
“Mana kami tahu! Memangnya kita sudah saling berkenalan,” celetuk Rayga dengan santainya.
“Kau tidak mengenal siapa Kaendra Van Raegan? Tapi kalian berani datang ke tempat ini? Ke tempatku!” Melihat keberanian Rayga, Kaendra pun merasa menarik untuk sedikit bermain-main dengan mereka sebelum membunuhnya.
“Hay, kalian berdua tahu siapa itu?”
Ryuga dan Regis tampak menghela napas panjang, melihat Rayga yang masih saja menanggapi perkataan musuhnya.
“Sial! Kita benar-benar dalam masalah sekarang,” gumam Regis.
“Benar! Dari awal kalian memang dalam masalah! Dan berkat keberanian temanmu ini, kau jadi orang pertama yang aku bunuh dengan tanganku sendiri! Pergilah ke neraka!”
^^^Bersambung,....^^^
...Hay, kakak semua!!!🤗🤗🤗...
...Kalau tidak ada halangan apapun, novel ini akan update setiap hari tapi untuk waktu updatenya tidak pasti. Maaf 'yah Author harus mengutamakan pekerjaan di Real life 🙏🙏🙏😞...
...Maka dari itu, mohon dukungannya ‘yah!🙏🙏🥰🥰...
...Jangan lupa tinggalkan like, Coment, Vote dan kasih bintang 5 juga ‘yah! Biar novelnya semakin bersinar!🌟🌟🌟👌🥰🥰🥰...
...Novel ini hanya ada dan akan update di Aplikasi Noveltoon atau Mangatoon saja. Bila terdapat ditempat lain berarti itu semua merupakan plagiat....
...Jadi, mohon terus dukung novel orisinilku ‘yah dan segera laporkan jika ada plagiat novel ini!🙏🙏😓...
...Dan jangan lupa berikan cinta dan tips untuk Author kesayangan kalian ini ‘yah!...
...Agar tidak ketinggalan kisah serunya. Tambahkan novel ini ke rak novel favorit kalian ‘yah!...
...Terima kasih, All! 🙏🙏🙏😘😘😘...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 135 Episodes
Comments
guntur 1609
brti Felix sdh setia sama keluarga xavier
2025-03-03
0
Firanty Ranty
waaaaaaah...seru juga ternyata kelanjutan dari si kembar anak mafia
2024-04-10
0
Ramlah Kuku
trepl L ternyata nakal😁
2024-01-25
0