Ep 10

" Mungkin kalian disini sudah mengenal gue, tapi gue akan memperkenalkan diri gue sekali lagi, gue adalah Damian Ananda Remos. Dan Crystaline dalah adik gue. Crystaline Amanda Remos."

" Hah? Apa maksudnya ini Crystal? Bagaimana bisa lo adalah adik Damian? Lalu yang bersekolah disekolah kita itu siapa?"

Bukan hanya Silviana yang kaget, bahkan gue pun kaget mendengar kenyataan ini. Pantas saja papa melarang gue untuk menyinggung mereka. Tapi apa hubungannya Crystal dan Paradise?

" Hah, lo emang sesuka hati lo Damian. Gue bahkan belum menceritakan apapun pada mereka."

" Apa maksud nya ini Crystal?"

" Baiklah gue akan menjelaskan semua nya pada kalian, gue harap kalian tak akan menjauhi gue setelah ini, karena kalian adalah teman terbaik gue yang gak pernah mempermasalahkan siapa gue sebenarnya."

Crystal pun menjelaskan semuanya pada kami tentang statusnya. Rasanya gue hampir tak percaya. Bagaimana bisa gue menyukai seseorang yang bahkan terbiasa untuk membunuh di dunia belakang. Setelah selesai dengan acara ini, gue memutuskan untuk pulang duluan, terlalu banyak hal yang terjadi kali ini. Gue benar benar harus berfikir lagi. Bahkan gue udah mengatakan hal yang tak seharusnya gue katakan di depan Crystal.

****

- Crystaline POV -

Setelah memberitahukan semua nya pada mereka, akhir nya gue lega, gue gak harus menutupi identitas gue lagi didepan mereka. Tapi, sepertinya Cio benar benar terkejut karena mengetahui identitas gue yang sebenarnya. Ya gue juga gak bisa menyalahkan nya, bagaimana bisa seseorang seperti Abercio menyukai gue. Dia bisa mendapatkan wanita yang lebih baik dari gue tentunya.

Gue lihat Cio memutuskan untuk pulang duluan bahkan sebelum kami memulai makan malam ini. Gue jadi merasa bersalah pada teman teman gue yang lain karena gue suasana menjadi canggung seperti ini.

" Crystal lo gak papa kan? Sorry ya, mungkin Cio cuma syok aja. Besok dia bakal baik baik lagi kok."

" Hahaha, santai aja. Gimana kalau kalian lanjutin aja makan nya, gue mau ke ruangan VIP sama Damian dulu. Gue setidak nya harus menjelaskan pada Damian. Tenang aja, semua nya gratis kok, anggap aja sebagai permintaan maaf gue karena gak bilang ke kalian."

" Lo benar benar Crystal. Baiklah, have fun Crystal."

Setelah itu Line langsung menyusul Damian keruangan VIP, di sana terlihat sudah ada Bastian, dan tampaknya Damian sedang marah sekali ke Bastian. Karena sebelum gue masuk, gue mendengar Damian mengeluarkan suara tinggi.

" Hey Damian, what's wrong?"

" Hah, bagaimana bisa lo bersama dengan lelaki itu Line?"

" Siapa? Abercio?"

" Menurut lo?"

" Hey, dia hanya salah satu teman gue, dan apa apaan ini, kenapa lo marah banget sama gue?"

" Apa lo tau siapa orang tua nya? Dia itu dari Neron Group Line."

" Lalu apa masalahnya?"

" Keluarga mereka adalah penyebab meninggalnya pacar gue, Line. Gue gak akan pernah melupakan hal itu Line. Mereka menggunakan cara kotor untuk menjatuhkan gue."

" Hah?"

Bastian menceritakan semua nya pada Line. Ternyata, dulu Damian memiliki seorang pacar, dan papa Cio adalah musuh Damian di dunia belakang, papa Cio berambisi untuk menguasai dunia belakang. Akan tetapi dia gak pernah berhasil, alhasil mereka menculik pacar Damian dan mengancam Damian untuk mundur dari dunia belakang, akan tetapi sebelum Damian berhasil menyelamatkan pacarnya tersebut, Pacar nya bunuh diri karena telah di perkosa oleh anak buah papa Cio. Semenjak itu, Damian selalu menyimpan dendam pada keluarga Neron.

" Lo tau Line, ketika gue ingin menghancurkan mereka, tiba tiba si pak tua itu menyerahkan posisi nya ke anak nya dengan alasan kondisi kesehatannya. Makanya bahkan sampai saat ini gue gak pernah menyentuh perusahaan mereka Line. Karena yang bermasalah dengan gue adalah orang tuanya, bukan anak itu. Dan sekarang apa? Tiba tiba anak itu mendekati lo? Hampir saja gue membunuhnya disana Line."

" Ya ya gue tau lo marah, tapi lo harus redakan amarah lo Damian, ingat kesehatan lo bodoh. Gue gak mau lo nyusahin gue kalau lo sakit lagi."

" Hey gue lagi serius Line. Bisa gak sih lo jangan bercanda."

" Gue juga serius bodoh, lo harus lebih memikirkan kesehatan lo. Bagaimana jika tiba tiba lo kena stroke?"

" Lo memang keterlaluan Line. Bahkan ketika gue marah lo gak takut sedikit pun sama gue."

" Buat apa gue takut? Bahkan lo gak akan bisa ngalahin gue dalam pertarungan yang adil, bener kan?"

" Baiklah lo menang Line, gue tau gimana kondisi gue sekarang. Jadi bagaimana perasaan lo dengan si bodoh itu?"

" Kan udah gue bilang, dia hanya salah satu teman gue. Nothing spesial Damian."

" Benarkah? Bagaimana jika dia serius dengan kata katanya untuk memperjuangkan lo?"

" Lo bodoh? Dia bukan type gue. Gue gak akan mencemari seseorang yang bahkan tak tahu cara memegang pistol dengan benar."

" Lalu bagaimana dengan Bastian?"

" Kau benar benar bodoh Damian, Bastian sudah gue anggap sama kayak lo. Jadi gak mungkin kalau gue menyukai Bastian. Baiklah hentikan omong kosong ini."

" Padahal gue masih ingin tau banyak seperti apa type cowok lo. Mana tau gue menemukannya pada salah satu anak buah gue."

" Lalu jika udah ketemu?"

" Gue bakalan langsung mecat orang itu lah. Gue gak akan membiarkan mereka mendekati adek gue satu satu nya."

" Jadi sekarang lo sedang berusaha mencarikan gue seorang pacar hah? Lo kira gue gak bisa mencarinya sendiri."

" Memang, bahkan sampai sekarang gue gak pernah melihat lo memperhatikan pria selain kami berdua. Atau jangan jangan lo gak suka cowok ya?"

" Damian bodoh, gue normal dan masih menyukai pria. Gue hanya belum menemukannya bodoh. Jadi hentikan pikiran bodoh mu, atau gue akan benar benar membuat lo menjadi bodoh."

" Lihat kan, bahkan dalam satu kalimat lo sudah mengatakan gue bodoh lebih dari 3x Line."

" Itu karena lo emang bodoh..!"

Setelah pembicaraan itu, akhirnya suasana hati Damian membaik kembali, dia juga melupakan masalah Cio. Damian sebenarnya adalah seseorang yang baik, dia tak akan membunuh seseorang yang tak bersalah. Tapi jangan sampai mengganggu seseorang yang di sayangi nya. Jika itu terjadi, jiwa iblis di dalam tubuh nya bisa di pastikan keluar.

Line akhirnya pulang bersama dengan Damian.

Saat mereka sampai dirumah, terlihat ada sebuah mobil pengangkut barang sedang terparkir di depan rumah nya, dan itu menghalangi mobil mereka untuk masuk. Damian pun keluar untuk melihat keadaan. Tak lama kemudian Damian kembali ke dalam mobil dan mobil pengangkut barang tersebut menyingkir dari depan gerbang rumah kami.

" Ada apa dengan truk didepan?"

" Itu truk pengantar barang nya salah rumah. Dia ingin mengantar barang ke tetangga yang baru pindah, tapi karena semua rumah sama, dia mengira rumah kita adalah rumah yang dia tuju."

" Memang nya ada tetangga yang baru pindah ya?"

" Gak tau, gue aja baru juga sampai dirumah. Kan lo yang ada dirumah."

Saat memasuki rumah, ternyata ada papa dan mama di ruang keluarga sedang menonton TV.

" Hey, Line, Damian. Kalian baru sampai dirumah bukannya ngucap salam dulu. Dan kenapa kalian berdua berdebat?"

" Eh, Assalamualaikum papa, mama. Apa kabar? Duh Damian kangen banget sama papa dan mama."

" Waalaikumsalam. Lagian kamu kenapa sih hobi banget ikut ikut acara di sekolah buat pergi pergi keluar negeri gitu."

" Ya kan lumayan ma, sekalian liburan."

" Hah, memang kamu ini. Oiya, apa yang kalian perdebatkan?"

" Itu ma, tadi ada mobil pengangkut barang. Dan salah rumah, katanya sih ada tetangga baru. Emang ada ya ma?"

" Oh, iya ada. Rumah tetangga baru nya tepat didepan rumah kita, dan katanya sih mereka belum pindah. Mereka baru memasuk kan barang barang mereka saja kerumah itu. Dan kalau mama gak salah mereka itu seorang pembisnis dari Singapura, dan mereka memiliki seorang anak lelaki yang lebih tua beberapa tahun dari Line."

" Ganteng gak ma?"

" Haha, kalau itu mama pun tak tau Line. Lebih baik kamu lihat saja sendiri jika dia sudah pindah kesini."

" Ah, gak asyik."

" Lagian emang kalau ganteng mau kamu deketin gitu?"

" Ya kalau ganteng kan lumayan ma, buat di ajakin ke acara acara gitu. Sekalian buat ajang pamer."

" Heh, kamu ada ada saja Line, kayak dia mau aja sama kamu."

Ya inilah sifat mama yang gak gue pahami, kadang mama berbicara dengan nada yang sangat merendahkan gue, ya mungkin itu cuma perasaan gue aja.

" Yaudah Line masuk kamar dulu ya pa, ma. Good night semuanya."

" Good night to Line."

Line langsung meninggalkan papa, mama dan Damian di ruang tengah, Line langsung memasuki kamar nya dan membersihkan diri. Setelah selesai, Line membawa laptop nya ke balkon dikamar nya. Sejak pindah kerumah ini, Line memiliki kebiasaan baru, yaitu duduk sambil menghabiskan waktu melihat berkas berkas Club yang di kirim Daniel. Line juga meminta pada Bastian untuk memasangkan kaca pelindung anti peluru di balkon Line.

Setelah beberapa jam, Line melihat jam pada layar telfon nya, ternyata sekarang sudah jam 2 pagi, Line akan lupa waktu ketika sedang bekerja. Line melihat kearah seberang rumahnya, dia melihat kalau lampu salah kamar di depan rumah nya menyala.

" Bukannya kata mama mereka belum pindah ya? Tapi kenapa lampu kamar nya hidup? Ah bodo lah, gue sangat lelah sekarang."

Line langsung membereskan Laptop nya dan menutup gorden di balkonnya. Line pun langsung terlelap ketika kepalanya menyentuh bantal.

****

Paginya Line bangun dan melakukan aktifitas pagi nya, yaitu joging, tapi karena diluar hari hujan, Line memutuskan untuk berlari menggunakan treadmill. Setelah sejam melakukan aktifitas pagi nya, Line mandi dan bersih bersih, lalu turun untuk sarapan.

" Hey Line, hari ini lo pergi kesekolah sendiri ya. Gue ada urusan di luar dulu, baru berangkat ke sekolah.

" Oke. Tapi bagaimana dengan Selina?"

" Nanti gue bakal membereskan semua masalah itu. Ada orang yang harus gue temui terlebih dahulu."

" Baiklah. Tapi memang nya lo ada urusan apa?"

" Teman gue dari Dubai datang, gue harus menjemput nya di bandara."

" Lo gila ya? Emang gak bisa kalau nyuruh Bastian aja yang jemput?"

" Ya teman gue ini kurang nyaman sama orang yang gak di kenal."

" Ooo, yasudah have fun kalau begitu. Gue pergi dulu."

Tak sampai 1 menit, Line kembali.

" Hey, Damian. Mobil gue kemana? Kenapa gak ada di garasi? Dan mobil siapa yang ada di garasi itu?"

****

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!