Bab #15 - Kutukan Yang Tersakiti

"Untuk sementara kita tinggal di sini ya, Ma." Jasmine membantu ibunya turun dari atas motor, kemudian ia menurunkan beberapa barang mereka.

Kini mereka sudah sampai di sebuah rumah kecil yang ada di pinggir kota. Rumah itu adalah peninggalan ayah Jasmine yang tadinya hendak di jual oleh Jasmine karena sudah tak terpakai.

"Semoga kita bisa memulai hidup yang baru dan lebih tenang disini ya, Nak. Jauh dari orang-orang yang menghakimi kita habis-habisan." Jasmine hanya tersenyum kecut dan mengangguk karena sejauh apapun mereka lari, akan ada satu fakta yang tak bisa Jasmine enyahkan. Fakta bahwa ia masih istri Calvin dan kini ada benih Calvin yang tumbuh di rahimnya.

Jasmine masuk ke rumah itu kemudian ia membersihkan kamarnya agar sang ibu bisa beristirahat karena ibunya terlihat begitu pucat dan lemas.

"Kamu juga nggak boleh kelelahan, Jasmine. Ingat, kamu sedang hamil." sang ibu mengingatkannya dengan lembut, membuat Jasmine begitu terharu.

Jasmine bersimpuh di depan ibunya yang kini duduk di tepi ranjang usang mereka, Jasmine menggengam tangan sang ibu dan mengecupnya. "Terima kasih banyak, Ma. Mama selalu ada buat aku, selalu sayang sama aku meskipun aku sudah membuat hidup Mama menderita. Aku anak yang nggak berguna dan cuma bawa penderitaan untuk Mama, maafin aku, ya." Jasmine tak mampu menghentikan air matanya namun sang ibu segera menyekanya.

"Ma, aku ... aku ingin menggugurkan bayiku, hiksss ... aku nggak sang go, Ma." Sakit, hati Jasmine begitu sakit membayangkan ia akan membunuh bayinya namun ia berfikir mungkin itu yang terbaik.

"Sayang..." Bu Gina memegang pundak Jasmine dan meminta Jasmine duduk di sisinya. "Setiap anak adalah anugerah terlepas seperti apapun cara hadirnya, anak hadiah yang luar biasa untuk seorang perempuan. Seorang anak akan menyempurnakan hidup kita, jadi jangan pernah berfikir untuk membuang hadiah dari Tuhan, Nak. Suatu hari nanti, kamu akan tahu betapa berartinya seorang anak. "

"Tapi bagaimana jika dia nanti lahir dan bertanya dimana ayahnya? Aku harus jawab apa?" Suara Jasmine tercekat di tenggorokannya.

"Jangan terlalu memikirkan misteri takdir, Jasmine. Anak itu akan terlahir dengan takdirnya sendiri, kita hanya perlu berdo'a." Jasmine menunduk dan memegang perutnya, ia menggigit bibirnya yang bergetar.

"Jadilah obat dari segala rasa sakitku, Sayang. Mama rasanya nggak sanggup."

...🦋...

Calvin masih terus mencari Jasmine tanpa henti namun ia tak menemukan jejak Jasmine dimana pun, ia hanya bisa menangis penuh penyesalan. Jasmine, Jia, Rasya. Semuanya sudah ia sakiti, namun saat ini Calvin sungguh ingin bertemu Jasmine dan hidupnya dengannya.

Calvin hampir putus asa namun kemudian ia teringat dengan cerita Jasmine tentang ayahnya yang memiliki sebuah rumah di pinggir kota.

Calvin segera menemui temannya agar menggantikan pekerjaannya, apalagi meskipun Calvin bekerja pun tak akan fokus karena fokusnya saat ini hanya pada Jasmine.

Sementara di sisi lain, Rasya menangis sesegukan di kamarnya sendirian. Ayahnya sudah pergi, ibunya terluka dan terus menangis, sementara Rasya tidak tahu harus melakukan apa. Hingga Suster Kunti datang menemuinya dan menghiburnya.

"Papa nggak akan pergi, Sayang," ucap suster Kunti dengan lembut.

"Biarkan saja pergi, Sus. Aku sama Mama nggak butuh dia," tukas Rasya sambil mengucek matanya dengan ujung kaos yang ia pakai. Hati suster Kunti seperti di remas mendengar ucapan Arsyad yang sudah sangat terluka itu. "Memangnya siapa yang mengambil papa dari kami, Sus?" Ia bertanya sambil menatap susternya dengan sendu dan sang suster hanya bisa menggeleng lemah. "Orang yang mengambil papa semoga juga merasakan kehilangan seperti aku dan mama." Rasya berkata seolah mengutuk dan itu membuat suster Kunti merinding.

"Nggak boleh seperti itu, Sayang. Kita nggak tahu apa yang sebenarnya terjadi." Rasya tersenyum sinis, seolah mengejek takdir yang sedang terjadi. "Kita semua tahu apa yang terjadi, Sus. Papa di ambil orang, dan aku berdo'a pada-Mu, Tuhan." Rasya mengangkat wajahnya ke langit. "Ambil juga apa yang berarti dalam hidupnya, supaya dia juga menangis dan sakit seperti aku dan mama yang menangis dan sakit."

TBC...

Terpopuler

Comments

Andariya 💖

Andariya 💖

Rasya. rasyq....kamu ini nak..kok.gitu banget😂😂😂

2023-03-05

0

⚘️💙⚘️ Neng Gemoy ⚘️💙⚘️

⚘️💙⚘️ Neng Gemoy ⚘️💙⚘️

Rasya umur berapa ya ?
koq bisa2nya berdo'a dgn kata2 yg kejam spt itu ?
kasian Rasya ... kamu sudah mendapat pendidikan yg salah ... 😰

2023-01-17

0

Itin

Itin

nih anak salah asuhan ato gimana ya....
bocah udah bisa doa kek gitu?

2022-11-23

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!