Malam ini sepulang dari kantornya Darrel berencana untuk ke apartemen Romi terlebih dahulu karena ada yang ingin dia bicarakan dengan sahabatnya itu.
"Andi besok kamu jangan banyak bicara kalau sedang mengantar Trisha," Kata Darrel ketus.
"Maaf tuan kalau nona Trisha bertanya apakah saya juga tidak perlu menjawabnya?" Tanya Andi.
"Jawab sesingkatnya saja jangan terlalu banyak jawaban kamu sepertinya sangat senang saat berbicara dengan Trisha tadi siang," Kata Darrel.
"Tidak tuan, saya tadi hanya menjawab seadanya sesuai dengan yang nona Trisha tanyakan," Kata Andi.
"Baguslah awas saja kalau kamu menyimpan perasaan lebih kepada Trisha, ingat kamu itu sudah punya istri dan anak," Darrel sok menasehati Andi sementara dia tidak sadar dirinya seperti apa.
"Saya bukan anda tuan saya sangat mencintai istri saya dan anak saya," Jawab Andi tapi hanya di dalam hatinya karena tidak mungkin dia mengatakan itu dengan terus terang bisa langsung di tendang dia.
Iya tuan saya tau," Kata Andi sambil fokus pada lajunya kendaraan yang dikemudikannya hingga beberapa saat kemudian mobilnya pun sampai diparkiran apartemen Romi.
"Nanti kamu tunggu aku jangan kemanapun sepertinya aku akan berbicara sambil ngopi dulu di apartemen Romi untuk mengurangi stresku," Kata Darrel saat turun dari mobil.
"Baik tuan," Jawab Andi.
Darrel berjalan ke lobby apartemen itu dan masuk ke lift untuk menuju lantai dimana unit apartemen Romi berada.
Romi memang masih tinggal dengan orang tuanya karena mamanya tidak mau dia jauh dari keluarganya, tapi sesekali dia juga suka tidur di apartemennya saat dia ingin waktu sendiri atau saat Darrel ingin bertemu dengannya karena kalau di apartemen mereka bisa bebas bicara tanpa merasa canggung karena adanya orang tua Romi.
Saat lift nya sampai di lantai tempat unit apartemen Romi Darrel keluar dan berjalan menuju unit apartemen Romi yang hanya perlu melewati beberapa dua unit saja untuk ke unit apartemen Romi.
Darrel mengetuk pintu unit apartemen Romi beberapa kali hingga akhirnya Romi pun membukakan pintu dengan menggunakan jubah mandi dan handuk kecil yang melingkar di lehernya pertanda bahwa dia baru selesai mandi.
"Sorry tadi aku lagi mandi jadi gak kedengeran," Kata Romi sambil membuka pintu lebih lebar agar Darrel bisa masuk.
"Gak pa-pa aku belum terlalu lama juga nunggunya," Kata Darrel lalu masuk dan langsung duduk di sofa yang ada di apartemen Romi itu.
"Mau aku bikinin kopi? sepertinya kamu sedang sangat pusing," Kata Romi.
"Ya emang itu niat utamaku ke sini aku pengen ngopi bareng disini," Jawab Darrel sambil menyandarkan badannya dan memejamkan matanya.
Romi pergi ke dapur untuk membuat kopi untuknya dan Darrel, setelah selesai dia membawa kopinya itu kepada Darrel.
"Nih kopimu, oh iya tadi kamu bilang kamu kesini karena ada yang mau kamu omongin?" Tanya Romi.
"Iya aku mau ngomongin tentang acara di perusahaanku aku ingin nanti kalau kamu menghadiri acara ulang tahun perusahaanku bisakah kamu tidak membawa Trisha juga," Kata Darrel kepada Romi.
"Kenapa?" Tanya Romi mengerutkan keningnya,
"Kamu pasti tau apa alasannya," Kata Darrel sambil menyeruput kopinya,
"Sampai kapan kamu akan membohonginya seperti ini?" Tanya Romi serius.
"Aku hanya belum siap kalau dia harus tau tentangku sekarang karena dia pasti akan pergi," Kata Darrel menatap Romi.
"Kamu memulai hubungan dengan sebuah kebohongan Rel, dan cepat atau lambat kebohongan itu akan terbongkar juga dan konsekuensinya harus kamu terima," Kata Romi.
"Aku tidak membohonginya Rom," Kata Darrel.
"Kamu memang tidak membohonginya, tapi kamu tidak jujur sejak awal tentang statusmu yang sudah beristri padanya," Kata Romi.
"Apakah kalau aku memberitahunya sejak awal dia akan mau menjalin hubungan denganku," Kata Darrel.
"Tentu saja tidak, Trisha kan orang yang baik jadi dia tidak akan mau menjalin hubungan dengan suami orang," Kata Romi.
"Justru itu aku tidak berani berkata jujur kepadanya karena aku sudah menyukainya sejak pertemuan pertama kita dan setelah beberapa waktu dekat dengannya rasa sukaku berubah menjadi cinta dan sekarang rasa itu tumbuh semakin besar lagi, aku belum siap untuk berkata jujur padanya," Kata Darrel.
"Sikap kamu itu hanya akan menyakitinya lebih dalam lagi Rel, cobalah untuk tidak egois dengan hanya memikirkan perasaanmu saja tapi coba pikirkan juga perasaannya, untuk sekarang dia mungkin akan tenang karena belum mendengar cibiran orang, karena dia menjadi orang ketiga diantara kamu dan Zola meskipun hubungan kamu dan Zola hanya status diatas kertas tapi di mata publik kamu dan Zola adalah pasangan dan Trisha akan di anggap orang ketiga yang menghancurkan hubunganmu," Kata Romi berusaha memberikan pengertian kepada Darrel seperti sebelumnya.
Romi memang sudah beberapa kali menasehati Darrel kalau apa yang di lakukannya itu salah dia menjalin hubungan dengan wanita lain di saat dia masih berstatus suami dan di sini yang akan mendapatkan dampak jeleknya adalah Trisha.
"Aku tau, tapi entah kenapa rasanya sulit untuk aku menjauh dari Trisha walaupun hanya sekejap," Kata Darrel.
"Aku kan sudah bilang supaya kamu cari cara untuk berpisah dengan Zola terlebih dahulu, baru kamu mendekati Trisha," Kata Romi.
"Justru itu aku tidak bisa nunggu lagi aku takut dia keburu diambil orang," Kata Darrel.
"Terus sekarang rencana kamu apa?" Tanya Romi.
"Seperti rencana awal untuk bisa membuat si tua itu tidak berkutik aku harus berada di atasnya terlebih dahulu," Kata Darrel.
"Jadi kamu serius mau menjatuhkan papamu sendiri," Kata Romi.
"Bukan menjatuhkan, aku hanya ingin dia menyadari, jika aku bukan robot yang hanya bisa dia perintah aku juga punya hati dan perasaan dan di sini aku hanya ingin memperjuangkan perasaan ku yang tidak pernah di hiraukan nya sama sekali," Kata Darrel.
"Jadi alasan apa yang harus aku buat kepada Trisha karena tadi aku sudah bilang kalau dia harus ikut dengan ku," Kata Romi.
"Kamu tau kan si tua itu pasti sudah merencanakan sesuatu kalau seandainya dia datang kesana aku takut dia akan mencelakainya," Kata Darrel.
"Baiklah nanti aku akan cari alasan yang tepat agar dia tidak curiga," Kata Romi.
Setelah itu mereka membicarakan hal yang lainnya yang lebih santai hingga tidak terasa waktu sudah semakin malam dan Darrel pun pamit untuk pulang karena besok masih banyak yang harus di kerjakannya.
"Aku pulang dulu ya, besok masih banyak pekerjaan yang menungguku," Kata Darrel sambil berdiri.
..."Ya pulang lah sudah malam," Kata Romi....
"Oh iya kamu harus pastikan Trisha tidak ikut kamu ke acara itu dan jangan sampai Trisha terlalu banyak bergaul dengan karyawan yang suka menggosip itu aku tidak mau Trisha tau tentangku dari orang lain," Kata Darrel.
"Iya kamu tenang saja akhir-akhir ini aku selalu memberikannya pekerjaan yang banyak jadi dia jarang makan di kantin dan jarang berbicara dengan karyawan lainnya," Kata Romi.
"Tapi jangan sampai dia kecapean juga," Kata Darrel lagi,
"Aku bosnya jadi terserah aku dong mau memberi dia pekerjaan seperti apapun," Kata Romi santai.
"Kalau dia terlalu capek nanti dia sakit gak ada yang rawat," Kata Darrel.
"Iya iya, bawel sudah sana pulang emang kamu pikir aku bos yang kejam apa," Kata Romi.
"Baiklah makasih kopinya," Kata Darrel.
"Tumben ingat bilang terima kasih biasanya juga anti kata itu," Kata Romi.
Darrel tidak menjawab lagi dia hanya melangkah keluar dari apartemen Romi untuk pulang kerumahnya.
Di parkiran Andi masih setia menunggu majikannya itu meskipun seluruh badannya sudah habis di lahap nyamuk.
"Jalan Ndi," Kata Darrel yang langsung ke mobil.
Andi pun masuk ke mobil dan mulai menjalankan mobilnya menuju rumah Darrel, beberapa saat kemudian mereka sampai di rumah. Darrel langsung masuk ke rumah nya saat kepala pelayan menyapa nya di depan pintu Darrel hanya menganggukkan kepalanya dan melanjutkan langkahnya ke tangga untuk ke kamarnya.
Setelah sampai di kamarnya Darrel melepaskan semua pakaiannya dan mengguyur tubuhnya dengan air sower yang mengalir untuk menyegarkan dirinya.
Setelah selesai mandi dan berpakaian Darrel merebahkan tubuhnya di ranjang dan mengecek ponselnya ada pesan dari Trisha yang mengucapkan selamat istirahat dia yakin saat ini Trisha pasti sudah tidur karena waktu sudah menunjukkan pukul sebelas malam Darrel pun memejamkan matanya karena sudah mengantuk.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 63 Episodes
Comments