Keputusan Keyra

Keyra tidak kembali ke kamarnya tapi lebih memilih tidur di sofa ruang tamu, El yang berada di dalam kamar berjalan mondar-mandir karena Keyra belum juga masuk ke kamarnya sementara jam sudah menunjukkan jam 1 malam.

" Kemana tuh anak kenapa udah jam segini belum juga kembali ke kamarnya?" gumam El bermonolog dengan dirinya sendiri

El duduk di tepi tempat tidur seraya mengusap kasur tersebut " Apa jangan-jangan dia masih marah sampai enggak mau sekamar sama gue?"

" Bodo amat ah, gue ngantuk mending gue tidur aja sekarang?" El malah memilih untuk merangkak naik ke atas tempat tidur dan tidak menghiraukan keberadaan Keyra.

Pagi menjelang subuh Keyra terbangun, gadis itu menghela napasnya kasar saat menyadari ia berada di mana.

" Dia benar-benar enggak peduli dan enggak menganggap gue sebagai isterinya, oke akan gue tunjukkan siapa Keyra sebenarnya. Maafkan Key ya bun, bukannya Key mau jadi isteri durhaka tapi pernikahan ini memang seharusnya tidak pernah terjadi. Key udah terlalu lemah termakan bujukannya sampai membuat makhluk yang satu itu kini menjadi sombong dan egois sekarang. biarkan Key menjalani ini semua dengan cara Key sendiri bun!"

Keyra beranjak dari sofa dan berjalan menaiki anak tangga menuju kamarnya.

Sesampainya di dalam kamar keyra menggelengkan kepalanya melihat El yang begitu pulas tidur di kasur miliknya

" Dasar makhluk enggak punya perasaan!" batin Keyra

Keyra mengayunkan kakinya melenggang ke arah lemari pakaian, dengan gerakan perlahan gadis itu mengambil baju seragam dan ********** serta dia juga tidak lupa untuk mengambil handuknya.

Keyra lalu masuk ke dalam kamar mandi dan setelah beberapa menit sibuk dengan ritual mandinya keyra pun keluar sudah rapih dengan seragam sekolahnya.

Sebelum turun keyra menyempatkan diri dulu untuk melaksanakan kewajibannya dua rakaat.

Setelah selesai key melirik sekilas laki-laki yang berstatus suaminya itu.

Key mengambil tas ranselnya lalu melenggang keluar dari kamar dan tidak peduli dengan makhluk yang masih menikmati keindahan alam mimpinya.

Keyra melangkah menuju dapur lalu menarik satu kursi dan mendudukkan dirinya, Key mengambil selembar roti dan mengolesi selai coklat kesukaannya.

Bunda datang menghampirinya saat Keyra sedang menikmati sarapannya.

" Key kok kamu malah sarapan duluan, suami kamu mana, kenapa enggak di ajak sarapan sekalian?" cecar bunda Shinta dengan pertanyaan-pertanyaannya

" Masih tidur bun, mungkin dia ngantuk berat bun semalam dia enggak bisa tidur karena enggak biasa kali bun tidur di kasur Key yang sempit , jadi Key enggak tega aja buat banguninnya" jawab Keyra ngasal

Bunda hanya mengangguk membenarkan ucapan putrinya, karena El itu sudah biasa tinggal di rumah mewah dan sekarang harus tinggal di kamar yang sempit dan harus berbagi tempat tidur pula dengan putrinya, bunda enggak tau aja kalau Key semalam memilih tidur di sofa ruang TV kalau tahu udah pasti diceramahin deh.

Keyra meraih gelas yang berisi susu di depannya lalu meminumnya hingga tandas, setelah itu pamit pada bundanya

" Bun Key berangkat ya!" pamit Key pada bundanya yang sedang sibuk memasak nasi goreng, padahal hari masih terlalu pagi Doni sama ayah Rama saja belum keluar dari kamar tapi Key sudah mau berangkat aja

" Kamu mau berangkat sekarang? apa enggak terlalu pagi Key, ini masih jam 6 kurang loh?" tanya bunda heran dengan Keyra

" Iya enggak apa-apa bun, Key udah janjian sama teman-teman datang lebih awal " jawab Key beralasan padahal faktanya dia enggan bertemu dengan El yang menurutnya sangat menyebalkan.

" Terus bagaimana dengan suami kamu Key, apa dia tidak berangkat ke sekolah? kamu bangunkan aja dulu Key sebelum berangkat!"

Keyra tersenyum pada bunda Shinta membuat bunda mengerutkan alisnya

" Kenapa malah senyum kayak gitu?" tanya bunda yang heran dengan sikap putrinya pagi ini

" Bun, Key rasa dia itu sudah terbiasa bangun sendiri, udah ya bun Key berangkat dulu" ucap Key lalu menyalami punggung tangan bunda Shinta sebelum beranjak pergi ke sekolah

" Assalamualaikum!"

" Wa' alaikum salam, kamu berangkat naik apa Key?"

" Key bawa motor bun!" jawab keyra yang seraya berjalan keluar

Hanya menempuh beberapa menit perjalanan Key kini sudah berada di sekolah dan tujuan utamanya adalah kantin karena dia yakin kelas masih sangat sepi.

" Assalamualaikum bu!" ucap Keyra seraya duduk di salah satu bangku yang kosong, kantin masih sangat sepi hanya ada beberapa siswa saja yang duduk sambil menikmati sarapannya

" Eh neng Key, mau sarapan apa neng?" tanya ibu kantin

" Iya bu, lontong bumbu ya bu satu!" sahut Keyra

" Oke neng siap, ibu buatin dulu ya"

" iya bu!"

Tidak butuh waktu lama pesanan keyra pun sudah tersaji di meja, keyra pun menikmati sarapan paginya dengan santai.

Sementara itu di kamar keyra seorang laki-laki terjingkat kaget saat melihat jam sudah menunjukkan angka 6 : 20, dia melihat ke sekeliling kamar dan menyadari ini bukan kamarnya pantas saja dia bisa bangun kesiangan.

" Sial gue kesiangan, kenapa tuh anak enggak bangunin gue sih?" kesal El yang langsung melesat masuk ke dalam kamar mandi. tidak butuh waktu lama El sudah menyelesaikan mandinya dan bergegas memakai baju seragamnya

El dengan tergesa-gesa menuruni anak tangga, karena merasa sudah hampir terlambat El sampai lupa untuk berpamitan pada pemilik rumah

" Nak El mau berangkat?" teriak bunda menghentikan langkah El yang langsung menoleh ke arah suara

" I... iya bun!" jawab El

" Sarapan dulu nak El!" Seru ayah Rama pada menantunya

" Maaf yah, El sudah hampir terlambat nanti sarapan di kantin aja!" ucap El seraya menghampiri mertuanya itu lalu menyalami punggung tangan keduanya.

" Loh El kamu enggak sarapan dulu?" tanya Doni yang baru datang seraya menarik kursinya

" Enggak kak udah mau telat " jawab El

" Terus Key nya mana?" tanya Doni yang celingukan mencari keberadaan sang adik

" Key udah berangkat duluan tadi pagi-pagi katanya udah janjian sama teman-temannya di sekolah" jawab bunda Shinta

" Awas aja loe toa pasar, pergi tanpa bangunin gue dan membuat gue hampir telat!" batin El

" Anak itu benar-benar keterlaluan, masa pergi enggak bangunin suaminya dulu" ucap ayah Rama

" Kata Key dia enggak tega buat bangunin nak El yang tidurnya lelap banget, apalagi kata Key nak El semalam enggak bisa tidur karena kamar Key yang sempit dan enggak ber- AC, jadi Key gak tega buat banguninnya" jawab bunda Shinta mengatakan apa yang dia tahu dari Keyra

" Maaf ya nak El kalau kamar Key terlalu kecil dan sempit udah membuat nak El enggak nyaman" ucap bunda Shinta yang merasa tidak enak dengan menantunya

" Enggak apa-apa kok bun, mungkin karena belum terbiasa aja, maaf ya bun, ayah , kak Doni, saya pamit dulu. Assalamualaikum!" ucap El seraya pamit

" Wa'alaikum salam!" sahut mereka serempak

El masuk ke dalam mobilnya dan mengendarainya dengan kecepatan tinggi El tidak mau sampai terlambat ke sekolah gara-gara Keyra yang tidak membangunkannya dan malah pergi seenaknya.

Sesampainya di sekolah bertepatan dengan suara bel yang berbunyi, El langsung bergegas keluar dari dalam mobilnya dan setengah berlari menuju kelas

" Huhhhh...!" El menghela napasnya kasar seraya menghempaskan tubuhnya ke kursi

" Elo tumben banget El datang telat, enggak biasanya?" tegur Remon teman baiknya

" Gara-gara dia gue jadi telat, awas aja gue pasti kasih dia pelajaran!" geram El

" Dia siapa?" tanya Remon menaikkan satu alisnya

" Ada lah " ucap El acuh

Tidak berapa lama guru pun masuk dan El pun belajar seperti biasanya.

" Key!" panggil Inka

" Hemm" sahut Key tanpa menoleh dan sibuk dengan buku catatannya

" Key!" panggil Inka lagi karena Key masih belum juga menoleh

" Iya ada apa sih Inka?" Key menoleh sekilas lalu melanjutkan kegiatannya

" Elo kok tumben banget tadi datang pagi banget?" tanya Inka

" Pagi banget?, emang loe tau dari mana kalau gue datang pagi-pagi?" tanya Key yang sudah bergeser duduknya dan menghentikan kegiatan menulisnya

" Gue juga tadi datang lebih awal dan gue melihat loe datang terus pergi ke kantin"

" Terus kenapa loe enggak nyamperin gue Munaroh?"

Inka cengengesan " Gue tadi ke kelasnya ayang mbeb gue Rendy, dia katanya lupa ngerjain PR jadi minta gue buat bantuin dia ngerjain PR nya" sahut Inka

" Loe mau gitu?" Keyra mendelik tajam

" Ya gue enggak tega Key" sahut Inka

" Bukan enggak tega itu mah, tapi loe yang oon. gue sih yakin tuh anak cuma memanfaatin loe doang"

" Ih enggak gitu juga kali Key"

" Yaudah sih terserah loe aja, yang pasti saran gue ya loe itu jangan mudah kena yang namanya rayuan gombal para cowok. kalau dia suka biar dia yang mengejar kita sebagai cewek dan jangan sampai kita terlihat lemah di mata mereka."

" Jalani aja apa adanya jangan terlalu memaksakan kehendak nanti akhirnya malah kurang enak. biarkan manisnya pelan-pelan dari pada manis sekaligus tapi malah berakhir pahit, ujungnya pasti akan sakit."

" Rendy itu anaknya malas tampang doang oke tapi otaknya kosong, gue rasa loe tahu dengan baik bagaimana Rendy, jadi sebaiknya loe bantu buat dia belajar biar itu anak jadi sedikit pintar

dan jangan loe terus yang ngerjain tugas-tugasnya bisa jadi tambah keras kepala tuh anak" lanjutnya lagi

" Iya, kalau udah ngomong sama loe gue nyerah deh, ampun bang jago..." Ucap inka lalu tertawa

" Apaan sih loe malah enggak jelas gitu, udahlah gue lanjut nulis dulu. jangan mikirin pacar terus kerjain tuh tugas!" seru Keyra

"Iya mak, bawel loe!" Inka mengerucutkan bibirnya

" Itu bibir bikin gemes aja gue" Keyra mencomot bibir Inka membuat gadis itu tertawa renyah

"Keyra ih ngeselin banget si loe, tangan Loe bau ih enggak cuci tangan loe ya abis dari kamar mandi?" Cerocos inka, Keyra tertawa membuat Inka tambah cemberut.

Terpopuler

Comments

Wiek Soen

Wiek Soen

suka dg sikap Kay yg gk lebay... perempuan itu harus kuat dan tegar ya kay

2022-10-28

0

Kas sie mien

Kas sie mien

bagus key, tunjukkan kalau u bkn cwe yg mudah ditindas

2022-10-08

1

Zhou Zhi lou

Zhou Zhi lou

el nyuruh tdk tidur dikamar skrg gk ada mlh nyariinz

2022-10-08

0

lihat semua
Episodes
1 Awal Cerita
2 Kawin Nikah
3 Toa pasar
4 Obrolan Receh
5 Semoga Berjodoh
6 Di jodohkan
7 Demi Ayah dan Bunda
8 Tidak biasa
9 Awal pertemuan
10 Syarat
11 Membatalkan Pernikahan
12 Meminta maaf
13 Kembali mengajukan syarat
14 Sah
15 Nasehat Bunda
16 Kebersamaan seorang adik kakak
17 Keputusan Keyra
18 Do'a Keyra?
19 Pahala untuk Isteri
20 Kunjungan Keyra dan Kawan-kawan
21 Keyra dan Para Sahabat
22 Sisi lain Keyra
23 Gengsi
24 Ancaman El
25 Terkejut
26 Pura-pura
27 Berjanji
28 Berpelukan
29 Perhatian Elvan
30 Kedatangan Inka dan Nabila
31 Tak Bisa Mengelak
32 Trauma
33 Musuh dalam Selimut
34 Masuk Sekolah
35 Cemburu
36 Meminta Izin
37 Pindah rumah
38 Donat Yang tidak bolong
39 Gumancar
40 Sumpahnya Malik
41 Kekesalan Sonia
42 Ketiduran
43 Bunga?
44 Keterpurukan Bunga
45 Pesan Untuk Bunga
46 Ucapan Inka
47 Rasa Penasaran
48 Taruhan
49 Menjenguk Bunga
50 Telpon dari Papa
51 Kembalinya Bunga ke Sekolah
52 Keresahan Hati Keyra
53 Kekesalan Keyra
54 Kemarahan Keyra dan Elvan
55 Pulang Ke Rumah Bunda
56 Berbicara berdua
57 Membangun Kemesraan
58 Keresahan hati Keyra
59 Mengungkapkan Cinta
60 Berhati-hatilah
61 Kedatangan Tamu
62 Mencari Kayu Bakar
63 Jebakan Leo
64 Rencana Leo dan Bimbim
65 Salah orang
66 Menabuh genderang peperangan
67 Rencana El
68 Leo tak Terima
69 Keyra sakit
70 Pingsan
71 Kedatangan Keluarga
72 Kedatangan orang tua
73 Terus mengelak
74 Pengakuan Aden
75 pingsan
76 Pemilik rumah sakit
77 Mengungkapkan rasa
78 Kedatangan para sahabat
79 Bunga!
80 Keadaan Bunga
81 Kemarahan Remon
82 Ungkapan perasaan
83 Menantu dan mertua
84 Amel dan Keyra
85 Sudah Mentok
86 Perasaan Malik
87 Makan bersama
88 Cerita Bunga
89 Berita tentang Bunga
90 Menghadap Kepala sekolah
91 Terungkap
92 Ketakutan
93 Ke Cafe
94 Meminta maaf
95 Cemburu
96 Dimana Keyra?
97 Terkejut
98 Sadar
99 Kembali Pulang
100 Lakukanlah
101 Jiwa Sosial
102 Keyra yang pucat
103 Keyra muntah
104 Sensitif
105 Sah
106 Kesedihan Bunga
107 Keanehan Keyra
108 Semakin Aneh
109 Bau Domba
110 Tidak ada kenyangnya
111 Keyra Menghilang
112 Balas dendam
113 Keyraaaaa
114 Keyra dan Elvan
115 Belum sadar
116 Berita Baik
117 Rasa Bahagia
118 Akhir Bahagia
119 Masalah terselesaikan
120 Rencana Bunda Shinta
121 Dia kenapa?
122 Acara Syukuran
123 Memaksa
124 Hanya boleh merindukan ku
125 Siapa?
126 Kedatangan Dua pria
127 Harapan Nabila
128 Akhirnya Launching
129 Kedatangan Doni
130 Hari yang membahagiakan
131 Akhir kisah
Episodes

Updated 131 Episodes

1
Awal Cerita
2
Kawin Nikah
3
Toa pasar
4
Obrolan Receh
5
Semoga Berjodoh
6
Di jodohkan
7
Demi Ayah dan Bunda
8
Tidak biasa
9
Awal pertemuan
10
Syarat
11
Membatalkan Pernikahan
12
Meminta maaf
13
Kembali mengajukan syarat
14
Sah
15
Nasehat Bunda
16
Kebersamaan seorang adik kakak
17
Keputusan Keyra
18
Do'a Keyra?
19
Pahala untuk Isteri
20
Kunjungan Keyra dan Kawan-kawan
21
Keyra dan Para Sahabat
22
Sisi lain Keyra
23
Gengsi
24
Ancaman El
25
Terkejut
26
Pura-pura
27
Berjanji
28
Berpelukan
29
Perhatian Elvan
30
Kedatangan Inka dan Nabila
31
Tak Bisa Mengelak
32
Trauma
33
Musuh dalam Selimut
34
Masuk Sekolah
35
Cemburu
36
Meminta Izin
37
Pindah rumah
38
Donat Yang tidak bolong
39
Gumancar
40
Sumpahnya Malik
41
Kekesalan Sonia
42
Ketiduran
43
Bunga?
44
Keterpurukan Bunga
45
Pesan Untuk Bunga
46
Ucapan Inka
47
Rasa Penasaran
48
Taruhan
49
Menjenguk Bunga
50
Telpon dari Papa
51
Kembalinya Bunga ke Sekolah
52
Keresahan Hati Keyra
53
Kekesalan Keyra
54
Kemarahan Keyra dan Elvan
55
Pulang Ke Rumah Bunda
56
Berbicara berdua
57
Membangun Kemesraan
58
Keresahan hati Keyra
59
Mengungkapkan Cinta
60
Berhati-hatilah
61
Kedatangan Tamu
62
Mencari Kayu Bakar
63
Jebakan Leo
64
Rencana Leo dan Bimbim
65
Salah orang
66
Menabuh genderang peperangan
67
Rencana El
68
Leo tak Terima
69
Keyra sakit
70
Pingsan
71
Kedatangan Keluarga
72
Kedatangan orang tua
73
Terus mengelak
74
Pengakuan Aden
75
pingsan
76
Pemilik rumah sakit
77
Mengungkapkan rasa
78
Kedatangan para sahabat
79
Bunga!
80
Keadaan Bunga
81
Kemarahan Remon
82
Ungkapan perasaan
83
Menantu dan mertua
84
Amel dan Keyra
85
Sudah Mentok
86
Perasaan Malik
87
Makan bersama
88
Cerita Bunga
89
Berita tentang Bunga
90
Menghadap Kepala sekolah
91
Terungkap
92
Ketakutan
93
Ke Cafe
94
Meminta maaf
95
Cemburu
96
Dimana Keyra?
97
Terkejut
98
Sadar
99
Kembali Pulang
100
Lakukanlah
101
Jiwa Sosial
102
Keyra yang pucat
103
Keyra muntah
104
Sensitif
105
Sah
106
Kesedihan Bunga
107
Keanehan Keyra
108
Semakin Aneh
109
Bau Domba
110
Tidak ada kenyangnya
111
Keyra Menghilang
112
Balas dendam
113
Keyraaaaa
114
Keyra dan Elvan
115
Belum sadar
116
Berita Baik
117
Rasa Bahagia
118
Akhir Bahagia
119
Masalah terselesaikan
120
Rencana Bunda Shinta
121
Dia kenapa?
122
Acara Syukuran
123
Memaksa
124
Hanya boleh merindukan ku
125
Siapa?
126
Kedatangan Dua pria
127
Harapan Nabila
128
Akhirnya Launching
129
Kedatangan Doni
130
Hari yang membahagiakan
131
Akhir kisah

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!