kau tau siapa saya?

"Jalan bril."perintahnya pada sang asisten,dengan cekatannya abril segera menurutinya.

...----------------...

Melamun,ya saat ini itulah yang tengah nayla lakukan.setelah menyelesaikan beberapa dokumennya ia berusaha untuk tidur,namun alih matanya tak juga terpejam.

Ingatannya saat bersama reno terus menghantui di kepalanya,tidak bisa di pungkiri kebahagian mereka dulu kini malah menyesak di hatinya,begitu sulit melupakan kenangan saat bersama reno dulu hingga dirinya di rendahkan oleh keluarganya.

Flashback.

"Sayang aku lulus."ucap nayla menghampiri reno dengan semangat.

"Oh ya,selamat ya sayang.aku bangga sama kamu."ucap reno mengelus kepala nayla yang saat itu tengah menjemput nayla kuliah.

"Ia,aku tidak sabar untuk kasih tau ibu.ibu sama raka pasti senang dengarnya."tutur nayla.

"Ia mereka pasti bangga juga sama kamu,dan setelah ini aku bakal ajak kamu ke keluargaku.secepatnya aku akan melamar kamu."

"Apa nggak terlalu cepat,aku mau kerja dulu."rengek nayla terdengar manja.

"Meski kita menikah,kamu juga kan tetap bisa bekerja.aku tidak mau menunda nundanya lagi."ucap reno tersenyum, namun wajah nayla seketika menjadi cemberut.

"Aku itu sayang banget sama kamu,lagi pula kita juga sudah cukup lama saling mengenal.jadi aku rasa saat ini adalah waktu yang tepat untuk aku segera melamar kamu."lanjut reno sambil menggenggam hangat tangan nayla.

Nayla saat itu hanya bisa pasrah,atas keinginan reno meskipun dirinya sebenarnya ingin merasakan kerja dan membantu kehidupan keluarganya terlebih dahulu.tapi apalah arti cinta jika keduanya berbeda arah,bukankah cinta itu harus saling mengerti dalam satu tujuan.

Di kediaman prayogo

"Apa kamu nggak salah mau menikah dengan perempuan ini?"tanya zoya.

"Ia mah,nayla adalah perempuan yang aku cintai,dan aku ingin segera melamarnya."jelas reno di hadapan sang papa,mama dan juga adiknya.

"Selera kak reno ko rendah banget si?masa kepincut sama perempuan model kaya gini."sinis rosa mengamati penampilan nayla.

"Katakan apa mau kamu dari anak saya?uang,mobil,rumah atau apartment hahh?."kini suara zoya lantang wanita itu terlihat sangat marah.

Hati nayla merasa begitu tergores mendengar ucapan zoya,sungguh harga dirinya merasa di rendahkan bahkan kedua matanya kini mulai berkaca kaca menahan perih yang mendalam pada hatinya.

"Maaf tante,tapi saya nggak berniat sedikitpun untuk mendapatkan harta kekayaan dari anak tante."ucap nayla.

Terdengar tawa zoya yang mengejek, menatap nayla dengan sengit.

"kamu itu nggak usah munafik,saya sudah tau akal bulus perempuan sepertimu,kenapa kamu nggak cari laki laki kaya yang lain saja,kenapa harus anak saya hahh?."lancang zoya sinis.

"Tante saya sama sekali tidak ada maksud lain,selain saya mencintai anak tante."ucap nayla yang tidak terima.

"Udah deh nggak usah belaga lugu,kamu itu nggak selepel dengan kak reno. harusnya kamu itu tau diri."ketus rosa.

Emosi nayla mulai menaik,begitu sesak dadanya mendapatkan perlakuan seperti itu,ia mengepalkan kedua tangannya. sudah cukup dirinya di hina oleh keluarga kekasihnya.

"Lebih baik sekarang kamu pergi dari sini,bercerminlah sebelum mendekati anak saya.kamu paham?."sentak zoya menatap lekat nayla.

Seketika butiran air mata menetes dari kedua mata sipit nayla,di tengoknya reno di sampingnya yang sedari tadi terdiam,tanpa membelanya.

"Ren,kenapa kamu diam saja?kamu kan yang mengajak aku ke sini."ucap nayla menatap reno.

Reno yang bingung dengan keadaan di situ hanya terdiam tanpa ingin berbicara,otaknya tak dapat mengakses apapun.

"Lihat anak saya dia tidak serius dengan kamu,dia tau mana yang pantas untuknya dan mana yang tidak.jadi lebih baik kamu pulang dan jangan pernah bermimpi untuk menjadi bagian dari keluarga kami."ketus zoya.

"Mungkin yang di bilang keluarga kamu memang benar,kamu nggak serius sama aku karna aku nggak pantas buatmu."jerit nayla dalam hati yang masih menatap lekat reno.

"Sekarang kamu pulang,jangan bikin masalah pada keluarga kami.katakan jika kamu meminta sesuatu setelah itu tinggalkan reno."yang ini suara pak armando terdengar lebih santai namun menusuk hati nayla.

Dengan menyeka air matanya nayla menatap mereka bergantian.

"Baik om tante saya nggak akan ganggu anak om dan tente,kalian bisa pasti'in itu dan saya tegaskan sekali lagi saya bukan perempuan seperti apa yang kalian katakan.meskipun saya orang miskin tapi saya punya harga diri yang jauh lebih besar dari kalian."ucap nayla sebelum ia berlari keluar.

Hatinya begitu hancur jika ia mengingat akan perlakuan keluarga prayogo terhadapnya,pipinya kini sudah mulai banjir karna air matanya.perlahan ia pejamkan matanya untuk menahan sakit hatinya.

Hampir dua tahun nayla dan reno menjalin hubungan namun harus berakhir karna tidak mendapat restu dari keluarga reno,yang malah ada nayla terus mendapat hinaan dari keluarga itu.

Mungkin jika reno berani mempertahankan hubungan mereka di depan keluarganya,mereka akan sama sama memperjuangkan.tapi kenyataannya reno hanya diam saja dengan perlakuan keluarganya terhadap perempuan yang di cintainya.

Di mata nayla reno seorang anak yang begitu baik terhadap orang tuanya,Reno begitu patuh dan berbakti kepada orang tuanya,sampai tak berani membela nayla sedikitpun di hadapan orang yang sudah membesarkannya.

Entahlah apa yang di rasakan pria itu,ia selalu mengucap cinta untuk nayla namun tak berani memperjuangkannya di hadapan keluarganya sendiri.

Perlahan nayla mengusap butiran air matanya,mencoba melupakan apa yang sudah terjadi padanya walaupun kenyataannya memang sulit.

Hingga lambat matanya terpejam membawanya ke alam mimpinya.

...----------------...

Tok tok tok..

Lastri terus saja berusaha mengetuk pintu kamar nayla,tapi tak ada juga jawaban dari sang pemilik kamar.

"Nayla ini sudah siang,kalau kau tidak segera bangun kau bisa terlambat."teriak lastri dari balik pintu.

"Hhmmfftt..ia bu aku bangun ko."saut nayla merentangkan kedua tangannya.

Di raihnya jam becker kucingnya dan waww "astaga..jam tujuh.aku kesiangan." Nayla segera melompat dari atas ranjang dan berlari ke kamar mandi.

Lima belas menit nayla sudah siap dengan rok hitam di padu dengan kemeja pink dan blezer hitam juga.segera ia menyambar tas dan berlari keluar kamar.

Di teras depan terlihat ibunya yang sibuk menyapu.

"Ibu,kenapa tidak bangunkan aku dari pagi?."oceh nayla.

"Ibu sudah ketuk ketuk kamar kamu,tapi kamu saja yang terlalu nyenyak tidur." jawab lastri.

"Aku berangkat ya bu."sela nayla yang langsung mencium punggung tangan lastri dan segera berlari.

"Kamu tidak sarapan dulu.!"teriak lastri.

"Tidak akan sempat bu,nanti saja di kantor."jawab nayla dengan keras.

"Anak itu,ada ada saja."gumam lastri menggelengkan kepalanya melihat nayla yang sudah menjauh.

***

Ting.

Cepat keluar dari lift,nayla harus berlari untuk mengejar waktu yang sudah menunjukan jam delapan kurang dua menit.

Nayla tak memperdulikan orang orang di sekelilingnya,saat ini ia tengah berjuang untuk sampai tepat waktu,agar bosnya yang super duper galak itu tidak memarahinya lagi.

Bug.

Seperti terkena benturan keras,dirinya baru saja menabrak sesuatu yang entah apa,segera nayla mendongakan kepalanya melihat apa yang baru saja ia tabrak.

Betapa terkejutnya nayla menatap seseorang yang berada di hadapannya, dengan mulutnya yang sedikit terbuka dan matanya yang sipit kini berubah membulat dengan bulu mata lentiknya yang tak kunjung berkedip.

"Maaf pak."titahnya sedikit membungkukan badannya.

Terlihat jelas adrian menatap marah pada nayla,dirinya memandang gadis itu dengan menyeramkan seolah olah ingin memakannya.

"Ikut ke ruangan saya sekarang."titah adrian tak ingin di bantah.

Nayla menarik nafasnya perlahan dan menghembuskannya kasar,setelah melihat adrian berjalan terlebih dahulu.sepertinya dirinya baru saja memancing se ekor singa yang siap mengamuk.

"Sepertinya ini akhir pekerjaanku."lirihnya dalam hati dengan perasaan takut.

Dengan cepat nayla segera mengekori langkah atasannya itu,pastinya dengan perasaan yang sudah tidak karuan lagi.

Di dalam ruangannya adrian masih saja menatap bringas nayla.sambil bersedekap dada pria tampan itu menyandarkan badannya pada meja kerjanya.

Nayla yang melihatnya bergidik ngeri,dirinya bergetar membayangkan singa di depannya yang sebentar lagi akan mengamuk.

"Kamu pikir ini lapangan,berlari lari sampai gak punya mata.hahh?."omel adrian terdengar keras.

"Maaf pak,tadi saya takut terlambat maka nya saya berlari."

"Chh,alasan apa lagi yang kau buat?."ketus adrian.

"Saya sungguh sungguh pak,tadi saya bangunnya kesiangan karna semalam harus menyelesaikan beberapa dokumen yang belum selesai.jadi saya harus berlari biar saya datang tepat waktu,karna kalau tidak bapak pasti akan memarahi saya."polos nayla menjelaskannya berharap bosnya tidak memarahinya lagi.

"Jelas saya akan memarahi kamu,bahkan sangat amat marah terlebih kamu sudah menabrak saya,dan itu kesalahan besarmu.kamu tau siapa saya hahh?."sentak adrian menatap tajam pada nayla.

"Ia pak saya tau,saya benar benar minta maaf saya tidak sengaja."

Episodes
1 Interview
2 keterima kerja
3 Bisa bertahan.
4 Siapa laki laki itu?
5 kau tau siapa saya?
6 Ada yang tidak mau di ganggu
7 Gara gara mama
8 Keluar dari keluarga.
9 Si batu galon
10 Jangan membantah
11 Memakanmu
12 Memikirkan nayla
13 Tidak takut gendut
14 Ruang makan
15 Hutang
16 Ingin hidup tenang
17 Hukuman
18 Nasi goreng
19 Lontong sayur
20 Menangislah
21 Apa sesakit itu?
22 Cemburu
23 Aku mencintainya.
24 Bisa kamu suapin saya?
25 Melupakan nayla
26 Mengkhianati cintaku.
27 Calon istri
28 Nayla akan jatuh ke pelukannya.
29 Senyuman itu hanya untukku
30 Mencium pipi nayla.
31 Untung saja saya mencintaimu
32 Dasar gadis tak berterima kasih
33 Menculik
34 Kepergok nayla
35 Saya akan membantumu.
36 Calon istri.
37 Aku sangat mencintaimu
38 Mengkhawatirkan nayla
39 Dia kekasihku
40 Menjaga nayla
41 Menepati janjinya
42 Ciuman pertama
43 Kembalinya dimas
44 Nayla adalah kekasihku
45 Kejelasan hubungan
46 Mengungkapkan perasaan
47 Makan malam romantis
48 Calon menantu
49 Secepatnya melamarmu
50 Berjanjilah
51 Masa lalu arman
52 Do you want to marry me
53 Sebuah kebenaran
54 Melindungimu
55 Aku beruntung mencintaimu
56 Wanita itu karin
57 Wanita dalam angan angan
58 Bertemunya lastri
59 Di mana anakku
60 Terpesona
61 Merasa tersanjung
62 Nayla hilang
63 Madam olive
64 Tempat hiburan malam.
65 Siapa nayla sebenarnya?
66 Nayla putrimu
67 Sebuah kenyataan
68 Kembali ugal ugalan
69 Pembalut
70 Kedatangan karin
71 Menjaga jarak
72 Kau bukan anak kandung
73 Siapa ibu kandungku
74 Kedua bodyguard
75 Pengakuan dimas
76 Kedatangan key
77 Merelakanmu
78 Tulus
79 Aku masih perduli padamu
80 Menjodohkan
81 Tidak akan membiarkan nayla kembali padanya
82 Terbakar api cemburu
83 Mengorbankan dirinya.
84 Surat pengunduran diri.
85 Jangan pancing kemarahanya
86 Hal konyol
87 Kapan kau melamar nayla
88 Lebih indah bila bersamamu
89 Patung dua manusia
90 Salah jalan
91 Di culik
92 Kenyataan reno.
93 Menyelamatkan nayla
94 Salah kirim
95 Setuju menikah
96 Fitting gaun pengantin
97 Undangan
98 Menyesali
99 Dia bukanlah anak kandung
100 Perkelahian
101 Masih mencintaimu
102 Om adalah papamu
103 Acara ijab kobul
104 Darah kotor.
105 Tembakan
106 Cinta tak terbalas
107 Kekecewaan lastri
108 Pertemuan kedua dimas.
109 Edisi dimas dan nara
110 Katakan sejujurnya
111 Membatalkan rencana pernikahan.
112 Gantung diri
113 Pertemuan dimas dengan mahendra
114 Kembali untukmu
115 Kepikiran
116 perjuangan
117 Apa tidak ada ketertarikan.
118 Wanita itu mengusik kepalaku
119 Aku akan menciummu
120 Aku mau menjadi suamimu
121 Melupakan adrian
122 Pernikahan nara dan dimas.
123 Apa kau tulus mencintaiku
124 Kita bersaudara
125 Hamili saja nayla
126 Malam yang romantis
127 Sampai di sini perjuangan kamu
128 Bencana gempa
129 Hilangnya nayla
130 Persiapkan pernikahan
131 Kangen
132 Pernikahan
133 ciri orang hamil
134 Menunggu
135 Kabar bahagia
136 Adrian yang panik
137 Semur jengkol
138 Perhatian adrian
139 Jus mangga
140 Memanjat pohon.
141 Selalu serba salah
142 Melepaskan
143 Edisi reno dan karin.
144 Kecelakaan key
145 Cemburu
146 Kabar dari putra
147 Kedatangan reno dan karin
148 Mogok makan
149 Adrian yang dingin.
150 Cerita adrian
151 Aku suaminya
152 Setangkai bunga.
153 Tidak memberi jatah
154 Akhir episode
Episodes

Updated 154 Episodes

1
Interview
2
keterima kerja
3
Bisa bertahan.
4
Siapa laki laki itu?
5
kau tau siapa saya?
6
Ada yang tidak mau di ganggu
7
Gara gara mama
8
Keluar dari keluarga.
9
Si batu galon
10
Jangan membantah
11
Memakanmu
12
Memikirkan nayla
13
Tidak takut gendut
14
Ruang makan
15
Hutang
16
Ingin hidup tenang
17
Hukuman
18
Nasi goreng
19
Lontong sayur
20
Menangislah
21
Apa sesakit itu?
22
Cemburu
23
Aku mencintainya.
24
Bisa kamu suapin saya?
25
Melupakan nayla
26
Mengkhianati cintaku.
27
Calon istri
28
Nayla akan jatuh ke pelukannya.
29
Senyuman itu hanya untukku
30
Mencium pipi nayla.
31
Untung saja saya mencintaimu
32
Dasar gadis tak berterima kasih
33
Menculik
34
Kepergok nayla
35
Saya akan membantumu.
36
Calon istri.
37
Aku sangat mencintaimu
38
Mengkhawatirkan nayla
39
Dia kekasihku
40
Menjaga nayla
41
Menepati janjinya
42
Ciuman pertama
43
Kembalinya dimas
44
Nayla adalah kekasihku
45
Kejelasan hubungan
46
Mengungkapkan perasaan
47
Makan malam romantis
48
Calon menantu
49
Secepatnya melamarmu
50
Berjanjilah
51
Masa lalu arman
52
Do you want to marry me
53
Sebuah kebenaran
54
Melindungimu
55
Aku beruntung mencintaimu
56
Wanita itu karin
57
Wanita dalam angan angan
58
Bertemunya lastri
59
Di mana anakku
60
Terpesona
61
Merasa tersanjung
62
Nayla hilang
63
Madam olive
64
Tempat hiburan malam.
65
Siapa nayla sebenarnya?
66
Nayla putrimu
67
Sebuah kenyataan
68
Kembali ugal ugalan
69
Pembalut
70
Kedatangan karin
71
Menjaga jarak
72
Kau bukan anak kandung
73
Siapa ibu kandungku
74
Kedua bodyguard
75
Pengakuan dimas
76
Kedatangan key
77
Merelakanmu
78
Tulus
79
Aku masih perduli padamu
80
Menjodohkan
81
Tidak akan membiarkan nayla kembali padanya
82
Terbakar api cemburu
83
Mengorbankan dirinya.
84
Surat pengunduran diri.
85
Jangan pancing kemarahanya
86
Hal konyol
87
Kapan kau melamar nayla
88
Lebih indah bila bersamamu
89
Patung dua manusia
90
Salah jalan
91
Di culik
92
Kenyataan reno.
93
Menyelamatkan nayla
94
Salah kirim
95
Setuju menikah
96
Fitting gaun pengantin
97
Undangan
98
Menyesali
99
Dia bukanlah anak kandung
100
Perkelahian
101
Masih mencintaimu
102
Om adalah papamu
103
Acara ijab kobul
104
Darah kotor.
105
Tembakan
106
Cinta tak terbalas
107
Kekecewaan lastri
108
Pertemuan kedua dimas.
109
Edisi dimas dan nara
110
Katakan sejujurnya
111
Membatalkan rencana pernikahan.
112
Gantung diri
113
Pertemuan dimas dengan mahendra
114
Kembali untukmu
115
Kepikiran
116
perjuangan
117
Apa tidak ada ketertarikan.
118
Wanita itu mengusik kepalaku
119
Aku akan menciummu
120
Aku mau menjadi suamimu
121
Melupakan adrian
122
Pernikahan nara dan dimas.
123
Apa kau tulus mencintaiku
124
Kita bersaudara
125
Hamili saja nayla
126
Malam yang romantis
127
Sampai di sini perjuangan kamu
128
Bencana gempa
129
Hilangnya nayla
130
Persiapkan pernikahan
131
Kangen
132
Pernikahan
133
ciri orang hamil
134
Menunggu
135
Kabar bahagia
136
Adrian yang panik
137
Semur jengkol
138
Perhatian adrian
139
Jus mangga
140
Memanjat pohon.
141
Selalu serba salah
142
Melepaskan
143
Edisi reno dan karin.
144
Kecelakaan key
145
Cemburu
146
Kabar dari putra
147
Kedatangan reno dan karin
148
Mogok makan
149
Adrian yang dingin.
150
Cerita adrian
151
Aku suaminya
152
Setangkai bunga.
153
Tidak memberi jatah
154
Akhir episode

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!