Selesai makan siang El kembali ke kamar Keyra dan mau tidak mau Keyra pun menyusul El ke kamarnya.
Sesampainya di kamar Keyra menuju meja belajarnya dan membuka bukunya.
El menatap punggung Keyra yang nampak begitu serius saat belajar
Selesai mengerjakan tugas Keyra merapihkan kembali buku-bukunya dan semua gerakan Keyra tidak lepas dari pengamatan El
Saat hendak beranjak dari duduknya tiba-tiba ponsel Keyra berdering
" Hallo... Assalamualaikum !"
(...)
" Sekarang?"
(...)
" Oke, siap! gue tunggu di rumah!"
(...)
" Wa'alaikum salam"
Keyra tersenyum sambil melihat ponsel miliknya membuat El yang sedari tadi tengah memperhatikannya jadi bertanya-tanya sendiri di dalam hati
Keyra meletakkan benda pipih miliknya itu diatas meja belajarnya lalu ia berjalan menuju lemari pakaiannya.
Setelah memilih pakaian yang pas untuk ia kenakan,Keyra pun berjalan menuju kamar mandi untuk berganti baju
Keyra keluar dari kamar mandi dengan penampilan yang sudah berubah, celana jeans dipadukan dengan kaos putih polos yang dibalut dengan jaket jeans yang senada dengan celananya, penampilan Keyra begitu manis apalagi dengan rambut yang diikat satu keatas
" Loe mau kemana jam segini?" tanya El saat Keyra meraih tas selempangnya dan tidak lupa juga memasukkan ponselnya kedalam tas tersebut
Keyra menautkan kedua alisnya seraya menatap El penuh tanya
" Elo nanya gue?" bukan menjawab Keyra malah balik bertanya
" Ya iyalah emang disini ada makhluk lain selain loe?" sahut El dengan nada kesal
" Loe nanya gue mau kemana? memang apa hak loe nanya-nanya?" Keyra tersenyum mengejek
" Hak gue? ya karena loe itu isteri gue, kalau loe lupa!" sahut El lupa dengan kata-kata yang pernah dia ucapkan
" Isteri?" Keyra tertawa mendengar El menyebutnya isteri
" Sejak kapan loe menganggap gue isteri loe Marjuki? loe itu pernah bilang kalau gue itu jangan terlalu banyak berharap dengan pernikahan ini dan loe yang udah membebaskan gue untuk bersikap semau gue jadi loe jangan menjilat ludah loe sendiri deh tuan muda Elvan Rafindra Prayoga!" ucap Keyra penuh dengan penekanan pada setiap kalimatnya
Jlep
El tergugu dengan kalimat yang dilontarkan oleh Keyra, seperti belati yang dilempar tepat mengenai jantungnya
Keyra meninggalkan El yang masih diam membeku di tempat.
" Loh Key kamu mau kemana, rapih banget?" tanya bunda yang berpapasan saat Keyra baru turun dari anak tangga
" Eh bunda, Key ada urusan sebentar bun dengan Inka dan teman-teman yang lainnya!" jawab Keyra
" Urusan apa?" tanya bunda
" Urusan anak muda!" bisik Keyra yang langsung mencium pipi bunda Shinta lalu pamit pergi
" Assalamualaikum!" ucap Keyra sambil melangkah keluar
" Wa'alaikum salam" Jawab bunda Shinta
" Itu anak udah izin belum sama nak El?" gumam bunda Shinta
Keyra berjalan keluar rumah dan sampainya didepan sudah ada Malik yang menunggunya dengan menggunakan motor gedenya.
" Loh kok Loe pakai motor si?" tanya Keyra
" Iya, biar lebih cepat sampainya anak-anak yang lain udah duluan perginya" sahut Malik yang tanpa sungkan memakaikan Keyra helm
" Kenapa dadakan gini sih?" tanya Keyra sambil naik ke atas motor Malik
" Enggak dadakan juga sih, cuma gue tuh lupa mau ngabarin loe" Malik mula menghidupkan mesin motornya
" Ah enggak asik loe, gue dilupain" Keyra pasang wajah cemberut
" Ya sorry" ucap Malik
Sementara dari atas balkon El menatap keduanya dengan tatapan yang sulit diartikan, tangannya mengepal kuat dan rahangnya mengeras apalagi saat melihat interaksi keduanya yang begitu dekat dan sesekali Keyra mengulas senyumnya yang indah
Keyra sudah pergi bersama Malik, El mendengus kesal dan melampiaskan amarahnya dengan menendang udara
" Akhh...!" geram El
_______
" Key!" teriak Bunga saat melihat Keyra yang baru turun dari motor Malik
" Sorry, gue telat ya?" ucap Keyra sudah berdiri di hadapan teman-temannya
" Enggak apa-apa Key, baru juga dimulai " jawab Bila yang baru datang menghampirinya
" Kenapa enggak ngasih tau gue dari kemarin sih?" protes Keyra
" Ye ini anak enggak sadar apa kemarin loe itu sibuk banget, sebenarnya Malik justru ngajak nya kemarin buat ke sininya, tapi loe kan kemaren dihubunginya katanya lagi sibuk gitu sama keluarga ya jadi kita tunda deh hari ini eh taunya tuh anak lupa katanya ngabarin loe, gue pikir sih anak-anak yang lain udah ngasih tau loe" sahut Bila menjelaskan
" Udah sih tapi mereka enggak bilang kalau hari ini" Sahut Keyra
" Iya sorry gue lupa bilang" Inka cengar-cengir
" Udah enggak apa-apa yang penting kan udah kumpul semuanya sekarang, ayok gabung dengan yang lain" ucap Amel yang tiba-tiba muncul
Keyra mengangguk dan mengikuti langkah para sahabatnya.
Saat ini Keyra bersama para sahabatnya tengah berada di sebuah pemukiman yang padat penduduk, sebagian warganya bekerja sebagai pemulung, pengamen bahkan ada juga yang menjadi pengemis, tidak sedikit anak-anak di pemukiman tersebut yang tidak dapat mengenyam dunia pendidikan karena mereka terpaksa harus membantu kedua orang tua mereka untuk mencari uang.
Menjadi anak jalanan bukanlah keinginan mereka namun tuntutan ekonomi membuat mereka terpaksa menggantung cita-cita mereka.
Besar berharap mereka untuk bisa mendapatkan pendidikan belajar menulis dan membaca. Namun dengan keadaan ekonomi yang terbatas jangankan untuk biaya sekolah untuk makan sehari-hari saja mereka kesulitan.
Disinilah Keyra dan para sahabatnya tergerak untuk membantu Lintang seorang anak perempuan berusia 8 tahun dan kawan-kawannya.
...Flashback on...
Keyra dan para sahabatnya sedang berada di sebuah pasar tradisional karena ada kegiatan disekolah yang mengharuskan mereka terjun langsung ke pasar untuk membeli beberapa keperluan yang dibutuhkan dalam kegiatan tersebut dan tanpa sengaja Keyra yang hendak membawa barang belanjaan mereka ke mobil tiba-tiba menabrak seorang gadis kecil yang sedang mengamen.
" Eh, maaf ya dek kakak enggak sengaja!" ucap Keyra seraya membantu gadis kecil tersebut untuk berdiri
" Iya tidak apa-apa kak" jawab gadis kecil yang bernama Lintang
" Maaf dek, kamu ngamen ya?" tanya Keyra
" Key!" tegur Amel seraya menggeleng pelan
Keyra yang penasaran dan entah kenapa ada rasa ketertarikan tersendiri dengan gadis tersebut tidak menghiraukan teguran Amel
Keyra berjongkok mengimbangi tinggi gadis kecil tersebut.
" Kakak boleh tau enggak nama kamu siapa?" tanya Keyra
" Lintang kak" jawab gadis tersebut sambil meremas jarinya
Keyra yang menyadari ada ketakutan pada gadis kecil tersebut spontan langsung mengusap kepalanya dengan lembut
" Enggak usah takut kakak sama teman-teman kakak orang baik kok" ucap Keyra sambil tersenyum
" Nama kakak Keyra, ini kak Amel, kak INKA dan yang itu kak Malik" ucap Keyra memperkenalkan diri
" Emmm... bagaimana kalau kita ke kedai bakso disana, kamu sudah makan belum?" tawar Keyra dan Lintang menjawab dengan gelengan kepala
Keyra dan teman-temannya mengajak Lintang untuk makan bakso dan ditempat itu Keyra banyak bertanya pada Lintang
" Lintang jam segini sudah ngamen, emangnya Lintang enggak sekolah?" tanya Keyra
Lintang menjawab dengan gelengan kepala
" Kenapa?" tanya Amel yang ikut penasaran dengan gadis kecil tersebut
Lintang terdiam seraya menundukkan kepalanya, Keyra merasa prihatin melihat gadis kecil tersebut.
" Kakak boleh tau enggak Lintang itu usianya berapa tahun?" tanya Keyra dengan lembut membuat Malik tertegun dengan sikap Keyra yang jauh dari biasanya
" 8 tahun" jawab gadis kecil tersebut masih dengan menundukkan kepalanya
" Terus Lintang ngamen di sini sama siapa?" Keyra benar-benar penasaran dengan gadis kecil tersebut yang di usianya yang masih sangat kecil tapi sudah mencari uang sendiri
" Bersama kak Bintang tapi enggak tau sekarang ke mana" jawabnya dengan mata yang sudah berkaca-kaca
" Ya udah Lintang enggak usah sedih ya nanti kita cari sama-sama ya, sekarang Lintang habisin dulu ya baksonya setelah itu kita cari kak Bintang sama-sama" Lintang langsung menyeka air matanya yang sempat menetes dan memakan baksonya dengan sangat lahap
" Key Loe serius mau nyariin kakaknya ni bocah?" tanya Inka
" Iya, emangnya kenapa?" tanya Keyra
" Elo lupa apa amnesia, kita itu kesini buat beli ini semua yang pastinya udah di tungguin sama anak-anak di sekolah" sahut Inka
" Yaudah kalau gitu loe semua duluan aja nanti gue nyusul" ujarnya
" Ya enggak gitu juga dong Key masa kita ninggalin loe sendirian di pasar" Inka tidak tega
" Yaudah biar gue yang nemenin Key buat nyari kakaknya ni anak" ucap Malik
" Wah loe emang sohib gue Mal" Keyra mengacungkan ibu jarinya
Inka dan Amel sudah kembali ke sekolah sedangkan Bunga dan Bila memang tidak ikut mereka bantu-bantu di sekolah.
Sepanjang pencarian Bintang banyak hal yang ditanyakan oleh Keyra pada Lintang, gadis kecil itu pun dengan polosnya menceritakan tentang kehidupannya yang hanya tinggal bersama ibu dan kakaknya Bintang. saat ini ibunya sedang sakit jadi hanya mereka berdua yang pergi mencari uang.
Sewaktu Keyra tanpa sengaja menabrak Lintang pada saat itu Bintang menyuruhnya untuk diam menunggunya di tempat itu karena Bintang kakak laki-laki Lintang yang berusia 10 tahun itu sedang memulung menggantikan ibunya.
Keyra merasa sangat iba dan terhenyak setelah mendengar cerita Lintang, beruntung tidak berapa lama mereka pun menemukan Bintang yang sedang memungut botol-botol bekas"
"Abang!" teriak Lintang
Bintang menoleh dan langsung menghampiri adiknya yang tengah bersama orang asing dia berpikiran buruk takut adiknya itu berbuat salah
" Lintang kamu tidak apa-apa kan?" Tanya Bintang cemas dan pemandangan tersebut membuat Keyra teringat dengan Doni sang kakak.
Keyra tersenyum lalu mengusap lembut kepala Lintang " Kamu enggak usah khawatir, Lintang baik-baik aja kok, apa kamu yang bernama Bintang?" tanya Keyra
" I.. Iya!" jawab Bintang sedikit terbata
Keyra mengajak Lintang dan Bintang untuk mengobrol setelah itu Keyra menyuruh kedua anak itu untuk pulang apalagi tadi Lintang bilang ibunya sedang sakit
Keyra juga bertanya tentang pendidikan pada Bintang dan lagi-lagi kata-kata yang miris untuk didengar, Karena keterbatasan biaya mereka tidak bisa sekolah seperti anak-anak lain yang seusianya
Keyra pun merasa sedih mendengar cerita dari kedua anak tersebut entah kenapa ada rasa ingin membantu mereka agar dapat membantu mencerdaskan anak bangsa
" Kakak antar kalian pulang ya, kasihan ibu kalian di rumah sendirian" ucap Keyra karena dia pun harus kembali ke sekolah
Malik sedari tadi diam saja rupanya pria itu terkesima dengan sikap Keyra yang jauh dari biasanya.
"Tapi_" Bintang menjeda kata-katanya dan Keyra paham maksud ucapan anak tersebut
" Maaf ya kakak enggak punya banyak tapi ini bisa kalian gunakan untuk makan hari ini dan juga beli obat untuk ibu kalian" ucap Keyra seraya memberikan uang pecahan merah tiga lembar kepada Bintang
" Kak maaf kami tidak bisa menerimanya" tolak Bintang
" Kami bukan pengemis kak" sahut bocah tersebut
Keyra tersenyum seraya mengacak-acak rambut bocah tersebut " Bintang kalian itu tidak mengemis tapi kakak yang memberikannya untuk kalian, tidak boleh menolak rejeki anggap aja ini hadiah karena kalian sudah menjadi anak yang baik" Ucap Keyra
"Tapi kak_?"
" Tidak ada tapi-tapian sekarang ambil dan ayok pulang nanti kalau kakak ada waktu kakak akan mampir ke rumah kalian, boleh kan?" tanya Keyra membuat kedua anak itu saling melempar pandangan.
" Rumah kami sangat jelek dan kotor, kak Key pasti tidak akan betah di sana!" ucap Bintang seraya menunjuk ke arah pemukiman yang terlihat sangat kumuh dan banyak barang-barang rongsokan yang bertebaran di mana-mana
Keyra tersenyum " Tidak apa-apa, lain kali kakak akan datang, sekarang kakak harus pergi. jaga diri kalian ya semoga ibu kalian cepat sembuh" ucap Keyra seraya berpamitan setelah tahu tempat tinggal kedua anak jalanan tersebut
" Iya kak, terima kasih banyak ya kak" ucap Bintang yang diangguki oleh Keyra
...Flashback off...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 131 Episodes
Comments
Edah J
Elvan kalau ngomong kenapa asal nguap aja sih😏
2022-12-14
0
Wiek Soen
kapok kamu El...telan tuh kata2 makanya mulut itu jangan kayak cabai level 100
2022-11-01
0
🦋⃟ℛ🍾⃝ᴅͩʀᷞɪͧᴇᷠᴀͣʀ♕ᴬ∙ᴴ࿐
key baik banget... dan itu kayaknya malik ada rasa seh sama key, tp tertutupi dengan persahabatan mereka
2022-10-10
0