Ruang makan

"Tidak.untuk apa takut,lagi pula badan saya memang seperti ini biarpun saya banyak makan.itu yang patut saya syukuri."jawab nayla dengan santai.

Adrian menggelengkan kepalanya mana mungkin gadis berbadan kecil itu bisa menampung makanan sebanyak itu menurutnya.

"Bapak gak di habisi makannya.?"tanya nayla ketika melihat adrian yang tidak meneruskan makannya.

"Saya sudah kenyang.cepat habisi makananmu.kita balik ke jakarta."kata adrian.

Setelah selesai mengisi perut mereka.mereka segera kembali masuk ke mobil dan kendaraan beroda empat itu kembali melaju menuju jakarta.

Sepanjang jalan adrian sibuk dengan tab di tangannya begitu juga dengan nayla yang sibuk mengetik pesan untuk memberi kabar kepada sang ibu agar tidak mengkhawatirkannya.

Merasa matanya mulai mengantuk nayla menyandarkan kepalanya ke bangku. rasanya ingin segera dia menjatuhkan tubuhnya di atas ranjangnya.

"Maaf pak kita akan kemana?apa kita mengantarkan nona nayla terlebih dulu atau langsung balik ke rumah?."tanya abril tanpa menengok ke belakang.

Adrian yang masih sibuk dengan tab nya menoleh ke sebelahnya,di lihatnya nayla yang sudah tertidur pulas.dan lihatlah kenapa gadis ini begitu cantik saat tertidur di tambah bulu matanya yang lentik dan bibirnya yang mungil yang seolah olah menjadi pusat perhatiannya.tanpa di sadari adrian tersenyum menatapnya.

"kita antarkan dia dulu.!"jawabnya.

"Tapi pak,kita kan tidak tau di mana rumahnya?."tanya lagi abril dengan menoleh ke belakang.

"Cihh.aku hampir lupa."guman adrian menepuk jidatnya sendiri.

Adrian sendiri tidak tau di mana rumahnya,apa dia harus membangunkannya.tapi rasanya adrian tidak tega untuk membangunkannya. ntahlah dia tidak ingin mengganggu waktu tidur wanita yang balakangan ini mengganggu pikirannya.

"Kita pulang saja.!"jawab adrian yang lebih memilih membawa nayla ke rumahnya dari pada mengganggu waktu tidurnya.

"Tapi bagaimana dengan nona nayla pak?."tanya lagi abril yang berpikir bosnya itu akan tega membiarkan nayla tidur sendiri di dalam mobil.

"Itu urusanku bukan urusanmu."sentak adrian merasa asistennya terlalu banyak bertanya.

"Baik pak."ucap cepat abril yang tidak mau melihat bosnya sampai marah.

Setelah menempuh perjalanan yang cukup jauh akhirnya mobil mereka telah sampai di mansion yang sangat megah dan besar.rumah dengan berlantai empat yang hanya di huni oleh dua orang majikan,empat satpam,satu asisten dua tukang kebun dan sepuluh asisten rumah tangga.

"Bagaimana dengan nona nayla pak?."abril bertanya kembali dengan menoleh ke belakang melihat nayla yang masih terlelap tidur."Apa kita biarkan dia di sini?atau saya akan menggendongnya masuk ke dalam.?"lanjutnya dengan enteng.

Entah mendengar abril yang akan menggendongnya.kenapa ada rasa tidak suka di benak adrian bahkan rasa panas menjular di tubuhnya,membuatnya spontan menatap horor pada abril.

Abril nampak shock melihat tatapan adrian yang membuatnya sedikit takut.

"Maaf pak.!"abril menundukan kepalanya.

Adrian segera keluar dan berjalan memutari belakang mobil,membuka pintu di mana nayla tertidur.begitu terkejutnya abril melihat adrian yang menggendong nayla layaknya seperti princces.

"Cepat buka kan pintu!."perintah adrian yang melihat abril hanya berdiri diam.

Abril segera membuka pintu rumah dan mengikuti kemana langkah adrian.dalam hatinya abril terus bertanya,bagaimana bisa adrian terlihat marah di saat dirinya menawarkan diri untuk menggendong nayla.bahkan adrian yang lebih memilih untuk menggendongnya.

Apa saat ini bosnya sudah jatuh cinta pada sekertarisnya?atau karna apa?abril berharap semoga saja benar.

Adrian membaringkan nayla di kasur king size kamar ruang tamu dengan sangat hati hati agar tidak mengganggu tidurnya,lalu adrian menatap heran pada asistennya yang mengikutinya sampai ke dalam kamar.

"Ngapain kamu di situ,cepat keluar!."pekiknya mengusir abril.

"Baik pak."abril menurut dan melangkah keluar.

"Berat sekali gadis ini,pantas saja makannya banyak."gumam adrian.

Ia memperhatikan wajah pulas nayla yang terlihat damai dan mencoba duduk di pinggiran tempat tidur untuk merapihkan anak rambut yang menutupi matanya.seketika tubuh nayla menggeliat menghadap ke arah di mana adrian duduk hingga membuat adrian jadi lebih mudah menatapnya.

"Kenapa aku jadi sering memikirkanmu?rasa apa ini?aku pikir sepertinya aku tidak mungkin jatuh cinta padamu."batin adrian masih terus memandangi wajah cantik nayla.

Selintas bayangan wajah karin muncul di kepalanya.wanita yang sudah sepenuh hati adrian curahkan cintanya pada wanita itu namun ternyata hanya menghancurkan dirinya.

Ya kenangan yang begitu sangat menyakiti hatinya yang meninggalkan luka yang sangat menjijikan baginya.

Adrian tidak mau berlama lama mengingat hal yang sudah membuatnya hancur.ia segera berdiri dan meninggalkan kamar itu.

***

Setelah mendapat pesan dari nayla,lastri memutuskan untuk istirahat di kamarnya hingga dia tertidur.namun saat larut malam lastri harus terbangun karna rasa hausnya,dia berjalan menuju dapur untuk mengambil segelas air minum yang langsung di teguk olehnya.

Setelah itu lastri kembali menuju kamarnya namun saat berada di depan kamar nayla kakinya berhenti melihat lampu kamar yang masih gelap,perihal lastri tau betul jika nayla takut gelap jadi setiap tidur lampunya pasti dalam keadaan nyala.

"Kenapa lampunya masih gelap.apa nayla belum pulang.?"gumamnya.

Di putarnya knop pintu kamar itu.

"Nayy.."panggilnya.

Tapi tak ada sahutan dari dalam kamar, lastri mencoba masuk dan menyalakan lampunya ternyata memang benar nayla tidak ada.

Seketika di tengoknya jam dinding yang sudah menunjukan jam satu.hatinya langsung menjadi cemas memikirkan nayla yang belum pulang.

"Kemana anak itu,kenapa belum pulang juga."lirihnya.

Segera lastri mengambil hp nya dan mencoba menghubungi nayla tapi sudah berkali kali tetap tidak bisa.perasaannya semakin gelisah ia terus mundar mandir di ruang tamu dengan menggenggam ponselnya.

Di lihatnya lagi jam dindingnya yang sudah menunjukan pukul 02.00

"Bagaimana ini,kemana kamu nay?kenapa hpmu tidak juga bisa di hubungi..?"lastri terlihat sangat cemas.ia sudah duduk berdiri duduk lagi dan berdiri lagi.tapi belum juga kelihatan putrinya pulang.

"Apa ini ada hubungannya dengan reno?"tukasnya pada dirinya sendiri.di lihatnya lagi jam yang sudah menunjukan jam 02.30."kemana si kamu nay."gumamnya lagi.

Rasa cemasnya membuat lastri sedikit lelah untuk berpikir,ia menyandarkan kepalanya pada sebuah kursi sehingga lambat laun matanya mulai sayup dan membawanya ke alam tidur.

...---------------...

Sebuah sinar menyelinap melalui celah jendela,burung burung mulai menari ke sana ke sini dan sepasang mata mulai terbuka perlahan,mengamati sekeliling ruangan."di mana aku..?"nayla terkejut mengetahui dirinya ternyata bukan di kamarnya.

Dia segera bangun mengamati isi kamar yang besar dengan sebuah jendela yang terpapang jelas melihat indahnya pemandangan luar dari atas.

"Ibu.."lirihnya,orang pertama yang ada di pikiran nayla saat ini yaitu ibunya yang pasti sangat menghawatirkannya.ia harus segera mengabari kembali ibunya namun di mana tasnya kenapa tidak ada.

"Bagaimana aku bisa mengabari ibu jika hp ku tidak ada."gumamnya menghela nafasnya.

Nayla segera beranjak,ia memperhatikan seisi kamar ntah di mana saat ini ia berada.dengan kebingungannya ia memutuskan untuk keluar dari kamar itu agar dirinya tau dimana ia saat ini.

Sungguh rumah yang menakjubkan baginya begitu mewah dan besar jika di bandingkan dengan rumahnya mungkin besarnya dua puluh kali lipat.perlahan nayla berjalan memperhatikan setiap isi ruangan tapi ia tidak menemukan sebuah petunjuk sama sekali bahkan fhoto pun tidak ada."bagaimana aku bisa tau rumah siapa ini?.gumamnya sendiri.

"Maaf non sudah bangun?."kata seorang wanita paruh baya yang membuat nayla terlonjak kaget.

Nayla mengatur nafasnya sejanak"ibu siapa.?"tanyanya.

"Saya minah.panggil saja bi minah."jelas minah memperkenalkan dirinya."Ini baju ganti buat non,setelah itu non di tunggu di ruang makan untuk sarapan."ucapnya lagi.

"Maaf bu.eh bi minah kalau boleh tau siapa majikan bi minah?kenapa aku bisa ada di sini.?"tanya nayla sembari mengambil pakaian yang di berikan bi minah.

"Tuan adrian non.!"jawab bi minah.

Nayla membelalakan matanya,ia jadi ingat kalau semalam memang dirinya sempat tertidur di mobilnya.

"Laki laki itu kenapa tidak mengajakku pulang?kenapa malah membawaku ke rumahnya."Gumamnya dalam hati.

"Non kenapa diam?apa non tidak apa apa?."tanya lagi bi minah yang melihat nayla terdiam.

"Aahh tidak bi,aku tidak apa apa.baiklah aku akan segera ke ruang makan."kata nayla lalu kembali masuk ke kamar untuk membersihkan dirinya terlebih dulu.

***

"Apa dia sudah bangun bi.?"tanya adrian pada bi minah.seorang asisten rumah tangga yang lebih lama bekerja di banding asisten lainnya.

"Sudah tuan,dan saya sudah memberinya baju ganti."jawabnya.

Adrian hanya mengangguk.perihal tadi pagi pagi sekali ia menyuruh bi minah untuk mengambil baju yang ada di lemari almarhum mamahnya.

"Bi tolong carikan baju yang cocok di lemari mamah untuk sekertarisku yang berada di kamar tamu dan berikan kepadanya."perintah adrian yang tau betul postur badan nayla tidaklah jauh berbeda dari mamahnya.

"Baik tuan."jawab bi minah.

***

Setelah kegiatan mandinya selasai nayla duduk di meja rias ia hanya memakai pelembab serta lifstik berwarna pink natural,mambuatnya terlihat cantik alami dengan kulit putihnya.

"Baju ini sangat pas sekali di tubuhku."ucapnya tersenyum sambil berdiri dan bercermin di depan meja rias.

Dia segera keluar menuju ruang makan sesuai intruksi bi minah.tapi begitu besar rumahnya membuat nayla sulit menemui ruang makan yang di maksud bi minah tadi.

"Maaf non,non cari apa.?tanya asisten rumah tangga yang lain.

"Aku mencari ruang makan,di mana?."jawab nayla yang bingung tidak juga menemukan ruangan itu.

"Oohh..mari saya antar non."ajaknya lalu melangkah di ikuti nayla di belakangnya.

Episodes
1 Interview
2 keterima kerja
3 Bisa bertahan.
4 Siapa laki laki itu?
5 kau tau siapa saya?
6 Ada yang tidak mau di ganggu
7 Gara gara mama
8 Keluar dari keluarga.
9 Si batu galon
10 Jangan membantah
11 Memakanmu
12 Memikirkan nayla
13 Tidak takut gendut
14 Ruang makan
15 Hutang
16 Ingin hidup tenang
17 Hukuman
18 Nasi goreng
19 Lontong sayur
20 Menangislah
21 Apa sesakit itu?
22 Cemburu
23 Aku mencintainya.
24 Bisa kamu suapin saya?
25 Melupakan nayla
26 Mengkhianati cintaku.
27 Calon istri
28 Nayla akan jatuh ke pelukannya.
29 Senyuman itu hanya untukku
30 Mencium pipi nayla.
31 Untung saja saya mencintaimu
32 Dasar gadis tak berterima kasih
33 Menculik
34 Kepergok nayla
35 Saya akan membantumu.
36 Calon istri.
37 Aku sangat mencintaimu
38 Mengkhawatirkan nayla
39 Dia kekasihku
40 Menjaga nayla
41 Menepati janjinya
42 Ciuman pertama
43 Kembalinya dimas
44 Nayla adalah kekasihku
45 Kejelasan hubungan
46 Mengungkapkan perasaan
47 Makan malam romantis
48 Calon menantu
49 Secepatnya melamarmu
50 Berjanjilah
51 Masa lalu arman
52 Do you want to marry me
53 Sebuah kebenaran
54 Melindungimu
55 Aku beruntung mencintaimu
56 Wanita itu karin
57 Wanita dalam angan angan
58 Bertemunya lastri
59 Di mana anakku
60 Terpesona
61 Merasa tersanjung
62 Nayla hilang
63 Madam olive
64 Tempat hiburan malam.
65 Siapa nayla sebenarnya?
66 Nayla putrimu
67 Sebuah kenyataan
68 Kembali ugal ugalan
69 Pembalut
70 Kedatangan karin
71 Menjaga jarak
72 Kau bukan anak kandung
73 Siapa ibu kandungku
74 Kedua bodyguard
75 Pengakuan dimas
76 Kedatangan key
77 Merelakanmu
78 Tulus
79 Aku masih perduli padamu
80 Menjodohkan
81 Tidak akan membiarkan nayla kembali padanya
82 Terbakar api cemburu
83 Mengorbankan dirinya.
84 Surat pengunduran diri.
85 Jangan pancing kemarahanya
86 Hal konyol
87 Kapan kau melamar nayla
88 Lebih indah bila bersamamu
89 Patung dua manusia
90 Salah jalan
91 Di culik
92 Kenyataan reno.
93 Menyelamatkan nayla
94 Salah kirim
95 Setuju menikah
96 Fitting gaun pengantin
97 Undangan
98 Menyesali
99 Dia bukanlah anak kandung
100 Perkelahian
101 Masih mencintaimu
102 Om adalah papamu
103 Acara ijab kobul
104 Darah kotor.
105 Tembakan
106 Cinta tak terbalas
107 Kekecewaan lastri
108 Pertemuan kedua dimas.
109 Edisi dimas dan nara
110 Katakan sejujurnya
111 Membatalkan rencana pernikahan.
112 Gantung diri
113 Pertemuan dimas dengan mahendra
114 Kembali untukmu
115 Kepikiran
116 perjuangan
117 Apa tidak ada ketertarikan.
118 Wanita itu mengusik kepalaku
119 Aku akan menciummu
120 Aku mau menjadi suamimu
121 Melupakan adrian
122 Pernikahan nara dan dimas.
123 Apa kau tulus mencintaiku
124 Kita bersaudara
125 Hamili saja nayla
126 Malam yang romantis
127 Sampai di sini perjuangan kamu
128 Bencana gempa
129 Hilangnya nayla
130 Persiapkan pernikahan
131 Kangen
132 Pernikahan
133 ciri orang hamil
134 Menunggu
135 Kabar bahagia
136 Adrian yang panik
137 Semur jengkol
138 Perhatian adrian
139 Jus mangga
140 Memanjat pohon.
141 Selalu serba salah
142 Melepaskan
143 Edisi reno dan karin.
144 Kecelakaan key
145 Cemburu
146 Kabar dari putra
147 Kedatangan reno dan karin
148 Mogok makan
149 Adrian yang dingin.
150 Cerita adrian
151 Aku suaminya
152 Setangkai bunga.
153 Tidak memberi jatah
154 Akhir episode
Episodes

Updated 154 Episodes

1
Interview
2
keterima kerja
3
Bisa bertahan.
4
Siapa laki laki itu?
5
kau tau siapa saya?
6
Ada yang tidak mau di ganggu
7
Gara gara mama
8
Keluar dari keluarga.
9
Si batu galon
10
Jangan membantah
11
Memakanmu
12
Memikirkan nayla
13
Tidak takut gendut
14
Ruang makan
15
Hutang
16
Ingin hidup tenang
17
Hukuman
18
Nasi goreng
19
Lontong sayur
20
Menangislah
21
Apa sesakit itu?
22
Cemburu
23
Aku mencintainya.
24
Bisa kamu suapin saya?
25
Melupakan nayla
26
Mengkhianati cintaku.
27
Calon istri
28
Nayla akan jatuh ke pelukannya.
29
Senyuman itu hanya untukku
30
Mencium pipi nayla.
31
Untung saja saya mencintaimu
32
Dasar gadis tak berterima kasih
33
Menculik
34
Kepergok nayla
35
Saya akan membantumu.
36
Calon istri.
37
Aku sangat mencintaimu
38
Mengkhawatirkan nayla
39
Dia kekasihku
40
Menjaga nayla
41
Menepati janjinya
42
Ciuman pertama
43
Kembalinya dimas
44
Nayla adalah kekasihku
45
Kejelasan hubungan
46
Mengungkapkan perasaan
47
Makan malam romantis
48
Calon menantu
49
Secepatnya melamarmu
50
Berjanjilah
51
Masa lalu arman
52
Do you want to marry me
53
Sebuah kebenaran
54
Melindungimu
55
Aku beruntung mencintaimu
56
Wanita itu karin
57
Wanita dalam angan angan
58
Bertemunya lastri
59
Di mana anakku
60
Terpesona
61
Merasa tersanjung
62
Nayla hilang
63
Madam olive
64
Tempat hiburan malam.
65
Siapa nayla sebenarnya?
66
Nayla putrimu
67
Sebuah kenyataan
68
Kembali ugal ugalan
69
Pembalut
70
Kedatangan karin
71
Menjaga jarak
72
Kau bukan anak kandung
73
Siapa ibu kandungku
74
Kedua bodyguard
75
Pengakuan dimas
76
Kedatangan key
77
Merelakanmu
78
Tulus
79
Aku masih perduli padamu
80
Menjodohkan
81
Tidak akan membiarkan nayla kembali padanya
82
Terbakar api cemburu
83
Mengorbankan dirinya.
84
Surat pengunduran diri.
85
Jangan pancing kemarahanya
86
Hal konyol
87
Kapan kau melamar nayla
88
Lebih indah bila bersamamu
89
Patung dua manusia
90
Salah jalan
91
Di culik
92
Kenyataan reno.
93
Menyelamatkan nayla
94
Salah kirim
95
Setuju menikah
96
Fitting gaun pengantin
97
Undangan
98
Menyesali
99
Dia bukanlah anak kandung
100
Perkelahian
101
Masih mencintaimu
102
Om adalah papamu
103
Acara ijab kobul
104
Darah kotor.
105
Tembakan
106
Cinta tak terbalas
107
Kekecewaan lastri
108
Pertemuan kedua dimas.
109
Edisi dimas dan nara
110
Katakan sejujurnya
111
Membatalkan rencana pernikahan.
112
Gantung diri
113
Pertemuan dimas dengan mahendra
114
Kembali untukmu
115
Kepikiran
116
perjuangan
117
Apa tidak ada ketertarikan.
118
Wanita itu mengusik kepalaku
119
Aku akan menciummu
120
Aku mau menjadi suamimu
121
Melupakan adrian
122
Pernikahan nara dan dimas.
123
Apa kau tulus mencintaiku
124
Kita bersaudara
125
Hamili saja nayla
126
Malam yang romantis
127
Sampai di sini perjuangan kamu
128
Bencana gempa
129
Hilangnya nayla
130
Persiapkan pernikahan
131
Kangen
132
Pernikahan
133
ciri orang hamil
134
Menunggu
135
Kabar bahagia
136
Adrian yang panik
137
Semur jengkol
138
Perhatian adrian
139
Jus mangga
140
Memanjat pohon.
141
Selalu serba salah
142
Melepaskan
143
Edisi reno dan karin.
144
Kecelakaan key
145
Cemburu
146
Kabar dari putra
147
Kedatangan reno dan karin
148
Mogok makan
149
Adrian yang dingin.
150
Cerita adrian
151
Aku suaminya
152
Setangkai bunga.
153
Tidak memberi jatah
154
Akhir episode

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!