Sesampainya di kantin mereka segera memesan makanan,nayla tidak bisa berlama lama di kantin karna masih banyak pekerjaan yang harus ia selesaikan.begitu pesanannya datang ia langsung melahapnya.
"Kamu lahap banget nay?."tanya susan sedikit tertawa.
"Hehehe..ia aku memang lapar dan aku juga harus segera melanjutkan pekerjaanku."jawab nayla sembari mengunyah makanannya.
Susan melirik jam yang tertera di lengan tangannya."Masih banyak waktu ko buat istirahat, jadi santailah terlebih dulu.!"
"Tidak bisa,pekerjaanku masih banyak apa lagi pak adrian minta semuanya harus kelar hari ini.aku tidak mau kena omelnya."
Membayangkan wajah galaknya saja sudah menyeramkan bagi nayla,apa lagi mendapat semprotannya pasti akan sangat menakutkan,bisa bisa jantung nayla setengah mati di buatnya.
"Pak adrian memang suka gitu orangnya,maka nya sering gunta ganti sekertaris."ceplos susan tanpa beban.
Nayla yang mendengar tercengang tidak percaya."Maksudnya?."
"Ia.sekertaris yg sebelumnya kebanyakan tidak tahan dengan sikap pak adrian.dan bahkan ada pula yang baru kerja langsung di pecat cuma karna hal sepele."
Jawaban susan mampu membuat nayla sulit menelan salivanya.dirinya berpikir apa nasibnya akan seperti sekertaris sebelumnya di pecat atau justru dirinya yang akan menyerah.
"Tapi tenang lah,di sisi sikapnya yang seperti itu dia sebenarnya orang yang sangat baik."lanjut susan setelah meminum jus alpukatnya.
"Sepertinya kau sangat mengenalnya?apa kau sudah lama bekerja di sini?."tanya nalya.
Susan mengangguk kecil.
"Sudah hampir tiga tahun dan kebetulan pak adrian itu sehabat suamiku,bahkan dia sering berkunjung ke rumahku untuk menemui suamiku.jadi aku sedikit tau tentangnya."ucap susan.
"Tapi mana mungkin orang seperti dia kau bilang baik?."
"Kau sendiri akan tau,asal kau mau mengenalnya lebih dekat."
Bagaimana bisa lebih dekat,kalau baru mengenalnya saja sudah menyeramkan buat nayla,apalagi dengan sikap dingin super galaknya itu membuat nayla jadi tidak yakin orang seperti adrian akan mudah di dekati.
Ingin sekali rasanya nayla melanjutkan obrolannya namun ia ingat akan pekerjaannya yang masih menumpuk,dan harus segera di selesaikan.
"Aku harus segera melanjutkan pekerjaanku,kalau tidak nanti nasibku akan sama seperti sekertaris sebelumnya.."kata nayla yang sudah berdiri dari duduknya.
"Baiklah,semangat.!"susan mengangkat tangannya membentuk tanda semangat untuk nayla,yang di iringi tawa kecil mereka.
***
Di dalam ruangan ceo terlihat adrian begitu serius menerima telepon dari sang papa sambil menyilangkan kakinya di bangku kebesarannya.
"Papa gak bisa atur hidupku,dan berhentilah untuk mengkhawatirkanku urus saja diri papa sendiri."ucap adrian dengan kesal.
"Adrian,jaga bicaramu."bentak wira di sebrang telpon."Papa hanya mau kamu temui dulu rosa setelah itu terserah padamu."lanjutnya terdengar keras.
Adrian mengepalkan sebelah tangannya dan mengusap kasar wajah tampannya.
"Baiklah jika itu maunya papa,tapi tidak untuk sekarang karna aku banyak pekerjaan."ucap adrian yang sudah malas berdebat dengan sang papa.
"Baiklah,papa akan segera kembali jika proyek di sini sudah selesai."kata wira yang saat ini sedang berada di negara kelahirannya singapura.
Adrian segera mengakhiri sambungan teleponnya.sepertinya percuma saja ia menolak perintah sang papa kalau ujungnya pasti sang papa yang akan menang.
"kenapa papa kekeh sekali agar aku menemui rosa,wanita itu hanya teman SMA ku."gumamnya prustasi.
***
Jam saat ini sudah menunjukkan jam 20.30 banyak karyawan yang sudah pulang.namun nayla masih saja pokus untuk menyelesaikan beberapa dokumennya lagi,rasa ngantuk yang ia tahan harus ia simpan terlebih dahulu.
Adrian yang keluar dari ruangannya pandangannya langsung teralih pada nayla yang masih pakus di depan laptop.ia memperhatikan gadis itu dari kejauhan.
"Kenapa wanita itu masih di sini." gumamnya dalam hati.
Nayla mencoba merentangkan kedua tangannya untuk merilekskan badannya, bahkan mulutnya sudah menguap karna rasa ngantuknya.
Ia mencoba menyandarkan kepalanya di atas meja hingga deheman seseorang membuatnya kembali mengangkat kepalanya.
"Khhmmm..kenapa lama sekali selesainya?saya kan minta hari ini,kenapa sampai sekarang belum juga selesai?."
Deg.
Jantung nayla berdetak kencang melihat bosnya yang tiba tiba sudah berdiri di hadapannya,yang hanya di halangi sebuah meja.
Nayla merasa takut jika bosnya akan memarahinya lagi,mungkin nasibnya akan seperti sekertaris sebelumnya.bisa benar benar kiamat dunianya saat ini.
"Maaf pak sebentar lagi,saya akan segera menyelesaikannya.karna tadi saya harus mempelajarinya terlebih dulu."jujurnya.
"Tidak perlu sekarang bereskan barang barangmu."kata adrian dengan nada tinggi.
"Apa?".
"Apa kau tuli?ayo cepat bereskan barang barangmu."
"Apa bapak memecat saya?saya minta maaf pak,saya bakal segera menyelesaikannya sekarang juga."cerocos nayla.
"Chh..siapa memangnya yang mau mecat kamu?apa kamu mau tidur di kantor hahh.?"
Hhuu..nayla merasa lega mendengarnya,ternyata bosnya tidak memecatnya.semuanya di luar yang ia pikirkan.
"Saya pikir bapak mau mecat saya."cengir nayla menampilkan deretan gigi putihnya.
Adrian langsung melenggang pergi meninggalkannya.badannya sudah terasa sedikit lelah karna hari ini adrian di sibukkan dengan banyaknya pekerjaan.
Nayla tersenyum melihat kepergiannya,ia merasa bersyukur bosnya tidak memarahinya lagi.tapi kenapa tiba tiba bosnya berubah menjadi sedikit baik?apa ucapan susan tadi siang benar?apa benar pria itu orang baik?ah pria itu seperti bunglon yang selalu berubah ubah.
Buru buru nayla bersiap pulang ia segera merapihkan mejanya dan membawa beberapa dokumen yang belum selesai untuk ia kerjakan di rumah.
Segera nayla memesan ojeg online,karna sudah larut malam jarang sekali ada angkot yang lewat.
Di luar gedung saat kakinya melangkah menuju jalan terdengar seseorang memanggilnya,membuat nayla harus menoleh ke asal suara.
Terlihat laki laki yang pernah mengisi hatinya selama dua tahun belakangan namun harus kandas karna satu permasalahan.reno leuis prayogo putra dari armando prayogo salah satu pengusaha di bidang manufaktur yang tengah sukses di kalangan pengusaha lainnya.
Nayla yang tidak perduli dengan keberadaannya tetap saja berjalan untuk menunggu pesanan ojeg onlinenya. namun langkahnya terhenti kala reno meraih tangannya dengan kuat,hingga nayla menoleh ke belakang.
"Lepaskan aku ren,untuk apa lagi kamu temui aku?."ucap nayla berusaha melepaskan tangannya dari reno.
Hubungan mereka memang sangat tidak baik,terlebih atas perlakuan keluarga reno selama ini.nayla bahkan sudah tidak tau lagi bagaimana untuk menghadapi mereka.
Tanpa mereka sadari sepasang mata tengah memperhatikan mereka,adrian yang baru saja masuk mobil pandangannya menangkap kegiatan mereka.
"Sebentar bril."perintahnya pada abril yang sudah siap menyetir.
Abril merasa bingung ada apa,ia langsung melihat adrian dari kaca depan mobil,terlihat olehnya adrian tengah melihat sesuatu,abril mencoba mengikuti pandangan adrian dan ternyata bosnya itu sedang memperhatikan nayla dengan seorang pria yang sedang menggenggam tangannya.
Abril tampak bingung dengan adrian, kenapa atasannya itu mengamati sekertaris barunya.ada apa dengan wanita itu?
Sedangkan reno tidak memberi celah sedikitpun untuk membiarkan nayla pergi,dia tidak perduli dengan perasaan nayla saat ini.
"Ren,aku mohon lepaskan aku."berontak nayla berusaha melepaskan tangannya.
"Aku hanya ingin bicara denganmu,kasih aku waktu."kekeh reno yang semakin mengeratkan genggamannya.
"Pliss ren..biarkan aku pulang aku cape,jadi lebih baik kau pergi dan tidak usah ganggu aku lagi."rengek nayla.
"Biar aku antar kamu pulang,kita bicarain ini di mobil."ajak reno sedikit maksa.
Seorang ojeg online yang sudah nayla pesan tadi,kini berhenti tepat di depan mereka.
"Dengan mbak nayla?."
Membuat keduanya menoleh dan nayla menganggukkan kepalanya.
"Ia pak."ucap nayla membenarkan.
Sekuat mungkin nayla memberontak untuk melepaskan tangannya dari genggaman reno tetapi hasilnya nihil terpaksa ia menendang aset berharga reno sekuat mungkin untuk membuat dirinya terlepas.
"Aauuhhhh.!"
Refleks reno melepaskan tangannya. dengan cepat nayla segera menaiki motor ojeg pesenannya.
"Jalan cepet pak."suruh nayla dengan nafasnya yang turun naik.
Sesegara mungkin motor itu langsung melaju dengan sedikit kencang meninggalkan reno yang masih terlihat menghentakan kakinya.
"Siapa laki laki itu?."ucap pelan adrian di dalam mobil yang masih memperhatikannya.
"Jalan bril."perintahnya pada sang asisten.dengan cekatannya abril segera menurutinya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 154 Episodes
Comments
anan
semangat author 👏🌹
2022-12-21
1