Kawin Nikah

Sekitar jam 4 sore Keyra baru pulang dan sesampainya di rumah ia menghampiri sang bunda yang sedang sibuk berkutat di dapur

" Assalamualaikum bunda"

" Wa'alaikum salam"

" Bunda masak apa?" tanya Keyra dengan tangannya yang tidak bisa dikondisikan mau mencomot perkedel jagung yang baru selesai bunda goreng

Pluk

" Awwww, sakit bunda" Keyra mengerucutkan bibirnya

"Kebiasaan kamu ya, sana cuci tangan dulu mau main comot-comot aja!" omel bunda Shinta

" He...He... iya bunda, maaf lupa!" Keyra cengengesan

Keyra berjalan ke arah wastafel lalu memutar kerannya untuk mencuci tangan

Selesai cuci tangan Keyra kembali menghampiri bundanya " Ada yang bisa Keyra bantu lagi gak Bun?" tanya Keyra seraya mencomot perkedel jagung yang tadi tidak jadi di comotnya

" Bantu bunda cuci sayuran aja sama potong-potong kentang yang sudah bunda kupas tuh diatas meja!" sahut bunda Shinta

" Oke siap laksanakan bunda" Keyra membantu bunda mencuci sayuran dan juga memotong kentang sesuai dengan yang di perintahkan bunda Shinta

Waktu sudah menunjukkan pukul setengah enam, dan masakan pun hampir selesai semuanya.

" Bunda Key ke kamar dulu ya mau mandi gerah!" ucap Keyra pamit pada sang bunda

"Yaudah sana, tapi ingat setelah selesai sholat Maghrib cepat turun untuk makan malam, jangan tidur!"

" Iya bunda ku sayang" Keyra pun langsung melesat pergi ke kamarnya

Setelah selesai dengan ritual mandi dan juga menunaikan kewajibannya sebagai muslimah Keyra pun turun untuk makan bersama dengan keluarganya

" Bun, kak Doni ke mana?" tanya Keyra saat tidak melihat keberadaan Doni di meja makan hanya ada bunda dan ayahnya saja

" Kak Doni tadi telpon katanya hari ini dia lembur, cafenya lagi rame banget ya maklum hari libur" jawab bunda Shinta

" Oh gitu" Keyra manggut-manggut

" Sudah ayok makan nanti keburu dingin sayurnya!" seru bunda Shinta

"Ayah mau makan pakai apa?" tanya bunda

"Apa saja terserah bunda, semua masakan bunda ayah suka apalagi sama yang masaknya" jawab Ayah Rama sedikit menggombal membuat bunda Shinta tersipu lalu tersenyum

" Ayah sama bunda sweet banget sih" Celoteh Keyra

"Itu harus dong sayang walaupun udah enggak muda lagi tapi keromantisan tetap tidak boleh kalah dong sama yang muda!" sahut Ayah Rama

" Ah bikin iri aja ayah" ucap Keyra mendramatisir

" Iri kenapa?" tanya Ayah Rama

" Iri sama bunda punya suami seperti ayah romantis" sahut Keyra

" Kalau iri memangnya kamu udah siap Key kalau punya suami?" goda Ayah Rama seraya tersenyum tapi tidak dengan bunda Shinta entah kenapa raut wajahnya seketika berubah

"Ihhh, apaan si ayah, ya belum lah yah, Key itu masih sekolah, tunggu Key lulus kuliah dulu dong yah, betulkan bun?" Keyra menoleh ke arah bunda Shinta meminta persetujuan

" Sudah cepat makan, tidak baik makan sambil bicara nanti tersedak" ucap bunda Shinta mengalihkan pembicaraan

Mereka pun makan dengan hikmat tidak ada yang bicara saat makan hanya sesekali saja saat Ayah Rama menanyakan tentang sekolah Keyra

_____

" Selamat pagi semuanya wahai rakyatku!" Sapa Keyra saat masuk ke dalam kelas dengan suara nyaringnya

" Huuuuhhhhh!" Sorak Sorai teman-teman Keyra

" Pede loe, siapa juga yang mau jadi rakyat loe, pimpinannya aja begini bagaimana rakyatnya sengklek semua yang ada!" cerocos Dodot teman sekelas Keyra

" Duh Dodot sayang, kalau ngomong suka tepat deh loe, contohnya loe ya Dot satu diantara rakyat gue yang paling sengklek, haha..." Sahut Keyra membuat Dodot mencibikan bibirnya

" Woy Key pagi-pagi udah bikin rusuh aja loe" protes Malik

" Gue bukannya ngerusuh tapi menghangatkan suasana!" Keyra meletakkan tasnya di atas meja lalu berjalan ke kursinya Inka

" Minggir loe!" usir Keyra ke Megan yang tengah duduk di samping Inka

" Pacaran mulu loe berdua, enggak bosen apa dempetan terus saban hari, lama-lama gue kawinin juga loe berdua" cetus Keyra

" Kawin-kawin nikah dulu woy baru kawin" teriak Malik

" Ah gue yakin loe sih kawin dulu dah baru nikah" Sahut Keyra menimpali ucapan Malik

" Eh sorry ya, begini gini juga gue sih nikah dulu lah" ucap Malik

" Yakin loe?"

"Yakinlah"

" Elo berdua pada kenapa sih pagi-pagi ngomonginnya masalah kawin nikah, udah pada ngebet loe?" semprot Bila

" Noh.... Noh... kepala suku loe, pagi-pagi udah mau ngawinin anak orang aja, jangan-jangan dia kali tuh yang udah kebelet mau kawin" sahut Malik

" Gue sih nikah dulu dong baru kawin" sambar Keyra

" Emang loe udah siap gitu Key buat nikah muda?" tanya Inka tiba-tiba

" Tau nih anak masih pagi bahasnya udah masalah orang dewasa aja,kayak udah siap nikah muda aja loe Key" Cerocos Bila

" Kalau udah jodohnya ya mau bagaimana lagi Munaroh, siap kagak siap dah itu mah nikah muda tapi kalau boleh milih sih enggak maulah gue" Sahut Keyra tertawa

" Terus bagaimana dengan cita-cita loe yang mau kuliah keluar negeri?" tanya Bunga

" Ya tetap dong kuliah Maimunah!" sahut Keyra

" Loe kira gue nikah muda beneran apa, ya enggak lah. mana mungkin juga bokap gue ngizinin gue nikah muda bisa di cincang gue dijadiin perkedel sama bunda, ketahuan pacaran aja gue bisa diamuk ya kali nikah muda" lanjutnya

" Pacaran aja enggak boleh pakai begaya ngomongin soal kawin nikah" cibir Malik

" Gue sumpahin loe Key nikah muda, kayak gimana ya Key kalau loe punya suami diusia dini, apalagi kalau punya suami orangnya kayak si El si kulkas berjalan, Ha... ha... enggak kebayang gue" tawa Malik

" Yang satu ramenya enggak ketulungan, berisik pake banget yang satu lagi saking pendiamnya sampai kentut pun nyaris tak terdengar" lanjutnya

" Eh Mastur jahat banget tuh mulut, sembarangan aja loe kalau ngomong" kesal Keyra

" Malik, enak aja loe Markonah main ganti nama gue" protes Malik

" Ya siapalah nama loe terserah, sumpah loe enggak lucu, gue kan tadi ngomongin si Inka sama Megan yang nempel mulu kayak cicak kenapa jadi nyumpahin gue nikah mudah, ihh.. amit-amit dah" sungut Keyra

" Kok cicak si Key, prangko kali Key!" ucap Bunga yang sempat-sempatnya protes masalah cicak

" Kalau prangko udah enggak zaman sekarang udah enggak ke pake jadi diganti sama cicak" sahut Keyra

" Kenapa harus cicak, enggak yang lain aja gitu?" tanya Bunga dengan wajah polosnya

" Hadeuh...." Keyra garuk-garuk kepalanya kayak anak onye gemas sama Bunga " Ya suka-suka gue dong Bambang, mau cicak ke, kecoa ke mulut-mulut gue ini" Gereget Keyra

" Udah deh Bunga mending loe ke taman aja gih sono daripada disini ganggu gue aja loe " kesal Keyra

" Ngapain gue ke taman Key?" entah kemana nih otak gadis yang satu ini membuat Keyra ingin menyiramnya aja dengan air biar seger dikit otaknya

" Ya taman kan emang tempat loe Bunga, di sono pasti banyak tuh temen loe" sahut Keyra dengan mode kesal

" Teman gue? ya teman gue kan loe Key, semuanya kan disini semua Key tuh Bila, Inka sama Amel juga disini" sahut Bunga

" Wah ini anak kalau dilanjutin makin panas" Gumam Inka " Udah Key enggak usah diladenin " Ucap Inka saat Keyra ingin menimpali ocehan Bunga

"Key!" panggil Bunga

" Apa?" sahut Keyra sedikit melotot

" Biasa aja kali Key!" Bila tertawa melihat Keyra melototkan matanya pada Bunga

" Key, Loe takut ya sama sumpahnya Malik " tanya Bunga membuat Keyra memutar bola matanya malas

" Gue enggak takut sama sumpahnya Mak Malik Kundang" Sungut Keyra

" Malin Kundang kali Key" protes Bunga lagi

" Key nih kuaci, gue kasih loe kuaci biar anteng, enggak usah ngoceh lagi ya!" Amel melemparkan sebungkus kuaci ke arah Keyra dan dengan sigap Keyra pun menangkapnya seketika melupakan kekesalannya pada Malik dan Bunga

" Wah dari tadi ke Mel" Ucap Keyra yang langsung membuka bungkus kuaci tersebut dan memakannya

" Hebat loe Mel, tuh anak langsung diam setelah loe empanin kuaci" ucap Malik seraya tertawa

" Empanin empanin loe kira gue binatang?" Keyra mencibikkan bibirnya

" Udah Mal, enggak usah mancing-mancing Key lagi deh loe, bisa panjang ni urusan ngeladenin nih anak satu yang ada gue yang pusing dengerin ocehan loe berdua" omel Bila

" Udah tenang aja loe Bil, gue enggak akan ladenin dia kan udah ada ini" ucap Keyra santai sambil mengunyah biji kuaci

" Mel cara jinakkin loe ampuh" ucap Malik

" Sialan loe, emang loe kira gue apaan jinak jinak" Keyra mendengus kesal

Saat Malik hendak bicara lagi seketika mereka langsung diam serempak saat seorang guru masuk ke dalam kelas, bahkan sepanjang waktu belajar mengajar pun mereka semua tidak ada yang berani berbicara.

Terpopuler

Comments

Koni Dwi N

Koni Dwi N

suka cita jaman pake seragam abu2 mang kyk gt ya

2024-09-24

0

Qaisaa Nazarudin

Qaisaa Nazarudin

Waahhh sumpah loe suka benar Malik..👍🏻👍🏻😜😜

2022-12-07

0

🦋⃟ℛ🍾⃝ᴅͩʀᷞɪͧᴇᷠᴀͣʀ♕ᴬ∙ᴴ࿐

🦋⃟ℛ🍾⃝ᴅͩʀᷞɪͧᴇᷠᴀͣʀ♕ᴬ∙ᴴ࿐

astaga... kentut model apa itu

2022-10-09

0

lihat semua
Episodes
1 Awal Cerita
2 Kawin Nikah
3 Toa pasar
4 Obrolan Receh
5 Semoga Berjodoh
6 Di jodohkan
7 Demi Ayah dan Bunda
8 Tidak biasa
9 Awal pertemuan
10 Syarat
11 Membatalkan Pernikahan
12 Meminta maaf
13 Kembali mengajukan syarat
14 Sah
15 Nasehat Bunda
16 Kebersamaan seorang adik kakak
17 Keputusan Keyra
18 Do'a Keyra?
19 Pahala untuk Isteri
20 Kunjungan Keyra dan Kawan-kawan
21 Keyra dan Para Sahabat
22 Sisi lain Keyra
23 Gengsi
24 Ancaman El
25 Terkejut
26 Pura-pura
27 Berjanji
28 Berpelukan
29 Perhatian Elvan
30 Kedatangan Inka dan Nabila
31 Tak Bisa Mengelak
32 Trauma
33 Musuh dalam Selimut
34 Masuk Sekolah
35 Cemburu
36 Meminta Izin
37 Pindah rumah
38 Donat Yang tidak bolong
39 Gumancar
40 Sumpahnya Malik
41 Kekesalan Sonia
42 Ketiduran
43 Bunga?
44 Keterpurukan Bunga
45 Pesan Untuk Bunga
46 Ucapan Inka
47 Rasa Penasaran
48 Taruhan
49 Menjenguk Bunga
50 Telpon dari Papa
51 Kembalinya Bunga ke Sekolah
52 Keresahan Hati Keyra
53 Kekesalan Keyra
54 Kemarahan Keyra dan Elvan
55 Pulang Ke Rumah Bunda
56 Berbicara berdua
57 Membangun Kemesraan
58 Keresahan hati Keyra
59 Mengungkapkan Cinta
60 Berhati-hatilah
61 Kedatangan Tamu
62 Mencari Kayu Bakar
63 Jebakan Leo
64 Rencana Leo dan Bimbim
65 Salah orang
66 Menabuh genderang peperangan
67 Rencana El
68 Leo tak Terima
69 Keyra sakit
70 Pingsan
71 Kedatangan Keluarga
72 Kedatangan orang tua
73 Terus mengelak
74 Pengakuan Aden
75 pingsan
76 Pemilik rumah sakit
77 Mengungkapkan rasa
78 Kedatangan para sahabat
79 Bunga!
80 Keadaan Bunga
81 Kemarahan Remon
82 Ungkapan perasaan
83 Menantu dan mertua
84 Amel dan Keyra
85 Sudah Mentok
86 Perasaan Malik
87 Makan bersama
88 Cerita Bunga
89 Berita tentang Bunga
90 Menghadap Kepala sekolah
91 Terungkap
92 Ketakutan
93 Ke Cafe
94 Meminta maaf
95 Cemburu
96 Dimana Keyra?
97 Terkejut
98 Sadar
99 Kembali Pulang
100 Lakukanlah
101 Jiwa Sosial
102 Keyra yang pucat
103 Keyra muntah
104 Sensitif
105 Sah
106 Kesedihan Bunga
107 Keanehan Keyra
108 Semakin Aneh
109 Bau Domba
110 Tidak ada kenyangnya
111 Keyra Menghilang
112 Balas dendam
113 Keyraaaaa
114 Keyra dan Elvan
115 Belum sadar
116 Berita Baik
117 Rasa Bahagia
118 Akhir Bahagia
119 Masalah terselesaikan
120 Rencana Bunda Shinta
121 Dia kenapa?
122 Acara Syukuran
123 Memaksa
124 Hanya boleh merindukan ku
125 Siapa?
126 Kedatangan Dua pria
127 Harapan Nabila
128 Akhirnya Launching
129 Kedatangan Doni
130 Hari yang membahagiakan
131 Akhir kisah
Episodes

Updated 131 Episodes

1
Awal Cerita
2
Kawin Nikah
3
Toa pasar
4
Obrolan Receh
5
Semoga Berjodoh
6
Di jodohkan
7
Demi Ayah dan Bunda
8
Tidak biasa
9
Awal pertemuan
10
Syarat
11
Membatalkan Pernikahan
12
Meminta maaf
13
Kembali mengajukan syarat
14
Sah
15
Nasehat Bunda
16
Kebersamaan seorang adik kakak
17
Keputusan Keyra
18
Do'a Keyra?
19
Pahala untuk Isteri
20
Kunjungan Keyra dan Kawan-kawan
21
Keyra dan Para Sahabat
22
Sisi lain Keyra
23
Gengsi
24
Ancaman El
25
Terkejut
26
Pura-pura
27
Berjanji
28
Berpelukan
29
Perhatian Elvan
30
Kedatangan Inka dan Nabila
31
Tak Bisa Mengelak
32
Trauma
33
Musuh dalam Selimut
34
Masuk Sekolah
35
Cemburu
36
Meminta Izin
37
Pindah rumah
38
Donat Yang tidak bolong
39
Gumancar
40
Sumpahnya Malik
41
Kekesalan Sonia
42
Ketiduran
43
Bunga?
44
Keterpurukan Bunga
45
Pesan Untuk Bunga
46
Ucapan Inka
47
Rasa Penasaran
48
Taruhan
49
Menjenguk Bunga
50
Telpon dari Papa
51
Kembalinya Bunga ke Sekolah
52
Keresahan Hati Keyra
53
Kekesalan Keyra
54
Kemarahan Keyra dan Elvan
55
Pulang Ke Rumah Bunda
56
Berbicara berdua
57
Membangun Kemesraan
58
Keresahan hati Keyra
59
Mengungkapkan Cinta
60
Berhati-hatilah
61
Kedatangan Tamu
62
Mencari Kayu Bakar
63
Jebakan Leo
64
Rencana Leo dan Bimbim
65
Salah orang
66
Menabuh genderang peperangan
67
Rencana El
68
Leo tak Terima
69
Keyra sakit
70
Pingsan
71
Kedatangan Keluarga
72
Kedatangan orang tua
73
Terus mengelak
74
Pengakuan Aden
75
pingsan
76
Pemilik rumah sakit
77
Mengungkapkan rasa
78
Kedatangan para sahabat
79
Bunga!
80
Keadaan Bunga
81
Kemarahan Remon
82
Ungkapan perasaan
83
Menantu dan mertua
84
Amel dan Keyra
85
Sudah Mentok
86
Perasaan Malik
87
Makan bersama
88
Cerita Bunga
89
Berita tentang Bunga
90
Menghadap Kepala sekolah
91
Terungkap
92
Ketakutan
93
Ke Cafe
94
Meminta maaf
95
Cemburu
96
Dimana Keyra?
97
Terkejut
98
Sadar
99
Kembali Pulang
100
Lakukanlah
101
Jiwa Sosial
102
Keyra yang pucat
103
Keyra muntah
104
Sensitif
105
Sah
106
Kesedihan Bunga
107
Keanehan Keyra
108
Semakin Aneh
109
Bau Domba
110
Tidak ada kenyangnya
111
Keyra Menghilang
112
Balas dendam
113
Keyraaaaa
114
Keyra dan Elvan
115
Belum sadar
116
Berita Baik
117
Rasa Bahagia
118
Akhir Bahagia
119
Masalah terselesaikan
120
Rencana Bunda Shinta
121
Dia kenapa?
122
Acara Syukuran
123
Memaksa
124
Hanya boleh merindukan ku
125
Siapa?
126
Kedatangan Dua pria
127
Harapan Nabila
128
Akhirnya Launching
129
Kedatangan Doni
130
Hari yang membahagiakan
131
Akhir kisah

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!