Kebersamaan seorang adik kakak

Hari sudah menjelang malam, Keyra sejak tadi memilih duduk di sofa panjang yang ada di dalam kamarnya karena tempat tidurnya kini sudah dikuasai oleh laki-laki yang kini berstatus suaminya itu

Keyra membiarkan El tidur di kasurnya dan tidak berniat membangunkannya sedangkan dia sendiri akhirnya memilih turun untuk membantu bundanya yang pasti sedang berada di dapur

" Bunda sedang apa?" tanya Keyra yang kini sudah berdiri di belakang bunda Shinta yang sibuk menghangatkan lauk pauk di atas kompor

" Bunda sedang menghangatkan lauk pauk sisa acara tadi pagi" jawab bunda Shinta

" Perlu bantuan enggak bun?" tawar Keyra

" Tidak usah sayang, sebaiknya kamu temani aja suami kamu" ucap bunda Shinta

" Ih ngapain juga pakai acara di temenin segala si bun, dia itu udah gede kali bun bukan anak kecil lagi jadi buat apa ditemenin" Ucap Keyra

" Eh enggak boleh gitu sayang, walau bagaimanapun ingat loh nak El itu sekarang sudah jadi suami kamu, enggak baik nyuekin suami kayak gitu" ucap bunda mengingatkan

" Lagian juga bun orangnya itu lagi tidur, dari pada Key di dalam kamar enggak jelas mau ngapain mendingan Key disini bantu-bantu bunda apa gitu"

" Yaudah terserah kamu aja Key" ucap bunda Shinta

" Ya memang harus begitu bun" Keyra terkekeh

" Dasar kamu ini" Bunda Shinta hanya geleng-geleng kepala

Keyra membantu bunda Shinta menata makanan di atas meja, setelah selesai bunda menyuruhnya untuk memanggil El untuk ikut makan malam bersama

Saat Keyra membuka pintu dan melangkah masuk ke dalam kamarnya dia tidak melihat siapapun di sana

" Ke mana dia?" gumam Keyra seraya mengedarkan pandangannya ke seluruh penjuru ruangan

Ceklek

Tatapan keduanya bertemu saat El baru saja keluar dari dalam kamar mandi

" Ngapain loe ngeliatin gue kayak gitu?" tanya El

Keyra masih bergeming melihat El yang terlihat sangat tampan dengan kaos putih dipadukan dengan celana cargo berwarna armi.

" Eh ditanya malah bengong" El menyentil kening Keyra

" Aww" Keyra mengusap-usap keningnya yang terkena sentilan jari El

" Ishhh.... apaan si loe main sentil kening orang aja, sakit tau!" kesal Keyra mendelik tajam kearah El

" Ya siapa suruh ditanya malah bengong, gue tau kalau gue itu emang ganteng tapi enggak usah segitunya juga kali entar pas jatuh cinta aja mewek lagi loe "

Keyra menaikkan satu alisnya " Maksud loe apa ngomong kayak gitu? siapa juga yang sudi jatuh cinta sama loe" ketus Keyra

" Ya bagus kalau gitu, jadi gue enggak harus berpura-pura buat jaga perasaan loe karena loe itu bukan tipe gue juga" sahut El datar

" Kalau gitu kenapa loe memaksa gue untuk menerima pernikahan ini, apa cuma karena orang tua loe" El mengangkat kedua bahunya

" Mungkin loe benar, gue enggak mau mengecewakan kedua orang tua gue terutama almarhum nyokap gue, setidaknya setelah gue menikahi loe amanah nyokap gue sudah terlaksana untuk kedepannya gue sih enggak terlalu peduli. ya terserah aja mau loe bawa kemana hubungan kita ini" Ungkap El dengan jujur

" Jadi loe anggap pernikahan ini cuma sekedar menjalankan amanah nyokap loe doang gitu dan selebihnya itu enggak penting buat loe iya?" El menjentikan jarinya dengan wajah santai seakan tanpa dosa

"Tepat sekali, dan gue harap loe enggak berharap lebih dengan pernikahan ini" ucap El tanpa beban

" Kalau memang itu mau loe oke jadi gue juga enggak harus menjalankan kewajiban gue sebagai seorang isteri dan loe juga jangan pernah ikut campur dengan urusan gue, kita jalani kehidupan kita masing-masing dan besok loe silahkan kembali ke rumah bokap loe silahkan loe beri penjelasan kepada bokap loe dan juga bokap dan nyokap gue. ini loe yang minta kalau gue telah loe bebaskan untuk melakukan apapun yang gue mau, jadi jangan libatkan gue dalam hal ini" ucap Keyra panjang lebar

Elvan langsung terdiam, kata-kata Keyra telah menyudutkan dirinya, alasan apa yang harus ia berikan nanti kepada orang tua mereka. El tidak berpikir sampai sejauh itu apalagi membuat Keyra semarah itu. ia lagi-lagi merutuki kebodohannya, gara-gara asal bicara kini dia sendiri yang kena batunya.

Keyra sudah melenggang pergi keluar kamar namun saat berada di ambang pintu langkahnya terhenti

" Bunda menyuruh loe turun untuk makan malam, terserah loe mau ikut atau enggak, gue cuma mau menyampaikan itu aja!" ucap Keyra tanpa menoleh lalu kembali mengayunkan langkahnya pergi meninggalkan El yang masih tergugu di tempatnya.

" Loh Key mana suami kamu?" tanya ayah Rama saat Key mendudukkan dirinya di kursi disebalah sang kakak

" Masih di kamar yah, baru selesai mandi" jawab Keyra asal

Saat mereka semua tengah menikmati makan malamnya El baru saja datang

" Nak El mari sini duduk makan malam dulu" ucap bunda Shinta lalu melirik ke arah Keyra

Keyra beranjak dari tempat duduknya ia mengerti arti dari lirikan mata bundanya, lalu Keyra mengambil piring yang ada di hadapan El dengan cekatan gadis yang kini sudah berstatus isteri itu tengah menjalani kewajibannya melayani sang suami dengan mengisi piringnya dengan nasi dan lauk pauknya

El nampak tertegun dan terkesiap dengan apa yang telah Keyra lakukan, dia tidak menyangka Keyra masih mau melayaninya padahal baru beberapa menit yang lalu mereka bertengkar.

Selesai makan malam Keyra tidak kembali ke kamarnya tapi memilih duduk santai di teras rumahnya, sedangkan El sudah lebih dulu masuk ke kamar Keyra.

" Kamu kenapa Key?" Doni menepuk bahu Keyra yang tengah duduk seorang diri di depan teras rumahnya

Keyra mendongak lalu tersenyum " Enggak kenapa-napa kak cuma lagi ngadem aja, nyari udara segar"

Doni terkekeh lalu mengacak-acak rambut Keyra gemas setelah itu mendudukkan dirinya di kursi sebelah Keyra" Memangnya udara di kamar kamu tidak adem Key, terlalu panas kah sampai adikku mencari udara segar di sini sendirian?" goda Doni

" Iya, kakak benar kamar Key malam ini terlalu panas Key enggak kuat kak makanya sampai kesini" jawab Keyra terdengar ambigu

" Tapi ini sudah malam Key, enggak baik angin malam buat kesehatan kamu, sebaiknya kamu masuk gih mungkin sekarang udara di kamar kamu sudah sejuk seperti sedia kala" ucap Doni

" Enggak semudah itu kak, bisa aja semakin panas, iyakan? jadi Key mau disini dulu aja kak" ucap keyra dengan pandangan menatap lurus ke depan

" Key, apa kalian sedang ada masalah?" tanya Doni yang sangat mengkhawatirkan keadaan adiknya itu

Keyra tersenyum seraya menepuk-nepuk pundak Doni " Kakak tenang aja, Key baik-baik aja kok, kakak tau sendiri kan Key itu sering di bilang biang masalah dan pembuat onar jadi Key udah biasa kali Kak menghadapi hal seperti ini sih, Keyra gitu loh"

Doni menggelengkan kepalanya lalu tersenyum " Kamu itu adalah adik kak Doni yang paling kak Doni sayangi kakak tidak mau terjadi apa-apa sama kamu, jadi kalau tuh anak berani nyakitin kamu apalagi sampai membuat kamu menangis kamu bilang aja ke kakak biar nanti kakak kasih dia pelajaran" ucap Doni terdengar tegas.

" Iya kak Doni sayang, duh kakak ku yang satu ini memang the best deh, Key juga sayang banget sama kakak" Keyra lalu berhambur kedalam dekapan sang kakak

Doni mengusap lembut punggung Keyra dengan lembut mencurahkan kasih sayangnya kepada sang adik tercinta.

" Kak Doni berharap kamu akan mendapatkan kebahagiaan mu Key dan jangan pernah menutupi masalah sekecil apapun dari kakak, ketika kamu merasa berada di titik lelah datanglah pada kakak Key, jangan menanggung apa pun sendiri karena kamu adalah permata di keluarga ini yang harus kami jaga dengan baik" tutur Doni setelah mengurai pelukannya.

Keyra tersenyum dan menatap lekat wajah yang nampak tegas itu.

" Terima kasih ya kak, kakak memang kakak terbaik yang ada di dunia ini" Doni terkekeh mendengar kata-kata Keyra

" Kamu terlalu berlebihan Key" ucap Doni

" Tidak, itu memang faktanya kakak" Keyra pun ikut terkekeh

Mereka tertawa bersama saat saling bercerita dan mengenang kisah mereka semasa kecil.

Terpopuler

Comments

Wiek Soen

Wiek Soen

bukan Kay saja yg panas aq yg baca juga ikut mendidih ingin ku sumbat mulut si El dg bon cabai level 100 rasanya

2022-10-28

2

Suzieqaisara Nazarudin

Suzieqaisara Nazarudin

ya..panas cuaca dan juga lebih parahnya panas hati...

2022-10-08

0

Suzieqaisara Nazarudin

Suzieqaisara Nazarudin

jangan ge'er deh kamu,dia ngelakuin itu juga karena bundanya..

2022-10-08

0

lihat semua
Episodes
1 Awal Cerita
2 Kawin Nikah
3 Toa pasar
4 Obrolan Receh
5 Semoga Berjodoh
6 Di jodohkan
7 Demi Ayah dan Bunda
8 Tidak biasa
9 Awal pertemuan
10 Syarat
11 Membatalkan Pernikahan
12 Meminta maaf
13 Kembali mengajukan syarat
14 Sah
15 Nasehat Bunda
16 Kebersamaan seorang adik kakak
17 Keputusan Keyra
18 Do'a Keyra?
19 Pahala untuk Isteri
20 Kunjungan Keyra dan Kawan-kawan
21 Keyra dan Para Sahabat
22 Sisi lain Keyra
23 Gengsi
24 Ancaman El
25 Terkejut
26 Pura-pura
27 Berjanji
28 Berpelukan
29 Perhatian Elvan
30 Kedatangan Inka dan Nabila
31 Tak Bisa Mengelak
32 Trauma
33 Musuh dalam Selimut
34 Masuk Sekolah
35 Cemburu
36 Meminta Izin
37 Pindah rumah
38 Donat Yang tidak bolong
39 Gumancar
40 Sumpahnya Malik
41 Kekesalan Sonia
42 Ketiduran
43 Bunga?
44 Keterpurukan Bunga
45 Pesan Untuk Bunga
46 Ucapan Inka
47 Rasa Penasaran
48 Taruhan
49 Menjenguk Bunga
50 Telpon dari Papa
51 Kembalinya Bunga ke Sekolah
52 Keresahan Hati Keyra
53 Kekesalan Keyra
54 Kemarahan Keyra dan Elvan
55 Pulang Ke Rumah Bunda
56 Berbicara berdua
57 Membangun Kemesraan
58 Keresahan hati Keyra
59 Mengungkapkan Cinta
60 Berhati-hatilah
61 Kedatangan Tamu
62 Mencari Kayu Bakar
63 Jebakan Leo
64 Rencana Leo dan Bimbim
65 Salah orang
66 Menabuh genderang peperangan
67 Rencana El
68 Leo tak Terima
69 Keyra sakit
70 Pingsan
71 Kedatangan Keluarga
72 Kedatangan orang tua
73 Terus mengelak
74 Pengakuan Aden
75 pingsan
76 Pemilik rumah sakit
77 Mengungkapkan rasa
78 Kedatangan para sahabat
79 Bunga!
80 Keadaan Bunga
81 Kemarahan Remon
82 Ungkapan perasaan
83 Menantu dan mertua
84 Amel dan Keyra
85 Sudah Mentok
86 Perasaan Malik
87 Makan bersama
88 Cerita Bunga
89 Berita tentang Bunga
90 Menghadap Kepala sekolah
91 Terungkap
92 Ketakutan
93 Ke Cafe
94 Meminta maaf
95 Cemburu
96 Dimana Keyra?
97 Terkejut
98 Sadar
99 Kembali Pulang
100 Lakukanlah
101 Jiwa Sosial
102 Keyra yang pucat
103 Keyra muntah
104 Sensitif
105 Sah
106 Kesedihan Bunga
107 Keanehan Keyra
108 Semakin Aneh
109 Bau Domba
110 Tidak ada kenyangnya
111 Keyra Menghilang
112 Balas dendam
113 Keyraaaaa
114 Keyra dan Elvan
115 Belum sadar
116 Berita Baik
117 Rasa Bahagia
118 Akhir Bahagia
119 Masalah terselesaikan
120 Rencana Bunda Shinta
121 Dia kenapa?
122 Acara Syukuran
123 Memaksa
124 Hanya boleh merindukan ku
125 Siapa?
126 Kedatangan Dua pria
127 Harapan Nabila
128 Akhirnya Launching
129 Kedatangan Doni
130 Hari yang membahagiakan
131 Akhir kisah
Episodes

Updated 131 Episodes

1
Awal Cerita
2
Kawin Nikah
3
Toa pasar
4
Obrolan Receh
5
Semoga Berjodoh
6
Di jodohkan
7
Demi Ayah dan Bunda
8
Tidak biasa
9
Awal pertemuan
10
Syarat
11
Membatalkan Pernikahan
12
Meminta maaf
13
Kembali mengajukan syarat
14
Sah
15
Nasehat Bunda
16
Kebersamaan seorang adik kakak
17
Keputusan Keyra
18
Do'a Keyra?
19
Pahala untuk Isteri
20
Kunjungan Keyra dan Kawan-kawan
21
Keyra dan Para Sahabat
22
Sisi lain Keyra
23
Gengsi
24
Ancaman El
25
Terkejut
26
Pura-pura
27
Berjanji
28
Berpelukan
29
Perhatian Elvan
30
Kedatangan Inka dan Nabila
31
Tak Bisa Mengelak
32
Trauma
33
Musuh dalam Selimut
34
Masuk Sekolah
35
Cemburu
36
Meminta Izin
37
Pindah rumah
38
Donat Yang tidak bolong
39
Gumancar
40
Sumpahnya Malik
41
Kekesalan Sonia
42
Ketiduran
43
Bunga?
44
Keterpurukan Bunga
45
Pesan Untuk Bunga
46
Ucapan Inka
47
Rasa Penasaran
48
Taruhan
49
Menjenguk Bunga
50
Telpon dari Papa
51
Kembalinya Bunga ke Sekolah
52
Keresahan Hati Keyra
53
Kekesalan Keyra
54
Kemarahan Keyra dan Elvan
55
Pulang Ke Rumah Bunda
56
Berbicara berdua
57
Membangun Kemesraan
58
Keresahan hati Keyra
59
Mengungkapkan Cinta
60
Berhati-hatilah
61
Kedatangan Tamu
62
Mencari Kayu Bakar
63
Jebakan Leo
64
Rencana Leo dan Bimbim
65
Salah orang
66
Menabuh genderang peperangan
67
Rencana El
68
Leo tak Terima
69
Keyra sakit
70
Pingsan
71
Kedatangan Keluarga
72
Kedatangan orang tua
73
Terus mengelak
74
Pengakuan Aden
75
pingsan
76
Pemilik rumah sakit
77
Mengungkapkan rasa
78
Kedatangan para sahabat
79
Bunga!
80
Keadaan Bunga
81
Kemarahan Remon
82
Ungkapan perasaan
83
Menantu dan mertua
84
Amel dan Keyra
85
Sudah Mentok
86
Perasaan Malik
87
Makan bersama
88
Cerita Bunga
89
Berita tentang Bunga
90
Menghadap Kepala sekolah
91
Terungkap
92
Ketakutan
93
Ke Cafe
94
Meminta maaf
95
Cemburu
96
Dimana Keyra?
97
Terkejut
98
Sadar
99
Kembali Pulang
100
Lakukanlah
101
Jiwa Sosial
102
Keyra yang pucat
103
Keyra muntah
104
Sensitif
105
Sah
106
Kesedihan Bunga
107
Keanehan Keyra
108
Semakin Aneh
109
Bau Domba
110
Tidak ada kenyangnya
111
Keyra Menghilang
112
Balas dendam
113
Keyraaaaa
114
Keyra dan Elvan
115
Belum sadar
116
Berita Baik
117
Rasa Bahagia
118
Akhir Bahagia
119
Masalah terselesaikan
120
Rencana Bunda Shinta
121
Dia kenapa?
122
Acara Syukuran
123
Memaksa
124
Hanya boleh merindukan ku
125
Siapa?
126
Kedatangan Dua pria
127
Harapan Nabila
128
Akhirnya Launching
129
Kedatangan Doni
130
Hari yang membahagiakan
131
Akhir kisah

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!