Bab #20 - Tuntutan

Calvin hanya bisa melongo saat pengacara Jia memberikan surat tuntutan pada Calvin, bukan lagi harta gono-gini namun Jia benar-benar ingin membuat Calvin tak punya apa-apa. Rumah, mobil, dan beberapa aset lainnya yang Calvin hasilkan dari jeri payahnya sendiri di minta oleh Jia untuk di berikan pada Rasya.

Calvin menghubungi Jia dan mengajaknya bertemu untuk membicarakan tuntutan gila itu namun Jia menolak mentah-mentah, bahkan ia mengatakan tak sudi lagi bertemu dengan Calvin.

Namun setelah desakan dari Calvin, akhirnya Jia dan pengacaranya menemui Calvin yang juga membawa pengacaranya.

Dan disnilah mereka ber empat sekarang, di sebuah restaurant dekat rumah sakit tempat Calvin bekerja. "Jia, kamu benar-benar gila dan aku nggak bisa memenuhi semua tuntutan kamu itu. Apalagi hartaku murni hasil kerja keras aku selama bertahun-tahun," tukas Calvin penuh penyesalan.

"Bukankah seorang ayah bekerja hanya untuk anaknya, Mas? Nggak ada salahnya dong kamu kasih semuanya untuk Rasya," jawab Jia dengan sinis.

"Aku akan selalu menafkahi Rasya tanpa harus memberikan seluruh kekayaanku untuk dia, Jia. Apalagi Rasya masih kecil," balas Calvin yang benar-benar tak habis fikir dengan jalan fikiran Jia. "Aku juga punya anak dari Jasmine, aku harus memenuhi kebutuhan dia juga."

"Ya kamu kerja dan nabung lagi dong, Mas. Enak banget jadi pelakor itu, dia nggak nemenin kamu dari 0. Tinggal terima kamu pas sukses," kata Jia. "Pokoknya aku nggak mau tahu, semua aset yang kamu miliki harus di atas namakan Rasya." Calvin tersenyum sinis atas tuntutan tak masuk akal Jia itu. "Aku serius, Mas. Berikan yang aku minta, dan kamu masih bisa ketemu Rasya. Atau... Nggak usah kasih yang aku minta, tapi aku akan bawa Rasya menjauh dari kamu. Akan aku buat dia melupakan bahwa dia punya ayah yang bernama Calvin Syahputra."

"Jia...." bentak Calvin.

"Aku bersumpah akan aku lakukan apa yang aku katakan, Mas," desis Jia penuh kebencian dan dendam. "Dan kalau kamu nggak mau ngasih apa yang aku mau, aku akan menuntut kamu dan Jasmine, kamu pasti tahu sebagai istri sah aku bisa melakukan itu."

"Tuntutan Anda tidak masuk akal, Bu Jia." sambung pengacara Calvin. "Pengadilan pun tidak akan dengan mudah menerima tuntutan itu, dan sebelum berbicara mengenai tuntutan harta gono-gini. Kenapa kita tidak bicara tuntutan hak asuk anak."

Jia menatap pengacara Calvin itu dengan tajam kemudian berkata, "Hak asuh Rasya akan jatuh ke tanganku." pengacara Calvin tersenyum miring melihat rasa percaya diri Jia yang baginya terlalu berlebihan.

"Bu Jia, jika Anda lupa, saya akan dengan senang hati mengingatkan bagaimana Anda hidup selama 2 tahun ini," kata pengacara Calvin. "Kau sangat jarang berada di rumah, kau bisa pergi berhari-hari bahkan berminggu-minggu. Kau bahkan tidak tahu apakah anakmu sakit atau sehat, karena kau benar-benar sibuk dan tidak bisa di ganggu. Sementara Pak Calvin, meskipun dia sibuk dengan pekerjaannya dan harus membagi waktu dengan istrinya yang lain, tapi dia selalu ada saat Rasya membutuhkannya. Dia merawat Rasya saat Rasya sakit dan dia selalu memperhatikan kesehatan Rasya. Hanya ini saja sudah cukup untuk membuat pengadilan meragukanmu sebagai ibu yang baik dan mampu mengasuh Rasya."

Seketika wajah Jia pucat pasi, bahkan ia kehilangan kata-kata untuk membela diri karena apa yang di katakan itu sangat benar. Namun pengacara Jia tak mau tinggal diam, ia membela kliennya.

"Hanya karena 2 tahun Bu Jia sibuk bekerja, kenapa kita harus melupakan perannya sebagai ibu dan istri yang baik selama 4 tahun sebelum itu? Dia bahkan meninggalkan karirnya demi menjadi ibu rumah tangga yang sempurna." Jia bisa sedikit bernapas lega mendengar pembelaan itu.

"Dia sama sekali tidak pernah meninggalkan karirnya, Pak," sambung Calvin. "Tapi dia di berhentikan saat itu."

"Apapun alasannya, Bu Jia sudah memenuhi tanggung jawabnya sebagai ibu dan istri yang baik, Pak Calvin."

"Klien saya pun sudah memenuhi tanggung jawabnya sebagai suami dan ayah yang baik selama ini. Semua kebutuhan Rasya dan Jia di penuhi dengan sangat baik, lalu kenapa sekarang dia harus di minta semua hartanya seolah ia sedang di rampok? Bukankah setelah bercerai yang perlu di nafkahi hanya Rasya? Bukan ibunya Rasya. "

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***