Vania termenung dalam kamar. Kemarin ia sangat yakin bisa menaklukkan hati Farel. Tapi sekarang, bahkan bermimpi saja ia sudah tak berani melakukannya.
Vania tersenyum miris mengingat dengan kokoh Farel selalu menolaknya. Bukan hanya sekali, tapi 11 kali penolakan. Ia merasa seperti wanita yang tak tahu malu ternyata. ah sudahlah.. anggap saja sebagai petualangan cinta.
penolakan pertama
Vania ingat betul pertama kali ia menyatakan cintanya pada Farel.
Waktu di puncak, tepatnya di tengah malam Rossa merasa sangat lapar. Rossa meminta tolong pada Vania untuk membuatkan makanan. Baginya menunggu sebentar tak apalah sampai masakannya matang, ketimbang harus keluar beli makanan. Apalagi ditengah malam begini mana ada yang masih jualan? pikirnya.
Saat Vania asik berkutat dengan wajan dan spatula, ia dikagetkan oleh deheman seorang dibelakangnya. Sontak Vania langsung berbalik. Saat berbalik, tanpa sengaja Vania malah menabrak dada bidang seorang.
Vania menajamkan penciumannya, benar, itu bau parfum yang biasa digunakan Farel. Vania malah langsung memeluk erat tubuh Farel.
nyaman
"sudah puas belum peluknya?" seru Farel
Vania hanya menggeleng cepat.
Farel memegang bahu Vania dan menjauhkan dari tubuhnya.
"hey bocah kecil... kamu ngapain malam malam didapur?"
"lagi buatin makan buat Rossa om.. "
"kenapa tidak beli diluar aja tadi?"
"udara super dingin om.. lagi pula mana ada yang jualan di jam tengah malam gini?"
"iya juga ya.. kalau gitu buatin aku sekalian boleh dong?"
"tentu saja om"
Setelah selesai, Vania mengantarkan nasi goreng ke kamar Rosaa. Kemudian ia kembali lagi ke dapur.
Vania menemani Farel yang makan dengan lahapnya.
"om.."
"hmm..."
"I love you"
"uhuk uhuk "
Seketika makanan yang ada dimulut Farel menyembur keluar. kemudian meminum segelas air putih sampai tandas.
"Vania.. apa kamu sadar dengan apa yang kamu ucapkan?"
"sangat sadar om"
"kamu itu udah om anggap seperti anak om sendiri. Mana mungkin om dan kamu pacaran? ada ada aja kamu Van"? Farel brlalu sambil mengacak pucuk rambut Vania.
Vania menghela nafas kasar.
Sepertinya gagal.
Lain kali cobalagi.
Penolakan kedua
Waktu itu Vania tidur dengan Rossa. Pas tengah malam Vania merasa tenggorokannya kering. Vania berinisiatif pergi ke dapur, ia meneguk habis satu gelas air putih dingin.
Karena udara malam terasa gerah, Vania memutuskan untuk ke taman duduk di kursi panjang sembari mendongak menatap langit yang nampak indah malam itu, melihat bulan dan bintang damai disana.
"Bulan, Bintang, kalian sangat indah sekali.. tapi sayang, kalian tak mungkin bisa dimiliki. Sama seperti dia yang susah digapai"
"siapa???"
Farel muncul tiba tiba dibelakangnya.
" jika om sudah tau jawabannya kenapa harus mempertanyakan lagi siapa orangnya?"
"aku??" Farel menunjuk dirinya sendiri, kemudian duduk disamping Vania
"Van.. kamu kan masih muda, cantik, pasti banyak yang suka sama kamu. Om gak mungkin sama kamu. Kamu tau sendiri kan? pernikahan om tiggal 1bulan lagi?"
"jadi om gak suka daun muda?"
"suka.. tapi bukan kamu. Kalau om menjalin hubungan sama kamu, sama saja om menjalin hubungan dengan anak om"
"aku kan bukan anak om"
"tapi kamu sudah om anggap seperti Rossa"
"aku ngantuk.. permisi ya om"
Akhirnya Vania memilih kembali ke kamar dari pada harus terus menerima penolakan Farel.
Ia bertekat akan mencobanya lagi nanti.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 126 Episodes
Comments
Meili Mekel
lanjut
2022-11-16
1
Widya Febrina
kamu bilangnya kurang pke hati sih Van...tak ada angin tak ada hujan, langsung I love U...auto terkezut itu si mas dud nya...untung..jantung doi aman 🤭🤭🤭
2022-10-20
1
Natha
Pantesan ditolak Om Farrel.
Daun muda.. sekali lalap habis tak bersisa..😁
Om Farrel nyari yang mirip permen karet.. walu sering dikunyah, nggak bakalan habis 🤣🤣🤣
2022-10-08
5