Mereka terkejut melihat lift yang terbuka,terutama adrian yang langsung menjauhkan badannya dari nayla.sehingga nayla dapat menghirup banyak oksigen kala menetralkan jantungnya karna ulah adrian.
"Saya duluan pak!."nayla segera meninggalkan adrian agar cepat terhindar dari manusia menyebalkan itu.
"Apa yang aku lakukan tadi,kenapa dirinya membuatku ingin menyentuhnya.ahhh bodoh..!"umpat adrian merutuki dirinya sendiri.
Sesampainya di loby nayla menghentikan langkahnya ia melihat reno yang tengah berdiri di depan kantor sepertinya pria itu sedang menunggunya.
"Kenapa reno ada di sini?aku tidak boleh bertemu dengannya."batin nayla melihat sekeliling untuk mencari jalan agar tidak bertemu dengan mantan kekasihnya itu.
Sedangkan adrian yang sudah berada di belakangnya memperhatikan nayla yang tampak bingung."kenapa gadis itu."batinnya.
Tidak butuh waktu sebelum reno melihatnya nayla segera berlari menuju koridor samping agar reno tidak dapat menemuinya.
Sedangkan adrian kembali menggeleng membuyarkan pikirannya yang lagi lagi isi kepalanya nayla.masa bodo dengan gadis itu,toh itu bukan urusannya.
Adrian berusaha cuek dan terus berjalan keluar.ia tidak mau memikirkan apapun tentang gadis itu,tapi di luar adrian melihat seorang pria yang tengah berdiri.adrian mengamatinya ia ingat betul kalau pria itu yang pernah menemui nayla.
"Kenapa nayla tidak menemuinya,dia malah terlihat seperti menghindar darinya."ucap adrian dalam hati.
Ntahlah sudah berapa kali hari ini adrian memikirkan nayla,kenapa sekarang adrian jadi ingin tau tentang kehidupan sekertarisnya itu.
"Aahh sial.kenapa aku ini.."teriaknya dalam hati.
Tidak mau berpikir terlalu jauh tentang perasaannya.lebih baik adrian pulang dan beristirahat atas aktifitasnya hari ini.
Sudah satu jam lebih reno menunggu nayla,tapi reno belum juga melihat nayla.kemana dia?
"Maaf pak.apa masih ada orang di dalam?."tanya reno pada satpam yang tengah mengunci pintu.
"Tidak ada pak,semua sudah pulang."jawab satpam tersebut.
"Apa bapak mengenal nayla?."tanya reno lagi.sehingga satpam itu tampak mengingat ingat nama nayla.
"Oh ia ibu nayla,sekertaris baru pak adrian."jawabnya setelah mengingatnya."Tapi dia sudah pulang dari tadi pak."timpalnya.
Reno menghela nafasnya secara kasar,kenapa ia sampai tidak melihatnya.rasanya musnah sudah harapannya di saat reno ingin memperjuangkan cintanya justru nayla malah terus menghindar darinya.
***
"Berikan aku kunci."pinta reno pada kedua resepsionis di apartment milik kelurganya.
"Maaf pak tidak bisa."jawab pelayan resepsionis.
"Kau tau aku ini putra prayogo.cepat berikan."bentak reno yang sudah kesal.
"Tapi maaf pak.kami atas perintah tuan arman,jadi kami tidak bisa memberikannya."
"Berani kalian.!"murka reno sambil melotot kepada kedua resepsionis sehingga membuat mereka takut lalu segera memanggil satpam.
"Pak tolong bawa pak reno keluar."suruh seorang resepsionis pada ketiga satpam yang sudah siap membawa reno keluar.
"Berani kalian semua sama aku hahh.."kesabaran reno sudah habis dia menatap tajam pada mereka semua.
"Maaf pak kami hanya menjalankan perintah tuan arman.silahkan bapak keluar secara baik baik kalau tidak kami akan berbuat kasar."tegas salah satu satpam dengan memegang tangan reno.
"Lepaskan.aku bisa keluar sendiri.!"berontak reno dengan kasar,amarahnya serasa naik ke ubun ubun."Awas saja kalian."umpatnya dengan menunjuk ke arah mereka berlima.
...----------------...
Di kediaman prayogo.
"Pah.."rosa bergelayut manja di lengan papanya yang sedang membaca koran.
"Ada apa?."tanya armando atau sebut saja arman.
"Apa papa bisa atur kembali pertemuanku dengan ka adrian?."pinta rosa yang memang sudah sangat merindukan laki laki itu.
Terakhir mereka bertemu,lima tahun yang lalu.saat itu rosa yang harus melanjutkan kuliahnya di negara asing amerika.
Setelah ia kembali ke tanah air ia mendengar kabar jika adrian mengalami kecelakaan yang mengakibatkan dirinya koma dan harus di larikan ke rumah sakit singapura.
Seakan bumi tiba tiba yang memisahkannya.bahkan kepulangannya adrian dari singapura beberapa bulan yang lalu belum juga mempertemukan mereka.
"Bukannya kalian tadi bertemu.?"tanya arman lalu meletakan koran yang ia pegang ke atas meja.
Rosa menggeleng dengan memanyunkan bibirnya.
"Apa dia tidak datang?."tanya arman lagi.
"Ka abril bilang kalau ka adrian ada metting mendadak jadi harus pergi saat belum menemuiku."jawab rosa sembari melepaskan tangannya dari lengan arman.
"Kenapa tidak kamu sendiri saja yang menemuinya.?
"Tidak pah,aku tau betul bagaimana ka adrian dia pasti akan menghindar dariku,secara waktu sekolah saja dia menjauh terus."cemberut susan.
"Nah kamu kan sudah tau bagaimana adrian,terus bagaimana kalau dia tidak membalas perasaanmu.nanti kamu juga loh yang patah hati."ucap arman sekedar mengingatkan.
"Tidak apa apa pah,aku tau ko resiko yang aku ambil.aku kan mau mencobanya terlebih dulu.tapi aku membutuhkan bantuan papa.ayolah pah."rengek rosa dengan menggoyangkan lengan arman seraya membujuk papanya.
"Baiklah papa akan bicarakan lagi hal ini dengan om wira."ucap arman yang sontak membuat putrinya senyum kegirangan.
"Beneran pah.?"
"Ia.nanti papa akan coba bicara dengan om wira.tapi papa tidak mau kalau kamu memaksakan kehendakmu."
"Ia,papa tenang saja.terima kasih pah."rosa begitu bahagia dia memeluk arman dengan senyum yang terus mengembang di pipinya.
Tlingg..tlingg.terdengar bunyi ponsel dari balik saku kemeja sang papa.membuat rosa melepaskan pelukannya saat arman meraih ponselnya.
"Hallo.."
"Maaf tuan pak reno tadi datang ke apartment,dan kami sudah menyuruhnya pergi."ucap seorang satpam di sebrang telpon.
"Ok.jangan biarkan anak itu masuk terkecuali atas perintahku".jawab arman.
"Baik tuan."
Arman mengakhiri teleponnya lalu kembali memasukan ponselnya ke saku bajunya.
"Apa itu reno?."tanya zoya yang tiba tiba datang dan duduk di sebrang sofa.
"Ia.anak itu datang ke apartement."ucap arman pada anak dan istrinya.
"Mama yakin reno tidak akan bisa hidup di luar tanpa aset dan fasilitasnya."kata zoya dengan yakin.
"Bodoh sekali ka reno,berani memilih gadis itu."sela rosa yang merutuki kebodohan kakaknya.
"Tapi papa sebenarnya kasihan dengan kakakmu itu.sepertinya dia memang sangat mencintai nayla."ucap arman yang membuat istri dan anaknya menatap tidak suka.
"Tidak pa,mama yakin reno pasti bisa melupakan wanita itu.mau di taro di mana muka kita jika orang orang tau keluarga prayogo memiliki calon mantu seperti gadis kampung itu."sungut zoya.
Arman sekilas melihat istrinya,memang sepertinya istrinya itu sangat tidak menyukai gadis yang menjadi pilihan reno.
"Baiklah kita lihat saja apa yang bisa di lakukan anak itu.?papa berharap anak itu jadi mandiri di luaran sana."lirih arman.
Arman memang berharap dengan cara seperti ini dia juga dapat mendidik putranya agar menjadi anak yang lebih mandiri dan tau apa itu bekerja keras,yang tidak hanya mengandalkan kekayaan orang tuanya saja.
...----------------...
"Raka ayo cepatlah habiskan sarapanmu,kakak takut kesiangan."seru nayla yang sudah selesai sarapan,ia tidak ingin sampai terlambat ke kantor.
"Ia ka sebentar lagi raka akan segera menghabisinya.."jawab raka cengengesan.
"Kakak sedang tidak bercanda.ayo cepat."sarkas nayla.
"Ia ia..jangan galak galak ka."
"Kasihan lo ade mu itu kalau harus di buru buru."ujar lastri sambil mendekat dan ikut duduk di kursi bersama mereka.
"Tapi bosku itu sangat menyeramkan bu,kalau aku telat sedikit saja dia bisa memarahiku."keluh nayla.
"Apa bos kakak seperti black clover?."asal jawab raka.
"Apa itu black clover.?"tanya lastri pada anak bungsunya.
"Itu tokoh yang sangat menyeramkan yang sering raka tonton bu."sahut raka.
Lastri hanya tersenyum mendengar jawaban raka.tidak bedanya dengan nayla yang sedikit tertawa.
"Ayo ka.raka sudah kenyang."lanjutnya sambil berdiri dari duduknya.
"Ayolah..kami berangkat ya bu."nayla dan raka langsung pamit dan mencium kedua pipi lastri.
Mereka berdua segera menaiki angkot.terlebih nayla mengantarkan raka ke sekolah terlebih dulu yang kebetulan memang satu arah dengannya.
***
Setibanya di kantor nayla langsung turun dan membayar angkot,ia berjalan hendak menuju masuk ke dalam kantor.
"Nayla.!"panggil reno yang berlari menghampiri nayla.
Setelah semalam dirinya tidak bertemu dengan nayla,reno sengaja untuk menunggu nayla sedari tadi.
Nayla yang mendengar suara reno terus menghindar dan cepat memasuki loby,tapi ternyata tangannya berhasil di cekal oleh reno.
"Kenapa kamu menghindariku?aku hanya ingin bicara denganmu."ucap reno membuat nayla berbalik menghadapnya.terlihat jelas oleh nayla ada bentuk kekecewaan di balik wajah reno.
"Aku mau kerja,jadi lebih baik kau pergi dan tidak usah ganggu aku atau pun keluargaku."
"Sebentar saja kasih aku waktu untuk bicara,setelah itu aku akan pergi."bantah reno mencengkram tangan nayla dengan kuat.
"Tidak ren,sudah tidak ada lagi yang perlu kita bicarakan.jika kau memaksaku maka aku akan sangat membencimu."umpat nayla yang berusaha melepaskan tangannya.
"Beb itu kan nayla."tunjuk susan ke arah nayla yang saat ini sudah masuk ke lobby bersama suaminya.
"Ada apa dengannya.?"putra melihat nayla yang tampak di paksa oleh seorang pria.
"Ayo kita ke sana."ajak susan pada sang suami.
Mereka berjalan mendekati reno dan juga nayla.
"Pliiss nay."reno terlihat marah ia merasa sudah putus asa.dan semakin menguatkan cengkramannya pada nayla.
"Aauuuh.."rintih nayla.
"Jangan kasar terhadap wanita."kata putra membuat nayla dan reno menoleh bersamaan.
"Lepasin dia,kau bisa bicara baik baik.kau ini kan laki laki jadi hargailah wanita."timpah putra lagi melihat reno yang belum juga melepaskan tangannya dari nayla.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 154 Episodes
Comments