Ep 5

Line pun berkeliling untuk melihat keadaan disini, Line sangat menyukai suasana club ini. Akan tetapi Line melihat ada sekumpulan orang seperti sedang melihat sesuatu. Line pun menghampiri.

" Excuse me, what happened?"

" Biasa Bimo mencari masalah lagi, dia mengganggu salah satu pelayan disini."

" Siapa Bimo?"

" Serius lo gak tau? Bimo Alexandra, dia itu anak laki laki dari Sky Group. Perusahaan cabang Cloud Group. Dia sering kemari dan membuat masalah."

" Apakah keamanan disini diam saja?"

" Hey siapa yang berani mengganggu Bimo. Bahkan pemilik tempat ini sudah tak berani menyinggung nya."

" Kenapa?"

" Yang kami dengar keluarga mereka memiliki orang kuat dibelakang mereka. Semenjak itu Bimo sering berbuat sesuka hati nya disini."

Line melihat Bimo semakin menjadi, dia berusaha melecehkan seorang pelayan disini. Line tak bisa tinggal diam. Line langsung menghentikan itu.

" Bisa gak lo berhenti ngelecehin harga dirinya?"

" Hey, bocah darimana ini?"

" Mendingan lo berhenti selagi gue masih bicara baik baik. Gue gak suka ada orang yang berbuat onar disini. Paham lo?"

" Hey adik kecil? Sedang tersesat? Ini bukan tempat yang bisa sembarangan lo datangi. Lebih baik pulang, cuci kaki dan tangan. Jangan lupa gosok gigi lalu tidur. Hahaha. Dan siapa yang berani menghentikan gue disini? Hahaha."

Line sangat kesal dengan Bimo yang mengatainya anak kecil. Memang badan Line tergolong tidak tinggi. Tapi itu bukan penghalang untuk menghajar laki laki seperti ini.

" Lebih baik lo yang pergi dari tempat ini selagi gue bicara baik baik."

" Hey bocah, apa hak lo ngusir gue? Bahkan pemilik tempat ini gak berani nyinggung gue."

Line yang sudah hilang kesabaran langsung menghajar Bimo dan mematahkan salah satu jarinya.

" Bocah sialan, berani nya lo matahin jari gue sialan. Kenapa kalian diam saja. Hajar bocah sialan itu."

Beberapa anak buah Bimo mencoba menghajar Line, tapi malah mereka semua yang dihajar oleh Line.

" Apa lo bakalan pergi?"

Karena kejadian heboh ini, Damian dan Daniel turun ketempat kejadian itu.

" Apa apaan ini? Siapa yang membuat masalah disini?"

" Hey Daniel, gue ingin bocah ini mati. Kalau tidak lihat saja apa yang akan gue lakukan dengan tempat ini. Lo tau kan siapa yang ada di belakang keluarga gue."

Bimo berteriak ke arah Daniel. Daniel kaget melihat Line yang berdiri didekat salah satu anak buah Bimo.

" Sebelum itu, gue pastikan lo tinggal nama setelah ini."

Line berbicara dengan nada mengancam yang membuat Bimo bahkan merinding mendengarnya.

" Nona Line.!! Apakah ini perbuatan nona?"

" Ya, idiot ini harus diberi tahu siapa bos nya. Bahkan dia berani menyalak kepada tuannya. Gue akan keruangan bersama Damian. Lo urus masalah ini Daniel. Kalau perlu hajar idiot itu."

" Baik nona."

" Hey Daniel, lo ngacuhin gue?"

Daniel langsung menghajar Bimo sampai babak belur.

" ********, apa lo tau apa yang lo perbuat Daniel, gue bakalan mengadukan ini ke bokap gue. Lo liat apa yang akan terjadi sama tempat busuk lo ini sialan."

" Idiot..!! Bimo apa lo tau siapa yang baru saja lo singgung sialan? Tunggu sampai bokap lo itu sampai kemari. Kita akan menyelesaikan masalah ini."

Akibat insiden ini, Daniel menutup club lebih cepat dari biasanya. Mereka berkumpul di ruangan VVIP. Kemudian orang tua Bimo datang dan mengamuk ketika melihat keadaan anak nya. Line hanya menatap mereka sambil duduk.

" Ada apa ini? Kenapa dengan Bimo, Daniel?"

" Anak bodoh itu telah menyinggung orang yang tak seharusnya dia singgung."

" Siapa yang dia singgung?"

" Nona yang di sana."

Daniel menunjuk Line yang sedang duduk sambil memainkan hp nya.

" Apa kau bercanda? Itu hanya anak kecil."

" Anak kecil ini bahkan bisa menghancurkan kepala lo saat ini juga *******..!"

Line benar benar kesal. Bahkan ini baru pertama kali nya dia berteriak sekeras ini.

" Hey bocah, aku berada dalam lindungan Mr. Roulee. Apa kau tak mengetahui siapa beliau? Lebih baik sekarang kau meminta maaf dan berlutut memohon ampun pada anak ku."

" Bodoh. Gue capek."

Line langsung mengambil Hp nya dan menelfon seseorang, dia adalah Mr. Roulee, kakek nya Bastian.

* On the phone *

" Hallo kakek. Ini Line, Line lagi di Paradise Club, dan ada seseorang yang membuat onar. Dia mengaku bahwa dia adalah orang orang kakek."

" HEY SIAPA SI BODOH YANG BERANI MEMBUAT ONAR DI TEMPAT CUCUKU, AKAN KU PATAHKAN KAKI DAN TANGAN NYA."

" Mereka mengaku dari keluarga Sky Group kakek. Nama nya Bimo Alexandra, dan sekarang bahkan ayah nya meminta Line untuk berlutut memohon ampun kepada mereka kakek."

" SKY GROUP SIALAN...!! Tenang saja Line. Kakek akan mengurus semua nya untuk mu."

" Terimakasih kakek."

* End Phone *

Setelah selesai menelfon Kakek Roulee, ayah Bimo dikejutkan dengan telfon dari perusahaan yang mengatakan bahwa Mr. Roulee mencabut semua saham miliknya dan menghapuskan Sky Group. Mereka tampak syok sekali mendengar kabar tersebut.

" Si...siapa kau sebenarnya?"

" Nona yang kau sebut anak kecil itu adalah orang yang menghancurkan organisasi ku Alexander. Dia adalah Nona Celine, adik Tuan Rem sekaligus cucu angkat Mr. Roulee. Dan yang disebelah nya adalah Tuan Rem. Penguasa Dunia belakang saat ini."

" Bagaimana? Suka sama hadiah gue?"

" Hah?? Nona.. Nona Celine maaf karena saya tidak mengenali anda nona. Saya minta maaf atas kejadian ini. Saya pastikan Bimo tidak akan mengulangi kesalahan yang sama. Saya mohon maafkan keluarga saya Nona. Tuan Rem, saya mohon ampuni nyawa keluarga saya Tuan."

" Bagaimana kau ingin menyelesaikan nya Line?"

" Lepaskan saja. Gue udah puas memberi mereka pelajaran. Tapi kalau sekali lagi gue lihat dia membuat masalah ditempat ini, jangan salahkan kalau gue menghajarnya sampai ******. Apa lo paham Bimo?"

" Ba..baik nona."

" Terimakasih nona Celine. Kami akan pergi sekarang."

Alex dan anaknya langsung meninggalkan ruangan tersebut.

" Hah, kenapa lo gak mengatakan hal ini pada gue Daniel? Sejak kapan dia berbuat sesuka hati nya di tempat ini?"

" Maaf nona, saya bermaksud untuk melaporkannya tetapi karena nona sedang sibuk saya tidak berani menggangu nona."

" Kedepannya jika ada masalah langsung hubungi Skoci. Dia akan membantu mengurus nya, besok dia akan kemari bersama beberapa orang."

" Baik nona."

" Hey Line, gue bahkan lupa kalau lo seorang bocah ketika melihat lo marah."

" Hentikan omong kosong lo Damian. Gue bukan bocah. Gue sudah SMA."

" Tetap saja lo masih bocah. Mana ada anak SMA yang berani menghajar gangster kayak Daniel."

" Gue lelah, kita pulang Damian. Tak ada yang bisa gue lakukan lagi disini."

" Baiklah."

****

Seminggu berlalu, hari ini adalah hari Line untuk masuk ke sekolah baru nya. Pagi ini Line bangun dan bersiap karena hari ini adalah hari pertamanya masuk sekolah.

" Morning Line. Pagi banget Lo bangun."

" Pagi, gue pengen melihat sekolahnya, kalau bagus gue akan langsung masuk."

" Lo mau berangkat sama gue atau bawa mobil sendiri?"

" Berangkat bareng lo aja deh, lagian gue gak tau dimana sekolah barunya."

" Oke, gue juga udah menempatkan beberapa pengawal di sekitar sekolah untuk berjaga jaga."

" Ngapain sih? Lagian emang anak sekolahan lo tau identitas lo?"

" Enggak sih, cuma buat jaga jaga aja."

" Terserah lo aja deh. Papa sama mama kemana?"

" Berangkat kerja lah, mereka lagi sibuk karena perusahaan pusat kan baru dipindahin kesini, jadi paham aja deh lo."

" Oh, yaudah, mau berangkat jam berapa lo? Lama banget sarapan doang."

" Gue menikmati makanan gue, gak kayak lo."

" Emang dasar lo nya aja yang lelet. Oh iya Damian, bisa gak lo nyariin gue perusahaan yang hampir bangkrut tapi punya reputasi bagus?"

" Lo gila ya? Mana ada yang kayak gitu, kalau perusahaan nya punya reputasi bagus ya gak bakalan bangkrut lah."

" Kalau perusahaan yang bisa gue ambil alih ada gak?"

" Gak paham gue, sebenarnya lo mau ngapain sih Line? Kalau lo butuh perusahaan, papa dan mama juga kan ada. Crosia itu gak kecil. Perusahaan cabang nya ada dimana mana. Ngapain susah susah buat nyari sih?"

" Ya kan gak mungkin gue tiba tiba minta perusahaan ke papa sama mama, gak mungkin dikasih."

" Heh Celine, mending sekarang lo itu nikmatin hidup. Cepat atau lambat, papa sama mama pasti bakalan minta kita buat masuk ke perusahaan. Jadi mending lo nikmatin waktu lo sekarang kayak gue."

" Lo sama gue beda, Otak gue mogok kalau gak digunain buat berfikir."

" Lo kira mobil. Udah deh, urusan itu lanjut nanti, mending kita berangkat ke sekolah."

" Gue ambil tas dulu."

" Gue tunggu di garasi."

" Oke."

Tak lama Line muncul sambil menghampiri Damian di garasi sambil menyandang Tas bermerk nya.

" Line, ayo masuk."

" Lo serius bawa mobil ini ke sekolah Damian?"

" Serius lah, lo juga bakalan tau dan menyukai sekolah nya nanti."

" Maksud lo?"

" Liat aja sendiri nanti."

Damian dan Line langsung menuju sekolah, Line sangat penasaran, sekolah seperti apa yang dimasuki nya, bodoh nya dia karena tidak mencari tau terlebih dulu seperti apa sekolah baru nya. Mereka membutuhkan waktu sekitar 30 menit untuk sampai disekolah. Sesampainya disekolah, benar saja, Line terkejut melihat pemandangan sekolah ini.

" Ini sekolah atau showroom?"

" Ini bukan sekolah sembarangan Line. Ini adalah sekolah khusus anak anak orang kaya Line. Maka dari itu penggunaan mobil atau motor sport tidak dilarang disini. Dan kepala sekolah disini adalah salah satu anak buah gue."

" Lo gila? Kok bisa?"

" Bisalah. Apa yang gak bisa di dunia ini? Disini juga banyak anak anak generasi penerus bisnis keluarga mereka, beberapa nya adalah anak anak rekan bisnis papa dan mama."

" Hey, itu merepotkan. Gimana kalau gue terlibat masalah sama salah satu anak anak itu?"

" Tenang aja, mereka gak akan berani sama lo, apalagi mereka tau kalau lo itu adik gue. Asal lo tau, gue cukup terkenal disekolah ini."

" Heh? Mencoba menjadi anak remaja normal pada umum nya?"

" Gue memang remaja normal, yang gak normal itu lo. Kalau cowok biasa buat berantem sana sini. Lah kalau lo yang cewek gimana?"

" Udah ah, mending lo anterin gue buat daftar ulang."

" Oke oke."

Setelah menyelesaikan pendaftaran ulang, Line diantar berkeliling sekolah oleh seseorang. Setelah berkeliling cukup lama, Line sampai di depan ruang komputer, dan tidak sengaja bertabrakan dengan seorang siswa.

" Hey, mata lo dimana sih? Jalan itu pakai mata. Lo liat ni, baju mahal gue jadi kotor gara gara lo."

" Dimana mana jalan itu pakai kaki, dan mata itu buat melihat. Lo lulus SD gak sih?"

" Lo udah salah nyolot lagi, minta maaf gak sama gue? Lo gak tau siapa gue? Jangan macam macam lo sama gue, gue bisa buat lo jadi gembel dalam semalam."

****

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!