"kenapa harus aku yang menggantikan?" tanya Vania
"kenapa? gak mau? bukannya dulu kamu sangat menginginkanku?"
"iya itu dulu om.. sekarang aku udah gak cinta lagi sama om "
"yakin??" selidik Farel sembari memajukan wajahnya, menatap lekat mata Vania.
Vania yang ditatap seperti itu merasa risih dan canggung, ia hanya menunduk dan tak mampu berucap lagi, lidahnya mendadak kaku dan ngilu.
Semua pikiran saat ini tengah menubruk menjadi satu. pikiran tentang kehormatannya, cintanya. Ia merasa bingung harus mengiyakan atau tidak? apa aku harus jadi pengantin pengganti? aku ingin menikah sekali seumur hidup. Aku ingin mencinta dan dicinta. Tapi jika memang ini garis takdir yang harus ia lalui, maka ia pun pasrah dan akan menjalaninya dengan ikhlas.
"baiklah! aku akan menjadi pengantin pengganti untuk om" seru Vania sambil memejamkan matanya.
Farel tersenyum tipis dan memundurkan dirinya dari Vania.
"Van..." Rossa menarik tangan Vania
Vania pun mengikuti langkah kaki Rossa. Dan disini mereka berada, di sudut ruangan dekat kamar Rossa. Kedua sahabat itu nampak sangat serius.
"kamu yakin?? bukannya kamu memutuskan untuk melupakan ayah? kenapa sekarang kamu malah menerima tawarannya? apa kamu siap menjadi pengantin pengganti? aku takut kamu akan terluka lagi oleh ayahku" Rossa mengerutkan keningnya
"kamu tau kan kalau sampai saat ini aku masih mencintai ayahmu? mungkin kami memang ditakdirkan berjodoh Ros.. aku akan berusaha lagi agar ayahmu bisa mencintaiku sebagai istrinya. Lagi pula ini juga untuk menyelamatkan nama baik keluarga besarmu"
"tapi kamu gak perlu mengorbankan dirimu demi kami semua Van"
"aku gak papa kok.. kamu tenang saja. tapi kalau bisa, kamu boleh bantuin aku dapetin hati ayahmu, itu aja udah cukup bagiku" ucap Vania sambil menyunggingkan senyum tipis
"baiklah jika itu sudah jadi keputusanmu, aku hanya bisa berdoa untuk kebahagiaanmu sahabatku" Rossa dan Vania berpelukan.
"curang.. pelukan gak ajak ajak"
"aku ikut.." seronoh Agam dari belakang yang langsung ikut nimbruk memeluk kedua sahabatnya itu.
Baru saja beberapa detik ikut memeluk, tangan Agam langsung dicekal dan disingkirkan oleh seorang
"hanya aku yang boleh memeluk mereka" imbuh Farel
"he he he .. piiss" senyum kaku Agam sambil mengangkat kedua jarinua
"sudah sudah . . ayah sama Agam kebawah dulu deh, aku mau make over Vania sama gantiin bajunya bentar"
"kalau begitu aku ikut gantiin bajunya aja deh?" Agam dengan pedenya menawarkan diri.
Sebelum sempat melangkah, telinga Agam telah di jewer kanan dan kiri oleh kedua sahabatnya.
"he he.. bercanda"
Akhirnya Kedua lelaki itu keluar dari kamar Rossa. Dengan cepat Rossa pun langsung merubah penampilan Vania.
Tidak butuh waktu lama akhirnya Vania selesai di make over. Rossa lantas membawanya keluar.
Semua orang takjub memandang Vania, bahkan ada yang sampai melongo tanpa disadari.
Sungguh kecantikan yang hakiki.
"Van.." Abian menghentikan langkah Vania
Vaniapun menoleh dan memandang kemudian menundukkan pandangannya "Tuan.."
"kenapa kamu bisa menjadi pengantinnya?"
"maaf Tuan.. saya belum bisa menjelaskannya sekarang, tapi saya janji akan menjelaskannya nanti jika waktunya sudah tepat"
Vania bukanlah orang yang tidak peka, ia tau jika sang bos mulai menaruh hati padanya. Namun Vania memilih bersikap pura pura tak tau agar ia tak merasa terlalu sungkan.
"tapi .." baru saja Abian akan melanjutkan bicaranya, Vania audah ditarik menuju penghulu oleh Farel.
Vania hanya pamit dengan menganggukkan kepala pada Abian.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 126 Episodes
Comments
Meili Mekel
semoga saja bahagia
2022-11-16
1
Widya Febrina
semoga pernikahanmu sekali seumur hidup y Van
2022-10-20
0
Natha
Kasihan Fabian di pesta.
Saat Makan seperti makan sendal jepit alot dan hambar..
padahal sedang mengunyah Rendang🤣🤣🤣 nasiiipppp
2022-10-08
5