Penolakan 3
Sore itu Vania pulang kerja, ia mengayuh sepedanya dengan santai sambil bersenandung ria. Karna pengaruh sepedanya yang sudah tua, Si manis memang sering rewel dijalan.
"ah.. sepertinya aku memang harus ganti si manis dengan yang baru, tapi nanti ajalah setelah lulus kuliah. Kumpulin duit buat beli motor " gumam Vania menyemangati dirinya.
Tiba tiba mobil Farel berhenti disampingnya.
"Van.. bukannya kamu pulang dari sore? kenapa masih dijalan? sini masuk"
Vania langsung masuk dan meninggalkan sepedanya di dekat kafe yang ia lewati.
"om sendiri? tumben gak sama kak Leo?"
"kenapa? kamu kangen sama Leo?"
"idihh.. om jelous ya? om cemburu kan? hayo ngaku?" sambil menaik turunkan alisnya
"jangan kepedean deh"
"om.. aku beneran cinta hlo sama om, gak mau nyoba dulu?"
"apanya yang dicoba Vania?" memutar bola mata jengah
"hubungan kita om.."
"gak" Farel menonyor pelan kepala Vania yang malah semakin maju disamping wajahnya
Vania tak mampu berkata lagi, ia hanya tersenyum samar guna menyembunyikan sakit hati yang ia rasakan saat ini.
Penolakan 4
Paginya Vania terpaksa naik bus karena sepedanya hilang gara gara ia meninggalkannya kemarin.
Pas sampai kantor ternyata ia terlambat. Lagi lagi ia harus dimarahi bu mega.
Bertepatan dengan Leo dan Farel tengah lewat, akhirnya Vania bisa lolos lagi.
Vania berinisiatif membuatkan kopi untuk Leo dan Farel.
"om.. ini aku buatin kopi spesial rasa cinta loh om"
"kamu kalau dikantor jaga sikap ya Vania!"
"iya om.. aku tau batasanku kok, aku hanya ingin tanya, apakah om sudah mulai menyukaiku?" mengedipkan matanya dengan cepat dan tersenyum memperlihatkan deretan gigi putihnya.
"atas dasar apa kamu menuduhku?"
"tadi pagi om bantuin aku , pasti udah ada benih lophe lophe ya?"
"gak ada"
"ya sudahlah"
penolakan 5
Pagi ini Rossa dan Vania selesai melakukan aerobic di ruang olahraga.
Pas Farel masuk ruang olahraga, disitu hanya ada Vania, karena Rossa sedang ke kamar mandi.
Farel tak bermaksut menyapa, namun satu teriakan kecil dari Vania membuatnya harus menoleh. Ternyata Vania menjerit kecil kala tali tanktop yang ia pakai nyangkut di salah satu alat olahraga milik Farel.
Farel menelan ludah kasar kala tak sengaja melihat perut Vania. Ya karna tali tanktop yang menyangkut, otomatis bagian bawah tanktop tertarik keatas.
Farel mendekat dan meraba kecil perut putih Vania sembari melepaskan tali yang menyangkut.
"aw.. om nakal ya?" Vania melototkan matanya
"bukan aku yang nakal"
"lalu???"
"tanganku"
"itu sama aja"
"karna om sudah berani pegang perutku, mala aku minta om tanggung jawab"
Farel mengerutkan keningnya
"om terima cintaku dong.."
"ogah ..." mendorong Vania agar keluar ruangan.
Penolakan 6
Farel tidak maauk kantor hari ini karena merasa badannya sedang sakit dan pegal semua.
Dan Rossa sengaja meminta Vania untuk membuatkan jamu untuk ayahnya. Karena Rossa pernah minum ramuan buatan Vania, dan itu berhasil.
Tidak ada salahnya kan kita coba pada papa, siapa tau berhaail.
Vania menuang ramuan jamu itu kedalam gelas dan segera memberikannya pada Farel.
Awalnya Farel menolak , tp setelah dipaksa ia pun meminunya sampai tandas.
"enak kan om?"
"mana ada jamu enak?"
"kalau menurutku ada yang enak"
"apa?"
"jadi kekasih om"
Farel memutar bola mata jengah
"boleh ya om?"
"gak"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 126 Episodes
Comments
Julik Rini
gigihnya Vania, coba terus pantang mundur 🤣🤣🤣
2022-12-13
1
Meili Mekel
😡😡😡😡
2022-11-16
1
niex
nyatain cinta kayak mintabuang buat beli permen😆😂
2022-10-20
1