Bab #11 - Hinaan Pada Jasmine

"Oh ya? Kalau begitu silakan kamu pilih, Mas. Aku dan Rasya atau pelakor murahan ini!" Tantang Jia sembari menyeka air matanya.

"Aku pilih Jasmine dan Rasya akan tetap menjadi anakku," jawab Calvin dengan tegas tanpa ragu yang membuat hati Jia langsung mencolos. Bu Chika pun begitu murka, ia menatap Calvin dengan tatapan penuh kecewa.

Calvin merangkul pundak Jasmine namun Jasmine justru menepisnya dengan kasar. "Aku nggak butuh kamu!" seru Jasmine tepat di depan wajah Calvin. "Silakan kembali ke keluarga kamu, Mas. Tinggalkan aku!" Calvin menggeleng, ia meraih tangan Jasmine dan Jasmine kembali menolaknya.

Sementara Jia yang sudah tidak tahan dengan sikap Calvin langsung berlari pergi dari sana, Bu Chika pun mengejarnya.

"Jasmine, kamu nggak salah dalam berakhirnya rumah tanggaku dan Jia. Rumah tangga kamu udah nggak sehat jauh sebelum kamu datang," ujar Calvin meyakinkan namun Jasmine menolak percaya apapun yang Calvin katakan.

"Aku enggak perduli, Mas. Yang aku mau cuma satu, kamu tinggalin aku," pinta Jasmine dengan suara parau.

Ia kembali masuk ke dalam rumah dan segera menguncinya, meninggaalkan Calvin yang hanya bisa menghela napas berat. Calvin menyenderkan keningnya di daun pintu sambil memanggil Jasmine dengan suara parau. "Jasmine, aku tahu caraku salah dalam memiliki kamu, tapi aku sangat mencintai kamu. Aku tulus mencintai kamu," lirih Calvin.

Jasmine yang mendengar hal itu hanya tersenyum miring, ia tersenyum mengejek dirinya sendiri yang telah jatuh pada permainan Calvin dengan mudahnya.

***

Keesokan harinya, Jasmine mencoba memulai hari seperti biasa, berharap itu bisa sedikit saja mengalihkan perhatiannya dari masalah yang ada.

Namun saat ia dan ibunya membuka toko, orang-orang datang justru hanya untuk menghina Jasmine dan memanggilnya dengan sebutan pelakor tanpa henti.

"Kok bisa tega gitu sih merebut suami orang, Mbak? Mbak 'kan juga wanita, ih, gimana sih."

"Iya, Mbak. Kasihan lho istri sama anaknya, jadi wanita kok nggak punya hati sih."

"Ingat karma lho, udah jahat sama orang, nanti di jahatin lho sama orang."

"Iya, sesama perempuan kita mah cuma mau ngingetin, jangan gatal sama suami orang."

Hati Jasmine sudah begitu sesak, darahnya mendidih dan kepalanya rasanya mau pecah mendengar omongan orang-orang ini.

"Eh, Bu. Jaga mulutnya ya..." seru Bu Gina dengan tegas. "Ibu tuh nggak tahu apa yang terjadi sebenarnya, jangan menilai kalau nggak tahu apa-apa. Anakku juga di rugikan di sini, dia di tipu." lanjutnya penuh penekanan.

"Masak sih juga di tipu, Bu? Kalau sudah tahuan sebagai pelaku, malah ngelas dan ngaku korban. Didik dong anak perempuannya tuh, kasihan lho perempuan yang sudah di hancurkan hidupnya."

"Heh..."

"Mah, sudah..." Jasmine mencegah ibunya yang hendak melawan para ibu-ibu itu. "Ma, kita pulang aja," ajak Jasmine kemudian.

"Tapi kita baru buka toko, Jasmine."

"Udah, nggak apa-apa." Jasmine dengan cepat menutup tokonya kembali bahkan ia membiarkan beberapa bunga tetap di luar karena ia sudah tak sanggup jika harus mendengarkan ocehan ibu-ibu itu lagi.

"Huuu, jadi wanita kok tega bener sama wanita lain," sorak salah satu wanita dari sana pada Jasmine yang kini sudah naik ke atas motornya.

"Iya, tega banget. Padahal dia sendiri juga perempuan," sambung yang lain.

Air mata Jasmine kembali mengalir bebas namun ia segera menyekanya dengan cepat, bu Gina pun hanya bisa memendam amarah dan kesedihan di hatinya melihat anaknya yang terus di hina.

Mereka kembali pulang dan saat berpepasan dengan para tetangga, lagi-lagi Jasmine mendapatkan hinaan.

"Ih, nggak nyangka ya, ternyata Jasmine itu pelakor," kata salah satu ibu yang sedang berkumpul dengan ibu-ibu yang lain.

"Iya, pantas aja suaminya jarang pulang. Katanya karena Dokter dan sangat sibuk di rumah sakit, eh nggak tahunya karena pasti sibuk dengan istru pertamanya."

"Iya lah, pasti sibuk sama istri dan anaknya, kalau Jasmine 'kan cuma simpnana, cuma di datengin sesekali aja."

"Nggak nyangka, ya. Padahal Jasmine itu kelihatannya kalem, eh nggak tahunya, ular berbisa dalam rumah tangga orang."

Dan masih banyak lagi hinaan dan cacian yang harus Jasmine terima, namun ia tak sanggup membela diri karena mungkin yang mereka katakan benar, Jasmine adalah ular berbisa dalam rumah tangga wanita lain.

Bu Gina pun begitu marah mendengar gosip itu, namun saat ia hendak membela Jasmine. Jasmine melarangnya dan menarik sang ibu ke dalam rumah.

Sementara di sisi lain, Jia masih di liputi amarah pada Calvin dan Jia, ia menonton video yang sedang viral kemudian mempostingnya kembali dan mengatakan bahwa wanita yang ada dalam video tersebut adalah wanita beracun yang telah menghancurkan rumah tangganya.

Jia adalah seorang model, ia memiliki ribuan pengikut dan hanya dalam hitungan menit, postingan itu mendapatkan ribuan like, komentar dan banyak di bagikan.

Semua kolom komentar di penuhi dengan ujaran kebencian pada Jasmine juga dukungan dan doa untuk Jia selalu korban.

Dan kini, di rumah sakit pun hal itu menjadi viral. Para dokter dan Suster kini mulai membicarakan Calvin namun Calvin tak mau ambil pusing, yang ia fikirkan saat ini adalah Jasmine dan ibunya. Karena yang paling terpukul mentalnya pasti mereka berdua.

Setelah memastikan Calvin tak punya pekerjaan lagi, Calvin segera ke rumah Jasmine.

***

Bu Gina termenung di kamarnya, meratapi nasib Jasmine yang begitu buruk. Kini semua orang memandang mereka dengan begitu rendah dan hina.

Kini mereka tak berani keluar rumah, tak berani mengangkat wajah karena saat ada yang melihat wajah mereka, pasti mereka akan di hadiahi cacian dan Hinaan yang tiada henti.

Dada Bu Gina begitu sesak memikirkan semua itu, bahkan kini ia mulai kesulitan bernapas.

Sementara di kamarnya, Anggun pun dalam keadaan yang sama. Berkali-kali ia menghela napas panjang panjang kemudian meghembuskannya dengan pelan.

"Tuhan, kuatkan kami. Sesungguhnya Engkau tahu, aku tak pernah ingin merusak kehidupan wanita lain karena aku pun adalah wanita." Jasmine menggumam lirih. "Dan Engkau maha tahu, aku pun begitu hancur saat ini. Semuanya hancur tanpa tersisa, bahkan harga diri kami pun di injak-injak tanpa ampun."

Jasmine menyeka air matanya dan sesaat kemudian ia mendengar suara dari kamar sang ibu, Jasmine seger pergi memeriksa dan betapa terkejutnya ia melihat ibunya tergeletak tak sadarkan diri di lantai.

"Mama..."

Terpopuler

Comments

Putri Minwa

Putri Minwa

💪💪💪

2023-03-02

0

Putri Minwa

Putri Minwa

😂😂😂

2023-03-02

0

⚘️💙⚘️ Neng Gemoy ⚘️💙⚘️

⚘️💙⚘️ Neng Gemoy ⚘️💙⚘️

netijen yg maha benar dgn mulut pedas nya..
cuma liat tontonan sekilas, langsung menghujat gak peduli fakta yg sebenarnya ...

2023-01-17

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!