Tangis Vania luluh sudah, ia bisa bernafas lega kala hasil testpack yang baru saja ia gunakan tetnyata menunjukkan garis satu, dan itu artinya ia tidak hamil. Sempat ada rasa takut karena jadwal datang bulannya sudah terlambat 4hari.
Dengan hasil testpack yang negatif, Vania merasa lega karena ia tidak harus terikat dengan lelaki yang selalu membuatnya sakit hati, lelaki yang ia cintai, lelaki yang merenggut mahkotanya. Ia merasa sudah tidak memiliki harga diri sebagai seorang wanita.
Life must go on, hidup harus terus berjalan. Vania tidak akan menoleh kebelakang lagi. Ia akan tetap menatap masa depan. Entah bagaimana masa depan yang akan ia jalani nanti, ia pasrahkan pada sang pencipta kehidupan.
Pagi ini Vania harus bersiap siap interview dari salah satu perusahaan ternama. Ya, kemarin Vania baru saja melamar pekerjaan setelah resign dari perusahaan Farel dan semua itu telah diurus oleh Leo.
Setelah melalui banyak proses dan seleksi, akhirnya Vania terpilih menjadi Sekretaris.
Jangan diragukan lagi, karena Vania memang anak yang pintar dan cerdas. Sudah pastilah ia mampu bersaing dengan banyak orang yang nelamar pekerjaan disana.
...****************...
Farel yang sedang fokus pada laptopnya langsung mengalihkan pandangannya saat ada yang mengantarkan kopi. Farel merngerutkan keningnya, tumben bukan Vania yang mengntar. kemana bocah itu?
"kamu" panggilnya pada wanita paruh baya yang baru saja meletakkan kopinya diatas meja.
"iya Tuan" jawab wanita itu sambil terus menunduk
"kenapa kamu yang mengantar kopi? lalu dimana Vania?"
"maaf Tuan, saya dengar bahwa Vania sudah tidak bekerja disini lagi"
Farel terdiam sesaat, mencerna ucapan cs tadi.
"baiklah, kamu boleh pergi"
Bertepatan itu juga Leo masuk ke ruangan dengan membawa beberapa berkas termasuk berkas resign dari Vania.
"Leo, apa benar Vania resign?"
"iya tuan"
"kenapa tidak berpamitan dulu?"
"berpamitan?? berpamitan dengan siapa maksud tuan?"
"dengan saya lah"
"apa Tuan lupa jika Tuan tidak mau mengurusi orang orang yang resign dari kalangan OB? dan Tuan kan sudah menyerahkan semua wewenang dan urusan itu semua pada saya?"
Farel bungkam seribu bahasa.
Leo berbalik badan dan tersenyum miring, Ia tau bahwa sang boss sedang galau lantaran jauh dari Vania.
"salah sendiri, kemarin pas orangnya ada dianggurin, giliran udah gak ada malah dicariin" gerutu Leo dalam hati.
"Oh ya Tuan, minggu ini kita ada meeting dengan perusahaan Corporation Corp. Mereka ingin anda sendiri yang memimpin meeting tersebut Tuan. Tuan mau di agendakan sebelum atau sesudah pernikahan Tuan berlangsung?"
"segera agendakan besok pagi, karena setelah menikah, saya dan Angel akan langsung berbulan madu. Jadi mungkin saya akan lama cutinya"
"baik Tuan, saya akan menghubungi mereka. Permisi Tuan"
...****************...
Sedangkan Rossa yang dibantu oleh Agam tengah sibuk mengatur tata letak dekorasi pernikahan Ayahnya dirumah.
Sebenarnya Rossa ingin sekali mengajak Vania, tapi mana mungkin ia tega melihat sahabatnya terluka dan sakit hati?
"huhhfft... capek" gerutu Rossa lalu duduk dan menopang kepalanya dengan tangan. Sedang tangan yang satunya ia rentangkan disandaran sofa.
Dengan tiba tiba saja Agam ikut duduk disamping Rossa dan menyenderkan kepalanya.
Rossa dan Agam tersenyum lucu lalu menyalakan tv, Mereka berdua asik dengan acara tv ataukah acara dipikiran mereka masing masing?
Entahlah.. hanya mereka berdua yang tau.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 126 Episodes
Comments
Meili Mekel
fsrel gslau
2022-11-16
1
Widya Febrina
wah Leo kamu klu mo mengumpat boss...ya agak bersuara dikit, biar yg disindir ...nyadar 🤭🤭🤭😁😁😁
2022-10-20
1
Natha
Ketemu Vania sudah menjadi sexretaris CEO ternama 😊
2022-10-08
6