"Mama..."
Jasmine langsung menghampiri ibunya itu, ia begitu panik apalagi melihat wajah sang ibu yang begitu pucat.
Jasmine segera mengambil ponselnya hendak memanggil ambulance Namun bersaamaan dengan itu, terdengar suara ketukan pintu dari luar yang di susul dengan suara Calvin memangginya.
Tanpa fikir panjang Jasmine langsung berlari keluar membuka pintu.
Sementara di luar, Calvin menunggu dengan tidak sabar, ia ingin tahu keadaan istri dan ibu mertuanya. Dan saat pintu terbuka, ia bisa sedikit bernapas lega namun Jasmine justru terlihat cemas. "Ada apa, Sayang?" Tanya Calvin.
"Ma-Mama..." Jasmine tak bisa mengatur napasnya yang memburu, wajahnya pucat pasi.
"Mama? Mama kenapa?" Tanya Calvin yang juga ikutan cemas.
"Mama pingsan," jawab Jasmine yang seketika membuat Calvin langsung berlari masuk ke dalam. Jasmine mengekorinya dari belakang. Calvin pun terkejut melihat ibu mertuanya yang begitu pucat, ia langsung menggendongnya dan membawanya ke mobil.
"Kita ke rumah sakit sekarang.
...***...
Jasmine hanya bisa duduk termenung di ruang tunggu sembari menunggu dokter memeriksa keadaan ibunya, Calvin pun duduk di sisinya dan ia tak berani bersuara. Apalagi saat Calvin hendak memegang tangan Jasmine, Jasmine langsung menepisnya dengan kasar tanpa bersuara sedikitpun.
Jasmine tertunduk, ia menutup wajahnya dengan kedua telapak tangannya dan perlahan isak tangis mulai terdengar dari bibirnya. Punggungnya bergetar dan kedua tangannya sudah basah karena air mata.
Calvin hanya bisa menatap Jasmine dengan nanar tanpa tahu harus melakukan apa untuk menenangkan istrinya itu, Calvin hendak menyentuh pundak Jasmine namun tiba-tiba dokter yang menangani ibunya Jasmine datang.
"Dok, bagaimana keadaan Mama?" Tanya Calvin. Jasmine yang mendengar itu langsung mendongak dan hati Calvin seperti teriris melihat wajah sembab Jasmine.
"Bu Gina mengalami serangan jantung ringan, syukurlah dia di bawa ke rumah sakit tepat waktu, dr. Calvin. Tolong lebih di jaga lagi keadaan pasien, jangan buat dia shock dan tertekan."
Calvin semakin merasa bersalah mendengar apa yang di katakan dokter, ia sadar betul keadaan ibu mertuanya ini di sebabkan oleh dirinya.
Jasmine pun hanya bisa tertunduk lesu dan kini ia merasa semakin rapuh." Aku udah nggak sanggup," lirih Jasmine dengan pilu.
Calvin mendekati Jasmine dan merangkulnya dengan lembut, dan kali ini Jasmine tak menolak. Ia menangis sesegukan di pelukan Calvin, melepaskan segala perasaan yang begitu menyesakkan di dadanya.
"Maafin aku, maaf...."
"Aku benar-benar minta maaf..."
Tak henti-hetinya Calvin menggumamkan kata maaf yang penuh penyesalan pada Jasmine sementara Jasmine hanya bisa terisak pilu. "Aku akan memperbaiki semuanya, Jasmine. Aku janji."
Jasmine mendongak, menatap sang suami dengan sendu. "Dengan apa?" Tanya Jasmine dengan suara serak. Calvin sudah membuka mulutnya hendak menjawab namun kemudian ia kembali menutup mulutnya, ia pun tak tahu bagaimana caranya memperbaiki semua yang sudah hancur.
"Dengan apa kamu akan memperbaikinya, Mas?" Tanya Jasmine lagi. "Harga diri aku dan mama sudah di injak-injak, nama baik kami sudah tercoreng, semua orang melemparkan cacian dan hinaan saat melihat aku dan mama. Bahkan, orang-orang yang datang ke toko hanya ingin melihat wanita yang kata mereka adalah pelakor. Sekarang bilang sama aku, bagaimana cara kamu memperbaiki semuanya?" Suara Jasmine gemetar, air matanya kembali menyalir begitu saja di pipinya.
"Akan aku lakukan apapun untuk membersihkan namamu, Sayang." Calvin menyeka air mata Jasmine. "Dan aku mohon, jangan memikirkan apa kata orang, karena Tuhan pun tahu, kamu wanita yang baik."
"Dan kamu membuatku terlihat begitu buruk," desis Jasmine dengan tajam Yang langsung mencubit hati Calvin.
"Kasih aku kesempatan terkahir untuk memperbaiki semuanya, Jasmine."
"Ceraikan aku, Mas. Mungkin cuma itu satu-satunya cara untuk memperbaiki semuanya." Calvin tentu langsung menggeleng tegas mendengar permintaan Jasmine.
"Aku nggak mau, Jasmine. Aku mohon..." lirih Calvin dengan memelas.
Jasmine enggan menanggapi ucapan Calvin, ia justru beranjak dari tempat duduknya dan segera masuk ke ruang rawat ibunya. Calvin hanya bisa menatap punggung sang istri dengan nanar hingga Jasmine masuk ke ruang rawat sang ibu.
***
Sementara di rumahnya, Jia pun hanya bisa meratapi pernikahannya yang sudah di ujung tanduk. Jia tak bisa kehilangan Calvin, ia masih sangat mencintai suaminya itu tapi kenapa Calvin begitu tega menduakan cintanya?
Jia memperhatikan Rasya yang saat ini sedang belajar menggambar bersama susternya, sudut bibir Jia sedikit tertarik membentuk senyum simpul. Jika saja tak ada Rasya, mungkin sekarang ia sudah mati bunuh diri setelah mengetahui pengkhianatan Calvin.
Calvin, mengingat suaminya itu hati Jia kembali sesak. Ia bahkan seolah kesulitan bernapas, namun ia tetap berusaha tegar dan Jia akan berusaha mempertahankan rumah tangganya apapun yang terjadi.
Ya, Jia berhak mempertahankan suaminya, cintanya, ia takkan membiarkan wanita mana pun merebutnya.
"Iya, aku harus merebut suamiku kembali," gumam Jia penuh tekad.
Tak berselang lama terdengar deru mobil dari luar, Jia langsung bergegas membuka pintu dan ia tersenyum melihat sang suami yang akhirnya pulang. "Mas, kamu pulang juga akhirnya. Rasya nanyain kamu," ujar Jia saat Calvin turun dari mobil.
Calvin tak menjawab ucapan Jia, ia berjalan melewati Jia dan segera mencari Rasya. "Sayang...." panggil Calvin dengan ceria, namun sayangnya Rasya hanya melirik Calvin dengan dingin sebelum akhirnya Rasya kembali sibuk dengan aktivitasnya.
Hati Calvin mencolos, rasanya perih di abaikan oleh putranya seperti itu. "Ada yang mau aku bicarakan sama kamu...." ujar Calvin kemudian pada Jia.
"Tentang apa? Wanita itu? Mas, aku mau kamu tinggalin wanita itu..." desis Jia tajam ia bahkan tak perduli jika Rasya mendengar ucapannya.
"Kota bicara di kamar..." Calvin menarik tangan Jia ke kamarnya.
"Apa?" Tanya Jia setelah keduanya berada di kamar.
Calvin menatap Jia, kemudian ia menarik napas panjang dan berkata. "Aku rasa sudah seharusnya kita bercerai, Jia."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 40 Episodes
Comments
⚘️💙⚘️ Neng Gemoy ⚘️💙⚘️
naaaahhhh .... ternyata justru kamu yg tersingkir Jia .....
2023-01-17
0
💥💚 Sany ❤💕
Klu dekat dah qu lempar tu muka di Calvin dg sandal.
2022-09-18
0
💥💚 Sany ❤💕
Waduh Vin....teganya dirimu.
Wlo kamu dah cerai nantinya dari Jia...kamu pikir bisa mengembalikan nama baik Jasmine n mamanya?. Yang da orang2 tambah menghina mereka.
2022-09-18
0