Farel duduk tenang sambil mengunyah makanannya.
Dari samping terdengar suara sepatu menuruni anak tangga, ternyata Rossa sudah bersiap berangkat kuliah.
"Pagi ayah.."
"pagi sayang"
"ayah.. Rossa minta maaf"
"untuk..??"
"hhmmm..... aku akan mendukung semua keputusan ayah. Jika ayah bahagia menikah dengan tante Angel, Rossa akan berusaha menerima tante Angel menjadi ibu"
"terimakasih sayang" Farel mengacak rambut Rossa
"oh ya, mana teman kamu? kok gak ikut turun?"
"entahlah yah.. sepertinya dia sudah berangkat kuliah"
"teman kamu masih kuliah? kok ayah gak tau? bukannya dia teman yang kamu mintakan pekerjaan itu?"
"iya yah.. dia kerja 5hari, kalau sabtu sama minggu Vania kuliah..
"kasihan loh yah dia itu hidup sendiri.. ayah sama ibunya meninggal karna kecelakaan 2tahun lalu. Makanya Vania harus pontang panting sendiri cari uang"
"kenapa kamu gak bantu keuangannya?"
"ayah... mana mungkin Vania mau.. dia itu selalu menolak bantuanku dengan alasan tidak enak hati ngerepotin aku"
Farel masih terdiam menganggukkan kepalanya.
Entah mengapa rasa penasaran akan sosok sahabat sang anak tiba tiba memenuhi pikirannya.
Namun secepat kilat ia menampik pikirannya, menggelengkan kepala demi membuang pikiran aneh itu.
...***************...
doorrr
Gertakan dipundaknya membuat Vania hampir saja tersendak.
"ishh.. kau itu mengagetkanku saja"
gerutu Vania pada Agam, lelaki tampan yang sering menemaninya makan di bawah pohon belakang kampus.
"lagian makan lahap banget.." matanya menatap pada kotak makanan yang tinggal sedikit.
"loh kok kamu bawa kotak 1 doang? buat aku mana?"
"lagi ngirit.. mana mungkin aku bawain bekal buat kamu, pemborosan itu namanya"
"Vania.. kau jahat sekali pada lelaki tampan sepertiku.."
Vania memutar bola mata jengah. Sahabat yang satu ini memang memiliki tingkat kepedean yang luar biasa.
"haii guyss...." Rossa datang langsung mengambil minuman ditangan Agam dan langsung menegak habis tanpa sisa.
"ini lagi bocah satu main embat ajja.." seru Agam sambil menonyor jidat Rossa.
"auu... sakit tau"
"oh iya Van, kok pulang gak bilang bilang, kamu pulang naik apa? bukannya sepedanya belum kau ambil?"
"kebetulan pas aku keluar gerbang rumah kamu, kak Leo baru mau masuk, jadi dia nawarin aku buat anterin ambil sepeda"
"oh syukurlah.."
"tunggu tunggu, jadi kalian semalam tidur bersama?" potong Agam
Keduanya mengangguk
"kenapa gak ajak aku?? curang kalian!" sambung Agam mengecurutkan bibirnya
Vania dan Rossa saling pandang kemudian keduanya mencubit pipi Agam bersamaan sambil tertawa.
"dasar dudul.. mana mungkin aku mengajakmu tidur dirumahku? enak di elu ga enak di kita ya Van? mm.. emang berani kau sama ayahku??"
"ishh kalian ini, cuci dulu sono otak kalian yang mesum itu.. maksutnya ajak itu bukan berarti harus satu kamarkan ??"
Akhirnya ketiganya tertawa bersama.
"oh ya.. libur semester ini bakal diadain acara ke puncak. Kalian ikut kan?" Agam menatap kedua sahabatnya bergantian
"udah pasti dong.." sahut Rossa
Berbeda dengan Vania, ia nampak menunduk dan termenung.
"Van....." Rossa dan Agam menepuk pelan pundak Vania "kau kenapa?"
"sepertinya aku tidak bisa ikut, kalian tau sendiri kan nasib keuanganku? uang semester aja belum lunas, mana bisa aku enak enakan healing ke puncak"
Rossa menatap sendu pada sahabatnya itu
"kamu gak usah pikirin biaya, kita yang akan bayarin nanti"
"oh tidak tidak.. aku gak mau membebani kalian"
"hmm.. kalau gitu anggap saja kami sedang memberikan pinjaman"
Vania nampak berpikir
"ohh ayolah Van.. kita bakalan kesepian kalo gak ada kamu"
"baiklah, terimakasih .."
...****************...
Sementara di sebuah perusahaan, Farel yang sedang fokus dengan laptopnya dikejutkan dengan tangan yang tiba tiba mengalung di lehernya, siapa lagi kalau bukan sang kekasih.
Angel langsung memutar badan dan duduk dipangkuan Farel, tanpa permisi Angelpun langsung mencium bibir Farel, keduanya saling *******, mencecap dan menghisap sampai pasokan udara yang hampir habis barulah keduanya menghentikan aksinya untuk meraup oksigen kembali.
"sayang.. kenapa kesini? aku kan sudah bilang, jangan ke kantor, biar nanti pas pulang aku yang ke apartemenmu" seru Farel sambil mengusap bibir sang kekasih
"tapi aku kangen sama kamu sayang.."
"yaudah.. kamu pulang dulu, ini buat kamu senang senang" Farel menurunkan Angel dari pangkuannya sembari memberikan segepok uang cash.
"terimakasih sayang.. kamu memang paling mengerti apa yang aku mau" Angel mencium pipi Farel dan bergegas pergi
Farel hanya bisa menggelengkan kepala dengan tingkah manja kekasihnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 126 Episodes
Comments
Aidah Djafar
wow calon bini farel matre 🤦🤦🤦
cuma di porotin itu mah 🤦 ngk taunya punya selingkuhan di belakang 🤔🤦
terlalu bodoh c farel klo ngk nyelidikin. ..,🤔🤦
2023-08-14
1
Meili Mekel
matre banget
2022-11-16
1
Erna Fadhilah
tu paling mau di porotin aja uangnya,,, ga suka sama orangnya kayaknya,, mau manfaatin aja
2022-10-18
1