Ep 3

" Selamat datang Nona Line. Dan apa kabar Skoci?"

" Kenapa kau yang menjemput kami?"

" Siapa dia William?"

" Dia..."

" Perkenalkan nona, saya asisten pribadi Tuan Rem. Bastian Roulee. Tuan Rem secara pribadi meminta saya untuk mengantar nona ke ruangan yang sudah dipesan."

" Baiklah, gue harap lo maklum kalau gue bawa beberapa orang. Mereka akan menjaga diluar ruangan, tenang saja. Hanya untuk keamanan gue."

" Tak masalah nona."

Setelah itu Bastian mengantarkan Line ke ruangan yang sudah dipesan. Nampak sudah ada beberapa orang yang hadir disana, dan apa apaan itu, kenapa lelaki itu ada disini.

Sialan..!!

" Tamu kita sudah tiba."

" Hey nona Line. Apa kabar?"

" Saya akan memperkenalkan mereka semua nona. Yang duduk di kursi roda ini adalah Tuan Rem. Dia adalah pimpinan Mafia disini."

" Ya gue adalah orang yang berbicara dengan lo beberapa hari lalu."

Sialan, dia pura pura gak mengenal gue sekarang. Baiklah, gue ikutin permainan lo sialan. Setelah ini, gak akan gue lepasin lo.

" Ternyata lo si pak tua menyebalkan itu."

" Hahaha, gue senang mendengarnya. Lo memang orang yang menarik nona Line. Baiklah, yang di samping gue ini adalah Mr. Roulee. Dia adalah guru bela diri Skoci dan tentu saja kakek dari Bastian."

" Haha, aku hanya pak tua biasa. Senang bertemu dengan anda Nona Line."

" Senang juga bertemu dengan anda Mr. Roulee."

" Hey, kenapa lo sangat sopan terhadap pak tua itu, tapi bersikap kasar sama gue?"

" Lo pantas mendapatkannya pak tua."

" Hahaha, aku suka sekali dengan anak muda yang seperti nona Line, bagaimana jika kamu menjadi cucuku nona Line?"

" Kakek??!!"

" Apa? Aku hanya menginginkan Nona Line untuk menjadi cucuku. Aku akan menganggap Nona Line sebagai cucuku. Apa yang salah?"

" Kau membuat semua orang salah paham Kakek.."

" Apanya yang salah paham, bagaimana dengan mu nona Line?"

" Cukup panggil saya Line Mr. Roulee."

" Kalau begitu kau harus memanggilku kakek. Kedepannya jika kau menemui kesulitan, silahkan hubungi kakek mu ini, kakek ini pasti akan membantu mu."

" Terimakasih kakek."

" Baiklah, sepertinya lo masih marah sama gue Nona Line. Lo bahkan gak menganggap gue ada disini. Mari kita lupakan sejenak masalah itu, bagaimana jika kita membahas masalah utama kita pada hari ini?"

" Baiklah. Dan apa masalah utamanya?"

" Gue yakin lo udah ketemu dengannya. Dia adalah Daniel Black. Gue dengar lo terlibat masalah dengan mereka beberapa hari yang lalu. Bisakah lo melupakan kejadian yang lalu? Karena Daniel adalah salah satu partner bisnis gue. Tentu saja kami akan memberikan kompensasi."

" Gimana menurut lo?"

" Mari lupakan masalah yang lalu, ini adalah kompensasi yang akan Daniel berikan."

" Uang 10 M, Paradise Club NYC, Mansion di NYC. Paradise Hotel di NYC. Lo serius memberikan ini sebagai kompensasi? Lo gak ngerasa ini terlalu banyak? Bukannya ini sama saja lo menyerahkan semua nya ke gue?"

" Iya nona Line. Jika anda menginginkan sesuatu anda bisa mengatakannya, saya akan memenuhinya."

" Tidak, ini bahkan terlalu berlebihan, gue bukan orang yang serakah, gue juga akan mengembalikan semua ini, karena gue pasti akan membutuhkan bantuan lo untuk kedepannya."

" Terimakasih nona Line, tapi anda tak perlu mengembalikan semuanya, mulai hari ini, nona adalah bos saya. Saya akan mendengarkan semua perintah nona. Seluruh aset saya akan saya pindahkan ke Nona Line. Saya hanya akan mengambil hak rumah saya."

" Hahaha, baiklah. Sekarang permasalahan sudah selesai. Dan satu lagi, Nona Line sebenarnya adalah adikku. Dia adalah Crystaline Amanda Remos. Jika kedepannya ada yang berani menyinggungnya, maka orang itu secara tidak langsung telah menyinggung ku. Kalian paham kan maksud ku?"

" Baik Tuan Rem."

Line bahkan tak tau harus bagaimana, ini bahkan diluar ekspetasinya. Dia mendapatkan harta secara cuma cuma hari ini. Dan sialannya ini pasti kerjaan lelaki sialan ini.

Setelah acara perjamuan tersebut, semua kembali ke penginapan masing masing, yang tersisa hanya ada Line, Tuan R, Bastian Roulee, dan Skoci.

" Apa lo sedang buru buru Line?"

" Kenapa?"

" Tidak, gue hanya ingin memperbaiki hubungan kita, gue minta maaf karena sebelumnya tak memberitahukan tentang kondisi gue ini."

" Heh sialan, lo mau ngebunuh gue atau gimana? Kenapa lo malah ngasih tau nama asli gue ke mereka semua? Gimana kalau salah satu dari mereka malah ngincar keluarga kita?"

" Lo tenang aja, mereka semua bisa dipercaya kok. Lagian mereka juga udah tau siapa gue sebenarnya. Lalu untuk apa di sembunyikan."

" Hah, sialan. Lo gila..!! Dan sekarang gue gak tau harus ngomong apa ke papa dan mama? Dan kenapa lo gak ada dirumah saat kami semua sampai rumah idiot?"

" Hey, tak perlu semarah itu. Gue bakalan pulang, tapi tunggu kondisi gue setidaknya membaik. Gak mungkin gue nemuin mama dan papa dalam keadaan begini."

" Mau sampai kapan? Lo udah sebulan gak pulang, dan mama benar benar khawatir sama lo. Bahkan mama jadi sering marah marah gak jelas. Katakan apa yang terjadi? Mengapa kondisi lo bisa kayak gini?"

" Sebulan yang lalu, saat gue mau jemput kalian ke bandara, tiba tiba gue ngerasa badan gue lumpuh dan gak bisa di gerakin. Jadi gue menghubungi Bastian buat jemput gue. Gue gak mau mama dan papa ngeliat kondisi gue kayak gini."

" Lo tau apa penyebab nya?"

" Gak sama sekali. Bahkan sekarang gue ketergantungan obat. Kalau gue gak makan obat ini, gue susah gerak."

" Dengar Damian Ananda Remos, kondisi lo saat ini karena terlalu banyak mengkonsumsi racun. Memang tidak mematikan secara langsung, tapi racun ini perlahan lahan akan mengurangi fungsi tubuh lo. Dan akhirnya mengakibatkan nya mati."

" Racun? Bagaimana bisa disebabkan racun?"

" Obat lo itu, mengandung racun didalam nya. Bahkan dari bau nya saja gue udah tau."

" Darimana lo tau tentang itu?"

" Tentu saja gue belajar idiot, gue udah banyak baca buku tentang obat obatan, bahkan hampir semua buku yang ada dirumah udah pada gue baca."

" Hey, Setau gue lo paling gak suka yang nama nya baca buku atau belajar. Sejak kapan lo jadi suka belajar?"

" Sejak kemarin kemarin. Yang penting sekarang, gue bakalan nyariin obat buat lo. Dan jangan pernah minum obat ini lagi. Dan darimana lo dapat obat ini?"

" Ini adalah obat yang biasa gue dapatkan dari dokter pribadi gue melalui Bastian. Apa kau yang melakukannya Bastian?!!"

" Damian, gue bersumpah bukan gue, lo paling tau kalau gue sangat menghormati lo, gue gak mungkin melakukannya."

" Tenang lah Damian, gue bakalan nyari tau darimana asal obat ini. Dan untuk sementara jangan mengkonsumsi obat itu lagi."

" Baiklah Line."

" Jadi lo tinggal dimana sekarang?"

" Di Paradise Hotel."

" Okelah, sekarang gue pulang, besok gue bakalan ke sana buat ngecek keadaan lo. Beberapa orang gue akan berjaga disana."

" Banyak hal yang mau gue tanyain sama lo Line."

" Besok lo boleh nanya apa pun ke gue. Sekarang gue harus pulang, kalau enggak, mama sama papa pasti khawatir sama gue."

" Kalau gitu hati hati dijalan."

****

Ini adalah hari yang menyenangkan menurut gue, sembari mencari bahan obat untuk Damian, gue bisa menikmati pemandangan Nyc yang begitu menakjubkan.

" Kemana lagi tujuan kita nona?"

" Kembali ke hotel."

" Baik nona."

" Bisa gak sih lo berhenti manggil gue nona, bahkan umur kita hanya berbeda 5 tahun."

" Apa salah nya memanggil anda dengan sebutan nona, dari awal saya selalu memanggil anda nona."

" Berhentilah idiot, atau gue akan benar benar menghajar lo sekali lagi."

" Baiklah baiklah. Gue penasaran sama lo sebenarnya. Sewaktu gue mencari informasi tentang lo, lo itu cuma cewek kutu buku yang bahkan sering di bully disekolah dulu. Tapi kenapa sekarang seakan akan lo jadi orang yang berbeda?"

" Mau gue hajar?"

" Oke oke. Gue gak bakalan nanya lagi. Jadi bagaimana dengan laki laki yang hampir ngebunuh lo?"

" Sialan. Sebanyak apa yang lo tau? Bahkan bokap gue gak tau masalah itu. Jangan bilang Damian tau?"

" Sorry gue gak tau. Gue belum bilang ke Damian."

" Awas kalau lo berani buka mulut. Gue bakalan menghancurkan mereka tentu saja. gue akan membalas perbuatan mereka satu persatu."

" Baiklah, apapun yang lo lakuin, gue akan ngedukung lo. Dan Line, bisakah gue membawa anak buah gue untuk kerja disini? Mereka tak memiliki pekerjaan disana."

" Bawa saja, mereka bisa bekerja di Club dan Hotel dari Daniel. Gue akan mengembangkan bisnis di sini sembari melanjutkan pendidikan ku."

" Lo yakin Line? Anak buah gue lebih dari 100 orang."

" Bawa saja. Tapi pastikan tidak ada yang berkhianat, jika ada yang berani gue gak akan kasih ampun."

" Baiklah, lo memang berbeda dari kebanyakan orang Line."

" Terserah, jangan ganggu gue sampai malam. Lo urus sendiri jika terjadi sesuatu."

" Baiklah, gue akan menyuruh beberapa orang untuk menjaga di depan kamar lo. Kalau lo butuh apa pun katakan pada mereka."

Setelahnya Skoci pergi dan Line fokus mengerjakan kegiatan selanjutnya. Tanpa sadar ia menghabiskan waktu seharian dikamar nya. Jam sudah menunjukkan waktu makan malam. Line keluar dari kamar hotel nya, ternyata memang ada beberapa orang yang berjaga di depan kamarnya.

" Selamat malam nona, Ada yang nona butuhkan?"

" Tidak, Apa tadi ada orang yang nyari gue?"

" Ada beberapa orang nona, Bos Skoci berpesan setelah nona selesai langsung ke restauran saja. Mereka sedang berkumpul di sana. Mari saya antar nona."

" Baiklah, tunggu sebentar gue akan bersiap siap. Sekalian gue mau pulang."

Line kembali masuk ke kamarnya dan mandi, kemudian dia bersiap siap. Tak lupa Line juga membawa obat yang sudah ia dapatkan. Kemudian Line keluar dan langsung menuju restauran. Sesampainya di restauran, Line langsung disambut oleh Bastian.

" Apa kabar nona Line?"

****

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!