Tidak pernah terlintas sedikit pun dibenak gadis cantik yang satu ini bahkan bermimpi pun tidak, Keyra tidak menyangka dirinya akan menikah di usia yang terbilang masih sangat muda apalagi lulus sekolah pun belum.
Andai gadis itu berhak memilih ia pasti akan menolak perjodohan ini namun apalah daya hutang budi keluarganya begitu besar pada keluarga Prayoga.
Sebenarnya ia sudah memiliki kesempatan untuk membatalkan pernikahannya tapi apakah ia tega menghancurkan harapan dan mengecewakan orang yang sudah berjasa selama ini membantu keluarganya bahkan menolong nyawanya dimasa kecil.
Keyra bukan tipe orang yang tidak tahu berbalas budi, meskipun ini terpaksa dia lakukan bahkan rela mengorbankan masa depan dan juga cita-citanya Keyra akan pasrahkan segalanya kepada sang pencipta yang pasti memiliki rahasia dibalik kisahnya.
Gadis cantik itu kini tengah duduk di depan cermin meja rias yang ada di kamarnya setelah beberapa menit lalu penata rias baru saja keluar dari kamarnya.
Ceklek
Pintu kamar Keyra terbuka dari luar menyembul seorang laki-laki tampan dengan senyum yang mengembang seraya melangkahkan kakinya menghampiri Keyra
" Adik kak Doni ternyata sangat cantik, kakak sampai pangling loh, kakak kira bidadari dari mana yang turun!" puji Doni dengan kelakarnya
" Kak Doni bisa aja, kan dari dulu Key memang cantik masa kak Doni baru nyadar sih kalau adiknya ini memang cantik... cantik... cantik..." Sahut Keyra sambil tertawa
" Iya... iya... tahu adik kak Doni memang cantik dari dulu soalnya kalau adik kak Doni ganteng wahhh bisa kalah ganteng dong kakak, haha....." Timpal Doni
Keyra dan Doni sesekali melempar candaan kecil yang mengundang gelak tawa keduanya sehingga membuat Keyra yang merasa gelisah dan tegang sedikit merasa terhibur.
" Sayang!" Kedua adik kakak itu pun menoleh ke arah pintu
Bunda melangkah pelan masuk dan menghampiri Putri kesayangannya yang sebentar lagi akan sah menjadi nyonya Elvan Rafindra Prayoga
" Bunda!" Keyra beranjak dari tempat duduknya dan dengan langkah terbatas karena pakaian kebaya yang membalut tubuh mungilnya
" Putri bunda cantik sekali!' puji bunda Shinta
" Terima kasih bunda, kan dari dulu Key memang cantik bunda" Keyra menaik turunkan alisnya membuat bunda tertawa namun detik kemudian mata bunda mulai berkaca-kaca.
" Bunda!" panggil Keyra dengan sendu
" Bunda kenapa menangis?" Keyra mengusap air mata yang sudah menetes di pipi bunda Shinta
Dengan cepat bunda Shinta pun menghapus air matanya lalu berusaha untuk tersenyum walaupun sebenarnya hatinya begitu sedih
" Bunda enggak apa-apa sayang, bunda hanya terharu dan bahagia melihat putri bunda akan segera menikah" jawab bunda Shinta sedikit berbohong di dalam hati sebenarnya ia merasa sangat bersalah karena tidak bisa berbuat apa-apa untuk putri kesayangannya.
Melihat bundanya menangis Keyra pun tidak bisa membendung kesedihannya dan tanpa terasa air mata pun menetes di pipinya, Doni yang melihat kedua wanita yang teramat berarti di dalam hidupnya meneteskan air mata akhirnya ikut terbawasa suasana.
" Bunda, Key sudah jangan nangis lagi ya, sayang loh make-up udah cantik-cantik nanti luntur" Ucap Doni membuat Key dan bunda langsung berhenti menangis lalu detik berikutnya mereka pun tertawa
" Benar apa kata kakakmu, jangan menangis nanti makeup kamu luntur" ucap bunda sambil terkekeh
" Ih salah bunda, kenapa bunda tadi menangis Key kan ikut sedih jadinya" ucap Keyra seraya mengerucutkan bibirnya
" Ish, kamu ini" bunda merasa gemas dengan putri nakalnya itu
" Lagian bunda pakai acara nangis segala padahal habis nikah juga Key akan tetap tinggal di sini kok!" ucap Keyra membuat Bunda Shinta menatapnya horor
" Ih bunda kenapa menatap Key kayak gitu sih, serem tau!" keluh Keyra
" Habis kamunya sih bikin bunda ingin menjitak isi otak kamu itu" Sahut bunda Shinta
" Serem amat bun, isi otak dijitak apa bentuknya coba" disaat seperti itu Keyra masih sempat-sempatnya membayangkan ucapan bunda membuat bunda Shinta sendiri gemas dengan tingkat putrinya itu
" Eh Juminten kenapa jadi ngebahas itu sih, kamu ini ya benar-benar nguji kesabaran bunda" Bunda Shinta menghela napasnya kasar
" Dih bunda ngambek, jangan cemberut bunda nanti cantiknya hilang loh, kalau cantiknya hilang awas loh ayah cari yang baru" goda Keyra
" Eh dasar anak durhakim kamu tuh ya, berani-beraninya bilang begitu, kalau ayahmu berani coba-coba nyari yang baru bisa bunda cincang burung kesayangannya itu" Ucap bunda menggebu membuat Keyra dan Doni tidak bisa menahan tawanya
" Sudah-sudah jangan tertawa lagi!" seru bunda Shinta dengan wajah yang sudah berubah serius
"Key dengarkan bunda baik-baik sayang, walaupun usia kamu masih sangat muda dan kamu masih berstatus pelajar namun setelah kamu sah menjadi seorang isteri maka kewajiban kamu adalah selain tetap belajar seperti biasanya kamu juga berkewajiban untuk melayani dan berbakti kepada suami kamu nak, walau bagaimanapun pernikahan itu adalah ikatan yang suci sebagai salah bentuk ibadah kita kepada Allah, jadi alangkah baiknya kamu pikirkan kembali syarat yang kamu ajukan itu. karena syurga isteri itu ada pada suaminya, saran bunda belajarlah menerima pernikahan ini dengan ikhlas sebagai bentuk ibadah mencari ridho Allah SWT." tutur bunda Shinta memberi nasehat kepada sang putri
" Tapi bunda, Key masih belum siap untuk saat ini jadi izinkan Key belajar pelan-pelan untuk menerima pernikahan ini bun" sahut Keyra
Bunda Shinta mengangguk lalu tersenyum " Iya sayang, belajarlah dengan baik, belajar menerima kekurangan dan kelebihan pasangan masing-masing. berdoalah semoga pernikahan kalian menjadi pernikahan pertama dan terakhir "
" Amin, doa kan saja bun semoga Key bisa melewati semuanya dengan baik dan kami mendapatkan keridhoan dari Allah SWT dalam membiduk rumah tangga kami kelak" Ucap Keyra bijak
" Wah adik kak Doni rupanya sudah dewasa ya, kakak doa kan semoga kalian menjadi pasangan yang harmonis dan romantis" Ucap Doni
" Amin, terima kasih kak doanya"
Setelah itu mereka bertiga berpelukan dan tiba-tiba suara ketukan pintu mengejutkan ke tiganya
Tok
Tok
Tok
" Maaf mba Shinta itu mempelai pria nya sudah menunggu di bawah!" ucap seorang wanita paruh baya yang diketahui adalah salah satu tetangga terdekat yang ikut bantu-bantu di rumah bunda Shinta.
" Oh iya mba Caca, sebentar lagi kami turun" ucap bunda Shinta yang merasa tidak enak hati karena sudah membuat pak Arman dan keluarganya menunggu lama.
" Ayok sayang kita turun!" Bunda menggandeng tangan Keyra menuntun dengan perlahan bersama Doni disisi sebelahnya
" Key nerves ya?" tanya Doni berbisik
" Enggak kak cuma gugup doang" sahut Keyra
" Itu sih sama aja"
" Lah udah tau pakai tanya" Keyra mengerucutkan bibirnya
" Ha...ha.. kirain kamu yang enggak punya malu enggak kena yang namanya nerves" seloroh Doni masih sambil berbisik
" Eh sembarangan enggak punya malu, kak Doni tuh kali" ucap Keyra mencibikkan bibirnya
" Sudah kalian ini berisik aja dari tadi lihat tuh para tamu sedang memperhatikan kalian terutama kamu Key, jaga penampilan kamu!" tegur bunda Shinta
" Kak Doni nya aja tuh bun rese" sahut Keyra
Keyra kini tengah menuruni anak tangga bersama bunda dan juga kak Doni.
Dan dari ruang tamu El bisa dengan jelas melihat wajah Keyra yang berbeda dari biasanya, kecantikan Keyra hari itu benar-benar sudah menghipnotis semua orang yang melihatnya terutama El yang sejak Keyra berjalan menuruni anak tangga bersama bunda dan kakaknya, mata El sampai tak berkedip menatap penuh damba pada gadis yang beberapa menit lagi akan sah menjadi isterinya.
El bahkan sampai tidak menyadari kalau Keyra kini sudah duduk di sampingnya.
" El?" tegur pak Arman karena melihat El yang masih diam saja seraya menatap takjub ciptaan tuhan yang nampak begitu sempurna dimatanya.
" Sudah jangan di liatin terus, segera halalkan setelah itu baru kamu boleh sepuasnya memandangi wajahnya" tegur pak Arman sedikit berbisik
" Apaan sih pah" Elak El lalu memasang wajah datarnya kembali
Kini semua yang berada di ruangan tersebut nampak tegang terutama Keyra dan juga El
Setelah El mengucapkan kalimat sakral ijab qobul nya dihadapan para saksi dan setelah kata *S**ah* menggema di seluruh isi ruangan semua tamu yang ada di ruangan tersebut pun nampak begitu lega terutama pak Arman.
Airmata bahagia pun menetes begitu saja di wajah pria paruh baya tersebut.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 131 Episodes
Comments
Wiek Soen
sah
2022-10-27
0
🦋⃟ℛ🍾⃝ᴅͩʀᷞɪͧᴇᷠᴀͣʀ♕ᴬ∙ᴴ࿐
akhirnya sudah sah
2022-10-09
0
remahan off
Akhirnya kalian berdua sah juga.
2022-10-08
1