Ep 13

" Ini urgent Line.. Kita harus kerumah sakit sekarang... Damian.."

" Ada apa dengan Damian?"

" Damian kecelakaan dan di rawat di RS. Crosia Group."

" Lo becanda kan? Bagaimana bisa?"

" Lebih baik sekarang kita ke RS Line."

" Baiklah, kita berangkat sekarang."

Line sangat khawatir, kenapa dengan hari ini? Mulai dari Mafia Dubai, sampai dengan Kecelakaan Damian. Bagaimana bisa Damian mengalami kecelakaan?

Sesampainya dirumah sakit, Line langsung pergi keruang ICU, tampak Damian berbaring disana dalam keadaan kritis. Tiba tiba dokter keluar dan menemui Line.

" Bagaimana keadaan Damian dokter?"

" Damian saat ini sedang dalam keadaan kritis nona, Damian juga membutuhkan transfusi darah. Dan masalah nya persediaan darah Damian saat ini sedang kosong. Mustahil untuk mencari pendonor darah sekarang. Karena golongan darah tuan Damian termasuk langka nona."

" Gue gak mau tau, cari siapa saja yang golongan darahnya sama dengan Damian, gue akan bayar berapapun..!!"

" Bagaimana bisa? Kita harus mendapatkan Izin dari tuan dan nyonya terlebih dahulu nona. Saya tidak bisa melanggar prosedur. Bagaimana dengan darah nona?"

" Lo gila? Golongan darah gue Rhesus kosong, dan itu termasuk Golden Blood, beda sama golongan darah Damian yang AB. Lagi pula apa lo berpikir mama dan papa akan marah jika gue melakukan hal ini untuk keselamatan abang gue? Jika lo memiliki waktu sebanyak itu, lebih baik lo gunain untuk pengobatan Damian, sialan..!! Jika terjadi sesuatu pada Damian, gue pastikan lo dan keluarga lo gak akan selamat. Paham lo?"

Dokter tersebut terkejut dan langsung membawa mencari pendonor di rumah sakit ini seperti yang di minta oleh Line. Setelah setengah setengah jam, akhirnya mereka menemukan seseorang yang mau mendonorkan darah nya untuk Damian, semuanya selesai dan Damian pun di pindah kan keruangan perawatan.

" Hey Line, kenapa lo gak pernah ngasih tau gue kalau golongan darah lo itu Golden Blood? Setau gue itu golongan darah yang cukup langka."

" Lo gak pernah nanya. Lagian sejak kecil gue tau bahwa darah gue sangat langka, sehingga mama dan papa melindungi gue supaya terhindar dari insiden yang menyebabkan gue kehilangan darah. Biasanya gue selalu mendonorkan darah gue untuk menjadi stok, tapi semenjak disini, gue udah gak pernah lagi.

" Bagaimana bisa gue gak menyadari itu?"

" Maksud lo?"

" Hah? Oh enggak."

" Baiklah, sekarang yang terpenting adalah jaga keamanan ruangan Damian sampai papa dan mama sampai disini, gue merasa ada yang aneh dengan kejadian hari ini."

" Baiklah, gue akan mengutus beberapa orang."

Sepeninggalan Bastian, Line terus menelfon Daniel untuk meminta bantuan nya.

" Hallo Daniel?"

" Iya nona, ada yang bisa saya bantu?"

" Tolong utus beberapa orang untuk menjaga mama dan papa gue. Tapi jangan sampai Bastian tau. Gue ngerasa ada yang aneh dengan dia. Tolong cari tau apa yang dia sembunyikan dari gue."

" Baik nona."

Ya Bastian belakangan sangat aneh, gue sering kali menemukan bahwa dia diam diam seperti sedang mencari sesuatu dirumah gue.

****

Keesokan hari nya Line tidak masuk sekolah karena Line masih harus mengurus beberapa masalah. Kemudian Bastian mengabari bahwa Damian sudah sadar dan akan dipindahkan keruangan VVIP.

" Hey bodoh, akhirnya lo sadar juga. Bagaimana keadaan lo?"

" Lo bahkan masih sempat ngatain gue dalam keadaan seperti ini. Ya gue baik baik saja berkat lo. Terima kasih."

" Bagaimana bisa lo kecelakaan?"

" Ya gue juga tak mengetahui nya, yang gue tau ada mobil yang melaju dan menabrak mobil gue. Sesudah itu gue gak ingat."

" Lo benar benar membuat gue khawatir Damian, lihat saja saat mama dan papa sampai, mereka pasti sangat khawatir sama lo. Bahkan mereka yang sedang bertemu dengan klien di luar kota, memutuskan untuk pulang."

" Lo yang buat gue khawatir Line, alarm keamanan dirumah berbunyi dan gue langsung menyuruh Bastian pulang untuk mengecek nya. Ada apa?"

" Mafia Dubai berhasil masuk kerumah kita. Mereka bilang mendapatkan alamat kita dari Selina."

" Bagaimana dia mengetahui alamat rumah kita?"

" Gue curiga sama salah satu teman gue. Karena hanya mereka yang pernah gue ajak kerumah. Tapi gue belum mengetahui siapa yang mengkhianati gue."

Gue mengatakan itu sambil melirik ke arah Bastian, gue lihat wajahnya berubah sesaat ketika mendengar omongan gue.

****

- Seminggu kemudian -

" Damian, kamu masih harus istirahat, jangan pergi ke sekolah dulu sayang."

" Come on ma, Damian baik baik aja. Damian banyak urusan penting di sekolah."

" Tapi Damian..!!"

Damian langsung kabur mendengar teriakan mama. Gue yang sudah bersiap untuk joging mendengar teriakan mama.

" Ada apa ma?"

" Kamu lihat abang kamu itu, susah sekali di bilangin. Padahal dia baru seminggu yang lalu keluar dari rumah sakit. Dan sekarang sudah pergi ke sekolah."

" Ngapain?"

" Katanya banyak urusan."

" Ini hari libur mama. Dan sekolahan juga di tutup."

" Eh?!!"

Hari ini adalah hari libur, dan sekolah tentu saja akan di tutup. Jadi buat apa Damian ke sekolah?

" Yaudah deh, Line joging dulu ya ma."

" Hati hati kamu."

" Oke ma."

Line berencana untuk joging di taman depan komplek. Setelah 1 jam, line memutuskan untuk pulang. Tapi saat mengendarai mobil nya, tiba tiba dia dikaget kan oleh seorang lelaki yang tampak sedang terluka melintas di jalan.

" Lo baik baik saja? Hey, lo bisa dengar gue? Bertahan lah, gue akan menolong lo. Gue akan mengantar lo kerumah sakit."

" Jangan... ke... rumah.. sakit... Rumah gue..."

Line memapah lelaki tersebut dan membawanya ke dalam mobil nya. Dia memutuskan untuk membawa nya kerumah nya untuk di obati. Sesampainya dirumah gue, Damian terkejut.

" Hey Kemal, kenapa lo terluka seperti ini?"

" Lo kenal orang ini Damian? Ah lupakan, gue akan bertanya nanti, sekarang gue akan menolong nya terlebih dahulu."

Damian membawa kan peralatan Line, Line langsung membantu mengeluarkan peluru yang ada di lengan dan perut Kemal. Lalu menjahit luka luka tersebut. Setengah jam kemudian semua nya selesai. Line meminta Damian untuk mengambil Infus di kamar Line. Setelah itu membiarkan Kemal beristirahat.

Line pun membersihkan diri dikamar nya, setelah selesai Line kembali ke kamar tamu untuk mengecek keadaan Kemal sembari mengecek laporan yang masuk dari perusahaan.

" Line, sejak kapan ada benda benda kayak gitu di kamar lo?"

" Gue lupa. Yang gue ingat, gue pasti membutuhkan nya suatu saat. Dan mana papa sama mama?"

" Pagi ini mama dan papa pergi ke Indo, katanya ada urusan bisnis, tadi mau bilang ke lo, tapi mama lupa. Waktu ingat lo udah keburu pergi joging."

" Tau darimana lo? Bukannya lo tadi kabur?"

" Papa nelfon gue."

" Oh. Yaudah gue mau ngecek laporan perusahaan dulu. Lo jagain dia dulu deh."

" Gue gak ngerti apa apa, mending lo aja yang jagain."

" Yaudah lah."

Line benar benar menjaga Kemal, dia hanya keluar ketika akan mengganti Infus. Bahkan makanan nya pun diantar ke dalam kamar itu.

Selama menjaga Kemal di kamar itu, Line mengerjakan semua laporan perusahaan yang di kirim oleh sekretarisnya. Sudah lama sejak dia menjadi pemilik sah Paradise Group, akan tetapi sekali pun dia belum ada mengunjungi perusahaannya. Waktu menunjukkan pukul 1 pagi. Line memutuskan untuk tidur dan kembali ke kamar nya.

****

Pagi ini Line bangun dan mengecek keadaan Kemal, akan tetapi dia belum sadarkan diri juga. Line sudah mengganti Infusnya pagi ini dengan yang baru agar dia bisa pergi sekolah dengan tenang.

Sepanjang pelajaran, Line tak fokus, Line hanya memikirkan siapa Kemal dan kenapa bisa dia terluka akibat tembakan. Kemal adalah lelaki yang lumayan tampan, beralis tebal, dan dia benar benar sixpack. Tak pernah sekalipun Line memikirkan seorang pria seperti ini.

Saat pulang sekolah, Line langsung bergegas pulang, karena bodyguard dirumah mengabari bahwa Kemal sudah sadar. Sesampainya dirumah, Line langsung menuju kamar tamu dan disana ada Damian.

" Hey Line. Kali ini gue benar benar serius. Lo harus mendengarkan apa kata gue untuk kali ini. Malam ini gue akan pergi ke jepang. Gue gak mau ninggalin lo disini, tapi gue lebih gak ingin menempatkan lo dalam bahaya."

" Maksudnya?"

" Lo tau, Mafia Dubai itu ternyata sudah bekerja sama dengan Mafia jepang untuk melenyapkan gue. Saat ini mereka sedang berkumpul di Jepang. Gue harus membersihkan mereka semua sebelum mereka kabur. Dan sekarang, Bastian menghilang."

" Menghilang? Bagaimana bisa? Dan bagaimana dengan lo Damian?"

" Gue akan baik baik saja. Gue akan pergi dengan orang orang gue. Lo gak usah khawatir. Gue akan pergi dengan Kemal. Orang orang gue akan menjaga lo disini."

" Berjanjilah Damian, lo bakalan pulang dengan selamat."

" Gue janji Line."

Perasaan Line sangat tidak enak, dia sangat khawatir, firasatnya mengatakan bahwa akan ada hal buruk. Tapi apa itu? Semoga semua nya baik baik saja. Malam hari nya Damian pergi dengan bawahan nya. Sekarang tinggal Line dan beberapa bodyguard yang menjaganya dari jauh. Line benar benar tak bisa tidur. Ada apa dengan perasaan ini? Kenapa dia merasa dalam bahaya?

Seminggu berlalu sejak kepergian Damian. Akhir akhir ini Line merasa seperti sedang di awasi. Dimana pun dia berada, seperti ada seseorang yang sedang memperhatikannya.

Saat pulang kerumah, keadaan dirumah nya sangat lah sepi, Line sangat curiga, kemana semua bodyguard yang biasa berjaga. Line mengambil senjata yang biasa ia simpan dalam mobil nya dan masuk kedalam rumah dengan hati hati.

Tiba tiba terjadi kegaduhan di rumah Line. beberapa orang berpakaian hitam muncul dan mulai menyerang Line. Line menghabisi mereka semua. Tapi tiba tiba Line merasa kalau ada sesuatu yang menusuk nya. Line kaget melihat siapa orang dibelakang nya...

" Lo, kenapa......."

****

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!