Sementara itu, Lucia sedang asyik membereskan barang-barangnya. Namun, ketika Lucia tidak sengaja berjalan melewati pintu kamar hotelnya, dia merasakan ada orang yang berdiri tepat di depan pintu kamarnya cukup lama.
“Sayang, sembari membereskan barang-barangmu. Kau juga harus memeriksa setiap sudut kamarmu dengan teliti. Karena sedang banyak kasus penguntit yang menggunakan kamera tersembunyi yang di sembunyikan di kamar hotel. Kau harus lakukan itu, mengerti?” pesan Rayden mengingatkan putrinya.
“Iya, Pah! Luci, sudah memeriksa berulang kali. Semuanya aman terkendali,” sahut Lucia yang memang sudah melakukan apa yang di katakan Rayden barusan.
“Bagus sekali, sayang! Ouhya, …. Setelah membereskan barang-barangmu, jangan lupakan makan malam. Okay?” Rayden yang kembali mengingatkan.
“Iya, Pah!” sahut Lucia yang tersenyum tipis, karena merasa sangat beruntung memiliki Papah seperti Rayden yang perhatian dan penuh cinta serta kasih sayang.
“Tunggu sebentar, Pah!” lanjut Lucia stengah berbisik, saat menyadari ada seseorang di luar pintu kamar hotelnya.
“Ada apa, sayang? Apakah memang ada yang sedang menguntit putri Paph yang cantik ini? Papah akan mengirimkan pengawal untuk melindungimu sekarang juga,” cecar Rayden yang terdengar sangat panik dan khawatir dengan keadaan putrinya.
“Luci masih bisa mengatasinya sendiri, Pah! Papah tenang saja, Lucia akan coba memastikannya dulu,” ujar Lucia masih dengan nada bicaranya yang setengah berbisik.
Lucia mencoba untuk menguping maupun melihat orang yang berdiri di depan kamarnya itu. Namun, sayangnya Lucia tidak dapat mendnegar ataupun melihat apapun. Dengan terpaksa Lucia mengeluarkan senjata apinya untuk berjaga-jaga dan dalam hitungan detik dia langsung membuka pintu kamarnya.
Dan begitu membuka pintu, ternyata tidak ada seorang pun berada di sana. Cukup lama Lucia memperhatikan sekelilingnya dan area koridor, tapi tidak ada satu pun tanda-tanda ada orang lain di sana selain dirinya.
“Apa hanya perasaanku saja?” gumam Lucia, setelah kembali masuk ke dalam kamarnya.
“Apa yang terjadi, Luci? Jangan buat Papah khawatir! Apa perlu Papah ke sana sekarang?” tanya Rayden yang mendengar gumaman Lucia dengan sangat jelas.
“Tidak perlu, Pah! Tidak ada apapun yang terjadi, semuanya aman. Mungkin tadi hanya perasaan Luci saja, karena lelah di perjalanan makanya jadi merasa waspada terus,” jelas Lucia yang tidak ingin membuat papahnya khawatir.
“Benarkah? Kau tidak sedang berbohong pada Papah, bukan?” ujar Rayden memastikan.
“Beneran, Pah! Sudah dulu ‘yah, Pah! Luci mau mandi dulu dan setelah itu akan langsung pergi ke bawah untuk makan,” pinta Lucia.
“Baiklah, Papah selalu percaya pada satu-satunya putri Papah ini. Jaga dirimu baik-baik dan cepatlah pulang. Okay?” ujar Rayden.
“Siap, Pah! Bye-bye, Pah! Love you, …” ucap Lucia sebagai kata perpisahan.
“Love you, Luci sayang!” balas Rayden.
“Siapa orang yang berdiri lama di depan kamarku? Tidak mungkin tidak ada siapapun yang sedang mengawasiku, karena aku sangat yakin tadi ada seseorang di sana?” gumam Lucia yang terus bertanya-tanya pada dirinya sendiri.
“Lebih baik aku menghubungi ketiga bocah pembuat onar itu untuk memastikan mereka juga di awasi seperti aku atau tidak,” sambungnya yang tidak ingin terlalu larut memikirkannya.
...****************...
Setelah itu, sambungan telepon itu pun terputus dan Lucia langsung bersiap untuk membersihkan tubuhnya. Disisi lain, kini Levi sudah bertemu dengan Stevanny. Wanita yang akan di jodohkan dengan Levi oleh Kakeknya. Parasnya cantik, body bak gitar spayol dan latar belakangnya tidak di ragukan lagi.
“Senang bertemu denganmu, Tuan Zaen! Aku tidak menyangka kau terlihat lebih tampan di bandingkan secara langsung begini,” ucap Stevanny yang memuji Levi tanpa malu.
“Tentu saja! Aku juga tidak menyangka bahwa anda tidak secantik yang Kakek saya katakana, bahkan anda sangat membosankan,” balas Levi, tapi bukan membalas memujinya melainkan malah menghina dan meremehkanya.
“Apa!!” seru Stevanny yang tidak percaya dengan apa yang barusa saja dia dengar dari mulut Levi.
“Bukan hanya membosankan, ternyata anda juga mengalami gangguan pendengaran ‘yah?” sahut Levi sembari tersenyum mengejek.
“Tuan muda, anda tidak boleh bersikap seperti itu. Bagaimana kalau, _....” Theo mencoba mengingatkan, tetapi ucapannya langsung di potong oleh Levi.
“Hussst, … Jangan berisik! Kakek tidak akan tahu kalau kau menutup mulutmu dengan rapat atau kau lebih suka kalau aku yang menutup mulutmu selamanya,” ancam Levi dnegan tatapan dinginnya pada Theo.
“Hahahaaa, … Apakah kau bersikap seperti ini agar saya mau mundur dari perjodohan ini, Tuan muda Zaen?”
Stevanny pun tertawa, beruntung dia sudah di peringatkan tentang perangai buruk Levi oleh Kakek Roman. Sehingga dia tidak terlalu terkejut saat mengalaminya langsung. Dia yang menginginkan posisi sebagai istri dari Ceo ZD Group, tentunya tidak akan menyerah semudah ini.
“No! Aku tidak akan menyerah hanya karena perkataan jahatmu itu. Justru, aku malah merasa semakin tertantang untuk mendapatkan dirimu,” lanjutnya di sertai senyuman manisnya yang menggoda.
“Dasar wanita gila! Aku yakin yang kau incar bukan hanya tentang aku saja, tapi juga posisi sebagai istri dari Ceo ZD Group. Apakah aku benar?” Tebakan Levi memang serratus persen benar.
“Silahkan berpikir apapun tentangku. Itu menandakan bahwa keberadaanku sudah sedikit memasuki hati dan pikiranmu. Jadi, sekarang kita bisa mulai makan malamnya?” ujar Stevanny dengan penuh percaya dan tidak tahu malu itu beda tipis ‘yah guys.
“Cihhh, … Wanita ular,” gumam Levi dengan sangat jelas.
Tidak jauh dari tempat Levi, Lucia juga sedang menunggu menu makan malamnya di sajikan oleh pelayan. Terlihat kali ini Lucia sedang mengobrol dengan ketiga adiknya melalui sambungan telepon.
“Apa kalian bertiga merasa sedang di awasi oleh seseorang?” tanya Lucia yang mencoba memastikan apakah adiknya juga di ikuti oleh seseorang seperti dirinya atau tidak.
Mendengar pertanyaan sang kakak, Triple R pun saling bertukar pandang seakan saling bertanya melalui tatapan mata mereka. Pertama Ryuga menatap ke arah Rayga dan seketika itu juga Rayga menggelengkan kepalanya, menandakan bahwa dia merasa tidak di awasi oleh siapapun.
Kemudian, Ryuga beralih menatap ke arah adik bungsunya yaitu Regis. Namun, Regis juga tidak merasa sedang di awasi oleh seseorang.
Regis pun juga menggelengkan kepalanya, lalu Ryuga berkata, “Sepertinya kami bertiga tidak ada yang mengawasi. Apakah Kak Luci merasa ada yang sedang mengawasi kakak di sana?”
“Emmm, … Sepertinya begitu,” ujar Lucia.
“Silahkan ini pesanan anda, Nona!”
Tiba-tiba seorang pelayan datang menghampiri Lucia sembari memberikan menu makanan pesanannya.
Karena sudah merasa lapar sejak tadi, Lucia pun langsung menyantap makanannya tanpa ragu. Tanpa memutuskan sambungan telepon dengan ketiga adiknya, Lucia mulai memasukan potongan daging steak ke dalam mulutnya.
“Sial, apa yang terjadi pada tubuhku? Jangan-jangan, _....” gumam Lucia yang mulai merasa aneh pada tubuhnya.
^^^Bersambung,....^^^
...Hay, kakak semua!!!🤗🤗🤗...
...Kalau tidak ada halangan apapun, novel ini akan update setiap hari tapi untuk waktu updatenya tidak pasti. Maaf 'yah Author harus mengutamakan pekerjaan di Real life 🙏🙏🙏😞...
...Maka dari itu, mohon dukungannya ‘yah!🙏🙏🥰🥰...
...Jangan lupa tinggalkan like, Coment, Vote dan kasih bintang 5 juga ‘yah! Biar novelnya semakin bersinar!🌟🌟🌟👌🥰🥰🥰...
...Novel ini hanya ada dan akan update di Aplikasi Noveltoon atau Mangatoon saja. Bila terdapat ditempat lain berarti itu semua merupakan plagiat....
...Jadi, mohon terus dukung novel orisinilku ‘yah dan segera laporkan jika ada plagiat novel ini!🙏🙏😓...
...Dan jangan lupa berikan cinta dan tips untuk Author kesayangan kalian ini ‘yah!...
...Agar tidak ketinggalan kisah serunya. Tambahkan novel ini ke rak novel favorit kalian ‘yah!...
...Terima kasih, All! 🙏🙏🙏😘😘😘...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 135 Episodes
Comments
Alexandra Juliana
Luci menyadari ada yg aneh pada makanannya..
2024-02-01
0
Alexandra Juliana
Karena bagi Levi hanya nona kecilnya yg paling cantik di dunia..😄😄
2024-02-01
0
riani2006
yah Lucia baru juga di beri wejangan sama papah Ray udah ceroboh aja
2023-01-10
0