Pada pagi buta itu, Bastian baru saja terbangun dari tidurnya dan akan segera bersiap untuk menjalankan pekerjaannya seperti biasa. Hingga sebuah panggilan telepon dari anak buahnya membuatnya sangat terkejut.
“Hallo, Tuan Bastian! Maaf, mengganggu anda pagi-pagi begini! Sebab ada hal penting yang harus saya segera laporkan kepada anda,” ujar sang anak buah yang merasa tidak enak hati sendiri.
“Tidak masalah! Ada hal penting apa yang akan kau laporkan?” tanya Bastian yang di buat penasaran.
“Sesuai dengan yang anda perintahkkan semalam, saya terus berjaga di depan kamar itu. Akan tetapi, tidak ada satu orang pun yang datang maupun keluar dari kamar itu. Dan tadi saya sempat mendengar percakapan para karyawan hotel, bahwa semalam Tuan muda terlihat baik-baik saja. Jadi, saya sedikit mengkhawatirkannya sekarang,” jelas sang anak buah.
“Apa katamu? Tidak ada yang datang maupun keluar dari kamar itu sampai sekarang?” Seketika Bastian pun membelalakkan kedua matanya dnegan sempurna begitu mendengarnya.
“Iya, Tuan! Bukankah Tuan muda yang berada di dalam kamar itu?” ujar sang anak buah hanya untuk memastikan tebakannya saja.
“Tetap awasi di sekitar kamar itu, segera laporkan jika terjadi sesuatu di sana!” perintah Bastian.
Dia tampak tak memperdulikan pertanyaan dari sang anak buahnya yang masih penasaran tebakannya salah atau benar.secara sepihak, Bastian langsung memutuskan sambungan telepon tersebut dan langsung berlari menuju ke kamar Kakek Roman.
Pada saat keluarga Xavier mendarat di negara K, disaat yang bersamaan Bastian juga mendapatkan kabar dari anak buahnya bahwa tidak ada yang datang ke kamar Levi malam itu.
Mendengar bahwa Levi tidak meminta bantuan dari siapapun untuk mengatasi efek obat yang telah dia berikan, Kakek Roman pun mulai curiga sekaligus penasaran dengan apa yang terjadi pada cucunya semalam.
Saat itu juga, Kakek Roman dan Bastian langsung saja meluncur ke ZL Hotel. Kakek Roman dan Bastian tiba di sana tak lam setelah kedatangan keluarga Xavier. Beberapa pegawai staff hotel pun langsung panik dengan kedatangan sang pemilik hotel di pagi-pagi buta itu.
Apalagi mereka baru saja kedatangan tamu penting yang dari raut wajahnya terlihat marah, hingga tak memperdulikan sambutan ramah mereka.
“Selamat datang, Tuan besar!” Para staff hotel langsung menyambut dengan wajah panik mereka.
“Apa yang terjadi? Kenapa kalian semua terlihat panik?” tanya Kakek Roman yang langsung menyadarinya.
“Kau jelaskan apa yang terjadi!” Karena tidak ada satu pun yang mau menjelaskan, Bastian pun langsung menunjuk satu orang untuk mengatakan yang sebenarnya.
“Se-sebenarnya hotel kita talah kedatangan Keluarga terhormat dari negara A yaitu keluarga besar Xavier! Ta-tapi raut wajah mereka terlihat sangat marah ketika kami menyambutnya,” jawab pegawai tersebut yang tidak berani mengangkat kepalanya saat berbicara.
“APA!” Kakek Roman dan Bastian sama-sama saat terkejut mendengarnya.
“Seluruh anggota keluarga Xavier datang ke hotel ini? Dan terlihat marah? Lalu di mana mereka sekarang?” cecar Bastian yang semakin penasaran dengan apa yang terjadi sebenarnya.
“Mereka langsung menuju ke lantai paling atas dan, _...! Dan katanya mereka langsung menerobos masuk ke dalam kamar yang di tempati Tuan muda,” jawab pegawai tersebut dengan tubuh gemetar ketakutan.
“APA!!” Kakek Roman dan Bastian pun kembali terkejut untuk ke sekian kalinya.
“Tuan, sebaiknya kita pergi ke sana juga sekarang,” ujar Bastian yang sepertinya sudah bisa menebak apa yang terjadi dengan semua keanehan ini.
“Kau benar! Ayo, kita ke sana sekarang,” ujar Kakek Roman yang langsung menuju ke lift yang akan membawa mereka ke lantai paling atas.
...****************...
Sementara itu, Rayden dan yang lainnya memang sempat meminta secara baik-baik kunci kamar itu pada staff hotel yang mengikuti mereka. Tapi sayangnya, permintaan itu di tolak karena di anggap manyalahi aturan hotel.
“Kalian sungguh tidak ingin memberikan kunci kamar ini?” ujar Rayden penuh penekanan dan tatapan mengintimidasi pada staff hotel tersebut.
“Maaf, Tuan! Tapi kami tidak bisa menyalahi aturan hotel, terlebih lagi kamar ini, _....”
“Ryu, singkirkan orang ini dari depan pintu itu! Kalau mereka tidak memberikan kuncinya, maka Papah bisa menghancurkannya!” potong Rayden yang tidak mau mendengarkan apapun lagi, karena dia ingin segera memastikan keadaan putrinya di dalam sana.
Ryuga pun langsung mematuhi perintah Papahnya, dia langsung mengamankan staff hotel itu agar tidak mengganggu aksi papahnya. Saat pintu terbuka dan mereka memasuki kamar tersebut, ketika itu juga badai yang sesungguhnya datang.
Coba tebak, apa yang Rayden dan yang lainnya saksikan begitu memasuki kamar itu. Tepat sekali! Mereka melihat Lucia sedang tidur bersama seorang pria dalam keadaan tak berbusana.
“LUCIA!!”
“Papah?” gumam Lucia yang sangat terkejut ketika melihat kehadiran seluruh keluarganya di dalam kamar itu
Seruan Rayden seketika membangunkan Lucia dan pria yang tertidur di sebelahnya. Kemudian, badai semakin membesar begitu mereka mengetahui identitas pria tersebut. Tidak ada satu pun yang menyangka bahwa pria yang sedang tidur di samping Lucia adalah ….
“LEVI!!” seru semua orang lagi.
“Dasar sialan kau, Levi!” teriak Rayden sembari melayangkan tinjunya ke arah wajah Levi yang belum tersadar sepenuhnya.
Sementara, Luca langsung menghampiri sang adik dan segera menutupi tubuh adiknya dengan jas yang dia kenakan. Sedangkan Zhia dan yang lainnya hanya terpaku melihat pemandangan yang tidak pernah mereka banyangkan itu.
Buakkk, …. Buakkk, …. Buakkk, ….
“Pah, hentikan! Jangan sakiti dia!” pinta Lucia yang ingin menolong Levi dari amukan papah.
“Kak, tolong hentikan papah! Kak Levi tidak bersalah dalam hal ini!” Karena permintaannya tidak di dengarkan oleh papahnya, Lucia pun langsung meminta bantuan Luca untuk melerai aksi brutal papahnya.
Dengan penuh kemarahan, Rayden terus memukuli Levi berkali-kali. Luca pun segera melerai aksi papahnya yang melampiaskan semua kemarahannya pada Levi, terlebih lagi Lucia juga terus melarang papahnya untuk menyakiti Levi. Dari situlah, Luca sadar bahwa ada kesalahpahaman antara papahnya dengan Levi.
“Pah, hentikan! Jangan menghakiminya seperti ini. Kita dengarkan dulu penjelasan dari mereka berdua,” ujar Luca ketika berhasil memisahkan papahnya dari Levi.
“Apalagi yang harus aku dengarkan! Dialah orang yang telah menyentuh putriku, pasti dia juga yang mengirim orang-orang itu!” teriak Rayden yang berusaha untuk memukul Levi lagi.
“Apa maksud, Tuan muda? Aku juga tidak tahu kenapa Nona kecil bisa berada di dalam kamar saya!” sahut Levi yang kebingungan sendiri dengan situasinya sekarang.
^^^Bersambung,....^^^
...Hay, kakak semua!!!🤗🤗🤗...
...Kalau tidak ada halangan apapun, novel ini akan update setiap hari tapi untuk waktu updatenya tidak pasti. Maaf 'yah Author harus mengutamakan pekerjaan di Real life 🙏🙏🙏😞...
...Maka dari itu, mohon dukungannya ‘yah!🙏🙏🥰🥰...
...Jangan lupa tinggalkan like, Coment, Vote dan kasih bintang 5 juga ‘yah! Biar novelnya semakin bersinar!🌟🌟🌟👌🥰🥰🥰...
...Novel ini hanya ada dan akan update di Aplikasi Noveltoon atau Mangatoon saja. Bila terdapat ditempat lain berarti itu semua merupakan plagiat....
...Jadi, mohon terus dukung novel orisinilku ‘yah dan segera laporkan jika ada plagiat novel ini!🙏🙏😓...
...Dan jangan lupa berikan cinta dan tips untuk Author kesayangan kalian ini ‘yah!...
...Agar tidak ketinggalan kisah serunya. Tambahkan novel ini ke rak novel favorit kalian ‘yah!...
...Terima kasih, All! 🙏🙏🙏😘😘😘...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 135 Episodes
Comments
Ramlah Kuku
bukan apa" itu lev yg penting bersama nona kecil😁😁
2024-01-26
1
Gulam Akbar
kasian kamu LEVI🤣🤣
2023-02-23
3
Mbak Rin
oh levi...kasian 🤣🤣🤣🤣
2022-12-21
2