"Ada Apa, Ev?" Tanyanya.
"Calvin nggak ada di rumah, 'kan?"
"Nggak ada, kenapa?"
"Tadi aku lihat dia di restaurant sama perempuan, mereka suap-suapan, Ji."
"Apa?!"
Jia memekik terkejut mendengar apa yang di katakan oleh sahabat karibnya itu, dadanya bergemuruh hebat membayangkan sang suami bermesra-mesraan dengan wanita lain. "Kamu serius, Ev? Mungkin kamu salah lihat," ujar Jia yang padahal hanya untuk menenangkan perasaannya sendiri yang kini bergejolak.
"Aku serius, Ji. Mereka keliatanya mesra banget, sumpah! Kalau aja aku nggak lagi ada pekerjaan penting, aku pasti sudah ngikutin mereka keluar dari restaurant." Evvy berkata penuh penekanan yang membuat perasaan Jia tak karuan. Segala prasangka buruk kelana dalam benaknya namun kemudian ia menggelengkan kepala, mencoba mengenyahkan fikiran negatif tentang suaminya.
Jia melirik jam dinding yang sudah menunjukan pukul 2 siang. "Ev, sudah dulu, ya. Aku ada pemotretan setengah jam lagi," kata Jia. "Nanti aku akan tanya sama mas Calvin siapa wanita itu."
"Yah, Kok malah mau di tanya. Mana ada malu ngaku, Ji," tukas Evvy yang membuat Jia berdecak kesal.
Ia sudah sangat terlambat untuk pemotretannya. "Iya, nanti aku akan cari tahu," kata Jia kemudian ia memutuskan sambungan telfonnya begitu saja.
Tak berselang lama manager Jia yang juga teman Jia yang bernam Lela datang menjemput Jia dan mereka pun segera pergi ke lokasi pemotretan.
Jia memikirkan kembali apa yang di katakan Evvy, ia tidak tenang bahkan tidak bisa fokus bekerja. Beberapa kali ia salah berpose bahkan fotogrefernya mengatakan kalau aura Jia seperti tidak keluar.
"Ada apa, Ji?" Tanya Lela yang melihat gelagat tak biasa dari Jia.
"Nggak apa-apa, aku mau telfon suamiku dulu sebentar, ya," pinta Jia dan Lela mempersilakan.
Jia langsung menghubungi Calvin dan saat Calvin menjawab panggilannya, Jia langsung menanyakan apa yang ingin ia tahu. "Kata Evvy tadi kamu makan siang sama wanita, Mas. Siapa dia? Selingkuhan kamu?" Tanyanya dengan suara getir.
"Kamu ngomong apa sih, Sayang? Aku tadi emang ketemu Evvy pas makan siang, dan kebetulan aku ketemu sama ibu dari pasien aku disana. Itu aja," elak Calvin namun tentu saja Jia tak begitu saja percaya.
"Bukannya kamu juga suap-suapan sama dia? Apa namanya itu namanya kalau bukan selingkuh," tuding Jia tajam namun justru terdengar kekehan Calvin dari seberang telfon.
"Si Evvy salah lihat kali, Jianita. Kamu dimana sekarang? Keadaan Rasya bagaimana?"
"Aku lagi kerja, Rasya udah lebih baik." Jia menjawab dengan ketus. "Kamu nggak usah mengalihkan topik deh, awas aja ya kalau sampai kamu selingkuh, Mas!" seru Jia geram.
"Apa sih, Jia? Kamu nggak percaya sama aku? Kalau kamu nggak percaya sama aku, ya udah! Kamu ke rumah sakit sekarang, ketemu langsung sama pasienku." tantang Calvin.
Jia sudah membuka mulut hendak menjawab namun Lela memanggilnya untuk melanjutkan pemotretan. "Kamu lagi sibuk kerja 'kan? Mending fokus sama pekerjaan kamu dan setelah itu pulang! Ingat! Rasya itu butuh kamu."
"Rasya butuh kita, Mas."
"Aku tahu, aku selalu ada buat Rasya kecuali kalau aku lagi sibuk." Jia menghela napas berat sebelum akhirnya ia mengalah dan memutuskan sambungan telfonnya.
...🦋...
Calvin menghela napas berat sembari memegang dadanya yang berdebar setelah mendapatkan telfon dari Jia. Saat ini dirinya memang ada di rumah sakit, untuk meyakinkan Jasmine bahwa ia benar-benar ada jadwal bertemu dengan pasien.
Dan Calvin sengaja menantang Jia untuk datang ke rumah sakit, karena Calvin tahu Jia takkan mau meninggalkan pekerjaannya begitu saja.
Calvin tersenyum miring, mengejek dirinya sendiri yang tak lagi di prioritaskan oleh Jia hanya karena sebuah pekerjaan.
Sementara di sisi lain, Jasmine sedang curhat pada ibunya tentang apa yang terjadi di restaurant. Ia masih terngiang-ngiang dengan panggilan wanita asing itu padanya, pelakor.
"Aku takut, Ma. Apalagi mas Calvin nggak pernah memperkenalkan keluarganya sama aku," lirih Jasmine.
"Ya sudah, biar nanti Mama yang bilang ke Calvin supaya membawa kamu menemui orang tuanya," kata bu Gina untuk menenangkan hati anaknya yang sedang galau itu.
Jasmine hanya bisa mengangguk lemah, ia mengusap perutnya yang masih rata, dimana ada buah cintanya dan Calvin disana. Sekarang ia harus mendapatkan kejelasan dari status pernikahannya karena akan ada yang lahir, dan Jasmine tidak mau anaknya lahir tanpa identitas yang jelas.
...🦋...
Saat makan malam, bu Gina mengutarakan keinginannya pada Calvin untuk di pertemukan dengan keluarga Calvin, ia mendesak Calvin dan berusaha membuat Calvin tak bisa menolak.
"Jasmine sudah hamil, Vin. Sebentar lagi perutnya akan besar dan orang-orang akan bertanya siapa ayah dari bayinya, jadi kamu harus sah kan pernikahan kalian dan pertemukan kami dengan keluagammu," desak Bu Gina.
"Bukannya aku nggak mau memperkenalkan orang tuaku, Ma. Tapi saat ini mereka masih ada di luar negeri dan sedang sangat sibuk," elak Calvin dengan jawaban yang biasa selalu ia berikan.
"Mama tahu, tapi masak telfon aja nggak bisa? Cuma 5 menit kok," ujar bu Gina. Sementara Jasmine hanya diam dan membiarkan ibunya yang berbicara. "Selain itu, anak kalian akan lahir tanpa identitas yang jelas kalau sampai kalian tidak menikah sah secara negara juga, kasihan 'kan?"
Calvin menatap Jasmine yang kini juga menatapnya seolah memohon pada Calvin. "Kejadian tadi siang seharusnya sudah membuat kamu mau meng-sahkan pernikahan kalian secara negara, Calvin. Masak Jasmine di panggil pelakor!"
"Iya, Mas. aku malu lho kalau sampai kejadian kayak tadi terjadi lagi." akhirnya Jasmine ikut mendesak.
"Okay, secepatnya aku urus, Sayang," kata Calvin.
"Setidaknya biarkan kami bicara dengan orang tuamu dulu, Calvin!" seru bu Gina tanpa bisa di bantah. Mau tak mau Calvin harus mengiyakan agar mereka tak semakin curiga.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 40 Episodes
Comments
maulana syarofa
pinter sekali bersilat lidah...
2023-12-09
0
Putri Minwa
😖😖😖
2023-03-01
0
⚘️💙⚘️ Neng Gemoy ⚘️💙⚘️
lancar banget itu Calvin ngebohong ke Jia .. ke Jasmine ... ke mama Gina ..
satu kebohongan ditutup dgn kebohongan lainnya ...
mama Gina dan Jasmine gimana juga yah? kenapa baru mau nelpon ortu Calvin sesudah ada kejadian spt ini?
kenapa gak pas mau nikah ?
komunikasi skrng tuh gampang biarpun jauh ... asal yg satu gak hidup di "dunia lain" ...
ibu sama anak koq ya sama2 gampang dikadalin .. 😤
2023-01-17
0