Syarat

" Kalian sudah saling kenal?" tanya bunda Shinta saat melihat reaksi keduanya

" Tidak!" jawab Keyra dan Elvan bersamaan

Ayah, bunda, Doni dan juga pak Arman menatap keduanya secara bergantian, ada hal lucu yang mereka tangkap dari reaksi keduanya.

" Kalian satu sekolah tidak mungkin tidak saling kenal" Ucap pak Arman sambil terkekeh

" Kenal sama dia, ih ogah banget si toa pasar yang bikin rusak gendang telinga" sahut Elvan

" Eh sembarangan ya tu mulut, loe pikir gue mau gitu kenal sama loe, ih amit-amit kenal sama cowok modelan kayak loe yang ngeselin dan dingin kayak kulkas berjalan " Balas Keyra

" Loe pikir gue juga mau gitu, enggak banget ya !" pertengkaran keduanya terus berlanjut sampai akhirnya bunda Shinta yang menengahi

" Sudah-sudah dari pada kalian bertengkar terus, sebaiknya yuk kita langsung saja makan malam" Ajak bunda Shinta yang sudah beranjak dari tempat duduknya dan mempersilahkan pak Arman untuk menuju meja makan bersama ayah Rama

Acara makan malam itu berjalan lancar, perbincangan para orang tua pun sudah menemukan kesepakatan dalam menentukan kapan diadakan pernikahan anak-anak mereka.

Doni nampak geleng-geleng kepala saat pandangannya mengarah kepada kedua calon pasangan suami isteri yang terlihat sedang melempar pandangan tak bersahabat bahkan seperti sedang menabuh genderang peperangan.

" Kalian ini aneh, mau menikah tapi kayak orang lagi musuhan gitu" celetuk Doni

" Siapa yang mau menikah dengan dia" Sahut Keyra dan Elvan bersamaan

" Wihhhhhh... kompak bener" Ledek Doni dan para orang tua hanya tersenyum melihatnya

" Apaan sih kak, jangan berisik deh" kesal Keyra

" Bunda, ayah boleh enggak Key menolak perjodohan ini?" tanya Keyra dengan wajah sendu

" Key enggak mau menikah dengan manusia kulkas macam dia!" tunjuk Keyra ke arah Elvan

" Manusia Kulkas?" tanya Pak Arman mengerutkan keningnya seraya menatap ke arah Keyra dan Elvan bergantian

" Iya manusia kulkas om, coba aja om perhatikan tampangnya dingin kayak es balok, sikapnya arogan kalau bicara sesuka hati, pokonya nyebelin deh tuh orang" Ucap Keyra dengan lantang dan jujur

" Eh, loe pikir loe itu enggak nyebelin apa? dasar toa pasar kalau ngomong nyerocos terus, suara cempreng bikin rusak telinga orang tau enggak loe" balas Elvan

Pak Arman tersenyum, menatap keduanya terutama Elvan putranya, sudah sangat lama ia tidak mendengar suara Elvan bicara sebanyak itu biasanya El selalu irit bicara, apalagi jika bicara dengannya. El jarang bicara semenjak mamanya meninggal dunia 5 tahun yang lalu. Elvan sangat terpuruk dan begitu merasa kehilangan mamanya dan sejak itulah dia menjadi pemurung dan pendiam lebih suka menyendiri di dalam kamar. Pak Arman yang mengenal Keyra sosok gadis yang periang dan banyak bicara membuat ia berkeinginan kembali untuk menjadikan Keyra sebagai menantunya.

Sebenarnya perjodohan itu sudah hampir ia lupakan karena merasa tidak enak dengan sahabatnya yang membantunya dengan pamrih tapi setelah teringat pesan dari isterinya yang begitu menginginkan Keyra menjadi menantunya terlebih setelah melihat perubahan yang terjadi pada putranya itu membuat ia mengenyampingkan rasa persahabatannya dan berkesan memaksa agar Rama bersedia menikahkan putrinya dengan Elvan.

Awalnya pun Elvan menolak dengan perjodohan itu tapi setelah papanya mengatakan kalau perjodohan itu adalah amanah terakhir yang diinginkan sang mama sebelum meninggal akhirnya Elvan pun menyetujuinya.

" Key ajak nak El ngobrol gih di taman belakang, biar bisa tambah akrab" usul bunda Shinta

" Ih ngapain si bunda, Key enggak mau ah" tolak Keyra dengan wajah ditekuk

" Key, kalian tuh harus belajar untuk saling mengenal satu sama lain sebelum Minggu depan kalian menikah" Ucap ayah Rama yang sontak membuat Keyra membelalakkan matanya

" Bunda, ayah apa enggak bisa menikahnya nanti saja setelah lulus?" tawar Keyra dan berharap nanti ada perubahan dan mereka tidak jadi menikah

" Keputusan sudah bulat, kalian tetap akan menikah Minggu depan" ucap pak Arman

Elvan diam saja menurutnya kapanpun mereka menikah itu sama saja, kalau sang papa sudah me DDR vvvffgo yang er di rumah dan tidurnya LP of ry husband FBImbuat keputusan menolak pun percuma.

" Eh, manusia kulkas loe kok diam aja sih, enggak mikir apa de

yg" tanya Keyra pada El yang hanya diam saja menyikapi pernikahan mereka.

" Kamu tenang aja nak Key, soal sekolah itu tidak akan menjadi masalah. kalian masih bisa sekolah seperti biasa." terang pak Arman

" Benarkah? lalu bagaimana jika aku ingin meneruskan kuliah ku?" tanya Keyra

' Itu bukan masalah, kamu masih bisa mengejar cita-cita kamu " sahut pak Arman

" Jadi tidak masalah kan jika kalian menikah?" tanya Pak Arman pada Keyra

" Apa aku boleh mengajukan syarat?" tanya Keyra ragu-ragu

" Syarat, kamu jangan main-main Key. jangan membuat ayah malu" ucap Ayah Rama

" Tidak apa-apa Ram" Ucap pak Arman pada ayah Rama

" Apa syaratnya nak Keyra, semoga om bisa memenuhinya" ucap Pak Arman

" Syaratnya, setelah kami menikah aku ingin tetap tinggal di rumah ini bersama ayah dan bunda om" tutur Keyra

" Key!" tegur bunda dengan nada lembut

Pak Arman diam sejenak untuk berpikir dan beberapa detik kemudian ia pun mengangguk

" Baiklah, jika itu yang kamu mau om setuju!' jawab Pak Arman

" Tidak, aku tidak setuju" sahut Elvan

" Kenapa jadi loe yang enggak setuju?" tanya keyra pada Elvan

" Ya jelas gue enggak setuju kalau harus tinggal di rumah loe" sahut Elvan

" Eh Babang.... siapa yang nyuruh loe tinggal di rumah gue, ge'er " Ketus Keyra

Elvan mendengus kesal bagaimana bisa Keyra berkata seenteng itu, bukankah semua pasangan kalau sudah menikah akan tinggal bersama tapi apa barusan yang Keyra katakan, kalau mereka tidak tinggal bersama lalu kenapa harus menikah pikir Elvan

" Lalu kalau nak El tidak tinggal di sini dia akan tinggal di mana Key?" tanya Doni

" Ya tinggal di rumahnya lah kak" sahut Keyla dengan santainya

" Eh markonah, yang namanya udah nikah ya kamu sama El harus tinggal bersama lah, satu rumah bahkan satu kamar, ya kali kamu disini dia tinggal di rumahnya. itu apa yang namanya nikah" ucap Doni yang tidak habis pikir dengan jalan pikiran sang adik

" Aduh kak Doni, kami itukan masih sekolah ya wajar dong kalau kami itu tinggal terpisah" sahut Keyra

" Tidak bisa seperti itu nak Key, kalian akan tetap tinggal bersama. om sudah menyiapkan kalian rumah dan setelah menikah kalian berdua akan menepati rumah itu" ucap Pak Arman terdengar dengan nada tegas

" Tapi om_"

" Tidak ada tapi-tapian" tungkas Pak Arman

Keyra mengerucutkan bibirnya, ia merasa kesal karena syarat yang diajukannya secara tidak langsung telah ditolak mentah-mentah.

Dia tidak bisa membayangkan bagaimana kehidupannya nanti setelah menikah dengan laki-laki yang selalu membuatnya naik darah.

" Key, semua itu demi kebaikan kalian loh, jika sepasang suami isteri tinggal terpisah bagaimana mereka akan mengenal kelebihan dan kekurangan masing-masing pasangan. kamu itu akan menjadi seorang isteri jadi dimana suami tinggal maka seorang isteri wajib ikut dengannya dan hal itu selama berada dalam kebaikan." Tutur bunda Shinta

" Jangan banyak bertingkah Key, kamu harus dengar tuh kata-kata bunda. jadilah isteri yang baik karena berkah isteri itu ada pada suaminya" ucap Doni menimpali ucapan bunda Shinta

" Dengar tuh!" ucap Elvan terdengar singit

" Bodo amat" Sungut Keyra pada Elvan

" Key, jaga bicara kamu!" tegur Ayah Rama membuat Keyra seketika terdiam dan memberengut

" Bicara yang sopan Key, walau bagaimanapun nak El itu calon suami kamu!" lanjutnya

Keyra tidak lagi banyak bicara, rasanya percuma dia protes seperti apapun, keputusan orang tuanya sudah tidak bisa di ganggu gugat.

Keyra hanya bisa mendengus kesal dan menatap sinis pada El yang terlihat sedang tersenyum mengejeknya.

Terpopuler

Comments

Haryani Yuliwulansih

Haryani Yuliwulansih

kok ga ngerti maksudnya ya thor🤭

2023-05-06

0

Wiek Soen

Wiek Soen

pertama musuhan nanti klo sdh sama2 saling membutuhkan

2022-10-27

0

🦋⃟ℛ🍾⃝ᴅͩʀᷞɪͧᴇᷠᴀͣʀ♕ᴬ∙ᴴ࿐

🦋⃟ℛ🍾⃝ᴅͩʀᷞɪͧᴇᷠᴀͣʀ♕ᴬ∙ᴴ࿐

lucu banget liat key dan el... bener2 cocok

2022-10-09

0

lihat semua
Episodes
1 Awal Cerita
2 Kawin Nikah
3 Toa pasar
4 Obrolan Receh
5 Semoga Berjodoh
6 Di jodohkan
7 Demi Ayah dan Bunda
8 Tidak biasa
9 Awal pertemuan
10 Syarat
11 Membatalkan Pernikahan
12 Meminta maaf
13 Kembali mengajukan syarat
14 Sah
15 Nasehat Bunda
16 Kebersamaan seorang adik kakak
17 Keputusan Keyra
18 Do'a Keyra?
19 Pahala untuk Isteri
20 Kunjungan Keyra dan Kawan-kawan
21 Keyra dan Para Sahabat
22 Sisi lain Keyra
23 Gengsi
24 Ancaman El
25 Terkejut
26 Pura-pura
27 Berjanji
28 Berpelukan
29 Perhatian Elvan
30 Kedatangan Inka dan Nabila
31 Tak Bisa Mengelak
32 Trauma
33 Musuh dalam Selimut
34 Masuk Sekolah
35 Cemburu
36 Meminta Izin
37 Pindah rumah
38 Donat Yang tidak bolong
39 Gumancar
40 Sumpahnya Malik
41 Kekesalan Sonia
42 Ketiduran
43 Bunga?
44 Keterpurukan Bunga
45 Pesan Untuk Bunga
46 Ucapan Inka
47 Rasa Penasaran
48 Taruhan
49 Menjenguk Bunga
50 Telpon dari Papa
51 Kembalinya Bunga ke Sekolah
52 Keresahan Hati Keyra
53 Kekesalan Keyra
54 Kemarahan Keyra dan Elvan
55 Pulang Ke Rumah Bunda
56 Berbicara berdua
57 Membangun Kemesraan
58 Keresahan hati Keyra
59 Mengungkapkan Cinta
60 Berhati-hatilah
61 Kedatangan Tamu
62 Mencari Kayu Bakar
63 Jebakan Leo
64 Rencana Leo dan Bimbim
65 Salah orang
66 Menabuh genderang peperangan
67 Rencana El
68 Leo tak Terima
69 Keyra sakit
70 Pingsan
71 Kedatangan Keluarga
72 Kedatangan orang tua
73 Terus mengelak
74 Pengakuan Aden
75 pingsan
76 Pemilik rumah sakit
77 Mengungkapkan rasa
78 Kedatangan para sahabat
79 Bunga!
80 Keadaan Bunga
81 Kemarahan Remon
82 Ungkapan perasaan
83 Menantu dan mertua
84 Amel dan Keyra
85 Sudah Mentok
86 Perasaan Malik
87 Makan bersama
88 Cerita Bunga
89 Berita tentang Bunga
90 Menghadap Kepala sekolah
91 Terungkap
92 Ketakutan
93 Ke Cafe
94 Meminta maaf
95 Cemburu
96 Dimana Keyra?
97 Terkejut
98 Sadar
99 Kembali Pulang
100 Lakukanlah
101 Jiwa Sosial
102 Keyra yang pucat
103 Keyra muntah
104 Sensitif
105 Sah
106 Kesedihan Bunga
107 Keanehan Keyra
108 Semakin Aneh
109 Bau Domba
110 Tidak ada kenyangnya
111 Keyra Menghilang
112 Balas dendam
113 Keyraaaaa
114 Keyra dan Elvan
115 Belum sadar
116 Berita Baik
117 Rasa Bahagia
118 Akhir Bahagia
119 Masalah terselesaikan
120 Rencana Bunda Shinta
121 Dia kenapa?
122 Acara Syukuran
123 Memaksa
124 Hanya boleh merindukan ku
125 Siapa?
126 Kedatangan Dua pria
127 Harapan Nabila
128 Akhirnya Launching
129 Kedatangan Doni
130 Hari yang membahagiakan
131 Akhir kisah
Episodes

Updated 131 Episodes

1
Awal Cerita
2
Kawin Nikah
3
Toa pasar
4
Obrolan Receh
5
Semoga Berjodoh
6
Di jodohkan
7
Demi Ayah dan Bunda
8
Tidak biasa
9
Awal pertemuan
10
Syarat
11
Membatalkan Pernikahan
12
Meminta maaf
13
Kembali mengajukan syarat
14
Sah
15
Nasehat Bunda
16
Kebersamaan seorang adik kakak
17
Keputusan Keyra
18
Do'a Keyra?
19
Pahala untuk Isteri
20
Kunjungan Keyra dan Kawan-kawan
21
Keyra dan Para Sahabat
22
Sisi lain Keyra
23
Gengsi
24
Ancaman El
25
Terkejut
26
Pura-pura
27
Berjanji
28
Berpelukan
29
Perhatian Elvan
30
Kedatangan Inka dan Nabila
31
Tak Bisa Mengelak
32
Trauma
33
Musuh dalam Selimut
34
Masuk Sekolah
35
Cemburu
36
Meminta Izin
37
Pindah rumah
38
Donat Yang tidak bolong
39
Gumancar
40
Sumpahnya Malik
41
Kekesalan Sonia
42
Ketiduran
43
Bunga?
44
Keterpurukan Bunga
45
Pesan Untuk Bunga
46
Ucapan Inka
47
Rasa Penasaran
48
Taruhan
49
Menjenguk Bunga
50
Telpon dari Papa
51
Kembalinya Bunga ke Sekolah
52
Keresahan Hati Keyra
53
Kekesalan Keyra
54
Kemarahan Keyra dan Elvan
55
Pulang Ke Rumah Bunda
56
Berbicara berdua
57
Membangun Kemesraan
58
Keresahan hati Keyra
59
Mengungkapkan Cinta
60
Berhati-hatilah
61
Kedatangan Tamu
62
Mencari Kayu Bakar
63
Jebakan Leo
64
Rencana Leo dan Bimbim
65
Salah orang
66
Menabuh genderang peperangan
67
Rencana El
68
Leo tak Terima
69
Keyra sakit
70
Pingsan
71
Kedatangan Keluarga
72
Kedatangan orang tua
73
Terus mengelak
74
Pengakuan Aden
75
pingsan
76
Pemilik rumah sakit
77
Mengungkapkan rasa
78
Kedatangan para sahabat
79
Bunga!
80
Keadaan Bunga
81
Kemarahan Remon
82
Ungkapan perasaan
83
Menantu dan mertua
84
Amel dan Keyra
85
Sudah Mentok
86
Perasaan Malik
87
Makan bersama
88
Cerita Bunga
89
Berita tentang Bunga
90
Menghadap Kepala sekolah
91
Terungkap
92
Ketakutan
93
Ke Cafe
94
Meminta maaf
95
Cemburu
96
Dimana Keyra?
97
Terkejut
98
Sadar
99
Kembali Pulang
100
Lakukanlah
101
Jiwa Sosial
102
Keyra yang pucat
103
Keyra muntah
104
Sensitif
105
Sah
106
Kesedihan Bunga
107
Keanehan Keyra
108
Semakin Aneh
109
Bau Domba
110
Tidak ada kenyangnya
111
Keyra Menghilang
112
Balas dendam
113
Keyraaaaa
114
Keyra dan Elvan
115
Belum sadar
116
Berita Baik
117
Rasa Bahagia
118
Akhir Bahagia
119
Masalah terselesaikan
120
Rencana Bunda Shinta
121
Dia kenapa?
122
Acara Syukuran
123
Memaksa
124
Hanya boleh merindukan ku
125
Siapa?
126
Kedatangan Dua pria
127
Harapan Nabila
128
Akhirnya Launching
129
Kedatangan Doni
130
Hari yang membahagiakan
131
Akhir kisah

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!