" He, em. Tidak apa, tuan. Justru sayalah yang seharusnya meminta maaf kepada tuan karena telah mengejutkan tuan sampai seperti itu. " ucap Vi setelah membantu Rose untuk berdiri.
" Sudahlah, Vi. Kamu tidak perlu melakukan semacam ini. " ucap Rose disaat Vi tiba-tiba terdiam tanpa kata ketika melihat sebuah sesuatu diantara kain penutup tubuh bawahnya.
Bersama dengan tawa kecil Vi yang terdengar sebelum ucapan maaf, Rose yang merasa begitu canggung kepada Vi atas apa yang terjadi sebelum mengalihkan sebuah topik pembicaraan agar hal memalukan itu tidak kembali di bahasa oleh Vi.
" [ Aku benar-benar tidak menduga bahwa benda itu kembali bergerak setelah sekian lama. ] " ucap Vi yang nampak melamun disaat Rose membicarakan sesuatu.
Sesuatu yang basah nampak keluar dari bahian vitalnya dan membuat kesadaran dalam lamunan atas hal penuh hasrat nafsu yang menyimpang, kembali dan membuatnya mencoba mendengarkan ucapan Rose yang sempat terlewat sembari mencoba menyembunyikan sesuatu yang basah itu.
" Oleh karena itu, Vi. Apakah kamu bersedia menemaniku untuk pergi ke kota dan membeli beberapa bahan makanan maupun reserse item penunjang kehidupan yang lain? " ucapnya bertanya mengenai kesediaan dari Vi untuk ikut bersama dengannya.
Merasa lega bahwa bagian terpenting dari ucapan tuannya tidak terlewat, Vi menganggukkan kepalanya tanda setuju dan setelahnya mereka pun bersiap diri untuk pergi ke kota yang dimaksud.
" Seperti yang aku ucapkan sebelumnya, Vi. Karena saat ini kita tidak memiliki uang sama sekali, Kita akan berburu sebentar di sekitar sini agar nanti, hasil buruan yang kita peroleh dapat dijual ke guild perdagangan maupun pedagang jalanan untuk menyambung kehidupan. " ucap Rose disaat Vi bertanya mengenai alasan kenapa mereka berjalan menjauhi jalan utama menuju kota.
" [ Celakalah aku! aku tidak menduga bahwa kami akan berburu di tempat ini sebelum ke kota! dengan kondisiku yang baru saja mengeluarkan cairan itu, kekuatan suci tidak dapat digunakan! dan akibatnya. ] " pikir Vi dalam diam sembari menundukkan kepalanya disaat tuannya nampak memakai beberapa senjata miliknya
Disaat mentari mulai meninggi, Rose yang kala itu memakai set kostum dari dark reaper nampak bersiap diri dengan mengenakan sepasang sarung tangan berwarna hitam yang semula keluar dari tas pinggang buatan Vi yang tersembunyi dibalik jubah hitamnya sementara Vi yang kala itu hanya memakai sebuah pakaian kulit sederhana nampak cemas ketika Rose memintanya untuk menyiapkan sihir perlindungan.
" Shigi, Roar! " ucap Rose dengan lirih ketika dirinya berhenti di tengah area kosong sebelum menghentakkan kakinya dengan keras ke permukaan tanah
" [ Mantra provokasi telah diaktifkan oleh tuan. Semoga saja binatang buas yang ada si sini lebih tertarik dengan aura tantangan yang tuan miliki ketimbang bau cairan yang keluar dari tubuhku] " gumam Vi yang kini telah bersembunyi di atas sebuah pohon sembari memperhatikan area disekitar tuannya
* kresek-kresek dbusss * "Tuan!!! Tolong!!! " Teriak Vi beberapa saat setelah sebuah suara bising terdengar di sekitar pepohonan
* Luuuung luuuung luuuung Koaaaarks * Sebuah suara keras dari seekor monster yang menampakkan diri seperti kera babon dengan tubuh yang bersisik
" Ya ampun, ya ampun! Aku kira aku akan mendapatkan mangsa seperti tupai pembunuh ataupun babiliar! Namun yang datang dihadapan ku saat ini adalah Kaisar Boaki! " ucapnya yang nampak terkejut ketika sosok monster itu mengejar Vi dengan cepat.
Sesaat setelah tubuh Vi tertangkap oleh Kaisar Boaki, suara yang ditimbulkan semakin keras dan menggema dan beberapa saat setelahnya beberapa monster dengan wujud serupa namun dengan ukuran yang lebih kecil mulai muncul seakan menerima panggilan dari lolongan sebelumnya
" Ji--ika ini adalah sebuah raid, setidaknya aku butuh dua atau tiga orang pemain dengan level rata-rata 50 ke atas, namun karena saat ini adalah hal yang tidak mungkin terjadi. Apa yang akan aku pertaruhkan ini akan mengancam nyawa, Vi! " ucapannya dengan khawatir setelah satu koloni Kaisar Boaki menampakkan diri
" Tuan! tolong!!! " gerak bibir Vi tanpa suara ketika tuannya nampak tidak bergerak dari posisinya
* Scriiiiingsssa * " Huuuuaaaaaarrrrssss " Sebuah suara keras dari Kaisar Boaki yang nampak kesakitan ketika lengan besar yang berisik itu terpotong dengan mudahnya oleh sebuah senjata yang digunakan oleh Rose
* Sdhaptsssa * " Untunglah... [ Aku masih memiliki sabit langit dan bumi pemberian dewa alam waktu itu. Jika aku tidak memiliki sabit ini, aku mungkin harus menggunakan sabit hitam terkutuk itu.] " ucapnya setelah menangkap tubuh Vi dan membawanya ke tempat yang aman
Disaat Kaisar Boaki itu sangat marah dan menyuruh beberapa Kaisar Boaki lain dari koloninya untuk menyerang, Rose kembali menggunakan sarung tangan hitamnya setelah mengembalikan sepasang sabit itu ke tas pinggang buat Vi
" Apapun yang akan terjadi, Aku pasti akan melindungi mu sekuat tenaga ku, Vi! "ucapnya dengan lirih sembari mengusap kedua tangan dari Vi yang gemetar ketakutan setelah memutuskan untuk melindungi Vi dalam shelter ciptaannya.
* Lululululuuuung luuuung luuuung luuuung * Teriak semangat para Kaisar Boaki ketika menyerbu sosok Rose yang nampak terdiam seakan menantikan sebuah waktu yang tepat untuk menyerang mereka
" Yosha!! celah diantara mereka sudah terlihat. Saatnya memulai pesta perburuan ini!!" Teriaknya membakar semangat dalam kegaduhan dari Kaisar Boaki yang datang sebelum bersiap diri.
* Swuupsss dhaaamsaa * dalam satu gerakan cepat Rose langsung mendaratkan pukulan kerasnya ke bagian perut salah satu Kaisar Boaki dan membuatnya terpental bersama dengan beberapa Kaisar Boaki yang berada dibelakangnya
* Swuupsss sglutk sglutk sdhamsss sdhamsss sdhamsss* Setelah serangan itu dilancarkan, Rose melanjutkan serangannya dengan memukul bagian dagu dari Kaisar Boaki dan membuatnya terbang tinggi ke angkasa yang dilanjutkan dengan serangan cepat lain yang ditujukan untuk mematahkan setiap kepala dari Kaisar Boaki terdekat sebelum akhirnya menggunakan dua tubuh yang telah kehilangan nyawa itu ke tubuh Kaisar Boaki lain layaknya sepasang senjata tunpul.
* Gbruuumsss * " Kekekeke kei kei kei!!! " teriak ketakutan Kaisar Boaki bertubuh besar itu sembari berlari menjauhi kawanannya yang dibantai habis oleh Rose sebelum akhirnya Rose melemparkan tubuh dari Kaisar Boaki yang sebelum terbang tinggi itu ke arah Kaisar Boaki yang tengah berlari dan membuatnya kehilangan nyawa disaat kedua tubuh itu menghancurkan sederet pepohonan yang ada di area pelariannya itu.
* Hyuuuuhsssh... * " Syukurlah bahwasanya aku memenangkan pertarungan ini dan mendapatkan hasil buruan yang cukup lumayan meskipun tubuh besar dari pemimpin koloni, tidak masuk hitungan kerena memiliki kecacatan. " ucapnya dengan puas sembari menendang potong tangan dari Kaisar Boaki sbelum membelahnya menjadi beberapa bagian.
* Gbresssh * " Tua~n!!! Syukurlah, syukurlah tuan memenangkan pertarungan mengerikan tadi!! " Teriak Vi dengan wajah berlinang air mata ketika shelter tanah yang melindunginya mulai runtuh dan kembali menampakkan area kosong ditengah beberapa tubuh Kaisar Boaki yang telah kehilangan beberapa bagian tubuhnya.
" Hehehe. iya, Vi. Aku sangat bersyukur bisa memenangkan pertarungan tadi [ Meski posisiku sangat dirugikan tadi. Tapi dari pada itu, ] Akupun sangat berterima kasih kepadamu, Vi. Karena bagaimanapun juga, tanpa perlindungan dari sihir yang kamu rapalkan sebelumnya. Aku mungkin tidak akan berani menggunakan teknik tingkat tinggi semacam tadi, Vi. " balasnya dengan senyuman sembari menghapus air mata dari wajah Vi yang begitu kumal.
Disaat usapan lembut dari kedua tangan tuannya itu menyentuh wajahnya, dia kembali melepaskan tangisnya ketika tuannya yang begitu mempercayai dirinya harus kembali dibohongi atas dasar keinginan untuk melindungi diri maupun hal lain terkait keuntungannya sendiri.
Menghabiskan waktu cukup lama untuk menenangkan Vi hingga tengah hari, Rose mulai berjalan mendekati setiap tubuh Kaisar Boaki yang tersisa dan menyimpannya dalam tas kain berwarna oranye yang disimpannya dalam tas punggung buatan Vi.
" Nah, Vi. Cerialah kembali karena aku yakin, dengan adanya hasil buruan ini. Kita akan mendapatkan banyak kepingan koin di kota nanti. Hihihihi. " ucapnya dengan akhiran tawa sembari menggandeng tangan Vi dan mempercepat langkahnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 119 Episodes
Comments