keterima kerja

"Sekali lagi saya minta maaf pak."ucap nayla tertunduk dengan memasang wajah melasnya,ia berharap pria itu akan melupakan kejadian tadi yang membuatnya sangat amat malu.

"Ingat ya,dalam melakukan sebuah pekerjaan dan tanggung jawab maaf saja tidak cukup.kalau kamu mau bekerja di sini kamu harus hati hati dan telaten,kamu ngerti!."tegas adrian menatap tajam pada nayla.

"Ia pak."

Sedari tadi nayla hanya tertunduk tak berani mengangkat kepala untuk melihat pria tampan di depannya,karna mendengar suaranya saja membuatnya sedikit gemetar apa lagi melihatnya?

"Saya ini sedang bicara,bisa kamu lihat saya.kamu pikir saya ini radio hahh.."omel adrian bergema di dalam ruangan.

Nayla yang merinding mendengarnya segera mengangkat wajahnya melihat pria di hadapannya.otaknya sedang berpikir mana bisa ada atasan segalak ini bahkan bayangannya lebih seram dari film horor yang sering ia tonton.

"Sekali lagi maaf pak.saya sama sekali tidak bermaksud..."

"Sudah berapa lama sebelumnya kamu bekerja?."adrian sudah memotong ucapannya terlebih dulu.

Membuat nayla menarik nafasnya perlahan kemudian menghebuskannya pelan untuk menghilangkan rasa gugupnya.

"Saya belum pernah bekerja pak,tahun lalu saya lulus kuliah dan membantu usaha ibu saya.tapi jika bapak mau menerima saya,saya akan bekerja sebaik mungkin pak.saya janji tidak akan mengecewakan bapak."jawab nayla seantusias mungkin untuk meyakinkannya.

"Ccih..percaya diri sekali kamu pengalaman bekerja saja belum ada."ucap adrian sambil bersedekap dada.

"Saya janji pak saya akan bekerja keras buat perusahaan ini,dan saya bakal giat bekerja untuk memberikan yang terbaik buat perusahaan ini."jawab nayla lancar sekali seperti jalannya kereta api.

"Oke baiklah.saya sudah baca cv kamu,dan kamu tau di mana kamu akan di tempatkan?."

"Tidak pak."jawab nayla menggeleng.

"Sekarang pulanglah,dan kembali besok sebagai sekertaris saya."

Nayla terkejut ia membulatkan kedua bola matanya sehingga menampilkan sempurna bulu mata lentiknya yg indah."Apa aku gak salah dengar?aku jadi sekertarisnya,baru sebentar saja aku sudah merinding seperti ini menghadapinya bagaimana kedepannya..tapi tidak apa apa,aku seharusnya senang bisa keterima jadi sekertaris.ini adalah impianku."batinnya menyemangati dirinya sendiri.

Nayla memang salah satu anak berprestasi,semua hasil nilainya memuaskan bahkan dia pernah mendapat beasiswa di salah satu universitas terfavorit di jakarta.

Jujur ia sangat senang bisa keterima sebagai seorang sekertaris.tapi ia juga merasa malas dengan kelakuan seseorang yang kini akan jadi bosnya itu.

Bekerja di perusahaan besar adalah impiannya sejak kuliah apalagi menjadi orang penting di dalamnya,tapi kenapa harus dengan atasannya yang seperti ini.

"Kenapa kamu diam?."tanya adrian menyernyit bingung melihat raut wajah nayla.

"Tidak apa apa pak.saya hanya terlalu senang itu artinya bapak terima saya bekerja di sini?."tanya nayla untuk meyakinkan pendengarannya tadi.

"Khhmmm.."hanya itu yang keluar dari mulut adrian.

"Terima kasih pak.bapak sudah memberikan saya kesempatan."ucap nayla tersenyum.

Adrian tidak memperdulikan ucapan nayla,ia tetap saja memasang wajah galaknya yang menurutnya akan membuat siapa saja tunduk kepadanya.

"Sekarang kamu pulanglah dan kembalilah besok,ingat jam delapan sebelum saya sampai kantor kamu harus sudah terlebih dulu ada di kantor ini.kamu mengerti?."tegasnya lagi.

"Baik pak."

Tanpa berbicara lagi adrian menyuruh nayla keluar dengan gerakan tangannya yang seperti sedang mengusir se ekor kucing.

Nayla yang paham dengan maksudnya segera terbangun dari duduknya.

"Baik pak.kalo begitu saya permisi."

Tidak perlu menunggu jawaban dari mulut adrian,nayla segera keluar dari ruangan yang menyeramkan itu.

Di hatinya ia sangat senang meskipun harus menjadi sekertaris bosnya yg terlihat galak itu.

Awalnya ia berfikir orang tampan akan memiliki kelakuan yg sangat baik seperti wajahnya,tapi ternyata dia salah dengan pemikirannya itu.

Sepanjang langkahnya nayla terus tersenyum sesekali ia terlihat ramah di hadapan karyawan lainnya yang mungkin sebentar lagi akan menjadi temannya.

Nayla tidak sabar ingin cepat sampai rumah untuk memberitahu ibu dan juga adiknya,pandangannya terus saja menatap kedepan tanpa menengok kanan kiri.

Karena kurang memperhatikan jalan,sebuah mobil yang sedang melaju kencang hampir saja menabraknya.

"Aaaahhhh..."teriaknya ia reflek menutup wajahnya dengan kedua telapak tangannya.untung saja mobil itu segera mengerem dengan tepat.

Terlihat sepasang pentopel turun dari mobil dengan langkah sedikit berlari menghampirinya.

"Kamu nggak apa apa?."ucap seorang pria.

Suara itu sontak membuat nayla terkejut dan menurunkan kedua telapak tangannya dari wajahnya,cukup pelan hingga akhirnya terlihat seorang pria tinggi yang cukup tampan di hadapannya.

"Kamu nggak apa apa?."ulang pria itu.

"Ia aku gak apa apa."sahut nayla.

"Maaf tadi aku nggak lihat,kebetulan aku sedang terburu buru."

"Ia,aku juga salah nggak hati hati."

"Oh ya,kenalin aku dimas."ucap dimas tersenyum mengulurkan tangannya.

"Aku nayla."balas nayla menjabat uluran tangan dimas.

Dimas tersenyum memperhatikan wajah cantik nayla,jantungnya tiba tiba saja berdetak lebih kencang tak seperti dari biasanya,ntah karna apa itu.

"Cantik,ya dia sungguh cantik.baru kali ini jantungku di buat berdetak kencang oleh seorang wanita yang baru saja aku kenal."*gumamnya dalam hati*.

Nayla yang merasa di perhatikan oleh dimas segera tersandar dari ingatannya,ia segera melepaskan tangannya karna ia teringat ingin segera pulang memberi kabar bahagianya kepada ibu dan juga adiknya.

"Sepertinya aku harus duluan,sekali lagi maaf atas kecerobohanku."ucap nayla hendak melangkahkan kakinya,tapi dimas menahan tangannya.

"Biar aku antar kamu pulang.?"ajak dimas yang terus memandang wajah nayla.

"Tidak perlu terima kasih,biar aku naik angkot saja.lagi pula tadi kan kamu bilang katanya sedang terburu buru.."jawab nayla seraya melepaskan tangannya.

Ntah perasaan apa yang muncul di hati dimas saat ini membuatnya terus saja ingin berlama lama menatap wajah cantik nayla,bahkan suara gadis itu sama sekali tak berpengaruh di telinga dimas saking sibuknya dia dengan pikirannya sendiri.

"Aku duluan."lanjut nayla yang melihat dimas hanya terdiam saja.

Nayla menghentikan angkot yang melaju di hadapannya.segera ia menaiki angkot itu.

"Lihatlah dia,cara bicaranya senyumnya dan matanya yang hitam serta lentik tampak sempurna menghiasi wajah cantiknya.aku rasa dia ini mahluk ciptaan tuhan yang sangat indah."batin dimas kembali bersuara.

Dimas langsung membuyarkan pikirannya sendiri dan kemana pemandangan indah di hadapannya itu yang tiba tiba saja menghilang.

Dia melihat gadis yang sudah membuat jantungnya itu berdetak kencang sudah berada di dalam angkot berwarna biru putih.

"Ehh,tunggu.!"teriaknya keras.

Tetapi tetap saja angkot itu terus melaju meninggalkan dimas tanpa menghiraukan suara teriakannya.

"Aduhh bodoh sekali aku.kenapa tidak minta nomor handphone nya."gerutu dimas seorang diri dengan menepuk jidatnya.

"Apa kita akan bertemu kembali,tapi kapan?sepertinya wajahmu akan sangat aku rindukan.oh dimas apa yang ada di kepalamu?sepertinya kamu sudah jatuh cinta dengan wanita itu.bukankah itu hal biasa untukmu,tapi kenapa kali ini sangat berbeda."ia terus saja merutuki dirinya sendiri.

Episodes
1 Interview
2 keterima kerja
3 Bisa bertahan.
4 Siapa laki laki itu?
5 kau tau siapa saya?
6 Ada yang tidak mau di ganggu
7 Gara gara mama
8 Keluar dari keluarga.
9 Si batu galon
10 Jangan membantah
11 Memakanmu
12 Memikirkan nayla
13 Tidak takut gendut
14 Ruang makan
15 Hutang
16 Ingin hidup tenang
17 Hukuman
18 Nasi goreng
19 Lontong sayur
20 Menangislah
21 Apa sesakit itu?
22 Cemburu
23 Aku mencintainya.
24 Bisa kamu suapin saya?
25 Melupakan nayla
26 Mengkhianati cintaku.
27 Calon istri
28 Nayla akan jatuh ke pelukannya.
29 Senyuman itu hanya untukku
30 Mencium pipi nayla.
31 Untung saja saya mencintaimu
32 Dasar gadis tak berterima kasih
33 Menculik
34 Kepergok nayla
35 Saya akan membantumu.
36 Calon istri.
37 Aku sangat mencintaimu
38 Mengkhawatirkan nayla
39 Dia kekasihku
40 Menjaga nayla
41 Menepati janjinya
42 Ciuman pertama
43 Kembalinya dimas
44 Nayla adalah kekasihku
45 Kejelasan hubungan
46 Mengungkapkan perasaan
47 Makan malam romantis
48 Calon menantu
49 Secepatnya melamarmu
50 Berjanjilah
51 Masa lalu arman
52 Do you want to marry me
53 Sebuah kebenaran
54 Melindungimu
55 Aku beruntung mencintaimu
56 Wanita itu karin
57 Wanita dalam angan angan
58 Bertemunya lastri
59 Di mana anakku
60 Terpesona
61 Merasa tersanjung
62 Nayla hilang
63 Madam olive
64 Tempat hiburan malam.
65 Siapa nayla sebenarnya?
66 Nayla putrimu
67 Sebuah kenyataan
68 Kembali ugal ugalan
69 Pembalut
70 Kedatangan karin
71 Menjaga jarak
72 Kau bukan anak kandung
73 Siapa ibu kandungku
74 Kedua bodyguard
75 Pengakuan dimas
76 Kedatangan key
77 Merelakanmu
78 Tulus
79 Aku masih perduli padamu
80 Menjodohkan
81 Tidak akan membiarkan nayla kembali padanya
82 Terbakar api cemburu
83 Mengorbankan dirinya.
84 Surat pengunduran diri.
85 Jangan pancing kemarahanya
86 Hal konyol
87 Kapan kau melamar nayla
88 Lebih indah bila bersamamu
89 Patung dua manusia
90 Salah jalan
91 Di culik
92 Kenyataan reno.
93 Menyelamatkan nayla
94 Salah kirim
95 Setuju menikah
96 Fitting gaun pengantin
97 Undangan
98 Menyesali
99 Dia bukanlah anak kandung
100 Perkelahian
101 Masih mencintaimu
102 Om adalah papamu
103 Acara ijab kobul
104 Darah kotor.
105 Tembakan
106 Cinta tak terbalas
107 Kekecewaan lastri
108 Pertemuan kedua dimas.
109 Edisi dimas dan nara
110 Katakan sejujurnya
111 Membatalkan rencana pernikahan.
112 Gantung diri
113 Pertemuan dimas dengan mahendra
114 Kembali untukmu
115 Kepikiran
116 perjuangan
117 Apa tidak ada ketertarikan.
118 Wanita itu mengusik kepalaku
119 Aku akan menciummu
120 Aku mau menjadi suamimu
121 Melupakan adrian
122 Pernikahan nara dan dimas.
123 Apa kau tulus mencintaiku
124 Kita bersaudara
125 Hamili saja nayla
126 Malam yang romantis
127 Sampai di sini perjuangan kamu
128 Bencana gempa
129 Hilangnya nayla
130 Persiapkan pernikahan
131 Kangen
132 Pernikahan
133 ciri orang hamil
134 Menunggu
135 Kabar bahagia
136 Adrian yang panik
137 Semur jengkol
138 Perhatian adrian
139 Jus mangga
140 Memanjat pohon.
141 Selalu serba salah
142 Melepaskan
143 Edisi reno dan karin.
144 Kecelakaan key
145 Cemburu
146 Kabar dari putra
147 Kedatangan reno dan karin
148 Mogok makan
149 Adrian yang dingin.
150 Cerita adrian
151 Aku suaminya
152 Setangkai bunga.
153 Tidak memberi jatah
154 Akhir episode
Episodes

Updated 154 Episodes

1
Interview
2
keterima kerja
3
Bisa bertahan.
4
Siapa laki laki itu?
5
kau tau siapa saya?
6
Ada yang tidak mau di ganggu
7
Gara gara mama
8
Keluar dari keluarga.
9
Si batu galon
10
Jangan membantah
11
Memakanmu
12
Memikirkan nayla
13
Tidak takut gendut
14
Ruang makan
15
Hutang
16
Ingin hidup tenang
17
Hukuman
18
Nasi goreng
19
Lontong sayur
20
Menangislah
21
Apa sesakit itu?
22
Cemburu
23
Aku mencintainya.
24
Bisa kamu suapin saya?
25
Melupakan nayla
26
Mengkhianati cintaku.
27
Calon istri
28
Nayla akan jatuh ke pelukannya.
29
Senyuman itu hanya untukku
30
Mencium pipi nayla.
31
Untung saja saya mencintaimu
32
Dasar gadis tak berterima kasih
33
Menculik
34
Kepergok nayla
35
Saya akan membantumu.
36
Calon istri.
37
Aku sangat mencintaimu
38
Mengkhawatirkan nayla
39
Dia kekasihku
40
Menjaga nayla
41
Menepati janjinya
42
Ciuman pertama
43
Kembalinya dimas
44
Nayla adalah kekasihku
45
Kejelasan hubungan
46
Mengungkapkan perasaan
47
Makan malam romantis
48
Calon menantu
49
Secepatnya melamarmu
50
Berjanjilah
51
Masa lalu arman
52
Do you want to marry me
53
Sebuah kebenaran
54
Melindungimu
55
Aku beruntung mencintaimu
56
Wanita itu karin
57
Wanita dalam angan angan
58
Bertemunya lastri
59
Di mana anakku
60
Terpesona
61
Merasa tersanjung
62
Nayla hilang
63
Madam olive
64
Tempat hiburan malam.
65
Siapa nayla sebenarnya?
66
Nayla putrimu
67
Sebuah kenyataan
68
Kembali ugal ugalan
69
Pembalut
70
Kedatangan karin
71
Menjaga jarak
72
Kau bukan anak kandung
73
Siapa ibu kandungku
74
Kedua bodyguard
75
Pengakuan dimas
76
Kedatangan key
77
Merelakanmu
78
Tulus
79
Aku masih perduli padamu
80
Menjodohkan
81
Tidak akan membiarkan nayla kembali padanya
82
Terbakar api cemburu
83
Mengorbankan dirinya.
84
Surat pengunduran diri.
85
Jangan pancing kemarahanya
86
Hal konyol
87
Kapan kau melamar nayla
88
Lebih indah bila bersamamu
89
Patung dua manusia
90
Salah jalan
91
Di culik
92
Kenyataan reno.
93
Menyelamatkan nayla
94
Salah kirim
95
Setuju menikah
96
Fitting gaun pengantin
97
Undangan
98
Menyesali
99
Dia bukanlah anak kandung
100
Perkelahian
101
Masih mencintaimu
102
Om adalah papamu
103
Acara ijab kobul
104
Darah kotor.
105
Tembakan
106
Cinta tak terbalas
107
Kekecewaan lastri
108
Pertemuan kedua dimas.
109
Edisi dimas dan nara
110
Katakan sejujurnya
111
Membatalkan rencana pernikahan.
112
Gantung diri
113
Pertemuan dimas dengan mahendra
114
Kembali untukmu
115
Kepikiran
116
perjuangan
117
Apa tidak ada ketertarikan.
118
Wanita itu mengusik kepalaku
119
Aku akan menciummu
120
Aku mau menjadi suamimu
121
Melupakan adrian
122
Pernikahan nara dan dimas.
123
Apa kau tulus mencintaiku
124
Kita bersaudara
125
Hamili saja nayla
126
Malam yang romantis
127
Sampai di sini perjuangan kamu
128
Bencana gempa
129
Hilangnya nayla
130
Persiapkan pernikahan
131
Kangen
132
Pernikahan
133
ciri orang hamil
134
Menunggu
135
Kabar bahagia
136
Adrian yang panik
137
Semur jengkol
138
Perhatian adrian
139
Jus mangga
140
Memanjat pohon.
141
Selalu serba salah
142
Melepaskan
143
Edisi reno dan karin.
144
Kecelakaan key
145
Cemburu
146
Kabar dari putra
147
Kedatangan reno dan karin
148
Mogok makan
149
Adrian yang dingin.
150
Cerita adrian
151
Aku suaminya
152
Setangkai bunga.
153
Tidak memberi jatah
154
Akhir episode

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!