* Huuuuhsm * " Menerima akhir hidup di penjara bawah tanah, bukanlah hal yang buruk. " ucapnya dengan senyuman sembari memakan beberapa sisa makanan yang dirinya beli sebelumnya dan menikmatinya bersama dengan Vi dalam sebuah sel yang dipenuhi dengan darah serta beberapa tubuh dari tahan maupun tubuh para penjaga yang berserakan di sekitarnya.
" Seperti yang kamu siarkan sebelumnya, Agatha. Sosok itu benar-benar datang ke guild yang aku pimpin dengan wujud yang berbeda namun tetap memiki statistik data yang sama. " ucap seorang pria yang terkesan garang ketika berbicara dengan Lumi menggunakan sebuah alat komunikasi.
" Baguslah, Tedi. Aku akan segera menemuinya dalam waktu dekat ketika aku selesai mengerjakan sesuatu di sini. Oleh karena itu setidaknya tolong tahan dia dan jangan membuatnya pergi dari tempatmu berada hingga aku tiba ke sana. " balas Lumi dengan nada senang setelah sebelumnya sempat melakukan pesan siaran menggunakan otoritasnya sebagai seorang guild master untuk memberikan sebuah informasi penting maupun informasi darurat.
" Kamu tidak perlu terburu-buru ke sini, Agatha. Dengan ditempatkannya dia dalam sel khusus di bawah Penjara Rip's Dead. Dia tidak akan semudah itu melarikan diri dari sana.. " balasnya dengan nada sombong seolah berniat membanggakan dirinya pada Lumi.
" [ Nh, ya ampun! Keputusan bodoh yang dia buat, membuatku merasa khawatir dengan keselamatan para penjaga ataupun tahanan di sana. ] " ucapnya dalam diam seolah tidak percaya dengan apa yang dirinya dengar hingga menjatuhkan sebuah kristal dalam sebuah item yang berbentuk layaknya telepon antik.
" Hehe, sepertinya dia tengah sibuk di sana. " ucap Tedi sembari mengembalikan gagang telpon itu ke tempatnya.
" Nah sekarang, tuan. Tolong bersikaplah baik sementara waktu dan menanti keputusan dari mereka yang berwenang atas hal semacam ini " ucap seorang petugas guild sembari mengantarkan Rose ke dalam sebuah sel dan menggendong Vi untuk dibawanya
" Hehe, iya nona. Lagipula aku pun berniat mencari kedamaian di kota ini, meskipun penjara bukanlah satu tempat yang ingin aku kunjungi, setidak aku akan berusaha untuk menjadi orang baik di sini. Dan lagi, seperti yang aku bilang sebelumnya. Vi akan tetap menemaniku seperti kesepakatan ku dengan guild master itu. " balas Rose sembari mengelus kepala Vi dengan pelan sebelum mengabaikan apa yang diucapkan petugas guild itu.
Sembari duduk dan memakan makanannya yang masih tersisa, beberapa tahan dengan tubuh lebih besar darinya mulai mencoba mengintimidasi dirinya dengan membanggakan dirinya atas satu kesalahan besar yang telah dirinya lakukan
" He~h, sepertinya kamu cukup berbahaya, ya tuan. hehehe, tapi dari pada membuat keributan di sini. Akan lebih baik jika anda kembali ke tempat anda semula sebelum sesuatu yang buruk terjadi. " Ucap Rose sebagai tanda balasan atas sikap mengganggu dari sosok yang ada di hadapannya.
Melihat situasi yang nampak memanas, beberapa tahanan di ruangan itu mulai mempertaruhkan sesuatu layaknya perjudian terselubung dengan beberapa prajurit yang juga ikut berpartisipasi.
* Sbrumsshsss dbralssh * " Lihatkan, bukankah sudah aku bilang untuk kembali ke tempatmu semula sebelum sesuatu yang buruk terjadi. " ucapnya setelah kembali duduk dan menawarkan sisa makanan yang dirinya makan untuk dimakan oleh Vi sesaat setelah sosok besar itu tiba-tiba jatuh ke sebuah lubang misterius dibawah kakinya.
Sebuah keheningan tiba-tiba terasa ketika sosok yang mereka pertaruhkan untuk menang harus kalah dengan mudah bersama dengan sesuatu yang tidak mereka ketahui.
" Terima kasih atas partisipasinya. " lanjut Rose sembari mengambil sekantung besar kain berisikan beberapa sisa makanan dan beberapa benda berharga lainnya sebelum kembali duduk di tempatnya.
" Oh iya, karena lubang itu nampak terlalu mengancam nyawa, setidaknya aku akan mengembalikan wujud dari lantai itu seperti sebelumnya." tambahnya sembari mengembalikan bentuk ruangan itu dengan sebuah tubuh yang hancur akibat sesuatu.
" Dan aku harap kalian tidak kembali mengusik ketenangan ku seperti orang ini, ya? karena nantinya aku tidak akan segan membuat kalian menghadapi sesuatu yang lebih buruk dari kematian. " lanjutnya sembari menunjukkan perubahan pada lengan tangannya yang semula nampak seperti manusia, tiba-tiba berubah menjadi sebuah pedang runcing nan tajam.
" Lalu, silahkan ambil potongan daging ini sebagai cindra mata dariku, ya. [ hehe, rasakanlah ketakutan dan keputusasaan ketika kalian berani mengusik kedamaian yang aku impikan. ] " ucapnya dengan senyuman sembari memberikan beberapa potongan daging dari tubuh besar itu kepada para tahanan yang ada beserta sebagian kecil potongan daging kepada para penjaga sebelumnya.
" [ Jika saja kekuatan yang aku miliki saat ini bisa aku gunakan di dunia nyata kala itu, aku pasti bisa membalaskan dendam dari beberapa saudaraku dan yah, mungkin aku bisa mencegah hal buruk itu sebelum hal itu terjadi.] " pikirnya dalam diam sembari menghancurkan sebuah sel dengan tralis besi dan mengembalikannya seperti semula sesaat setelah dirinya masuk ke dalamnya.
" [ Dan lagi, aku sangat bersyukur karena bisa hidup kembali di sini dan menikmati sisa kehidupanku yang damai ini bersama seorang wanita yang aku sayangi. ] " lanjutnya dengan mengusap kembali tubuh mungil dari Vi sebelum menatap tajam kerumunan tahanan yang mulai membubarkan diri.
" Bukankah seharusnya penjara ini mampu menahan iblis dengan level 90 ? Tapi kenapa sosok itu justru dengan mudah melakukan ini dan itu bahkan tanpa adanya rapalan mantra maupun eksistensi sihir yang terdeteksi? " ucap seorang penjaga sembari mengangkat sebuah tubuh yang hanya menyisakan tulang dan jeroan yang nampak menjijikkan.
Dengan tetap diam dan melakukan apa yang biasa mereka lakukan, beberapa tahanan masih merinding ketakutan atas sesuatu yang terjadi itu sementara beberapa yang lain nampak memikirkan sesuatu mengenai keberadaan dari Rose yang mungkin dapat menguntungkan mereka.
" Daging kaleng, daging busuk, permen jeli, batuan orb, sesuatu yang menjijikkan, koin emas, koin perak, tanduk monster, gigi monster, sesuatu yang menjijikkan lagi dan beberapa hal tidak masuk akal untuk diteliti lebih lanjut " gumamnya dengan malas setelah mengeluarkan semua isi dari kantong besar kain itu.
* Sbrumsshsss sdapts * Rose kembali menghancurkan tralis besi yang menahannya dan kembali mengembalikannya seperti semula sesaat setelah dirinya keluar dari selnya dan mencari informasi lebih lanjut dari para tahanan yang ada di sana menggunakan alat tukar yang diluar nalar itu.
Dengan sebuah pertanyaan yang terkesan seperti sebuah sistem pelelangan, Rose menawarkan setiap isi dari kantong koin yang telah diuraikan sebelumnya sebagai harga beli untuk setiap informasi yang dirinya terima dan setelah semua isi dari kantong kain itu habis, Rose kembali ke tempatnya semula seolah tidak pernah terjadi apapun ditempat itu
* Scriiingsss * sebuah cahaya menyilaukan mata membuat beberapa tahanan mencoba melihat dari mana asal cahaya itu berada dan setelah mengetahui asal dari cahaya itu, mereka dikejutkan dengan seorang wanita cantik yang tengah bermanja dengan Rose di dalam selnya.
" Apa yang kalian lihat? Dia adalah serigala kecil yang aku bawa sebelumnya dan aku tidak akan membiarkan seorang pun dari kalian menyentuhnya " ucap Rose dengan nada yang menggelegar sembari berbaring santai di atas pangkuan dari Vi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 119 Episodes
Comments