Melihat keluarga Xavier dan keluarga Zaender masuk ke dalam kamar itu, Luke pun mulai merasa gelisah tanpa sebab. Ditambah dengan berbagai macam pertanyaan yang di lontarkan Kaendra membuat rasa gelisah nya semakin tak terkendali.
“Hay, apa kau tahu apa yang terjadi dengan wanita itu?” tanya Kaendra yang sangat penasaran.
“Bukannya hanya keluarga Xavier saja yang masuk ke dalam kamar itu, tapi keluarga Zaender juga! Dan sudah cuku lama mereka berada di dalam sana, menurutmu apa yang sedang mereka bicarakan sekarang?” lanjutnya lagi.
“Bisakah kau diam? Atau kau ingin ku buat diam untuk selamanya!” ancam Luke dengan tatapan mematikannya.
“Aish, … Aku ‘kan hanya penasaran! Apakah wanita itu malam menghabiskan malam bersama tuan muda Zaender atau tidak? Mengingat keluarga Zaender sepertinya ikut terlibat di dalam sana,” ujar Kaendra yang terdengar seperti gumaman.
“Haish, … Dasar sialan!” umpat Luke dnegan penuh kemarahan.
Kemudian, dia mengambil ponselnya dari balik jas yang dia kenakan saat itu. Terlihat Luke menekan sebuah nomor yang berada di kontaknya. Lalu dia berkata, “Aku ingin memesan sebuket mawar merah! Kirimkan segera ke ZL Hotel untuk atas nama Lucia Cano Xavier!”
“Baik, Tuan! Kami akan mengantarkannya sekarang juga,” sahut seorang pria yang menerima telepon tersebut.
Luke dan Kaendra masih mengawasi kamar itu dari kejauhan, hingga rasa penasaran Luke pun tidak terbendung lagi. Dia pun memesan sebuah buket mawar merah dan begitu dia menerimanya, Luke berniat akan memasang sebuah alat penyadap di antara bunga itu.
...****************...
Beralih kembali pada Lucia dan yang lainnya,...
“Seseorang?” seru semua orang yang semakin penasaran siapa sosok pria tersebut.
“Iya, seorang pria yang terus mengawasi Luci saat itu! Saat itulah, Luci semakin menyadari bahwa bukan hanya satu orang yang sedang mengawasi Luci tapi sekelompok orang,” jelas Lucia.
“Luca! Papah serahkan tugas ini padamu. Cari tahu semua orang terlibat dalam kejadian tanpa terkecuali,” perintah Rayden yang melimpahkan tugas itu hanya pada Luca, sebab dia mulai sedikit curiga dengan Triple R.
“Baik, Pah!” sahut Luca yang menerimanya dengan senang hati.
“Lalu kenapa kau berakhir tidur bersama dengan bajingan brengsek in?” tanya Rayden yang kembali ke topik utama.
“Saat itu hanya kamar ini saja yang terbuka! Jadi, agar bisa lolos dari kejaran mereka Luci pun terpaksa menerobos masuk agar bisa sembunyi untuk sementara waktu. Tanpa Luci tahu kalau Kak Levi ternyata telah melupakan Luci begitu mudahnya,” jelas Lucia dengan menampilkan wajah polos dan memelas nya.
“Ternyata kau memang benar-benar bajingan! Aku sudah meminta anak buahmu untuk melindungi Luci, tapi mereka malahan menganggap enteng permintaan bantuan dari kami. Dan saat Lucia sudah berada tepat di hadapanmu, kau berniat tidak melindunginya dan malah kau berani menyentuhnya,” cecar Luca yang ikut terbawa emosi seperti papahnya begitu mendengar penjelasan dari adik perempuan satu-satunya itu.
“Tu-tunggu dulu! A-aaku tidak bermaksud untuk berbuat seperti itu. Aku sungguh tidak menerima kabar apapun dari Tuan muda maupun Tuan kecil dan saat itu aku juga sedang keadaan kacau,” ujar Levi yang mencoba menjelaskan apa yang terjadi.
“Apa gunanya kau mengirim seseorang untuk mengawasi putriku selama ini, kalau kau tidak bisa melindunginya sama sekali, Hah!” seru Rayden dnegan nada penuh penekanan.
“Tuan muda, saya bisa, _....”
“Kau ingin menjelaskan apalagi sekarang! Semuanya sudah cukup jelas bahwa sejak awal kau memang menginginkan putriku, tapi aku sungguh tidak menyangka bahwa kau akan menggunakan cara sekotor ini agar bisa mendapatkan apa yang kau inginkan!” seru Rayden yang memotong perkataan Levi begitu saja.
“Sungguh Tuan muda, saya tidak akan pernah berani untuk melakukan rencana sekotor itu terhadap anda maupun Nona kecil,” ujar Levi dengan sungguh-sungguh.
“Jangan beralasan terus. Aku mulai muak mendengarnya,” tukas Rayden penuh dengan kemarahan.
“Cano, sepertinya Levi tidak sedang berbohong maupun membuat alasan sekarang! Bukankah kau lebih tahu bagaimana Levi, sebab kau yang telah membuatnya tumbuh sampai seperti sekarang ini,” ujar Noland yang menengahi perdebatan itu.
“Tapi Pah, _....”
“Apalagi setelah kita mendengar penjelasan Levi dan Lucia, mereka sama-sama korban dari orang yang memiliki rencana licik untuk bisa mencapai apa yang diinginkan,” ujar Noland lagi yang secara tidak langsung menyindir keras Kakek Roman.
“Papahmu benar, Cano! Lagian semua telah terjadi, sekarang yang harus kita lakukan bukanlah menyalahkan Levi maupun Lucia, melainkan menyelesaikan masalah yang sudah terlanjur terjadi ini.” Julia pun ikut menimpali perkataan dari Noland.
“Apa maksud perkataan Mamah?” tanya Rayden yang menangkap maksud lain dari perkataan Julia.
“Levi dan Lucia sudah terlanjur menghabiskan malam bersama, demi kebaikan mereka berdua sebaiknya kita, _....”
“TIDAK!” Rayden memotong perkataan Papahnya dengan cepat dan tegas.
“Sampai kapan pun, aku tidak akan mengijinkan bajingan brengsek ini menikahi putriku!” lanjutnya penuh dengan penekanan.
Sontak saja semua orang yang berani di sana sangat terkejut dengan keputusan yang di ambil Rayden. Meskipun begitu Kakek Roman tidak ingin tinggal diam saja, apalagi dia memiliki kesempatan yang sangat bagus untuk memiliki cucu menantu seperti Lucia.
“Hay, kenapa kau terus mengatai cucuku sebagai bajingan brengsek. Bukankah putrinya yang dengan sendiri masuk ke dalam kamar cucuku, tapi kau hanya menyalahkan Zaen saja! Kau bahkan memukulinya sampai membuat wajah tampannya menjadi seperti itu!” seru Kakek Roman dengan penuh semangat.
“Lagian semua sudah terlanjur terjadi! Mereka berdua sudah melakukan malam pertama, jadi kenapa tidak kita nikahkan saja mereka secepatnya,” lanjutnya.
“Karena cucumu memang bajingan brengsek! Seharusnya dia tidak pernah menyentuhnya begitu dia tahu bahwa yang masuk ke dalam kamar itu adalah putriku, Lucia!” seru Rayden yang tidak mau kalah debat dengan kakek Roman.
“Maafkan saya, Tuan muda!” ucap Levi yang merasa akan hal itu.
“Kenapa Kak Levi harus minta maaf? Bukankah semalam Kak Levi benar-benar tidak mengenali Luci sama sekali,” celetuk Lucia yang akhirnya mengalihkan tatapan semua orang langsung tertuju padanya.
Begitu juga Levi, sebab dia memang tidak mengingat apapun setelah masuk ke dalam kamarnya. Saat itu, bukan hanya tubuhnya yang di kuasai oleh efek obat yang di berikan kakeknya tapi pikirannya juga sangat kacau bahkan dia sendiri tidak bisa membedakan antara mimpi, khayalan dan kenyataan.
“Apa yang kau katakan Lucia?” tanya Noland yang menyadari ada seuatu kejanggalan pada perkataan, jika mereka hanya menyalahkan Levi seorang dalam hal ini.
“Bagaimana bajingan ini tidak mengenali, padahal dia selalu menempatkan beberapa orang untuk mengawasi mu sejak kecil?” Rayden pun ikut bertanya-tanya dengan maksud perkataan putrinya.
^^^Bersambung,....^^^
...Hay, kakak semua!!!🤗🤗🤗...
...Kalau tidak ada halangan apapun, novel ini akan update setiap hari tapi untuk waktu updatenya tidak pasti. Maaf 'yah Author harus mengutamakan pekerjaan di Real life 🙏🙏🙏😞...
...Maka dari itu, mohon dukungannya ‘yah!🙏🙏🥰🥰...
...Jangan lupa tinggalkan like, Coment, Vote dan kasih bintang 5 juga ‘yah! Biar novelnya semakin bersinar!🌟🌟🌟👌🥰🥰🥰...
...Novel ini hanya ada dan akan update di Aplikasi Noveltoon atau Mangatoon saja. Bila terdapat ditempat lain berarti itu semua merupakan plagiat....
...Jadi, mohon terus dukung novel orisinilku ‘yah dan segera laporkan jika ada plagiat novel ini!🙏🙏😓...
...Dan jangan lupa berikan cinta dan tips untuk Author kesayangan kalian ini ‘yah!...
...Agar tidak ketinggalan kisah serunya. Tambahkan novel ini ke rak novel favorit kalian ‘yah!...
...Terima kasih, All! 🙏🙏🙏😘😘😘...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 135 Episodes
Comments
Ramlah Kuku
kakek roman sangat senang
2024-01-26
0
Mbak Rin
semangat ke roman kejar terus biar dpt cucu menantu yg hbat
2022-12-21
1
Puspa Andriati
ayooooo kakek roman.... lancarkan terus sampai rayden menyadari bahwa levi benar2 pengaruh obat bukan karena di sengaja dengan nona kecilnya👍👍
2022-12-13
3