Hari Pernikahan

Tibalah saatnya hari pernikahan itu tiba. Farel sudah rapi dengan setelan jasnya.

Suasana rumah yang dihiasi bunga dan interior serta pernak pernik pernikahan terlihat sangat cantik dan indah.

Disana Juga terdapat banyak kamera yang sudah siap membidik setiap detail acara sakral tersebut.

Rossa dan Agam jadi garda terdepan dalam acara ini.

Sedangkan Vania, ia masih berada dijalan. Vania memang tidak ikut andil dalam mengurus pernikahan dari ayah sahabatnya sekaligus cintanya.

Vania telah sampai di tempat resepsi. Vania nampak sangat anggun menggunakan gaun renda berwarna peach bawah lutut dengan belahan lengan kesamping sehingga bahunya terekspost dengan indah.

Pas Vania sampai, bertepatan dengan itu juga Abian baru saja memasuki pekarangan rumah Farel.

Melihat Vania, Abian langsung berhenti dan menghampirinya.

Keduanya asik mengobrol dan terlihat sangat akrab bukan seperti atasan dan bawahan.

Sebenarnya Vania merasa risih harus sedekat ini dengan bos besarnya, tapi Abianlah yang meminta agar ia tak merasa canggung bila di dekatnya. Karena Abian bukanlah tipe laki laki CEO yang cuek, dingin, bahkan arogant.

Farel yang saat itu berada diluar rumah tengah sibuk mengotak atik hpnya belum menyadari jika didepannya ada Vania dan Abian yang sedang santai duduk di tangga.

Hingga saat ia menyadarinya, tangannya terkepal kuat. Entah mengapa rasanya seperti tidak rela jika Vania dekat dengan orang lain. Dan akhirnya Farel memutuskan untuk masuk kedalam rumah.

"ayah.. bagaimana? apa tante Angel masih belum bisa dihubungi?" tanya Rossa penasaran

"belum"

"acara sudah hampir dimulai yah.. apa perlu kita jemput?"

"tidak usah, ayah sudah menyuruh orang ke apartemennya, tapi kosong. Dan menurut penjaga, Angel sudah pergi sekitar satu jam yang lalu"

"1jam lalu?? tapi kenapa belum sampai kesini yah? harusnya kan setengah jam sudah sampai"

"itulah yang ayah gak tau, ponselnya tidak bisa dihubungi"

Ekor mata Farel pun menangkap sosok Vania yang sedang asik berfoto dengan rekan kerjanya dulu.

Cantik

Farel menggelengkan kepalanya, mengusir bayang Vania yang baru saja melintas.

"Aku sangat mencintai Angel" seru Farel menenangkan hatinya yang sempat goyah.

Penghulu datang menghampirinya, menanyakan berapa lama lagi mempelai wanita akan datang?

Ia tak bisa menunggu lebih lama lagi karena ada acara ditempat lain.

Penghulu itu memberikan waktu 15 menit lagi, jika belum juga datang maka dengan terpaksa acara dibatalkan.

Para saudara dan kerabat terdekatpun bingung, bagaimana ini? Jika acara dibatalkan, ini bakalan jadi bahan gosip ter hot di media besok.

10 menit berlalu, artinya waktu tinggal 5 menit lagi.

Tanpa pikir panjang, Farel melangkah ke ruang tengah, siapa sangka disana ia malah melihat Vania sedang asik berdansa dengan Abian. Rossa dan Agam memang mengadakan acara dansa dan karaoke dadakan sebelum akad karena itu semua untuk mengulur waktu agar para tamu undangan tidak merasa jenuh dan bosan.