Meminta maaf

Pak Arman mendatangi kediaman keluarga ayah Rama bersama Elvan. Awalnya Elvan menolak dan menerima apapun yang menjadi keputusan papanya nanti tapi pak Arman bersikeras untuk mengajak Elvan akhirnya mau tidak mau Elvan pun menurut

Sesampainya di rumah ayah Rama, pak Arman menatap kecewa pada Keyra yang sejak mereka datang nampak menundukkan pandangannya.

" Apa alasan mu nak Keyra yang secara tiba-tiba ingin membatalkan rencana pernikahan kalian?" tanya pak Arman dengan nada kecewa

" Key jawab pertanyaan pak Arman!" tegur ayah Rama

Keyra mendongakkan kepalanya lalu menatap pak Arman dan bergantian menatap Elvan

Deg

Tatapan tajam Keyra padanya membuat Elvan sedikit gugup dan salah tingkah

" Apa dia semarah itu?" batin Elvan

Keyra menarik napas dalam-dalam sebelum menjawab pertanyaan pak Arman.

Keyra tersenyum lalu menatap ke arah Elvan dan yang ditatap langsung membuang pandangannya ke sembarang arah

" Maaf om sebelumnya, keputusan ini Key ambil bukan secara dadakan, Key sudah memikirkannya matang-matang dan putra om juga sudah tau kok soal ini apa putra om tidak memberitahukannya?" tanya Keyra yang langsung membuat pak Arman menoleh kearah putranya.

" El?" Pak Arman menatap meminta jawaban pada sang putra sementara El hanya menjawab dengan mengangkat kedua bahunya

" Nak Key bisa diperjelas apa yang menjadi alasan mu membatalkannya?" tanya pak Arman

" Baiklah jika putra anda tidak mau menjelaskannya biar Key yang menjelaskan" sahut Keyra

" Key membatalkan rencana pernikahan ini karena Key tidak mau kelak setelah menikah Key membawa kesialan dalam keluarga om dan juga putra om yang terbilang nyaris sempurna itu" lanjutnya

Deg

Elvan seperti dihantam batu besar mendengar ucapan Keyra sementara pak Arman mengerutkan keningnya tidak mengerti dengan arah pembicaraan Keyra

" Maksud kamu apa nak bicara seperti itu, apa itu alasan kamu saja agar rencana pernikahan ini di batalkan?" tanya pak Arman

Keyra tersenyum lalu menggerakkan kepalanya pelan " Maaf om Key rasa putra om bisa menjelaskan lebih detail" jawab Keyra dengan santai seraya menatap ke arah Elvan

" Nak El apa kamu bisa menjelaskannya pada kami?" kali ini ayah Rama yang bertanya kepada Elvan

" Maaf om saya juga tidak mengerti apa maksud kata-kata Key " jawab Elvan pura-pura tidak mengerti padahal dia tau dengan jelas maksud ucapan Keyra

" Key?" kini ayah Rama beralih pada putrinya

Keyra mendengus kesal karena Elvan tidak berani berterus terang dan mempertanggung jawabkan kata-katanya beberapa hari yang lalu.

" Cewek pembawa sial seperti Key tidak cocok jika dekat-dekat dengan putra om, jika Key dekat dengannya maka putra om akan merasa selalu ketiban sial lalu bagaimana jika kami sampai menikah? bukankah itu berarti Key akan memberi kesialan untuk putra om setiap hari bahkan bisa jadi setiap waktu. Key tidak mau hal itu terjadi om, Key tidak mau kehidupan orang lain menjadi susah karena kehadiran Key jadi Key sudah memutuskan untuk membatalkan rencana pernikahan ini agar putra om yang nyaris sempurna itu tidak ketiban sial karena Key!" jawab Keyra seraya tersenyum miring menatap ke arah Elvan yang sejak tadi begitu tercekat dengan jawaban Keyra

Elvan tidak menyangka Keyra sampai berpikir sejauh itu dan kata-katanya benar sudah ia buktikan untuk membatalkan rencana pernikahan mereka yang akan di selenggarakan dua hari lagi.

Pak Arman, ayah Rama dan juga bunda Shinta menatap bingung ke arah Keyra dan juga Elvan

" Apa maksudmu berbicara seperti itu sayang? pembawa sial apa maksudnya? siapa yang bilang putri bunda pembawa sial? kamu adalah putri bunda yang selalu membawa kehangatan dan kebahagiaan di rumah ini. siapa yang bilang seperti itu pada putri bunda?" cecar bunda Shinta memberondong Keyra dengan pertanyaan

Deg

Deg

Deg

Elvan nampak membeku di tempat ucapannya yang asal kala itu kini menjadi bumerang untuk dirinya sendiri.

" Key?" Ayah Rama tidak sabar menunggu jawaban dari putrinya begitu juga bunda Shinta dan pak Arman

" Nak Key kenapa diam?" tanya pak Arman yang juga tengah menunggu jawaban dari calon menantunya itu

" Kenapa kamu bisa berpikir sampai sejauh itu nak Key? tidak ada satu pun manusia yang membawa sial pada kehidupan orang lain, jika pun orang tersebut mendapatkan kesialan ataupun kemalangan dalam hidupnya itu tidak lepas dari ketentuan dan kehendak Allah sebagai bentuk ujian atau teguran kepada manusia itu sendiri. jadi jangan pernah berpikir nak Keyra adalah pembawa sial!" tutur pak Arman yang membuat Elvan tersentil oleh ucapan papanya sendiri

" Yang pak Arman katakan itu benar, jadi jangan pernah berpikir kalau putri bunda ini pembawa sial" ucap bunda Shinta yang ikut menimpali ucapan pak Arman

" Lalu bagaimana dengan pendapat putra om? apa dia sepemikiran dengan om? Key tidak mau memaksakan diri om yang nantinya malah akan menyakiti satu sama lain, Key juga tidak mau jika terjadi apa-apa dengan putra om maka Key yang dipersalahkan kembali sebagai pembawa sial di dalam kehidupannya" tanya Keyra dengan senyum mengejek kepada Elvan

Elvan terasa tercekat, pertanyaan Keyra sungguh memojokkannya dihadapan papa dan juga kedua orang tua keyra

" Apa maksud ucapan mu nak Key, apa ?" tanya pak Arman kepada putranya sendiri

Elvan nampak kebingungan untuk menjawab pertanyaan itu pasalnya dia sendiri yang sudah mengatakan kata-kata yang mungkin sudah membuat Keyra sakit hati

" Maafkan El pah, om, tante" Elvan menjeda ucapannya

" Semua memang salah El yang mungkin sudah menyakiti perasaan Key" lanjutnya

Pak Arman mengerutkan keningnya mendengar putranya yang tengah meminta maaf

" Maksudnya apa kamu bicara seperti itu nak El? jangan bilang kamu yang sudah mengatakan kalau putri om adalah pembawa sial?" tanya Ayah Rama dengan nada yang sedikit meninggi

Orang tua mana yang rela jika putri kesayangannya di katakan pembawa sial, jelas ayah Rama marah dan tidak terima dengan perlakuan Elvan terhadap Keyra

" Elvan apa benar yang dikatakan pak Rama kalau kamu yang sudah berpikiran sempit dan mengatakan Keyra sebagai pembawa sial?" kali ini pak Arman sendiri yang bertanya kepada putranya dengan suara yang begitu lantang dan tegas

Elvan yang merasa terhakimi pun hanya bisa mengangguk pelan

" Sungguh keterlaluan kamu El, dimana cara berpikir kamu? kenapa kamu sampai tega mengatakan hal seperti itu, jangankan Keyra dan kedua orangtuanya papa sendiri juga sangat kecewa sama kamu Key!" geram pak Arman kepada putranya itu

" Maafkan El pah!" ucap Elvan

" Sudahlah, nak Key om tidak bisa memaksa mu lagi untuk menikah dengan putra om, jika memang nak key ingin membatalkannya om bisa apa, ini semua memang kesalahan putra om. hanya om merasa kecewa pada El karena om tidak bisa memenuhi keinginan terakhir mamanya yang ingin sekali menjadikan nak Keyra sebagai menantu keluarga kami" Pak Arman nampak sendu sudut matanya pun sudah mengembun

" Maafkan putra om, karena kata-katanya sudah sangat keterlaluan" lanjutnya

Elvan bak terhantam batu besar kata-kata papanya sangat menusuk hatinya karena tidak bisa memenuhi keinginan terakhir sang mama membuatnya merasa kecewa pada dirinya sendiri

" Pah jangan batalkan rencana pernikahan ini" ucap Elvan yang langsung membuat semua orang menoleh ke arahnya

" Papa tidak bisa mengambil keputusan apapun El, semua keputusan ada di tangan Keyra" ucap Pak Arman yang merasa kecewa pada putranya

" Rasain kan loe, makanya jangan main-main dengan Keyra Ramadhani, skak mat kan loe " Gumam Keyra dalam hati

Elvan menatap ke arah Keyra dan yang ditatap membuang pandangannya ke arah lain.

" Om, tante apa boleh saya bicara berdua dengan Key?" izin Elvan pada kedua orang tua Keyra

" Kalau bunda terserah dengan Keyra sendiri!" sahut bunda Shinta

" Key, bagaimana menurut kamu sayang?" kali ini Ayah Rama yang bertanya kepada putrinya

" Mau bicara apalagi yah, semua kan sudah jelas" sahut Keyra dengan santainya

" Key gue mau bicara sama loe sebentar aja!" pinta Elvan

" Gue rasa sudah enggak ada yang perlu kita bicarakan lagi, semua sudah jelas bukan?" Elvan menghembuskan nafasnya kasar ternyata menghadapi Keyra tidak semudah apa yang dia bayangkan

" Gue minta maaf atas kata-kata gue waktu itu, gue salah enggak seharusnya gue mengatakan hal itu. gue minta maaf" ucap Elvan yang membuat Pak Arman merasa tidak percaya putranya akan berbicara seperti itu apalagi sampai berani meminta maaf dan mengakui kesalahannya.

Sungguh perubahan yang cukup besar menurut pak Arman.

" Nak Key alangkah baiknya jika hal ini kalian bicarakan lagi berdua, apapun keputusan nak key selanjutnya om hanya bisa pasrah dan mengikhlaskan" ucap pak Arman yang terlihat sendu di mata Elvan

Elvan tahu papanya merasa sangat kecewa terhadapnya, karena tidak bisa memenuhi keinginan terakhir sang mama oleh karena itu Elvan bertekad akan membujuk Keyra agar tidak membatalkan rencana pernikahan mereka yang hanya tinggal menghitung hari itu.

Bagaimana pun caranya Elvan akan berusaha untuk membujuk Keyra, dia tidak ingin melihat kesedihan dimata sang papa.

Terpopuler

Comments

Wiek Soen

Wiek Soen

🤣🤣🤣🤣🤣bilang saja kamu takut kehilangan Kay, El.....secara Kay kan cantik pintar, jago basket

2022-10-27

0

Suzieqaisara Nazarudin

Suzieqaisara Nazarudin

Ucapan maaf nya saat ini doang,ntar lupa,dia berilah lagi,dasar..🤦🤦

2022-10-08

0

Suzieqaisara Nazarudin

Suzieqaisara Nazarudin

Nah disini NIH yg bikin aku emosi sama El,dia yg memohon UTK tidak membatalkan pernikahan,aku pikir dia udah berubah,eh tapi setelah menikah kayaknya dia lupa dengan apa yg dia sendiri ucapkan..

2022-10-08

0

lihat semua
Episodes
1 Awal Cerita
2 Kawin Nikah
3 Toa pasar
4 Obrolan Receh
5 Semoga Berjodoh
6 Di jodohkan
7 Demi Ayah dan Bunda
8 Tidak biasa
9 Awal pertemuan
10 Syarat
11 Membatalkan Pernikahan
12 Meminta maaf
13 Kembali mengajukan syarat
14 Sah
15 Nasehat Bunda
16 Kebersamaan seorang adik kakak
17 Keputusan Keyra
18 Do'a Keyra?
19 Pahala untuk Isteri
20 Kunjungan Keyra dan Kawan-kawan
21 Keyra dan Para Sahabat
22 Sisi lain Keyra
23 Gengsi
24 Ancaman El
25 Terkejut
26 Pura-pura
27 Berjanji
28 Berpelukan
29 Perhatian Elvan
30 Kedatangan Inka dan Nabila
31 Tak Bisa Mengelak
32 Trauma
33 Musuh dalam Selimut
34 Masuk Sekolah
35 Cemburu
36 Meminta Izin
37 Pindah rumah
38 Donat Yang tidak bolong
39 Gumancar
40 Sumpahnya Malik
41 Kekesalan Sonia
42 Ketiduran
43 Bunga?
44 Keterpurukan Bunga
45 Pesan Untuk Bunga
46 Ucapan Inka
47 Rasa Penasaran
48 Taruhan
49 Menjenguk Bunga
50 Telpon dari Papa
51 Kembalinya Bunga ke Sekolah
52 Keresahan Hati Keyra
53 Kekesalan Keyra
54 Kemarahan Keyra dan Elvan
55 Pulang Ke Rumah Bunda
56 Berbicara berdua
57 Membangun Kemesraan
58 Keresahan hati Keyra
59 Mengungkapkan Cinta
60 Berhati-hatilah
61 Kedatangan Tamu
62 Mencari Kayu Bakar
63 Jebakan Leo
64 Rencana Leo dan Bimbim
65 Salah orang
66 Menabuh genderang peperangan
67 Rencana El
68 Leo tak Terima
69 Keyra sakit
70 Pingsan
71 Kedatangan Keluarga
72 Kedatangan orang tua
73 Terus mengelak
74 Pengakuan Aden
75 pingsan
76 Pemilik rumah sakit
77 Mengungkapkan rasa
78 Kedatangan para sahabat
79 Bunga!
80 Keadaan Bunga
81 Kemarahan Remon
82 Ungkapan perasaan
83 Menantu dan mertua
84 Amel dan Keyra
85 Sudah Mentok
86 Perasaan Malik
87 Makan bersama
88 Cerita Bunga
89 Berita tentang Bunga
90 Menghadap Kepala sekolah
91 Terungkap
92 Ketakutan
93 Ke Cafe
94 Meminta maaf
95 Cemburu
96 Dimana Keyra?
97 Terkejut
98 Sadar
99 Kembali Pulang
100 Lakukanlah
101 Jiwa Sosial
102 Keyra yang pucat
103 Keyra muntah
104 Sensitif
105 Sah
106 Kesedihan Bunga
107 Keanehan Keyra
108 Semakin Aneh
109 Bau Domba
110 Tidak ada kenyangnya
111 Keyra Menghilang
112 Balas dendam
113 Keyraaaaa
114 Keyra dan Elvan
115 Belum sadar
116 Berita Baik
117 Rasa Bahagia
118 Akhir Bahagia
119 Masalah terselesaikan
120 Rencana Bunda Shinta
121 Dia kenapa?
122 Acara Syukuran
123 Memaksa
124 Hanya boleh merindukan ku
125 Siapa?
126 Kedatangan Dua pria
127 Harapan Nabila
128 Akhirnya Launching
129 Kedatangan Doni
130 Hari yang membahagiakan
131 Akhir kisah
Episodes

Updated 131 Episodes

1
Awal Cerita
2
Kawin Nikah
3
Toa pasar
4
Obrolan Receh
5
Semoga Berjodoh
6
Di jodohkan
7
Demi Ayah dan Bunda
8
Tidak biasa
9
Awal pertemuan
10
Syarat
11
Membatalkan Pernikahan
12
Meminta maaf
13
Kembali mengajukan syarat
14
Sah
15
Nasehat Bunda
16
Kebersamaan seorang adik kakak
17
Keputusan Keyra
18
Do'a Keyra?
19
Pahala untuk Isteri
20
Kunjungan Keyra dan Kawan-kawan
21
Keyra dan Para Sahabat
22
Sisi lain Keyra
23
Gengsi
24
Ancaman El
25
Terkejut
26
Pura-pura
27
Berjanji
28
Berpelukan
29
Perhatian Elvan
30
Kedatangan Inka dan Nabila
31
Tak Bisa Mengelak
32
Trauma
33
Musuh dalam Selimut
34
Masuk Sekolah
35
Cemburu
36
Meminta Izin
37
Pindah rumah
38
Donat Yang tidak bolong
39
Gumancar
40
Sumpahnya Malik
41
Kekesalan Sonia
42
Ketiduran
43
Bunga?
44
Keterpurukan Bunga
45
Pesan Untuk Bunga
46
Ucapan Inka
47
Rasa Penasaran
48
Taruhan
49
Menjenguk Bunga
50
Telpon dari Papa
51
Kembalinya Bunga ke Sekolah
52
Keresahan Hati Keyra
53
Kekesalan Keyra
54
Kemarahan Keyra dan Elvan
55
Pulang Ke Rumah Bunda
56
Berbicara berdua
57
Membangun Kemesraan
58
Keresahan hati Keyra
59
Mengungkapkan Cinta
60
Berhati-hatilah
61
Kedatangan Tamu
62
Mencari Kayu Bakar
63
Jebakan Leo
64
Rencana Leo dan Bimbim
65
Salah orang
66
Menabuh genderang peperangan
67
Rencana El
68
Leo tak Terima
69
Keyra sakit
70
Pingsan
71
Kedatangan Keluarga
72
Kedatangan orang tua
73
Terus mengelak
74
Pengakuan Aden
75
pingsan
76
Pemilik rumah sakit
77
Mengungkapkan rasa
78
Kedatangan para sahabat
79
Bunga!
80
Keadaan Bunga
81
Kemarahan Remon
82
Ungkapan perasaan
83
Menantu dan mertua
84
Amel dan Keyra
85
Sudah Mentok
86
Perasaan Malik
87
Makan bersama
88
Cerita Bunga
89
Berita tentang Bunga
90
Menghadap Kepala sekolah
91
Terungkap
92
Ketakutan
93
Ke Cafe
94
Meminta maaf
95
Cemburu
96
Dimana Keyra?
97
Terkejut
98
Sadar
99
Kembali Pulang
100
Lakukanlah
101
Jiwa Sosial
102
Keyra yang pucat
103
Keyra muntah
104
Sensitif
105
Sah
106
Kesedihan Bunga
107
Keanehan Keyra
108
Semakin Aneh
109
Bau Domba
110
Tidak ada kenyangnya
111
Keyra Menghilang
112
Balas dendam
113
Keyraaaaa
114
Keyra dan Elvan
115
Belum sadar
116
Berita Baik
117
Rasa Bahagia
118
Akhir Bahagia
119
Masalah terselesaikan
120
Rencana Bunda Shinta
121
Dia kenapa?
122
Acara Syukuran
123
Memaksa
124
Hanya boleh merindukan ku
125
Siapa?
126
Kedatangan Dua pria
127
Harapan Nabila
128
Akhirnya Launching
129
Kedatangan Doni
130
Hari yang membahagiakan
131
Akhir kisah

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!