Lontong sayur

Setiap hari nayla rutin menjalani hukumannya.bahkan sudah satu minggu gadis itu membuatkan sarapan untuk bosnya dan menemaninya sampai selasai makan.

Tidak lepas dari sikap adrian yang menyebalkan itu,seakan membuat nayla terus mengelus dadanya.

"Kenapa rasanya pedas.apa kau sengaja mau membuatku sakit perut.hahh?."ketus adrian yang tengah mencicipi lontong sayur.

"Perasaan tidak pedas pak,apa mungkin bapak sedang sariawan jadi sedikit pedas buat bapak.?"saut nayla.ia ingat betul saat memasak sayur tadi hanya memakai satu cabai,jadi mana mungkin rasanya akan pedas.

"Enak saja kau bilang saya sariawan.kau tau saya tidak suka pedas,harusnya kau bertanya dulu."decak adrian dengan nada tinggi.

Nayla mendengus kesal.ia menghela nafasnya agar bisa lebih sabar lagi menghadapi sikap temperamen bosnya. mungkin nasibnya menjadi bawahan memang selalu saja membuatnya serba salah.

Tok tok..

Adrian mengarahkan pandangannya pada pintu."Masuk.."suruhnya.

Ternyata kedua sehabatnya putra dan deki.mereka memasuki ruangan besar itu dengan menatap heran pada adrian dan nayla yang tengah menekuk wajah mereka.

"Kenapa dengan kalian,kenapa wajah kalian seperti jeruk asem gitu?."tanya deki sambil ikut duduk di sofa.

"Sepertinya mereka baru saja melakukan rutinitas kegiatan pagi mereka.!"kata putra yang ikut mendaratkan pantatnya di samping deki,matanya tertuju pada lontong sayur di atas meja depan mereka.

Putra mengetahui dari istrinya jika nayla tengah di hukum dua minggu untuk membuatkan adrian sarapan.

"Kamu lihat saja ki,sejak kapan si batu galon ini makan lontong sayur.!"timpah putra mengarahkan pandangan mereka pada lontong sayur.

Deki yang ikut melihat ada lontong sayur di meja sontak menjadi tertawa.pasalnya mereka tau betul jika adrian tidak menyukai jenis makanan yang satu itu.

"Hahahaha..pantas saja wajahnya asam gitu,seperti jeruk peras."ledek deki.

"Hahahaha.."putra dan deki tertawa lucu melihat raut wajah adrian yang biasanya arogan kini malah melembung pecut.

Sedangkan nayla tercengang mendengar ucapan mereka.ia tidak tau kalau adrian ternyata tidak menyukai lontong sayur.pantas saja adrian bilang pedas mungkin itu hanya alasannya saja padahal adrian memang tidak menyukainya.

"kenapa dia tidak bilang kalau dia tidak suka makan lontong sayur..!"batin nayla.

"Kalian pikir lucu hah..lebih baik kalian keluar.menggangguku saja."umpat adrian menatap horor pada kedua sehabatnya yang tengah menertawakannya.

"Wah wah..jadi kita mengganggu ni,apa jangan jangan kalian memang ada hubungan,sepertinya kalian terlihat sangat malu hahaha.."galak tawa putra meledeki adrian dan nayla hingga wajah keduanya menjadi gugup.

"Kamu benar put.kedatangan kita selalu saja mengganggu pendekatan mereka.mungkin si batu galon ini ingin melanjutkan sesuatu yang tertundanya hahaha.."deki semakin jahil dengan omongannya yang sudah ngaur.

Mereka berhasil membuat wajah adrian dan nayla memerah seperti kepiting rebus,kenapa rasanya begitu malu buat adrian dan nayla.

"Sudah sana,sekarang kamu keluar!."ketus adrian menyuruh nayla keluar dengan mengibaskan tangannya.ia tidak mau kedua sehabatnya terus meledekinya.

"Baik pak.saya permisi."balas nayla membungkukan sedikit badannya dan bergegas pergi.

"Dari pada lontongnya mubajir.lebih baik aku yang makan kebetulan perutku sedang lapar."celetoh deki sambil mengambil kotak makan yang berisi lontong sayur tanpa minta izin dia langsung melahapnya.

"Hhemmm..enak banget.benar benar mantap.!"ledek deki menjempolkan jarinya.

"Dasar rakus."decak adrian membuat putra dan deki kembali tertawa."hahaha.."

Ttlett.tlettt..suara ponsel adrian menghentikan tawa kedua sehabatnya.membuat adrian cepat mengambilnya dari balik saku jasnya.

"Hallo pah."

"Adrian.apa kamu belum bertemu juga dengan rosa.?"

"Kenapa papa lagi lagi membahas masalah itu,apa tidak ada yang lain."acuh adrian.

"Papa sedang serius.kemarin om arman telepon papa katanya kalian belum bertemu juga."

"Adrian sibuk pah."

"Jangan banyak alasan kamu.papa tidak mau tau nanti malam temui dia di star cafe.jangan sampai membuat papa marah."geram wira yang terdengar tegas.

Adrian mendengus kesal papanya selalu saja mengaturnya seperti anak kecil.ia langsung mengakhiri teleponnya begitu saja lalu mengusap kasar wajahnya.

"Kenapa wajah asammu berubah menjadi lecek ada apa?"tanya deki yang sudah berhasil menghabiskan lontong sayurnya.

"Kalian tau.papa menjodohkan ku dengan rosa."jelas adrian dengan raut kekesalannya.

"Maksudmu rosa si gadis manja itu."tanya putra dia ingat betul jika wanita itu memang mengejar adrian sejak sekolah dulu.

Adrian mengangguk sebagai jawaban.

"Lalu kau lagi lagi menolaknya."selidik deki menaikan sebelah alisnya.

"Jelas aku tidak menyukai wanita manja seperti dia."ketus adrian.

"Lalu wanita seperti apa yang kau sukai.seperti sekertarismu itu."putra kembali menggoda adrian dengan pertanyaannya.

Jelas adrian langsung menatapnya dengan tatapan menghunus.walau adrian sendiri tidak tau perasaan apa yang selalu mengganggu pikirannya tapi dia tidak ingin jika kedua sehabatnya mengetahuinya.

"Tidak."elaknya.

"Benar kau tak menyukainya.kalau tidak maka peluangku akan sangat besar."ucap deki penuh kejahilan dia ingin melihat bagaimana ekspresi si wajah arogan itu.

"Apa maksudmu.?"tatap adrian pada deki.

Putra yang paham dengan maksud deki ikut membantu."Apa kau tak tau kalau deki ini menyukai sekertaris cantikmu itu."bohongnya pada adrian.

Sedangkan deki hanya manggut manggut kepalanya saja sambil tersenyum.

Sekilas adrian melihat deki yang mengangguk lalu ia memalingkan wajahnya ke depan.ntahlah bagaimana perasaannya saat ini yang jelas ia sangat kesal mendengar deki menyukai nayla.

"Terserah kau aku tidak menyukainya."sahut adrian,ntah ucapannya benar atau tidak.

"Baguslah kalau begitu aku akan coba mendekatinya."ucap deki tersenyum jahil.

***

Jam kerja kini sudah selesai nayla segera merapihkan mejanya dan besiap siap untuk pulang.seketika terdengar notifikasi dari handphonenya,ia langsung membacanya.

"Temui aku di star cafe sekarang jika kau menginginkan keluargamu baik baik saja.jika kau tidak datang jangan salahkan aku jika sesuatu terjadi pada mereka."

"Siapa yang mengirim pesan ini.apa reno?tapi mana mungkin dia tega mencelakai ibu dan raka.apa ini orang suruhan keluarganya?"gumam nayla bertanya sendiri setelah membaca pesan tersebut.

Tanpa berpikir lama nayla segera menuruti perintah si pengirim pesan itu,ia menuju star cafe untuk menemui seseorang yang baru saja mengiriminya pesan dengan apapun resiko yang akan ia hadapi,karna nayla tidak ingin jika sesuatu benar terjadi pada keluarganya.

***

Lagi lagi adrian harus menemui rosa,gadis manja yang terus mengejarnya.hatinya pernah sakit karna seorang wanita yang mengkhianatinya jadi tidak mudah bagi adrian untuk membuka kembali perasaannya.apalagi dengan gadis cengeng dan manja seperti rosa.

"Rasanya malas sekali menemuinya."kata adrian yang sudah berada di dalam mobil.

"Saya tau pak.tapi menurut saya bapak temui saja dulu dari pada tuan wira nanti marah.bukankah perjodohannya bisa di batalkan jika bapak tidak juga merasa cocok dengannya."sahut abril yang pokus menyetir.

"Kenapa papa tidak menjodohkannya saja padamu."dengus adrian pada abril.

"Bapak ini gimana,putranya tuan wira itu kan bapak jadi jelas bapak yang di jodohkannya."saut abril tanpa menoleh.andai memang abril yang di jodohkan maka ia tidak akan menolak meskipun rosa gadis manja tapi dia mempunyai wajah cantik.

Obrolan mereka membawa mereka sampai ke star cefe,meskipun dengan berat hati adrian terpaksa turun dan menemui rosa sedangkan abril memarkirkan mobilnya dan menunggunya.

Adrian yang masih memakai setelan kerjanya di tambah kaca mata hitam yang menutupi matanya berjalan dengan penuh wibawa memasuki star cafe yang membuat para pelayan wanita terpesona dengan ketampanan wajahnya.sungguh pemandangan yang membuat kaum hawa menatap kagum dengannya.

Tidak lepas dari senyuman seorang wanita yang sejak tadi sudah menunggunya.hatinya begitu bahagia karna impiannya untuk bertemu dengan pria incarannya akhirnya terkabul.

"Apa kau masih mengingatku.?"tanya rosa sambil tersenyum begitu adrian sudah duduk di depannya.

"Khemm aku ingat."balas adrian dengan melepaskan kaca mata hitamnya.

"Kamu tau kita sudah lama banget tidak bertemu.bagaimana denganmu sekarang?apa kau sudah mempunyai kekasih.?"tanya rosa antusias,berharap mendapat jawaban yang menyenangkan hatinya.

"Aku sama sekali tidak memikirkan hal itu."jawab adrian yang masih terlihat jutek.tapi setidaknya membuat rosa lega mendengarnya.

"Apa kau menyuruh papamu untuk menelpon papaku dan mengatur pertemuan ini.?"tanya adrian to the poin.

Rosa tertegun mendengar pertanyaan yang di lontarkan adrian.walaupun memang jawabannya ia.

"kenapa ka adrian bertanya seperti itu?apa ka adrian tidak menyukai pertemuan kita ini?."rosa malah balik bertanya.

"Aku tidak suka yang basa basi.aku menemuimu karna di suruh papa dan kalau bukan karnanya aku malas datang ke sini."ucap adrian tanpa rasa bersalah atas ucapannya.

Rosa tak habis pikir pria yang sangat dia rindukan selama ini ternyata bisa berbicara seperti itu padanya.mata rosa mulai berkaca kaca menahan rasa kekecewaannya atas ucapan adrian.

"Jadi ka adrian tidak suka dengan pertemuan kita ini.?"tanya rosa dengan nada sedikit bergetar.

"Aku hanya tidak suka dengan cara orang tua kita,menurutku terlalu kuno,aku sudah mengenalmu sejak sekolah dulu lantas kenapa mereka harus ikut campur urusan kita."

"Mungkin mereka hanya ingin yang terbaik untuk anak anaknya."lirih rosa menahan tangisnya.

"Kebaikan apa.sejak dulu aku sudah menganggapmu teman jadi tidak perlu mereka repot repot seperti ini.aku bisa menemuimu sendiri jika aku mau."ucap adrian tanpa beban.

Ternyata adrian kini benar berubah menjadi kaku,hati rosa begitu sakit mendengar adrian dari dulu hingga sekarang selalu saja menganggapnya teman.apa tidak ada peluang sedikit pun untuk rosa masuk ke dalam hatinya?rosa sudah tidak kuat lagi untuk membendung air matanya.

"Maaf ka jika aku sudah mengganggu waktumu."ketus rosa sambil berdiri dan meninggalkan adrian sembari menangis.

Namun adrian malah masa bodo dengan teman SMA nya itu.mamang sejak dulu wanita itu manja dan protektif.

Saat adrian hendak bangun dari duduknya ia melihat pria yang tidak ia sukai beberapa hari ini.ya siapa lagi jika bukan reno yang datang membawa sebuket bunga mawar putih.

Adrian mungurungkan niatnya dia merasa penasaran dengan seseorang yang tengah di tunggu reno.

Sepuluh menit sudah adrian menunggu, tapi masih belum terlihat siapa yang pria itu tunggu,hingga adrian hendak kembali berdiri namun pandangannya menangkap sosok gadis yang sering muncul di kepalanya.ia melihat nayla yang berdiri di dekat kasir,gadis itu seperti sedang mencari seseorang.

Adrian segera duduk kembali ia menghalangi wajahnya menggunakan buku menu yang ada di atas meja agar dirinya tidak di kenali oleh nayla.

"Ngapain dia kesini.apa dia mau menemui laki laki itu lagi.awas saja jika ia."gerutunya dalam hati.

Episodes
1 Interview
2 keterima kerja
3 Bisa bertahan.
4 Siapa laki laki itu?
5 kau tau siapa saya?
6 Ada yang tidak mau di ganggu
7 Gara gara mama
8 Keluar dari keluarga.
9 Si batu galon
10 Jangan membantah
11 Memakanmu
12 Memikirkan nayla
13 Tidak takut gendut
14 Ruang makan
15 Hutang
16 Ingin hidup tenang
17 Hukuman
18 Nasi goreng
19 Lontong sayur
20 Menangislah
21 Apa sesakit itu?
22 Cemburu
23 Aku mencintainya.
24 Bisa kamu suapin saya?
25 Melupakan nayla
26 Mengkhianati cintaku.
27 Calon istri
28 Nayla akan jatuh ke pelukannya.
29 Senyuman itu hanya untukku
30 Mencium pipi nayla.
31 Untung saja saya mencintaimu
32 Dasar gadis tak berterima kasih
33 Menculik
34 Kepergok nayla
35 Saya akan membantumu.
36 Calon istri.
37 Aku sangat mencintaimu
38 Mengkhawatirkan nayla
39 Dia kekasihku
40 Menjaga nayla
41 Menepati janjinya
42 Ciuman pertama
43 Kembalinya dimas
44 Nayla adalah kekasihku
45 Kejelasan hubungan
46 Mengungkapkan perasaan
47 Makan malam romantis
48 Calon menantu
49 Secepatnya melamarmu
50 Berjanjilah
51 Masa lalu arman
52 Do you want to marry me
53 Sebuah kebenaran
54 Melindungimu
55 Aku beruntung mencintaimu
56 Wanita itu karin
57 Wanita dalam angan angan
58 Bertemunya lastri
59 Di mana anakku
60 Terpesona
61 Merasa tersanjung
62 Nayla hilang
63 Madam olive
64 Tempat hiburan malam.
65 Siapa nayla sebenarnya?
66 Nayla putrimu
67 Sebuah kenyataan
68 Kembali ugal ugalan
69 Pembalut
70 Kedatangan karin
71 Menjaga jarak
72 Kau bukan anak kandung
73 Siapa ibu kandungku
74 Kedua bodyguard
75 Pengakuan dimas
76 Kedatangan key
77 Merelakanmu
78 Tulus
79 Aku masih perduli padamu
80 Menjodohkan
81 Tidak akan membiarkan nayla kembali padanya
82 Terbakar api cemburu
83 Mengorbankan dirinya.
84 Surat pengunduran diri.
85 Jangan pancing kemarahanya
86 Hal konyol
87 Kapan kau melamar nayla
88 Lebih indah bila bersamamu
89 Patung dua manusia
90 Salah jalan
91 Di culik
92 Kenyataan reno.
93 Menyelamatkan nayla
94 Salah kirim
95 Setuju menikah
96 Fitting gaun pengantin
97 Undangan
98 Menyesali
99 Dia bukanlah anak kandung
100 Perkelahian
101 Masih mencintaimu
102 Om adalah papamu
103 Acara ijab kobul
104 Darah kotor.
105 Tembakan
106 Cinta tak terbalas
107 Kekecewaan lastri
108 Pertemuan kedua dimas.
109 Edisi dimas dan nara
110 Katakan sejujurnya
111 Membatalkan rencana pernikahan.
112 Gantung diri
113 Pertemuan dimas dengan mahendra
114 Kembali untukmu
115 Kepikiran
116 perjuangan
117 Apa tidak ada ketertarikan.
118 Wanita itu mengusik kepalaku
119 Aku akan menciummu
120 Aku mau menjadi suamimu
121 Melupakan adrian
122 Pernikahan nara dan dimas.
123 Apa kau tulus mencintaiku
124 Kita bersaudara
125 Hamili saja nayla
126 Malam yang romantis
127 Sampai di sini perjuangan kamu
128 Bencana gempa
129 Hilangnya nayla
130 Persiapkan pernikahan
131 Kangen
132 Pernikahan
133 ciri orang hamil
134 Menunggu
135 Kabar bahagia
136 Adrian yang panik
137 Semur jengkol
138 Perhatian adrian
139 Jus mangga
140 Memanjat pohon.
141 Selalu serba salah
142 Melepaskan
143 Edisi reno dan karin.
144 Kecelakaan key
145 Cemburu
146 Kabar dari putra
147 Kedatangan reno dan karin
148 Mogok makan
149 Adrian yang dingin.
150 Cerita adrian
151 Aku suaminya
152 Setangkai bunga.
153 Tidak memberi jatah
154 Akhir episode
Episodes

Updated 154 Episodes

1
Interview
2
keterima kerja
3
Bisa bertahan.
4
Siapa laki laki itu?
5
kau tau siapa saya?
6
Ada yang tidak mau di ganggu
7
Gara gara mama
8
Keluar dari keluarga.
9
Si batu galon
10
Jangan membantah
11
Memakanmu
12
Memikirkan nayla
13
Tidak takut gendut
14
Ruang makan
15
Hutang
16
Ingin hidup tenang
17
Hukuman
18
Nasi goreng
19
Lontong sayur
20
Menangislah
21
Apa sesakit itu?
22
Cemburu
23
Aku mencintainya.
24
Bisa kamu suapin saya?
25
Melupakan nayla
26
Mengkhianati cintaku.
27
Calon istri
28
Nayla akan jatuh ke pelukannya.
29
Senyuman itu hanya untukku
30
Mencium pipi nayla.
31
Untung saja saya mencintaimu
32
Dasar gadis tak berterima kasih
33
Menculik
34
Kepergok nayla
35
Saya akan membantumu.
36
Calon istri.
37
Aku sangat mencintaimu
38
Mengkhawatirkan nayla
39
Dia kekasihku
40
Menjaga nayla
41
Menepati janjinya
42
Ciuman pertama
43
Kembalinya dimas
44
Nayla adalah kekasihku
45
Kejelasan hubungan
46
Mengungkapkan perasaan
47
Makan malam romantis
48
Calon menantu
49
Secepatnya melamarmu
50
Berjanjilah
51
Masa lalu arman
52
Do you want to marry me
53
Sebuah kebenaran
54
Melindungimu
55
Aku beruntung mencintaimu
56
Wanita itu karin
57
Wanita dalam angan angan
58
Bertemunya lastri
59
Di mana anakku
60
Terpesona
61
Merasa tersanjung
62
Nayla hilang
63
Madam olive
64
Tempat hiburan malam.
65
Siapa nayla sebenarnya?
66
Nayla putrimu
67
Sebuah kenyataan
68
Kembali ugal ugalan
69
Pembalut
70
Kedatangan karin
71
Menjaga jarak
72
Kau bukan anak kandung
73
Siapa ibu kandungku
74
Kedua bodyguard
75
Pengakuan dimas
76
Kedatangan key
77
Merelakanmu
78
Tulus
79
Aku masih perduli padamu
80
Menjodohkan
81
Tidak akan membiarkan nayla kembali padanya
82
Terbakar api cemburu
83
Mengorbankan dirinya.
84
Surat pengunduran diri.
85
Jangan pancing kemarahanya
86
Hal konyol
87
Kapan kau melamar nayla
88
Lebih indah bila bersamamu
89
Patung dua manusia
90
Salah jalan
91
Di culik
92
Kenyataan reno.
93
Menyelamatkan nayla
94
Salah kirim
95
Setuju menikah
96
Fitting gaun pengantin
97
Undangan
98
Menyesali
99
Dia bukanlah anak kandung
100
Perkelahian
101
Masih mencintaimu
102
Om adalah papamu
103
Acara ijab kobul
104
Darah kotor.
105
Tembakan
106
Cinta tak terbalas
107
Kekecewaan lastri
108
Pertemuan kedua dimas.
109
Edisi dimas dan nara
110
Katakan sejujurnya
111
Membatalkan rencana pernikahan.
112
Gantung diri
113
Pertemuan dimas dengan mahendra
114
Kembali untukmu
115
Kepikiran
116
perjuangan
117
Apa tidak ada ketertarikan.
118
Wanita itu mengusik kepalaku
119
Aku akan menciummu
120
Aku mau menjadi suamimu
121
Melupakan adrian
122
Pernikahan nara dan dimas.
123
Apa kau tulus mencintaiku
124
Kita bersaudara
125
Hamili saja nayla
126
Malam yang romantis
127
Sampai di sini perjuangan kamu
128
Bencana gempa
129
Hilangnya nayla
130
Persiapkan pernikahan
131
Kangen
132
Pernikahan
133
ciri orang hamil
134
Menunggu
135
Kabar bahagia
136
Adrian yang panik
137
Semur jengkol
138
Perhatian adrian
139
Jus mangga
140
Memanjat pohon.
141
Selalu serba salah
142
Melepaskan
143
Edisi reno dan karin.
144
Kecelakaan key
145
Cemburu
146
Kabar dari putra
147
Kedatangan reno dan karin
148
Mogok makan
149
Adrian yang dingin.
150
Cerita adrian
151
Aku suaminya
152
Setangkai bunga.
153
Tidak memberi jatah
154
Akhir episode

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!