Detik berganti menit, menit berganti jam, jam berganti hari, hari berganti bulan, dan bulan pun berganti tahun.
Kini tepat 1tahun berjalannya perjanjian antara Rossa dan sang ayah.
Siang ini suasana kampus sangat ramai karena sebentar lagi acara wisuda akan dimulai.
Farel menemani sang anak kedepan.
Menurutnya, ini terasa sangat aneh. Bagaimana tidak, meski Raganya disini tapi pikirannya melayang entah kemana.
Farel mencari sosok wanita cantik yang sudah sekian kalinya ia tolak.
Seperti semalam, ia kembali menolak Vania saat Vania mengungkapkan rasa cintanya kembali.
Mungkin sudah yang ke 10 atau lebih lagi.
Sekarang Farel malah merasa kasihan, merasa bingung, merasa bersalah.
Seketika itu juga, Vania langsung merubah sikapnya.
itu dia
Farel melihatnya, namun alisnya mengerut saat melihat Vania.
Vania duduk sambil bercengkrama dengan seorang lelaki, bahkan sesekali Farel melihat senyum dan tawa menghiasi bibirnya mungil Vania.
"Leo???? bagaimana bisa Leo menemani Vania ke acara wisudanya?"
Batin Farel benar benar merasa terkejut.
...****************...
Keesokan harinya,
"Leo.. "
"ya Tuan"
"kemarin kenapa kau bisa menemani Vania di acara wisuda? bukankah kalian tidak ada hubungan saudara atau hubungan apapun?"
"Vania yang meminta saya menemaninya Tuan, dia audah tidak memiliki siapa siapa. Lalu harus minta tolong siapa untuk menemaninya?"
"kenapa dia tidak minta tolong padaku? bukannya dia itu sudah seperti anakku?"
"saya sudah menyarankannya, tapi Vania bilang kalau Tuan tidak mau diganggu lagi oleh Vania, makanya Vania memohon pada saya untuk menemaninya Tuan".
skak.
Farel tak bisa berkata lagi, kemarin memang dia sendiri yang meminta Vania pergi untuk tidak mengganggunya lagi. Setelah dikabulkan, kenapa ada yang aneh?
...****************...
Sedangkan disebuah kamar kos berukuran 3×3m ada 2sahabat yang sedang bercengkrama seru.
Rossa mendatangi rumah kos Vania, ada maksut lain memang. Dia ingin menanyakan kelanjutan hubungannya dengan sang ayah.
"Van.. boleh aku berbicara serius?"
"ishh.. bicaralah"
"bagaimana hubungan kau dengan ayah?"
"hubungan apa yang kau maksut? aku kan tidak pernah menjalin hubungan apapun dengan ayahmu?"
Rossa memicingkan mata
"memang benar kan? ayahmu tetap sama. ia selalu menganggapku anaknya sama sepertimu"
"lalu??"
"ya aku menyerah.. aku mundur"
"apa kamu yakin? sebentar lagi adalah hari pernikahan ayahku. Kau tak ingin mencobanya sekali lagi?"
"tidak.. apa kau tau? sudah 11 kali aku menyatakan cinta pada ayahmu, tapi tetap sama, dia tetap menganggapku anak. Malah yang terakhir, ayahmu memintaku untuk pergi dan tidak mengganggunya lagi. Bukankah semuanya sudah jelas?"
Rossa mengangguk
"yahh gagal punya mamah muda deh.. tapi aku dukung apapun keputusanmu Van"
keduanya berpelukan
"terimakasih"
Rossa merasa geram sendiri dengan tingkah ayahnya.
Bisa bisanya dia menyia nyiakan gadis sebaik Vania.
Aku harus berbicara pada ayah.
Rossa pun pamit, diperjalanan dia mampir ke sebuah mini market membeli minum dan duduk di are sekitar.
Ia mengeluarkan ponselnya bermaksud untuk menghubungi sang ayah dan ia ingin membicarakan hubungan ayah dengan sahabatnya itu.
Bertepatan dengan itu, Agam muncul tiba tiba dan mengintip ponsel Rossa.
"lagi ngapain disini sendiri? bahaya loh gadis cantik berkeliaran"
"kau itu mengagetkan saja"
Agam mencubit pipi Rossa gemas.
"aku sedang menghubungi ayahku"
"oh.. kirain dapat gebetan baru"
"mana ada" Rossa menonyor pundak Agam
Akhirnya keduanya jalan jalan seru menghabiskan waktu siang dan sore ini.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 126 Episodes
Comments
Aidah Djafar
11 x di tolak udh lebih banyak kali 🤦😁😂 ya harga diri donk itu lebih penting Vania 🤔🤦
2023-08-14
1
Meili Mekel
gagal total
2022-11-16
1
Rukmiwati Soekendar
ini di negara mana sih...kok serasa di negri gingseng....aku bayangin aja tokoh2nyq sendiri. ngga cucok sama yang disini
2022-10-20
1