Tidak biasa

Tidak seperti biasanya gadis yang selalu ceria, berisik dan banyak bicara pagi ini nampak murung dan tidak bersemangat.

Ketika berada di rumah sebisa mungkin gadis itu berusaha untuk bersikap seperti biasanya tapi setelah sampai di sekolah entah kenapa hati dan pikirannya sungguh terusik dengan kata perjodohan

Sungguh tidak pernah terlintas sedikitpun dibenaknya apalagi bermimpi akan menikah di usia muda, sesuatu hal yang sangat jauh dari bayangannya.

Keyra berkali-kali menghela nafasnya dalam-dalam berharap ini semua hanyalah sebuah mimpi belaka tapi tepukan yang cukup keras pada bahunya membuat gadis itu tersadar kalau ini bukanlah sebuah mimpi tapi nyata.

" Key loe kenapa tumben diam aja, sakit loe?" tanya Malik saat baru masuk ke dalam kelas melihat Keyra yang sedang duduk di kursinya sambil menelungkupkan wajahnya pada lipatan tangannya yang berada di atas meja.

Malik menepuk bahu Keyra membuat Keyra tersentak dan menoleh sekilas lalu kembali ke posisi semula, Malik menatap heran tapi dia tidak ambil pusing dan membiarkan Keyra begitu saja

Setiap anak yang masuk ke dalam kelas menatap heran pada Keyra yang tidak seperti biasanya, yang suka heboh sendiri dan berisik.

" Key loe kenapa si, dari tadi gue perhatiin diam aja, sariawan loe?" tegur Inka yang duduk di samping Keyra

" Tau loe Key, aneh tau enggak kalau loe diam kayak gini" sambar Amel

" Gue enggak apa-apa kok, gue cuma ngantuk aja" sahut Keyra berbohong

" Yakin loe cuma ngantuk?" celetuk Malik

" Udah deh diam loe Mal, gue lagi malas ngomong nih" Sahut Keyra dengan lesu

" Dih" Malik mengerutkan keningnya

Tidak berapa lama bel masuk berbunyi, seorang guru masuk dan Keyra berusaha untuk tetap fokus dalam belajar

Hingga waktu jam pulang Keyra masih nampak lesu dan tidak bersemangat

Inka, Amel, Bila dan Bunga saling menyikut satu sama lain seraya menatap ke arah Keyra yang berjalan lebih dulu tapi nampak tidak bersemangat

"Key, loe yakin baik-baik aja?" tanya Bila cemas

" Iya Key kita khawatir loh karena loe enggak kayak biasanya banget, loe sebenarnya kenapa si Key?" kali ini Bunga yang bertanya

Keyra menghentikan langkahnya lalu menoleh ke belakang " Gue enggak kenapa-napa beneran deh" Sahut Keyra lalu memperlihatkan senyumnya senyum yang ia nampak dipaksakan

"Yakin Loe?" cecar Inka

" Yakinlah!" sahut Keyra

" Udah sana pulang, gue juga mau pulang kok" ucap Keyra kepada keempat sahabatnya

" Tapi kita semua khawatir sama loe!" ucap Inka

" Gue baik-baik aja gaes, enggak usah khawatir gue cuma lagi ngantuk aja pingin cepat pulang dan beristirahat" ucap Keyra meyakinkan para sahabatnya.

" Beneran?" tanya Amel

"Iya, bener" Keyra memperlihatkan senyumnya

Keyra dan para sahabatnya pun berpisah di parkiran, Keyra dengan langkah gontai berjalan ke arah motornya

Bruk

Kali ini bukan Keyra yang menabrak tapi Elvan yang dengan sengaja menabrak bahu Keyra hingga membuat gadis terhuyung dan hampir terjatuh

Keyra menatap sekilas Elvan lalu melanjutkan langkahnya kembali menuju motornya yang terparkir tepat di sebelah mobil Elvan

Elvan mengerutkan keningnya melihat Keyra yang nampak murung dan tidak seperti biasanya yang pasti akan langsung nyolot jika mereka bertemu

" Eh loe udah bisu ya, tumben banget loe toa pasar diam aja?" Elvan semakin dibuat tercengang dengan sikap Keyra yang mengabaikan dirinya begitu saja

Keyra tidak menimpali kata-kata Elvan dia langsung naik ke atas motornya lalu menyalakan mesinnya pergi begitu saja tanpa mempedulikan Elvan yang nampak mendengus kesal

" Si toa pasar kenapa tuh tumben banget diam gak ngoceh-ngoceh?"gumam Elvan seraya menatap punggung Keyra yang semakin menjauh dengan motor metiknya

Sekitar kurang lebih 20 menit Keyra menempuh perjalanan dari sekolah ke rumah menggunakan motor metiknya, setelah memarkirkan motornya Keyra masuk ke dalam rumahnya dengan wajah yang diusahakan secerah biasanya

" Assalamualaikum bunda, putrimu yang cantik jelita dan mempesona ini sudah pulang!" Teriak Keyra

" Huss berisik tau!" kesal Doni yang tengah berada di ruang TV

" Kalau orang memberi salam itu ya dijawab dong kak!" ucap Keyra yang langsung mendudukkan dirinya di samping kakaknya

" Wa'alaikum salam" jawab Doni

" Ishh, sana-sana baru pulang sekolah belum bersih-bersih juga, sana jauh-jauh bau acem " Doni mengibaskan tangannya mengusir Keyra yang duduk di sampingnya

" Apaan sih kak, orang wangi gini juga kak Doni kali tuh yang bau asem" Keyra mengerucutkan bibirnya

" Ih emang bener bau acem" Doni menggeser duduknya sedikit menjauh

" Kak Doni mah jahat banget si, orang wangi gini juga" Kesal Keyra

" Lagian tumben banget si Kak Doni ada di rumah, emangnya enggak kerja ?" tanya Keyra

" Kakak hari ini libur karena kemarin kakak udah lembur seharian, terus bunda juga nyuruh kakak di rumah aja katanya bakal ada tamu nanti malam"

Deg

Entah kenapa tiba-tiba saja perasaan Keyra tidak enak, Keyra menghembuskan nafasnya kasar membuat Doni menatap aneh pada sang adik

" Kamu kenapa Key?" tanya Doni perhatian

" Enggak kenapa-napa, oiya apa kakak tahu siapa tamu yang akan datang nanti malam?"

" Kakak enggak tahu, bunda enggak cerita"

" Apa ini waktunya ya?" gumam Keyra pelan tapi masih bisa di dengar oleh Doni

" Waktunya apa Key?" tanya Doni

Keyra menoleh ke arah Doni lalu nyengir

" Waktunya ke kamar ganti baju terus makan deh" tawa Keyra seraya beranjak dari duduknya dan setengah berlari menaiki anak tangga

" Ish, dasar tuh anak" Doni geleng-geleng kepala melihat adiknya yang tengah menaiki anak tangga

" Kak, tadi bunda seperti mendengar suara Key , apa dia sudah pulang?" tanya bunda Shinta yang baru datang dari arah kamarnya

" Sudah bun, anaknya udah naik " jawab Doni menoleh sekilas lalu kembali menatap layar TV nya.

" Oiya bun, memangnya tamu yang akan datang nanti malam itu siapa si bun?" tanya Doni penasaran

" Pak Arman sama putranya" sahut bunda Shinta

" Pak Arman yang teman ayah itu?" bunda mengangguk

" Untuk apa bun?"

Bunda diam sejenak lalu tersenyum " Untuk bersilaturahmi" jawab bunda Shinta

" Bukan untuk melamar Keyra kan bun?" tebak Doni

Jlep

Bunda Shinta terdiam lalu menatap putranya yang tengah menanti jawabannya lalu tersenyum

" Malam ini mereka datang untuk bersilaturahmi untuk hal selanjutnya kita akan lihat saja nanti bagaimananya" Sahut Bunda Shinta

" Key masih terlalu muda bun, bahkan lulus sekolah pun belum, masa sudah mau di nikahkan yang benar saja" protes Doni

" Apa tidak bisa menunggu sampai Key lulus sekolah dulu?" lanjutnya

" Dari mana kamu tahu tentang perjodohan itu kak, apa Key sudah cerita sama kakak?"

Doni menghela nafasnya panjang, pantas saja ia melihat raut kesedihan di wajah adiknya walaupun sang adik berusaha untuk ceria tapi Doni menangkap hal lain di mata adiknya itu

" Tidak bun, Key tidak cerita apa-apa, semalam enggak sengaja kakak mendengar pembicaraan bunda sama ayah" sahut Doni

" Bun, jadi Key sudah tahu kalau dia akan dijodohkan dengan anak pak Arman?" bunda mengangguk

" Key sudah tahu" jawab bunda yang kini berubah sendu

" Terus, apa Key mau ?" tanya Doni penasaran

" Awalnya Key menolak, tapi katanya demi ayah dan bunda Key akhirnya mau menerima perjodohan ini" jawab bunda Shinta

" Iya kak, Key menerima perkotaan ini asal calon suami Key harus memenuhi kriteria Key ya bun, tampan, ceria, asik di ajak ngobrol dan baik hati juga tentunya ya setidaknya tidak dingin sedingin si manusia es balok si kulkas berjalan" Sambar Keyra yang tiba-tiba muncul dan entah kenapa dia malah jadi teringat dengan Elvan

" Dih, kenapa juga gue jadi ingat tuh orang, kurang kerjaan banget sih, sadar Key walaupun tuh orang ganteng tapi sikapnya enggak banget minus akhlak" batin Keyra

" Kamu kenapa Key?" tanya bunda saat melihat Keyra yang tiba-tiba diam lalu detik kemudian menggeleng-gelengkan kepalanya

" Eh? enggak bun, enggak kenapa-napa he..he.." sahut Keyra cengengesan seraya mendudukkan dirinya di sofa samping bunda Shinta

" Justru kamu cocok Key sama yang dingin-dingin begitu secara kamu itu kan rada panas, enggak bisa diam dan berisik gitu ya, jadi butuh yang dingin, kalem dan irit bicara gitu dah biar enggak berisik jadinya Key, kalau sama-sama kayak kamu waduh bisa pecah nih rumah saking berisiknya" Ucap Doni yang langsung membuat Keyra mengerucutkan bibirnya

" Ih kak Doni apaan sih, amit-amit deh Key berjodoh sama orang yang dingin dan sok-sok kalem tapi menghanyutkan begitu. ogah banget kak" Keyra mengetuk-ngetuk kepalanya sendiri

" Ogah-ogah taunya aja bucin abis, iya enggak bun haha..." goda Doni dan bunda hanya menjawab dengan senyuman

"Sok tau, mana ada ya seorang Keyra Ramadhani bucin-bucinan enggak banget,!" Keyra mencibikkan bibirnya

" Key, bagaimana kalau ternyata anaknya pak Arman itu, orangnya jelek, pendek , perutnya gendut dan irit bicara terus tampangnya juga dingin sedingin kutub utara?" tanya Doni

" Ihh kak Doni mah gitu, kalau anaknya pak Arman bentuknya begitu mah mendingan Keyra kabur aja dari rumah kak" tungkas Keyra

" Key!" tegur bunda takut kalau hal itu benar Keyra lakukan

" Iya bunda maaf, ya abisnya kak Doni bilangnya begitu. kalau calon Key seperti yang dikatakan kak Doni boleh ya bun Key kabur aja dari rumah? rugi dong bun Key kalau enggak kabur masa udah nikah muda, cita-cita Key juga dikorbankan terus bentuk calon suami Key kayak yang kak Doni bilang duh bunda enggak banget deh mending Key kabur aja ya bun?"

" Key...Key... mana ada orang mau kabur minta izin dulu" Doni geleng-geleng kepala mendengar ocehan Keyra

" Biar sopan dong kak, Key kan enggak mau jadi anak durhakim, ya enggak bun?" Keyra menaik turunkan alisnya

" Udah iyain aja bun, bisa panjang bun kalau dilanjutin, ini anak pasti enggak bakal mau berhenti ngoceh-ngoceh" tungkas Doni

"Kakak mah gitu, bunda kenapa sih enggak kak Doni aja yang dijodohin?" Protes Keyra

" Yeee.... mana ada, anaknya pak Arman kan laki-laki, ya kali kakak jeruk makan jeruk emangnya kakak cowok apakah?" sahut Doni

" Ya cowok apa dong!" timpal Keyra

" Sudah... sudah... Key kamu udah makan siang belum?" tanya bunda Shinta mengganti arah pembicaraan

" Belum bun" jawab Keyra

" Ya udah cepat sana makan dulu, nanti selesai makan temani bunda ke supermarket beli bahan makanan"

" Siap bunda" Keyra beranjak dari duduknya dan berjalan menuju meja makan

" Kak kamu juga nanti temani bunda sama Key ke supermarket ya!"

" Bunda sama Key aja deh, berdua juga bisa kan" tolak Doni

" Enggak, pokonya kamu juga ikut enggak ada penolakan" tegas bunda Shinta

" Iya bunda iya" pasrah Doni

Keyra makan tidak dengan tidak berselera, pikirannya terus di penuhi dengan masalah perjodohannya. membayangkan kalau calon suaminya seperti yang dikatakan kak Doni membuat dia bergidik ngeri.

" Duh kok perasaan gue jadi enggak enak begini ya, jangan sampai ucapan kak Doni jadi kenyataan, amit -amit jabang bayi!" batin Keyra

Keyra makan sambil melamun dan tanpa sadar bunda sedari tadi tengah memperhatikannya. ada rasa bersalah dan juga rasa khawatir kepada putrinya itu tapi sebisa mungkin bunda Shinta berusaha untuk tenang apalagi ayah sudah mengatakan kalau putra pak Arman itu anak yang baik dan juga tampan, bunda berharap Keyra dan calon suaminya menemukan kecocokan dan pernikahan mereka kelak berjalan dengan baik

Doa dan harapan terus ia panjatkan untuk kebahagiaan putri kesayangannya, tidak ada orang tua yang ingin menjerumuskan anak-anaknya, bunda dan ayahnya berharap yang terbaik untuk masa depan putrinya. dan semoga saja keputusannya menerima perjodohan ini adalah jalan yang terbaik untuk Keyra

Terpopuler

Comments

Wiek Soen

Wiek Soen

cocok Kay yg panas dapat yg dingin kayak kulkas 4 pintu 😁😁

2022-10-27

0

Suzieqaisara Nazarudin

Suzieqaisara Nazarudin

benar tuh,kalo udah di jodohin kan hak kemana-mana,lambat atau cepat lah mereka tetap akan nikah,biarkan saja lah mereka raih cita-cita dulu,tunangan aja juga hak papa lah,
ini tak langsung nikahkan udah gitu dipisahkan kamar lah tak boleh disentuh lah,aneh-aneh aja,kalo gitu ngapain juga di nikahkan..biasanya baca di novel2 ya kayak gitu deh,geran aku..untung di dunia nyata hak ada yg kek gitu ya...😂

2022-10-08

0

🍾⃝ͩᴢᷞᴜᷰɴᷡɪᷧᴀకꫝ 🎸🎻ଓε🅠🅛⒋ⷨ͢⚤

🍾⃝ͩᴢᷞᴜᷰɴᷡɪᷧᴀకꫝ 🎸🎻ଓε🅠🅛⒋ⷨ͢⚤

😂😂 jangan d godain lg kak nanti makin manyun tuh bibirnya

2022-10-08

0

lihat semua
Episodes
1 Awal Cerita
2 Kawin Nikah
3 Toa pasar
4 Obrolan Receh
5 Semoga Berjodoh
6 Di jodohkan
7 Demi Ayah dan Bunda
8 Tidak biasa
9 Awal pertemuan
10 Syarat
11 Membatalkan Pernikahan
12 Meminta maaf
13 Kembali mengajukan syarat
14 Sah
15 Nasehat Bunda
16 Kebersamaan seorang adik kakak
17 Keputusan Keyra
18 Do'a Keyra?
19 Pahala untuk Isteri
20 Kunjungan Keyra dan Kawan-kawan
21 Keyra dan Para Sahabat
22 Sisi lain Keyra
23 Gengsi
24 Ancaman El
25 Terkejut
26 Pura-pura
27 Berjanji
28 Berpelukan
29 Perhatian Elvan
30 Kedatangan Inka dan Nabila
31 Tak Bisa Mengelak
32 Trauma
33 Musuh dalam Selimut
34 Masuk Sekolah
35 Cemburu
36 Meminta Izin
37 Pindah rumah
38 Donat Yang tidak bolong
39 Gumancar
40 Sumpahnya Malik
41 Kekesalan Sonia
42 Ketiduran
43 Bunga?
44 Keterpurukan Bunga
45 Pesan Untuk Bunga
46 Ucapan Inka
47 Rasa Penasaran
48 Taruhan
49 Menjenguk Bunga
50 Telpon dari Papa
51 Kembalinya Bunga ke Sekolah
52 Keresahan Hati Keyra
53 Kekesalan Keyra
54 Kemarahan Keyra dan Elvan
55 Pulang Ke Rumah Bunda
56 Berbicara berdua
57 Membangun Kemesraan
58 Keresahan hati Keyra
59 Mengungkapkan Cinta
60 Berhati-hatilah
61 Kedatangan Tamu
62 Mencari Kayu Bakar
63 Jebakan Leo
64 Rencana Leo dan Bimbim
65 Salah orang
66 Menabuh genderang peperangan
67 Rencana El
68 Leo tak Terima
69 Keyra sakit
70 Pingsan
71 Kedatangan Keluarga
72 Kedatangan orang tua
73 Terus mengelak
74 Pengakuan Aden
75 pingsan
76 Pemilik rumah sakit
77 Mengungkapkan rasa
78 Kedatangan para sahabat
79 Bunga!
80 Keadaan Bunga
81 Kemarahan Remon
82 Ungkapan perasaan
83 Menantu dan mertua
84 Amel dan Keyra
85 Sudah Mentok
86 Perasaan Malik
87 Makan bersama
88 Cerita Bunga
89 Berita tentang Bunga
90 Menghadap Kepala sekolah
91 Terungkap
92 Ketakutan
93 Ke Cafe
94 Meminta maaf
95 Cemburu
96 Dimana Keyra?
97 Terkejut
98 Sadar
99 Kembali Pulang
100 Lakukanlah
101 Jiwa Sosial
102 Keyra yang pucat
103 Keyra muntah
104 Sensitif
105 Sah
106 Kesedihan Bunga
107 Keanehan Keyra
108 Semakin Aneh
109 Bau Domba
110 Tidak ada kenyangnya
111 Keyra Menghilang
112 Balas dendam
113 Keyraaaaa
114 Keyra dan Elvan
115 Belum sadar
116 Berita Baik
117 Rasa Bahagia
118 Akhir Bahagia
119 Masalah terselesaikan
120 Rencana Bunda Shinta
121 Dia kenapa?
122 Acara Syukuran
123 Memaksa
124 Hanya boleh merindukan ku
125 Siapa?
126 Kedatangan Dua pria
127 Harapan Nabila
128 Akhirnya Launching
129 Kedatangan Doni
130 Hari yang membahagiakan
131 Akhir kisah
Episodes

Updated 131 Episodes

1
Awal Cerita
2
Kawin Nikah
3
Toa pasar
4
Obrolan Receh
5
Semoga Berjodoh
6
Di jodohkan
7
Demi Ayah dan Bunda
8
Tidak biasa
9
Awal pertemuan
10
Syarat
11
Membatalkan Pernikahan
12
Meminta maaf
13
Kembali mengajukan syarat
14
Sah
15
Nasehat Bunda
16
Kebersamaan seorang adik kakak
17
Keputusan Keyra
18
Do'a Keyra?
19
Pahala untuk Isteri
20
Kunjungan Keyra dan Kawan-kawan
21
Keyra dan Para Sahabat
22
Sisi lain Keyra
23
Gengsi
24
Ancaman El
25
Terkejut
26
Pura-pura
27
Berjanji
28
Berpelukan
29
Perhatian Elvan
30
Kedatangan Inka dan Nabila
31
Tak Bisa Mengelak
32
Trauma
33
Musuh dalam Selimut
34
Masuk Sekolah
35
Cemburu
36
Meminta Izin
37
Pindah rumah
38
Donat Yang tidak bolong
39
Gumancar
40
Sumpahnya Malik
41
Kekesalan Sonia
42
Ketiduran
43
Bunga?
44
Keterpurukan Bunga
45
Pesan Untuk Bunga
46
Ucapan Inka
47
Rasa Penasaran
48
Taruhan
49
Menjenguk Bunga
50
Telpon dari Papa
51
Kembalinya Bunga ke Sekolah
52
Keresahan Hati Keyra
53
Kekesalan Keyra
54
Kemarahan Keyra dan Elvan
55
Pulang Ke Rumah Bunda
56
Berbicara berdua
57
Membangun Kemesraan
58
Keresahan hati Keyra
59
Mengungkapkan Cinta
60
Berhati-hatilah
61
Kedatangan Tamu
62
Mencari Kayu Bakar
63
Jebakan Leo
64
Rencana Leo dan Bimbim
65
Salah orang
66
Menabuh genderang peperangan
67
Rencana El
68
Leo tak Terima
69
Keyra sakit
70
Pingsan
71
Kedatangan Keluarga
72
Kedatangan orang tua
73
Terus mengelak
74
Pengakuan Aden
75
pingsan
76
Pemilik rumah sakit
77
Mengungkapkan rasa
78
Kedatangan para sahabat
79
Bunga!
80
Keadaan Bunga
81
Kemarahan Remon
82
Ungkapan perasaan
83
Menantu dan mertua
84
Amel dan Keyra
85
Sudah Mentok
86
Perasaan Malik
87
Makan bersama
88
Cerita Bunga
89
Berita tentang Bunga
90
Menghadap Kepala sekolah
91
Terungkap
92
Ketakutan
93
Ke Cafe
94
Meminta maaf
95
Cemburu
96
Dimana Keyra?
97
Terkejut
98
Sadar
99
Kembali Pulang
100
Lakukanlah
101
Jiwa Sosial
102
Keyra yang pucat
103
Keyra muntah
104
Sensitif
105
Sah
106
Kesedihan Bunga
107
Keanehan Keyra
108
Semakin Aneh
109
Bau Domba
110
Tidak ada kenyangnya
111
Keyra Menghilang
112
Balas dendam
113
Keyraaaaa
114
Keyra dan Elvan
115
Belum sadar
116
Berita Baik
117
Rasa Bahagia
118
Akhir Bahagia
119
Masalah terselesaikan
120
Rencana Bunda Shinta
121
Dia kenapa?
122
Acara Syukuran
123
Memaksa
124
Hanya boleh merindukan ku
125
Siapa?
126
Kedatangan Dua pria
127
Harapan Nabila
128
Akhirnya Launching
129
Kedatangan Doni
130
Hari yang membahagiakan
131
Akhir kisah

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!