Ep 12

" Kau kira aku bercanda? Aku benar benar akan memanggilnya kemari."

" Kau tak perlu memanggilnya, dia sudah ada disini sejak tadi. Hey Damian, keluarlah..!! MAMA lo ini ingin berbicara dengan lo."

Tiba tiba Damian keluar dari toilet diruangan kepala sekolah itu.

" Hey, Line lo benar benar membuat gue bersembunyi didalam toilet?"

" Tentu saja, itu pelajaran buat lo karena beraninya menipu gue tadi pagi."

" Hey ayolah, sampai kapan lo akan mengendarai mobil butut itu? Gue hanya ingin lo lebih bergaya. Bagaimana?"

" Bergaya? Gue bahkan disebut seseorang sudah menjual diri untuk mendapatkan mobil itu sialan..!!"

" Benarkah? Siapa yang berani mengatakan itu pada adik gue ini?"

" Tentu saja ADIK LO ITU yang mengatakan nya."

" Benarkah? Oh apakah ini adik gue? Lo terlalu biasa untuk menjadi adik gue. Dan oh apa kabar MAMA? Bagaimana kau bisa ada disini? Bukankah kau sedang berada di kantor dengan papa saat ini?"

" Siapa kau?"

" Oh my god, MAMA? Apa kau tak mengenali anak mu lagi? Aku adalah Damian Remos."

" Jangan bercanda kepada ku sialan."

" Wah gue benar benar kesal sekarang."

Damian langsung duduk di kursi kepala sekolah. Kepala sekolah hanya bisa diam dan tertunduk.

" Hey, Raju, apa yang akan terjadi pada anak itu?"

" Saya akan mengeluarkan dari sekolah ini tuan."

" Benarkah? Bagaimana Line?"

" Bahkan ****** itu tak pernah mendaftar kesini, bagaimana bisa dia dikeluarkan?"

" Hey sialan, jaga ucapan mu, atau aku akan merobek robek mulut mu." Ucap ibu tersebut.

" Lebih baik kau yang menjaga ucapan mu sialan, atau aku benar benar akan membunuh mu disini."

Mendengarkan perkataan Damian, ibu Selina langsung terdiam. Dan muka nya lebih pucat lagi ketika melihat kedatangan Bastian.

" Tu... tuan Roulee."

" Hey, kau memanggilnya tuan dan memanggil ku sialan? Kau benar benar wanita menjijikkan."

" Maaf tuan saya agak terlambat, ada hambatan sedikit didepan."

" Hey Selina, beraninya lo menggonggong pada majikan lo. Lo tau siapa gue? Gue adalah Celine, lebih tepatnya Crystaline Amanda Remos. Adik dari Damian Ananda Remos. Bagaimana, apa lo mengerti sekarang?"

Line melihat wajah Selina dan ibu nya yang memucat dan ketakutan.

" Hey Damian, pastikan semua ini selesai. Gue bakalan keluar sekarang. Gue gak mau melihat mereka di Paradise Club lagi. Kalau masih tak selesai, gue akan benar benar menyelesaikan mereka sendiri."

Line langsung keluar bersama teman teman nya, saat keluar ternyata banyak sekali siswa siswi yang berkumpul di depan ruang kepala sekolah Pantas saja Bastian bilang ada sedikit hambatan.

" Wah gue benar benar kesal sekarang, bahkan mau keluar pun gue gak bisa."

Line pun karena sudah kelewat kesal akhirnya berteriak.

" HEY SIALAN, MENYINGKIR DARI SINI, GUE PENGEN KELUAR..!!"

" Hebat sekali lo Crystal, bahkan setelah lo menghadapi Celine adik Damian, lo masih bisa berlagak sombong."

Itu adalah salah satu teman Selina. Dia adalah anak dari OP Group.

" Hey sialan, lo bahkan gak tau yang mana nona Celine yang asli. Kalian semua dengarkan gue, saat ini Damian sedang ada didalam dan sedang memproses masalah ini. Crystal adalah adik Damian yang asli, sedangkan yang selama ini menjadi Celine adalah seorang anak supir di Paradise Club bernama Selina. Apa kalian paham?"

" Mana mungkin, gue bahkan pernah ke Paradise Club bersama Celine. Lo jangan membual Silviana."

" Dia tak berbohong, nona Crystal adalah adik dari tuan Damian Ananda Remos. Dan saya adalah sekretaris pribadinya. Nama saya Bastian Roulee. Mungkin kalian tak mengenal saya, tapi saya pastikan orang tua kalian mengenal saya."

Siswa dan siswi disana mulai berbisik bisik..

" Hey, gue tau siapa dia, dia benar benar adalah sekretaris pribadi Damian. Gue pernah melihat nya di beberapa acara perusahaan."

" Berarti benar kalau Crystal adalah Nona Celine yang sebenarnya?"

" Wah untung nya gue gak pernah menyinggung nya."

Mereka pun memberikan jalan untuk Line, sebelum Line meninggalkan tempat tersebut, Line kembali berteriak.

" HEY BASTIAN, TOLONG PUTUSKAN SEMUA KERJA SAMA PERUSAHAAN KITA DENGAN PERUSAHAAN PARA IDIOT ITU."

Line meninggalkan tempat itu dengan perasaan bahagia.

" Kenapa lo bahagia banget Crystal?"

" Tentu saja bahagia, akhirnya gue bisa menyelesaikan masalah yang seminggu ini membuat gue kesal terus menerus."

" Kalau begitu kenapa gak lo selesaikan lebih cepat?"

" Hanya ingin membuatnya jatuh lebih sakit."

" Lo serius mengatakan itu Crystal?"

" Tentu saja."

" Lo memang sesuatu Crystal. Untung nya gue menjadi teman lo, bukan musuh lo. Gue gak kebayang gimana jadi nya kalau gue jadi musuh lo.."

" Ya kalian beruntung, hahaha."

Tanpa Line sadari ada orang yang berubah raut wajahnya saat mendengar perkataan Line itu.

****

Pulang sekolah Line melihat kalau tetangga baru nya sudah menempati rumah tersebut. Ketika Line turun untuk membuka gerbang rumah nya, seorang wanita menghampirinya.

" Hai nak, apakah kamu tinggal dirumah ini?"

" Iya betul tante, kenapa ya?"

" Oh enggak, tante adalah tetangga baru dari depan rumah. Nama tante Vivian Rabbani. Ini suami tante Fauzan Athalla. Apa orang tua kamu ada dirumah? Kami ingin menyapa."

" Oh, hai tante, saya Crystaline. Orang tua saya sedang di kantor, dan kemungkinan pulang nya masih nanti sore tante. Tante mau masuk dulu?"

" Oh, mungkin nanti saja saat orang tua kamu ada dirumah. Dan... tadi sepertinya tante melihat ada beberapa orang berbaju hitam masuk ke rumah kamu, tapi mereka sama sekali belum keluar. Kamu sebaiknya hati hati."

" Iya makasih tante. Mungkin teman teman abang saya. Saya masukkan mobil dulu tante, permisi."

" Eh nak, gimana kalau kamu mampir kerumah tante dulu? Tante khawatir sama kamu."

" Gak papa tante, gak perlu khawatir, saya masuk dulu."

Sebenarnya gue bisa saja menerima ajakan tante Vivian, tapi gue lebih penasaran siapa orang orang yang dibilang tante Vivian. Gue gak mau mempertaruhkan keselamatan orang tua gue. Setelah memasuki rumah, gue melihat beberapa orang berbaju hitam sedang berdiri seperti sedang menunggu kedatangan seseorang. Dan ada salah seorang yang duduk di sofa ruang tamu, seperti nya itu adalah pimpinan nya.

" Akhirnya kita bertemu nona Celine. Saya adalah Markus dari Dubai. Saya sangat penasaran dengan nona Celine. Ternyata benar rumor nya, bahwa nona Celine adalah wanita yang sangat cantik dan imut."

Pria tersebut mencoba untuk memegang rambut Line, tapi belum sempat ia memegang, Line langsung menghajar pria tersebut sampai babak belur. Semua bodyguard pria tersebut mencoba mengalahkan Line, tapi mereka semua berakhir dengan babak belur dan patah tulang.

" Darimana kalian mendapatkan alamat rumah ini?"

" Dari seseorang yang bernama Selina nona."

" Wah perempuan ini benar benar, gue akan memaafkan lo, tetapi lo harus membunuh wanita sialan yang sudah memberikan alamat gue. Atau lo yang bakalan gue habisi. Paham lo?"

" Baik nona."

Mereka semua langsung pergi meninggalkan rumah itu. Tak sampai 5 menit, Bastian datang dengan tergesa gesa.

" Hey Line apa lo terluka? Gue melihat ada yang aneh dengan CCTV nya. Gue bergegas pulang."

" Lebih baik lo atur beberapa penjaga dirumah ini, dan pastikan mereka memeriksa rumah ini, mafia dari Dubai baru saja dari sini, gue takut ada alat penyadap atau sebagai nya dirumah ini. Gue gak mau orang tua gue dalam bahaya."

" Maaf Line, lain kali hal seperti ini tak akan pernah terjadi lagi. Gue pastikan nanti sore penjagaan disini akan di perketat."

" Baiklah, gue akan naik ke atas dan mandi."

Line naik ke kamar nya dan memeriksa sekitaran kamar nya. Setelah memastikan tak ada alat yang mencurigakan, Line langsung mandi. Sesudah mandi dia langsung duduk di balkon kamar nya sambil melihat laporan harian yang dikirimkan oleh sekretaris Line di Paradise Group.

Tiba tiba Bastian masuk ke kamar Line dengan keadaan panik..

" Line..!!"

" Bisa gak sih lo mengetuk pintu terlebih dahulu Bastian."

" Ini urgent Line.. Kita harus kerumah sakit sekarang... Damian.."

" Ada apa dengan Damian?"

" Damian......

****

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***