Kembali mengajukan syarat

Kini Keyra dan El sedang duduk di bangku teras di depan rumahnya. keduanya nampak canggung dan tidak ada pembicaraan diantara keduanya sampai 10 menit berlalu begitu saja.

" Gue minta maaf, gue ngaku salah, " ucap El memulai pembicaraan keduanya

Keyra bergeming dan menunggu kelanjutan dari kata-kata yang ingin El bicarakan dengannya

" Mungkin kata-kata gue tempo hari memang sudah sangat keterlaluan, gue tahu loe sakit hati dan benci sama gue tapi gue minta tolong sama loe terlepas dari itu semua, tolong jangan batalkan rencana pernikahan kita" El menghela nafasnya berat

" Pernikahan kita sangat berarti buat papa dan juga almarhum mama, gue enggak mau mengecewakan mereka terutama mama" El nampak sendu dan matanya mulai berembun saat teringat dengan almarhum mamanya.

Keyra hampir terbawa suasana haru saat mendengar suara serak El yang seperti tengah menahan kesedihannya mengingat sang mama namun beberapa detik kemudian Keyra kembali tersadar kalau dirinya tidak boleh terlihat lemah di hadapan El

" Loe bilang pernikahan kita sangat berarti buat nyokap dan bokap loe, lalu apa pernikahan ini tidak berarti buat loe, dan apa loe enggak takut berada dekat dengan cewek pembawa sial seperti gue?" kali ini Keyra angkat bicara membuat El langsung terdiam tertohok oleh kata-kata yang Keyra ucapkan

" Jika pernikahan ini loe lakukan hanya untuk memenuhi keinginan almarhum nyokap loe, lalu akan loe bawa kemana pernikahan itu nantinya? apa loe pikir pernikahan itu sebuah ikatan main-main yang jika loe merasa sudah bosan loe bisa dengan mudah memutuskannya begitu saja? pernikahan itu adalah ikatan yang sakral dan kalau bisa untuk sekali seumur hidup, lalu sekarang yang jadi pertanyaan gue apa loe sanggup menerima kesialan setiap hari bahkan mungkin setiap waktu jika loe menikah dengan gue, ingat gue enggak mau mendengar loe menyalahkan gue nantinya jika tiba-tiba sebuah kesialan datang menghampiri loe, bisa aja bukan gue yang pembawa sial tapi justru itu karma buat loe yang sombong dan arogan!" tutur Keyra panjang lebar membuat El terdiam dan tersentil dengan kata-kata yang keyra lontarkan

" Gue enggak mau memaksakan sesuatu yang jika dipaksakan nanti malah akan membawa keburukan kedepannya, jadi sebelum itu terjadi maka sebaiknya kita batalkan saja!" lanjut Keyra

" Dengan begitu loe enggak akan terikat dengan ikatan pernikahan yang hanya akan membelenggu hidup loe " El menghembuskan napasnya kasar lalu menatap lekat wajah keyra

" Tolong jangan dibatalkan, gue janji tidak akan mengatakan hal itu lagi, gue ngaku salah jadi tolong jangan dibatalkan, apa pun yang loe mau pasti akan gue turutin gue janji!" ucap El membuat Keyra yang tengah menatap lurus ke depan langsung menoleh ke arah El

" Jangan dibatalkan ya?" pinta El

" Apa loe enggak akan menyesal nantinya?" tanya Keyra dan El menggeleng cepat

" Bagaimana kalau nanti setelah kita menikah loe mendapat kesialan?" tanya Keyla dengan rasa penasaran

" Gue percaya itu mungkin adalah ujian buat gue atau bisa jadi sebuah teguran" sahut El

Keyra terdiam sedikit berpikir sebelum ia benar-benar mengambil keputusan

" Bagaimana, mau ya!" bujuk El kembali

" Tapi dengan syarat" ucap Keyra

" Apa syaratnya?"

" Setelah menikah gue mau tinggal di rumah ayah dan bunda, selama diantara kita belum ada perasaan apa-apa kita akan tinggal di tempat terpisah, dan selama disekolah pun anggap saja kita tidak saling kenal ya hanya sebatas kakak dan adik kelas saja" terang Keyra panjang lebar

"Tapi gue rasa papa tidak akan setuju dengan persyaratan itu apalagi papa juga kan pernah bilang kalau setelah kita menikah kita akan menempati rumah baru yang sudah papa siapkan" ucap El

" Menempati rumah pemberian bokap loe? emangnya loe enggak malu apa udah punya isteri tapi enggak bisa beliin rumah buat isteri loe sendiri" sindir Keyra

" Gue pasti akan berusaha untuk bisa membeli rumah hasil kerja keras gue sendiri, tapi tidak sekarang, loe kan tau gue masih sekolah" sahut El

" Ya yang terpenting kan ada niatnya dulu, setidaknya tidak selalu bergantung terus pada kekayaan orang tua" timpal Keyra

" Iya gue juga tahu soal itu , terus bagaimana loe enggak jadi kan batalin rencana pernikahan kita?" El kembali ke topik pembicaraan semula

" Tergantung" jawab Keyra

" Tergantung apa?" El mengerutkan keningnya

" Tergantung bokap loe setuju apa enggak dengan syarat yang gue bilang tadi" sahut Keyra

" Yaudah ayok sekarang kita masuk dan kita bicarakan lagi semuanya dengan para orang tua!" Elvan beranjak dari duduknya mengajak Keyra untuk masuk ke dalam rumah

Keyra duduk di samping bunda Shinta sedangkan Elvan duduk di samping papanya yang berhadapan dengan Keyra dan kedua orangtuanya

" Bagaimana El?" tanya papanya

" Apa kalian sudah mengambil keputusan?" tanyanya lagi

" Sudah pah, tapi Key mengajukan syarat" sahut El

" Syarat?" El mengangguk

" Lalu apa syaratnya?" tanya pak Arman yang langsung menoleh ke arah Keyra menunggu jawabannya

" Syaratnya masih sama seperti yang pernah Key ajukan om, setelah menikah Key mau tinggal di rumah ayah dan bunda, selama diantara kami belum ada perasaan apa-apa kami akan tinggal di tempat terpisah, dan selama disekolah pun anggap tidak saling kenal dan hanya sebatas kakak dan adik kelas aja" jawab keyra

" Kalau begitu caranya bagaimana kalian bisa dekat dan bisa tumbuh perasaan satu sama lainnya nak Keyra" tutur pak Arman

" Ya kalau memang jodoh pasti akan tumbuh dengan sendirinya om" sahut Keyra

" Baik kalau itu memang kemauan nak key tapi om juga punya satu permintaan pada nak Key"

" Apa itu om?"

" Setiap hari Sabtu dan Minggu om minta kalian akan tinggal bersama di rumah yang sudah om persiapkan untuk kalian, bagaimana?" tawar pak Arman

Keyra diam sejenak untuk memikirkan keinginan yang pak Arman ucapkan tadi

" Key sebenarnya bunda tidak setuju dengan syarat yang kamu ajukan tadi tapi terlepas dari itu bunda tidak bisa memaksa kamu, semua keputusan memang ada di tangan kamu sayang, tapi Key bunda hanya mengingatkan setelah kamu menikah dan sah menjadi seorang isteri maka tugas kamu adalah mengikuti kemana pun suami kamu pergi namun karena nak El sudah melukai harga diri kamu jadi wajar jika kamu mengajukan syarat seperti itu dan untuk keinginan yang pak Arman ajukan menurut bunda itu juga tidak ada salahnya Key. jika kalian sudah sah sebagai pasangan suami isteri kalian juga kan butuh waktu berdua untuk menjajakan diri satu sama lain supaya bisa mengenal lebih dekat dan mengetahui kekurangan dan kelebihan diri masing-masing" Ucap bunda Shinta panjang lebar

Keyra yang sejak tadi diam saja akhirnya mau tidak mau menerima permintaan calon mertuanya itu, ya setidaknya dia juga tidak mau menjadi isteri durhaka.

" Baiklah om Key setuju, tapi Key tidak mau pernikahan Key dan El sampai terdengar sampai ke pihak sekolah, Key masih ingin sekolah dengan tenang dan nyaman" jawab keyra yang langsung di angguki oleh pak Arman.

El bisa bernapas lega setidaknya dia dan Key tidak jadi batal menikah.

" Terima kasih nak Key, om rasa pernikahan kalian sebaiknya segera dilaksanakan saja, kalau menunggu lusa takutnya nak Key akan berubah pikiran lagi jadi bersiaplah untuk besok aku akan menunggu kalian di ballroom hotel Mega anggrek" ucap bunda Shinta

" Apa tidak terlalu cepat om?" tanya Keyra

" aku rasa tidak, Kalian butuh waktu untuk sekedar saling mengenal diri satu sama lain jadi setelah menikah setiap akhir pekan, kalian harus tinggal bersama agar bisa lebih dekat lagi satu sama lain" Sahut pak Arman

Akhirnya mau tidak mau Keyra pun menurut dengan kedua orangtuanya dan menerima keputusan tersebut.

Kini pak Arman dan Elvan bisa pulang dengan napas lega dan mereka pun harus segera menyiapkan persiapan untuk acara pernikahannya besok

Terpopuler

Comments

Suzieqaisara Nazarudin

Suzieqaisara Nazarudin

wkwkwkwk yang ada pernikahannya malah dipercepatkan gila aja🤣🤣🤣

2022-10-08

0

Suzieqaisara Nazarudin

Suzieqaisara Nazarudin

Yeess mantap Key👏👏👍👍

2022-10-08

0

Suzieqaisara Nazarudin

Suzieqaisara Nazarudin

Nah benar,ini apa yg aku pikir tadi..bagus Key,tetaplah tegas,jangan lemah...👍👍👍👏👏👏

2022-10-08

0

lihat semua
Episodes
1 Awal Cerita
2 Kawin Nikah
3 Toa pasar
4 Obrolan Receh
5 Semoga Berjodoh
6 Di jodohkan
7 Demi Ayah dan Bunda
8 Tidak biasa
9 Awal pertemuan
10 Syarat
11 Membatalkan Pernikahan
12 Meminta maaf
13 Kembali mengajukan syarat
14 Sah
15 Nasehat Bunda
16 Kebersamaan seorang adik kakak
17 Keputusan Keyra
18 Do'a Keyra?
19 Pahala untuk Isteri
20 Kunjungan Keyra dan Kawan-kawan
21 Keyra dan Para Sahabat
22 Sisi lain Keyra
23 Gengsi
24 Ancaman El
25 Terkejut
26 Pura-pura
27 Berjanji
28 Berpelukan
29 Perhatian Elvan
30 Kedatangan Inka dan Nabila
31 Tak Bisa Mengelak
32 Trauma
33 Musuh dalam Selimut
34 Masuk Sekolah
35 Cemburu
36 Meminta Izin
37 Pindah rumah
38 Donat Yang tidak bolong
39 Gumancar
40 Sumpahnya Malik
41 Kekesalan Sonia
42 Ketiduran
43 Bunga?
44 Keterpurukan Bunga
45 Pesan Untuk Bunga
46 Ucapan Inka
47 Rasa Penasaran
48 Taruhan
49 Menjenguk Bunga
50 Telpon dari Papa
51 Kembalinya Bunga ke Sekolah
52 Keresahan Hati Keyra
53 Kekesalan Keyra
54 Kemarahan Keyra dan Elvan
55 Pulang Ke Rumah Bunda
56 Berbicara berdua
57 Membangun Kemesraan
58 Keresahan hati Keyra
59 Mengungkapkan Cinta
60 Berhati-hatilah
61 Kedatangan Tamu
62 Mencari Kayu Bakar
63 Jebakan Leo
64 Rencana Leo dan Bimbim
65 Salah orang
66 Menabuh genderang peperangan
67 Rencana El
68 Leo tak Terima
69 Keyra sakit
70 Pingsan
71 Kedatangan Keluarga
72 Kedatangan orang tua
73 Terus mengelak
74 Pengakuan Aden
75 pingsan
76 Pemilik rumah sakit
77 Mengungkapkan rasa
78 Kedatangan para sahabat
79 Bunga!
80 Keadaan Bunga
81 Kemarahan Remon
82 Ungkapan perasaan
83 Menantu dan mertua
84 Amel dan Keyra
85 Sudah Mentok
86 Perasaan Malik
87 Makan bersama
88 Cerita Bunga
89 Berita tentang Bunga
90 Menghadap Kepala sekolah
91 Terungkap
92 Ketakutan
93 Ke Cafe
94 Meminta maaf
95 Cemburu
96 Dimana Keyra?
97 Terkejut
98 Sadar
99 Kembali Pulang
100 Lakukanlah
101 Jiwa Sosial
102 Keyra yang pucat
103 Keyra muntah
104 Sensitif
105 Sah
106 Kesedihan Bunga
107 Keanehan Keyra
108 Semakin Aneh
109 Bau Domba
110 Tidak ada kenyangnya
111 Keyra Menghilang
112 Balas dendam
113 Keyraaaaa
114 Keyra dan Elvan
115 Belum sadar
116 Berita Baik
117 Rasa Bahagia
118 Akhir Bahagia
119 Masalah terselesaikan
120 Rencana Bunda Shinta
121 Dia kenapa?
122 Acara Syukuran
123 Memaksa
124 Hanya boleh merindukan ku
125 Siapa?
126 Kedatangan Dua pria
127 Harapan Nabila
128 Akhirnya Launching
129 Kedatangan Doni
130 Hari yang membahagiakan
131 Akhir kisah
Episodes

Updated 131 Episodes

1
Awal Cerita
2
Kawin Nikah
3
Toa pasar
4
Obrolan Receh
5
Semoga Berjodoh
6
Di jodohkan
7
Demi Ayah dan Bunda
8
Tidak biasa
9
Awal pertemuan
10
Syarat
11
Membatalkan Pernikahan
12
Meminta maaf
13
Kembali mengajukan syarat
14
Sah
15
Nasehat Bunda
16
Kebersamaan seorang adik kakak
17
Keputusan Keyra
18
Do'a Keyra?
19
Pahala untuk Isteri
20
Kunjungan Keyra dan Kawan-kawan
21
Keyra dan Para Sahabat
22
Sisi lain Keyra
23
Gengsi
24
Ancaman El
25
Terkejut
26
Pura-pura
27
Berjanji
28
Berpelukan
29
Perhatian Elvan
30
Kedatangan Inka dan Nabila
31
Tak Bisa Mengelak
32
Trauma
33
Musuh dalam Selimut
34
Masuk Sekolah
35
Cemburu
36
Meminta Izin
37
Pindah rumah
38
Donat Yang tidak bolong
39
Gumancar
40
Sumpahnya Malik
41
Kekesalan Sonia
42
Ketiduran
43
Bunga?
44
Keterpurukan Bunga
45
Pesan Untuk Bunga
46
Ucapan Inka
47
Rasa Penasaran
48
Taruhan
49
Menjenguk Bunga
50
Telpon dari Papa
51
Kembalinya Bunga ke Sekolah
52
Keresahan Hati Keyra
53
Kekesalan Keyra
54
Kemarahan Keyra dan Elvan
55
Pulang Ke Rumah Bunda
56
Berbicara berdua
57
Membangun Kemesraan
58
Keresahan hati Keyra
59
Mengungkapkan Cinta
60
Berhati-hatilah
61
Kedatangan Tamu
62
Mencari Kayu Bakar
63
Jebakan Leo
64
Rencana Leo dan Bimbim
65
Salah orang
66
Menabuh genderang peperangan
67
Rencana El
68
Leo tak Terima
69
Keyra sakit
70
Pingsan
71
Kedatangan Keluarga
72
Kedatangan orang tua
73
Terus mengelak
74
Pengakuan Aden
75
pingsan
76
Pemilik rumah sakit
77
Mengungkapkan rasa
78
Kedatangan para sahabat
79
Bunga!
80
Keadaan Bunga
81
Kemarahan Remon
82
Ungkapan perasaan
83
Menantu dan mertua
84
Amel dan Keyra
85
Sudah Mentok
86
Perasaan Malik
87
Makan bersama
88
Cerita Bunga
89
Berita tentang Bunga
90
Menghadap Kepala sekolah
91
Terungkap
92
Ketakutan
93
Ke Cafe
94
Meminta maaf
95
Cemburu
96
Dimana Keyra?
97
Terkejut
98
Sadar
99
Kembali Pulang
100
Lakukanlah
101
Jiwa Sosial
102
Keyra yang pucat
103
Keyra muntah
104
Sensitif
105
Sah
106
Kesedihan Bunga
107
Keanehan Keyra
108
Semakin Aneh
109
Bau Domba
110
Tidak ada kenyangnya
111
Keyra Menghilang
112
Balas dendam
113
Keyraaaaa
114
Keyra dan Elvan
115
Belum sadar
116
Berita Baik
117
Rasa Bahagia
118
Akhir Bahagia
119
Masalah terselesaikan
120
Rencana Bunda Shinta
121
Dia kenapa?
122
Acara Syukuran
123
Memaksa
124
Hanya boleh merindukan ku
125
Siapa?
126
Kedatangan Dua pria
127
Harapan Nabila
128
Akhirnya Launching
129
Kedatangan Doni
130
Hari yang membahagiakan
131
Akhir kisah

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!