Bel berbunyi pertanda jam istirahat telah tiba, sorak gembira buat para cacing-cacing perut yang berdemo untuk segera di isi.
" Key, kantin yuk!" Ajak Inka seraya beranjak dari tempat duduknya
" Duluan aja gih, gue mau balikin ini buku dulu ke perpus" sahut Keyra
" Key, Inka yuk ah cus gue udah lapar nih!" teriak Bunga
" Iya tunggu sebentar" Sahut Inka
" Yaudah gue duluan, loe nanti nyusul ya!"
" Iya, udah sana pergi ditinggal tuh sama yang lain" Keyra menunjuk dengan dagu ke arah pintu yang sudah tidak ada teman-temannya
" Wah tuh anak mau gue piting kali ya, berani ninggalin gue" rancau Inka yang langsung melangkah keluar
" Key jangan lama-lama loe di perpusnya!' teriak Inka sebelum menghilang dari balik pintu
" Key, Loe enggak ke kantin?" tanya Malik yang baru hendak keluar bersama Dodot
" Wait... ada gerangan apa nih Malik Kundang nanyain gue ke kantin apa enggak?" Tanya Keyra sengak membuat Malik memutar bola matanya jengah
" Ehh nih anak ditanya malah balik tanya, serah loe dah" Malik sedang malas menimpali Keyra pasalnya sejak tadi cacing-cacing di perutnya sudah demo akibat tidak sempat sarapan.
" Yuk Dot, lama-lama sama tuh anak bisa ikutan oleng loe nanti!" ucap Malik sebelum berjalan keluar kelas
" Wahh... songong nih anak" ucap Keyra seraya melotot
Karena kelas juga sudah sepi Keyra pun berjalan menuju perpustakaan untuk mengembalikan buku yang sempat di pinjamnya beberapa hari yang lalu.
Meskipun Keyra tipe anak yang enggak bisa diam dan kalau bicara suka nyerocos, tapi soal pelajaran dia cukup memuaskan ya karena terbantu berkat hobi membacanya itu.
" Pagi kak Dewi!" sapa Keyra pada penjaga perpustakaan
" Hai Key apa kabar kemana aja baru keliatan?"
" Ada kak, enggak keliatan karena lagi malas gentayangan di perpus, enggak ada yang enak diliat selain tumpukan buku" Sahut Keyra
" Siapa bilang enggak ada? ada tuh!" bisik Dewi menunjuk dengan ekor matanya pada sosok anak laki-laki yang sedang serius membaca buku di meja paling pojok
" Dihhh... itu sih apanya yang enak diliat kak, bikin sakit mata iya" tungkas Keyra dengan suara pelan
" Eh enggak boleh ngomong gitu, siapa tau jodoh" goda Dewi
" Dihh, kak Dewi mah gitu. ogah banget kak berjodoh dengan kulkas berjalan gitu... ihh.. amit-amit" Keyra bergidik sendiri membayangkannya
" Hemmmm.... berjodoh dengan dia enggak tau rasa kamu Key" Keyra mendelik tak suka tapi Dewi malah tertawa dengan suara tertahan
" Key... Key... dia ganteng loe Key, pintar juga, anak orang kaya lagi Key, masa kamu enggak mau sih Key? tapi bukan cuma kamunya aja sih yang enggak mau ya Key , kak Dewi rasa dia juga enggak mau sama kamu, berisik!" tutur Dewi membuat Keyra mengerucutkan bibirnya
" Ihh.. kak Dewi kalau ngomong ngena banget, tapi biar pun berisik begini kak cowok-cowok banyak yang antri loe kak" ucap Keyra sedikit menyombongkan diri
" Ngantri jadi pacar kamu gitu?" tanya Dewi dengan tatapan tak percaya
" Bukan kak, ngantri nagih hutang. ha...ha..."
Brakk
Keyra langsung bungkam terkejut dengan suara gebrakan meja
" Ini perpustakaan tempat membaca buku bukan tempat mengobrol dan tertawa enggak jelas" Ucap seseorang dengan nada ketus bin jutek
" Yang bilang ini pasar siapa, gue juga tahu kali ini perpus. Sombong amat!" sahut Keyra sewot
Anak laki-laki itu berdiri dan menatap tajam pada Keyra " Kalau loe tau ini perpustakaan bukan pasar tapi kenapa toa pasar loe bawa-bawa ke perpustakaan?" Ucap Elvan dengan aura dingin sedingin es kutub Utara yang kini sudah berdiri tepat di hadapan Keyra
Tanpa bicara Elvan menyodorkan buku yang dipegangnya kepada Dewi, dan dengan cepat Dewi membubuhkan buku tersebut dengan stempel perpustakaan dan setelah itu Elvan pergi begitu saja membuat Keyra menganga
" Tuh anak emang dingin banget, sumpah ya demi apapun gue kok jadi beku begini enggak bisa balas kata-katanya itu!" batin Keyra yang masih menatap punggung Elvan yang berjalan keluar perpustakaan
" Woyy Key, kenapa kamu? terpesona ya sama ketampanannya?" goda Dewi yang melihat Keyra terkesima dengan Elvan
" Dihhh, apaan si kak Dewi enggak banget deh, aku tuh cuma heran aja kak, kok ada ya manusia se dingin itu" sahut Keyra
" Ada itu si El" sahut Dewi sambil terkekeh
" Lahir dimana si tuh anak hawanya dingin gitu, kebanyakan nyemil es balok kali ya " Ucap Keyra
" Tapi Key, tumben loh tuh anak mau bicara biasanya cuek banget dengan keadaan sekitar, sebodo amat gitu deh" terang Dewi
"Masa sih kak, jadi intinya tuh es balok udah kepanasan yang akhirnya mencair gitu akibat adanya Keyra Ramadhani" ucapnya jumawa
" Iya mungkin karena terlalu terganggu kali telinganya sama suara kamu yang ngalahin suara ikan paus" Ucap Dewi lalu terkekeh
" Ih kak Dewi apaan si, suara aku merdu gini juga" Keyra mengerucutkan bibirnya membuat Dewi semakin tertawa
" Udah ah kak mau kekantin aja, lama-lama lapar juga nih perut" pamit Keyra
" Hati-hati Key jalannya awas jangan sampai nabrak es balok bisa beku kamu nanti " ledek Dewi
" Ha... ha... tenang aja kak enggak bakal aku nabrak tuh kulkas berjalan mata aku kan masih awas kak bisa bedain mana orang mana kulkas satu pintu" ucap Keyra lalu tertawa
" Dah kak Dewi" Keyra pun melambaikan tangannya dan keluar dari perpustakaan
Keyra berjalan menuju kantin lumayan masih ada waktu 15 menit buat nyantap sosis bakar sih dia rasa masih keburu.
" Sebaiknya gue telpon Inka dulu aja deh buat mesenin sosis bakar biar pas sampai di kantin langsung makan" gumam Keyra seraya merogoh sakunya dan mengambil ponselnya seraya menundukkan kepalanya
Tiba-tiba saja
...Brukhh...
" Awww..." pekik Keyra yang terhempas ke lantai
" Eh kalau jalan tuh pakai mata dong, jangan seenaknya aj_!" kata-kata Keyra tercekat begitu saja saat melihat siapa yang kini tengah berdiri di hadapannya
" Mampus gue, kenapa sih omongan kak Dewi jadi kenyataan, kenapa harus nih orang sih yang gue tabrak" batin Keyra
Keyra lalu berubah menjadi mode cuek berusaha untuk bersikap acuh dan membangunkan dirinya sendiri menepuk-nepuk roknya yang mungkin kotor akibat mencium lantai
Keyra tidak jadi marah-marah setelah tahu siapa yang menabraknya padahal lebih tepatnya Keyra sendiri yang menabraknya, pasalnya pria yang dijuluki kulkas berjalan itu sedang berdiri sambil menerima telpon tapi tiba-tiba saja seorang gadis bar-bar yang El juluki toa pasar itu menabraknya begitu saja.
" Udah nabrak malah sok-sokan dia yang merasa ditabrak, pakai mata makanya kalau jalan !" Ucap El lalu menarik belakang kerah baju Keyra saat Keyra main nyelonong pergi begitu saja
" Ishh, apaan sih loe main tarik-tarik baju gue aja!" sewot Keyra
" Minta maaf loe, udah nabrak main nyelonong aja" sarkas El
" Ih Ogah, gue yang jatuh ngapain juga gue yang minta maaf, loe aja yang salah ngapain badan segede gitu berdiri di jalan bukannya minggir" Keyra tidak mau di salahkan
" Dasar toa pasar udah salah tetap aja keras kepala, mimpi apa gue semalam sampai ketemu makhluk macam loe" Umpat El yang memilih pergi meninggalkan Keyra yang sudah terbakar emosi diubun-ubun
" Dasar kulkas berjalan, es balok, beruang kutub.. manusia es!" teriak Keyra menatap kesal pada punggung Elvan yang semakin menjauh
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 131 Episodes
Comments
Koni Dwi N
lanjut thor
2024-09-24
0
Edah J
pasangan yg ideal nih😁😁😁
2022-12-13
0
𝑬𝒍𝒍𝒂
jaga tuh mulut keyra, nanti kemakan omongan sendiri loe
2022-10-08
0