Rifki yang mendengar cerita Citra mengangguk-anggukkan kepalanya. Hati nya terasa tersentuh dengan perjalanan hidup yang di lalui oleh Alvina.
"Emangnya kenapa sih nanyain Alvina?" tanya Citra.
"Jangan-jangan lo suka lagi sama Alvina" lanjut nya.
"Hah e-enggak ko siapa juga yang suka sama cewek kulkas kek dia" jawab rifki mengelak.
Sedangkan Citra hanya tersenyum melihat tingkah Rifki. Lalu ia teringat dengan janjinya kepada orang tua nya bahwa ia akan pulang cepat. Ia melihat arloji yang melingkar di pergelangan tangan nya.
"Aduh gue lupa, gue harus pulang cepat, sekarang udah udah jam 03.05 gue balik duluan gak papa, kan ki?"
"Oh iya gak papa kok santai aja"
Citra yang mendapat izin dari Rifki pun bersiap-siap untuk pulang.
"Ya udah gue duluan ya, makasih traktiran nya"
"Iya sama-sama"
Setelah kepergian Citra, Rifki termenung sendirian.
"Kasian juga Alvina masih kecil tapi harus kerja buat kebutuhan nya" ujarnya.
Rifki pun pergi ke kasir untuk membayar pesanan nya dan Citra. Lalu ia segera pergi menuju rumah nya.
Setelah sampai ia langsung masuk begitu saja karena ia pikir tidak ada siapapun di dalam. Tapi, saat di ruang tamu ia melihat Sarah yang sedang mengobati Luka di tangan nya akibat preman tadi. Yah sarah adalah ibu dari Rifki Anggara.
"Mah mama kenapa? kok tangan nya merah gitu sih" tanya Rifki kepada sarah sambil menghampiri nya.
"Rifki kamu udah pulang sayang, ini tadi mama hampir kecopetan, tapi untung aja ada yang nolongin mamah tadi" jawab Sarah.
"Kecopetan? kok bisa sih emang mamah jalan mana tadi?" tanya Rifki.
"Jalan biasa tapi tadi jalan nya lagi sepi makannya kecopetan" jawab Sarah.
"Emang tadi siapa yang nolongin mamah?" tanya nya lagi.
"Gak tau mamah lupa namanya, tapi dia cewek loh cantik lagi. Dia jago beladiri lagi, dia ngalahin tiga preman yang badannya besar loh Rifki" ucapnya.
"Masa cewek sih mah gak mungkin lah" elak Rifki.
"Kamu ini ya, ntar aja liat sendiri dia udah mamah undang makan malam sama kita pokoknya kamu harus ikut makan malam sama dia gak boleh kemana-mana" ucap Sarah kepada anaknya itu karena Rifki jarang ada dirumah jika waktu nya makam malam.
"Iya iya mah, ya udah Rifki mau mandi dulu" ujar Rifki.
"Iya sana mandi badan kamu bau" ucap sarah.
Rifki segera bergegas menuju kamar nya dan langsung masuk ke kamar mandi untuk membersihkan badan yang terasa lengket.
...----------------...
Tak terasa malam pun tiba menghampiri. Di sebuah rumah yang kecil, nampak seorang gadis yang baru saja pulang dari tempat nya bekerja. Siapa lagi kalau bukan Alvina.
Ia teringat bahwa ia mempunyai janji dengan orang yang sudah di tolong nya siang tadi untuk makan malam bersama dengan keluarga nya. Alvina pun bersiap-siap untuk pergi ke rumah Sarah menggunakan motor kesayangan nya.
Sedangkan di tempat lain terlihat Sarah sedang menyusun makanan yang telah dimasak oleh ia dan para maid yang ada di sana.
Setelah selesai Sarah pun pergi ke kamar nya untuk membersihkan diri. Setelah itu ia bersama suaminya -Reno Anggara- segera turun menuju meja makan.
"Pah malam ini ada yang mau makan malam sama kita" ujar Sarah saat mereka berjalan menuruni anak tangga.
"Siapa?" tanya Reno.
"Itu loh pah yang tadi siang nolongin mamah dari copet, yang tadi mama ceritain"
"Oh kapan dia datang nya?"
"Mungkin bentar lagi"
Tak berselang lama terdengar suara motor yang memasuki pelataran rumah keluarga Anggara. Kemudian terdengar suara bel yang di pencet menandakan bahwa ada tamu yang datang.
"Nah itu pasti dia, bentar ya pah aku lihat dulu" Sarah pun bergegas menuju pintu utama. Dan benar saja yang datang adalah Alvina.
"Hay tante selamat malam" sapa Alvina saat Sarah membuka pintu.
"Malam juga sayang, yuk masuk" ajak Sarah mempersembahkan Alvina untuk masuk.
Alvina hanya mengangguk kan kepalanya dan melangkah mengikuti Sarah.
Alvina di buat terkagum-kagum oleh desain rumah yang begitu elegan dan mewah. Setelah sampai di meja makan yang terbuat dari kaca tebal, ia menemukan pria yang sedang duduk di kursi. Alvina menyapa nya dengan senyuman yang manis.
"Hay om" sapa Alvina
"Hay, nama kamu siapa?" tanya Reno.
"Nama aku Alvina om" jawab Alvina.
"Oh Alvina, makasih ya udah nolongin istri saya" ujar Reno sambil memperlihatkan senyumnya.
"Iya om sama-sama"
"Ya udah silahkan duduk"
"Iya om"
Alvina duduk berhadapan dengan Sarah yang duduk di dekat suaminya.
"Bik tolong panggilin Riki ya" ucap Sarah kepada maid yang ada di sana.
"Baik nyonya"
Tak berselang lama datang seorang remaja yang sepantaran dengan Alvina dan duduk di sebelah Sarah. Alvina yang sedang menunduk tidak berniat melihat orang yang datang ke meja makan. Namun kegiatan nya terhenti ketika ia melihat siapa yang datang untuk makan malam bersama dengan keluarga nya.
"Alvina"
Alvina yang namanya di panggil mendongak kan kepalanya, ia melihat ada Rifki yang berdiri sambil menatap nya dengan tanda tanya.
"Lo" Alvina yang kaget melihat keberadaan Rifki di sana seketika berdiri dan menatap Rifki.
"Lo ngapain disini? atau jangan-jangan lo mau kenalan lagi sama calon mertua, ia kan?" ucap Rifki sambil menaik turun kan alisnya dan tersenyum nakal.
"Dih kepedean lo" jawab Alvina sambil kembali duduk.
"Lagian lo ngapain sih disini?" lanjutnya.
"Lah ini kan rumah gue berarti wajar dong kalo gue ada disini. Lagian kalo lo mau ketemu sama camer bilang dulu kek gue kan bisa dandan dulu biar lebih ganteng" ucap Rifki dengan pedenya.
"Dihh"
"Udah-udah, Rifki dia ini yang tadi sempat nolongin mamah bukan ketemu sama calon mertua" ucap sarah.
"Tuh dengerin" ujar Alvina sambil melirik ke arah Rifki.
"Tapi kalo bener kamu mau ketemu sama camer juga gak papa kok kita gak keberatan" lanjut Sarah yang di sertai dengan senyuman.
"Tuh dengerin" kali ini Rifki yang melirik Alvina dengan senyum jahil nya.
Sedangkan Alvina hanya cemberut mendengar ucapan Sarah. Emang ya ibu sama anak sama aja, sama-sama bikin kesel.
"Udah-udah kalo debat terus kapan makannya" ujar Reno menengahi.
Mereka makan dengan khidmat dan disertai dengan obrolan-obrolan ringan yang membuat suasana tidak terlalu hening. Setelah selesai acara makan malam di rumah keluarga Anggara, mereka mengobrol di ruang tamu.
Alvina yang melihat jam sudah menunjukkan pukul 21:15 segera pamit untuk pulang. Awalnya Alvina di suruh menginap di sana tapi ia segera menolak dengan alasan rumah tidak ada yang jaga.
Akhirnya dengan beribu-ribu alasan Alvina dibolehkan pulang, tapi harus di antar oleh Rifki.
BERSAMBUNG
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 85 Episodes
Comments
Ayang para animek🗿
widih pacarin langsung aja sih ki! /Hunger/
2024-07-09
0
Nur Rydha
Ciaaahhh keluarga gesrek semua kek nya 😁
2022-09-02
1